Anda di halaman 1dari 13

Biologi Perikanan

“Laporan Praktikum Fekunditas dan Diameter Telur Ikan Julung”

Oleh :

Satria Hernanda Hutama Fahriansyah

202131001

Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Papua

Manokwari

2023
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fekunditas adalah jumlah telur dalam ovari yang akan matang selama suatu musim pemijahan
tertentu. Data fekunditas digunakan untuk menghitung potensial reproduksi dari suatu populasi.
Selanjutnya, potensial reproduksim akan membawa pada perkiraan dari populasi ikan dewasa
minimum yang diperlukan untuk mempertahankan rekrutmen. Data ini juga digunakan (bersama-sama
dengan perbandingan kelamin ikan dewasa) untuk memperkirakan ukuran stok. Fekunditas biasanya
dihitung pada individu betina dengan tahapan matang gonad (ripe) dan memijah (spawning).
Fekunditas dapat dihitung dengan beberapa metode yaitu metode cara menjumlah langsung, metode
volumetrik dan metode gravimterik.

1.2 Tujuan

Praktikum fekunditas ini bertujuan agar dapat menentukan fekunditas (jumlah telur) yang
dihasilkan oleh sekelompok ikan dan dapat menentukan tingkah laku pemijahan khususnya apakah
ikan yang diamati tergolong total spawner atau multiple spawner melalui diameter telur.
METODE

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum fekunditas ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 08 April 2023 pada pukul 10.00 –
12.00 WIT yang dilakukan di Laboratorium Sumberdaya Akuatik (LAB SDA) Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Papua.

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

No Nama Alat Kegunaan Gambar

Melihat telur agar terlihat lebih besar agar


1 Kaca Pembesar lebih mudah dipisahkan dan dihitung telur
ikan

Untuk memudahkan memisahkan telur dari


2 Jarum selaputnya dan untuk memudahkan
menghitung jumlah telur

Memotong gonad telur sesuai bagian yang


Cutter
3 dibutuhkan (Posterior, Median, dan Anterior)

Mengukur berat total gonad kiri dan kanan,


4 Timbangan dan juga mengkur berat gonad yang telah
dipotong sesuai kebutuhan

Untuk mengangkat gonad untuk ditimbang


5 Pinset beratnya dan untuk membantu memishakan
telur dari selaputnya
Untuk menaruh gonad yang telah dipotong
6 Cawan Petri untuk dipisahkan telurnya

Untuk mengambil air dari botol guna di taruh


7 Pipet Tetes
di cawan petri agar dapat memudahkan
memisahkan telur dari selaputnya

Untuk menaruh gonad ikan yang sudah di


Cup Plastik ambil dan untuk menimpan kembali gonad
8
yang tidak digunakan

9 Bolpoin Untuk menulis data yang di dapatkan

Kertas Penuntun Untuk melihat apa yang harus dikerjakan dan


10
Lembar Kerja menulis data yang di dapatkan

Untuk manyimpan air yang akan digunakan


11 Botol Air
di cawan petri
2.2.2 Bahan

No Nama Bahan Kegunaan Gambar

2 Gonad Ikan
Betina (1 Ikan
1 Betina memiliki 2 Sebagai sampel praktikum Fekunditas
Gonad yang
berpasangan)

Memudahkan memisahkan telur dari


2 Air
selaputnya
2.3 Prosedur Kerja

 Mahasiswa masuk ke dalam lab SDA

 Mahasiswa di berikan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum

(Gambar Alat-alat yang digunakan selama Praktikum)

 Masing – masing kelompok mahasiswa mengabil 2 gonad berpasangan (2 Gonad kiri dan 2
gonad kanan) yang sudah diawetkan selama 1 minggu lebih menggunakan alkohol

(Gambar sampel gonad)

 Timbang berat awal masing-masing gonad

 Potong gonad menjadi 3 bagian untuk mengambil posterior, median, dan anterior

(Gambar pemotongan gonad menjadi 3 bagian)


 Timbang masing-masing bagian gonad yang sudah dipotong

(Gambar perwakilan bagian gonad yang telah dipotong menjadi 3 dan ditimbang)

 Catat masing-masing bagian gonad yang sudah dipotong.

 Masukkan bagian-bagian gonad yang sudah dipotong ke cawan petri untuk dihitung jumlah
telur dari bagian-bagian gonad yang sudah dipotong lalu masukkan sedikit air ke dalam
cawan petri untuk memudahkan memisahkan telur dari selaputnya.

 Pisahkan telur dari selaputnya menggunakan pinset dan jarum untuk dihitung jumlah dari
bagian-bagian gonad yang sudah dipotong. Gunakan kaca pembesar agar dapat lebih mudah
melihat dan lebih muda memisahkan telur dari selaputnya
(Proses pemisahan telur dari selaputnya)

 Catat jumlah telur dari bagian-bagian gonad yang sudah di potong

 Jumlahkan nilai dari bagian-bagian gonad yang sudah dipotong (Misalnya posterior kiri
ditambah posterior kanan untuk mendapat nilai dari 1 gonad)

 Lakukan kembali pemisahan telur dari selaputnya untuk masing-masing bagian-bagian gonad
yang sudah dibagi

 Jika sudah masukkan kembali gonad yang tidak digunakan ke dalam cup plastik
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Jumlah Telur Dari Sebagian Gonad (fsg)

