Tugas Individu Tapisan Isu
Tugas Individu Tapisan Isu
Dalam memilih isu yang menjadi prioritas, saya menggunakan Teknik analisis USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
Keterangan:
Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti (5 paling
mendesak – 1 tidak mendesak).
Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan (5 berdampak tinggi – 1 tidak berdampak).
Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani (5
kemungkinan memburuk tinggi – 1 tidak memburuk).
Berdasarkan tapisan isu diatas dapat dsimpulka bahwa isu terkait distribusi ATK menjadi isu yang
terpilih menjadi isu yang diutamakan. Jika dibedah berdasarkan pada teknik tapisan USG. Urgency,
isu terkait distribusi ATK perlu dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti mengingat pentingnya
penggunaan ATK sesuai dengan kebutuhan. Seriousness, jika isu ini tidak segera dibahas maka akibat
yang akan timbul adalah penyalah gunaan penggunaan ATK tidak sesuai kebutuhan. Pada saat ATK
dibiarkan begitu saja maka ditakutkan unit dari barang yang tersedia menjadi cepat habis karena
pengambilan ATK sesuai dengan keinginan bukan berdasar pada kebutuhan, Growt.
ANALISIS ISU
Setelah dilakukan teknik tapisan isu dapat disimpulkan bahwa isu terkait distribusi ATK lebih
mendesak. Selanjutnya akan dilakukan analisis dari penyebab terjadinya isu tersebut menggunakan
teknik analisis fishbone.
Penyebab Akibat
Sistem
Individu
Setelah dilakukan analisis fishbone tersebut dapat disimpulkan bahwa penyebabnya masih kurang
adanya sistem inventarisasi keluar atau masuknya ATK sehingga menjadi salah satu penyebab isu ini
terjadi, selain itu kurangnya kesadaran petugas pengadaan ATK untuk melakukan pengawasan
terhadap ATK yang ada.
SOLUSI
Setelah dilakukan analisis isu sehingga ditemukan beberapa penyebab dari isu tersebut maka saya
akan berpendapat agar isu tersebut dapat ditangani. Pertama, tentu saja diperlukan petugas
pengurus ATK tidak hanya sekedar melakukan pengadaan ATK namun juga melakukan pengawasan.
Setelahnya diperlukan sistem inventarisasi sehingga jumlah persediaan stok ketika masuk dan keluar
akan seimbang. Daftar inventaris dapat membantu perhitungan sisa stok dengan mudah sehingga
pengadaan tidak lagi dilakukan dengan tidak semestinya. Selain itu juga untuk pemakaian ATK dapat
terpantau karena tercatat sehingga mengurangi adanya kecurangan penggunaan ATK.