Anda di halaman 1dari 28

A.

Administration Penalty

1. Interest Penalty

No Regulation
1 UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat (2)

2 UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat (2a)

3 UU KUP 2007 Pasal 9 Ayat (2a)


4 UU KUP 2007 Pasal 9 Ayat (2b)

5 UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat (2a)

6 UU KUP 2007 Pasal 13 Ayat (5)


7
UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (3)

8 UU KUP 2007 Pasal 14 Ayat (5)


9 UU KUP 2007 Pasal 15 Ayat (4)

10 UU KUP 2007 Pasal 19 Ayat (1)

11 UU KUP 2007 Pasal 19 Ayat (2)

12 UU KUP 2007 Pasal 19 Ayat (3)

2. Penalty Fines

No Regulation

1 UU KUP 2007 Pasal 7 ayat (1)

2 UU KUP 2007 Pasal 8 ayat (3)

3 UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (4)

4
UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (5)

5 UU KUP 2007 Pasal 25 ayat (9)

6 UU KUP 2007 Pasal 27 ayat (5d)


3. Increasing Penalty

No Peraturan

1 UU KUP 2007 Pasal 8ayat (5)

2 UU KUP 2007 Pasal 13 ayat (3)

3 UU KUP 2007 Pasal 13A

4 UU KUP 2007 Pasal 15 ayat (2)

5 UU KUP 2007 Pasal 17C ayat (5)

6 UU KUP 2007 Pasal 17D ayat (5)

Sanksi Hukum jika Tidak Melakukan Pembayaran atau Telat Melaporkan Pajak

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), sanksi perpajakan terdiri d

Sekarang mari kita bahas jenis sanksi tersebut satu per satu.

1. Sanksi Administrasi

Sanksi administrasi perpajakan terdiri dari sanksi denda, sanksi bunga dan sanksi kenaikan. Sekian sanksi tersebut dikenak

a) Pengenaan bunga

Sanksi berupa pengenaan bunga ini berlandaskan pada Pasal 9 Ayat 2(a) dan 2(b) UU KUP.

Dalam Ayat 2(a) dikatakan, wajib pajak yang membayar pajaknya setelah jatuh tempo akan dikenakan denda sebesar 2% p

Sementara, pada Ayat 2(b) disebutkan, wajib pajak yang baru membayar pajak setelah jatuh tempo penyampaian SPT tahu

Sebagai contoh, berdasarkan undang-undang, batas akhir pembayaran dan pelaporan PPh adalah masing-masing tanggal

Jika wajib pajak baru membayar kewajibannya lewat dari tanggal-tanggal tersebut, maka wajib pajak harus membayar bun
Concerning
Annual Tax Return correction within 2 years

Periodic Tax Return correction within 2 years

Late payment / tax payment Periodic Tax Return


Late payment / tax payment Annual Tax Return
SKPKB (Notice of Tax Underpayment Assesment ) underpaid or not
Paid and issuance of TIN (Tax Identification Number-NPWP) and
inauguration of a taxable enterprise(s) by position basis
Issuance of tax return after 5 years
(a) Current Annual Tax Return not/underpaid
(b) Annual Tax Return underpayment
Taxable Enterprise(s) failed production
SKPKBT (Notice of additional tax underpayment assessment) issued
after past 5 years due to criminal acts

SKPKB/T (Notice of tax underpayment assessment/additional),


Correction Decree, Decision Letter of Objection on Appeal Decision
which results in underpayment / late payment

Payment installment or delay

Tax deficiency due to SPT delays

Concerning
Tax Return Not Reported:
a. Periodic Tax Return VAT
b. Periodic Tax Return - others
c. Annual Tax Return - Corporate Tax
d. Annual Tax Return - Individual Personal
Disclosure untruth and repayment prior to investigation
a. PKP (taxable enterprise(s)) does not make tax invoice
b. PKP (taxable enterprise(s)) do not fill out the tax form completely
c. PKP (taxable enterprise(s)) reports invoices do not match the issue
period
PKP (taxable enterprise(s)) failed production has been given
restitution

Submission of objection was rejected / partially granted

The appeal was rejected / partially granted


Tentang

Disclosure of invalid filling of SPT (Annual Tax Return) after 2 years


before the issuance of SKP (Tax Assesment Letter)

a. SKPKB(Notice of Tax Underpayment Assesment) becaue SPT


(Annual Tax Return) not reported
b. PPN/PPnBM should not or should not be compensated at the rate
of 0%
c. Bookkeeping and inspection obligations are not fulfilled so the
amount of tax payable is unknown

Do not submit SPT / submit SPT but the contents are incorrect /
incomplete or attach information that is not true, which is done
because of negligence and the first time

Shortage of tax on SKPKBT (Notice of additional tax underpayment


assessment)
SKPKB (Notice of tax underpayment assessment) issued a
preliminary refund of the excess tax for taxpayers with certain
criteria

SKPKB (Notice of tax underpayment assessment) issued after the


preliminary return of excess tax for taxpayers with conditions

Pembayaran atau Telat Melaporkan Pajak

7 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), sanksi perpajakan terdiri dari sanksi administrasi dan sanksi pidana.

satu per satu.

ksi denda, sanksi bunga dan sanksi kenaikan. Sekian sanksi tersebut dikenakan untuk berbagai jenis pelanggaran aturan.

kan pada Pasal 9 Ayat 2(a) dan 2(b) UU KUP.