Ikan 4 Kelompok 4

Berat telur sebagian gonad bagian kiri pada ikan sampel nomor 4 kelompok 4

Posterio 105
r
Median 142
Anterior 89

Berat telur sebagian gonad bagian kanan pada ikan sampel nomor 4 kelompok 4

Posterior 68
Median 103
Anterior 91

Berat telur sebagian gonad gabungan kiri dan kanan (total) pada ikan sampel nomor 4

Posterio 173
r
Median 245
Anterior 180

Ikan 1 Kelompok 1

Berat telur sebagian gonad bagian kiri pada ikan sampel nomor 1 kelompok 1

Posterior 90
Median 205
Anterior 60

Bagian telur sebagian gonad bagian kanan pada ikan sampel nomor 1 kelompok 1

Posterio 127
r
Median 112
Anterior 128

Berat telur sebagian gonad gabungan kiri dan kanan (total) pada ikan sampel 1 kelompok 1

Posterio 217
r
Median 317
Anterior 188

3.1.2 Volume Sebagian Kecil Gonad (bsg)

Ikan 4 Kelompok 4

Volume sebagian kecil gonad bagian kiri pada ikan sampel nomor 4 kelompok 4

Posterio 1.30
r
Median 1.75
Anterior 0.95

Volume sebagian kecil gonad bagian kanan pada ikan sampel nomor 4 kelompok 4

Posterio 0.16
r
Median 0.22
Anterior 0.18

Volume sebagian kecil gonad gabungan kiri dan kanan (total) pada ikan sampel nomor 4 kelompok 4

Posterior 1.46
Median 1.97
Anterior 1.13

Ikan 1 Kelompok 1

Volume sebagian kecil gonad bagian kiri pada ikan sampel nomor 1 kelompok 1

Posterio 0.22
r
Median 0.54
Anterior 0.13

Volume sebagian kecil gonad bagian kanan pada ikan sampel nomor 1 kelompok 1

Posterio 0.32
r
Median 0.31
Anterior 0.34

Volume sebagian kecil gonad gabungan kiri dan kanan (total) pada ikan sampel nomor 1 kelompok 1
Posterior 0.54
Median 0.85
Anterior 0.47
3.1.3 Tabel Hasil Perhitungan

Perhitungan menggunakan cara gravimetrik dimana dasar pengukuran ini sama dengan cara
pengukuran volumetrik, hanya saja volume diganti dengan berat. Pertama-tama tentukan terlebih
dahulu berat kering seluruh gonad, berat sebagian gonad dan jumlah telur dari sebagian gonad.
Dugaan yang dipakai dalam menggunakan cara gravimetrik adalahbahwa berat telur itu sama. Namun
perlu diingat bahwa dalam cara gravimetrik ini penting sekali untuk menghilangkan pengaruh
kelembapan. Oleh karena itu pada waktu pengeringan seluruh gonad harus benar-benar kering jagan
sampai masih tersimpan air di bagian dalam gonad. Cara ini dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.

F : fsg = Bg : bsg

Ket : F = Jumlah telur di dalam gonad yang akan dicari

Fsg = Jumlah telur dari sebagian gonad

Bg = Berat seluruh gonad

Bsg = Volume sebagian kecil gonad

Fsg Bsg
No Sampel Panjang Ikan Berat Gonad (Bg)
P M A P M A
18
Ikan 4 Kel 4 250 5 173 245 1.46 1.97 1.13
0
18
Ikan 1 Kel 1 273 5 217 317 0.54 0.85 0.47
8

Ket : P = Posterior

A= Anterior

M = Median
3.2 Pembahasan

3.2.1 Hasil Perhitungan

Panjang Berat
No Sampel Fsg Bsg F
Ikan Gonad
Ikan 4 Kel 4 250 5 598 4.56 656

Ikan 1 Kel 1 273 5 722 1.86 1941

Fekunditas sering dihubungkan dengan panjang daripada berat karena panjang penyusutannya
relatif kecil sekali, tidak seperti berat yang dapat berukurang dengan mudah. Fekunditas mempunyai
keterpautan dengan umur, panjang, dan bobot individu. (Ali 2005 dalam Fahryni unus 2010)
menyatakan bahwa jumlah fekunditas pada spesies yang sama dapat dipengaruhi oleh ukuran tubh,
umur, lingkungan, dan ukuran dimater telur. Fekunditas ikan cenderung meningkat dengan
bertambahnya ukuran badan yang dipengaruhi oleh jumlah makanan dan faktor-faktor lingkungan
lainnya seperti suhu dan musim.

Pada tabel diatas, walaupun memiliki berat gonad yang sama, akan tetapi kedua sampel
tersebut memiliki jumlah telur yang berbeda. Dimana jumlah telur pada ikan 1 (sampel 2) cenderung
lebih banyak daripada jumlah telur pada ikan 4 (Sampel 1). Hal ini bisa disebabkan karena adanya
perbedaan panjang ikan antara kedua sampel tersebut, dimana ikan sampel kedua lebih panjang
daripada ikan sampel pertama yang memungkinkan ikan sampel kedua dapat menyimpan telur lebih
banyak daripada ikan sampel pertama.

Anda mungkin juga menyukai