membayar pajaknya setelah jatuh tempo akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga ta

pajak yang baru membayar pajak setelah jatuh tempo penyampaian SPT tahunan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, yang di

batas akhir pembayaran dan pelaporan PPh adalah masing-masing tanggal 10 (PPh pada umumnya) dan tanggal 15 (PPh Final 0,5%/p

a lewat dari tanggal-tanggal tersebut, maka wajib pajak harus membayar bunga sebesar 2% dari jumlah pajak yang terutang.
Type of Punishment

2% per month from the amount of underpaid tax, calculated from the due date
until the payment date

2% per month from the amount of less than 24 months

48% of the total / unpaid tax

2% per month from the amount of tax not / less paid a maximum of 24 months
2% of taxes collected
48% of the amount not / underpaid

2% per month of the amount of tax not / underpayment, calculated from the due date
until the date of redemption / issuance STP (Tax Collection Notice)

2% per month from the lack of payment is calculated from the deadline for submission
of tax return until the date of payment of the shortage.

Type of Punishment

 Rp                                 500.000,00
 Rp                                 100.000,00
 Rp                             1.000.000,00
 Rp                                 100.000,00
150% x the amount of underpayment tax

2% of taxation

50% x the amount of tax based on the objection decision reduced by the tax paid before
filing an objection

100% x the amount of tax based on the objection decision reduced by the tax paid
before filing an objection
Jenis Sanksi

50% of the underpaid tax

50% of income tax that is not / underpayment in a year

100% of PPh that is not / under deduct, not / under collected, not / underpaid up
and deducted / collected but not / underpaid up or 100% of PPN and PPnBM that are
not / underpaid

200% of the total underpaid tax applied through SKPKB (Notice of additional tax
underpayment assessment) issuance

100% of the total tax deficiency

akan terdiri dari sanksi administrasi dan sanksi pidana.

ebut dikenakan untuk berbagai jenis pelanggaran aturan.

sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga tanggal pembayaran.

aian SPT tahunan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, yang dihitung sejak berakhirnya batas waktu penyampaian SPT sampai

sing tanggal 10 (PPh pada umumnya) dan tanggal 15 (PPh Final 0,5%/pajak UMKM, PPh 25) bulan berikutnya.

embayar bunga sebesar 2% dari jumlah pajak yang terutang.


waktu penyampaian SPT sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh satu bulan.
A. Sanksi Administrasi

1. Sanksi Bunga

No Peraturan
1 UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat (2)

2 UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat (2a)

3 UU KUP 2007 Pasal 9 Ayat (2a)


4 UU KUP 2007 Pasal 9 Ayat (2b)

5 UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat (2a)

6 UU KUP 2007 Pasal 13 Ayat (5)


7
UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (3)

8 UU KUP 2007 Pasal 14 Ayat (5)

9 UU KUP 2007 Pasal 15 Ayat (4)

10 UU KUP 2007 Pasal 19 Ayat (1)

11 UU KUP 2007 Pasal 19 Ayat (2)

12 UU KUP 2007 Pasal 19 Ayat (3)

2. Sanksi Denda

No Peraturan

1 UU KUP 2007 Pasal 7 ayat (1)

2 UU KUP 2007 Pasal 8 ayat (3)

3 UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (4)

4 UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (5)

5 UU KUP 2007 Pasal 25 ayat (9)

6 UU KUP 2007 Pasal 27 ayat (5d)

3. Sanksi Kenaikan

No Peraturan
1 UU KUP 2007 Pasal 8ayat (5)

2 UU KUP 2007 Pasal 13 ayat (3)

3 UU KUP 2007 Pasal 13A

4 UU KUP 2007 Pasal 15 ayat (2)

5 UU KUP 2007 Pasal 17C ayat (5)

6 UU KUP 2007 Pasal 17D ayat (5)

B. Sanksi Pidana

Sanksi pidana bidang perpajakan terdiri dari tiga, yakni denda, pidana dan kurungan.

Berikut ini tabel yang merinci mengenai sanksi pidana perpajakan.

No Peraturan

1 UU KUP 2007 Pasal 38 ayat (1)

2 UU KUP 2007 Pasal 39 ayat (1)


3 UU KUP 2007 Pasal 39 ayat (2)

4 UU KUP 2007 Pasal 39 ayat (3)

5 UU KUP 2007 Pasal 39A


6 UU KUP 2007 Pasal 41 ayat (1)

7 UU KUP 2007 Pasal 41 ayat (2)

8 UU KUP 2007 Pasal 41A

9 UU KUP 2007 Pasal 41B

10 UU KUP 2007 Pasal 41C ayat (1)

11 UU KUP 2007 Pasal 41C ayat (2)

12 UU KUP 2007 Pasal 41C ayat (3)

13 UU KUP 2007 Pasal 41C ayat (4)

Sanksi Hukum jika Tidak Melakukan Pembayaran atau Telat Melaporkan Pajak

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), sanksi perpajakan terdiri dari s

Sekarang mari kita bahas jenis sanksi tersebut satu per satu.

1. Sanksi Administrasi
Sanksi administrasi perpajakan terdiri dari sanksi denda, sanksi bunga dan sanksi kenaikan. Sekian sanksi tersebut dikenakan u

a) Pengenaan bunga

Sanksi berupa pengenaan bunga ini berlandaskan pada Pasal 9 Ayat 2(a) dan 2(b) UU KUP.

Dalam Ayat 2(a) dikatakan, wajib pajak yang membayar pajaknya setelah jatuh tempo akan dikenakan denda sebesar 2% per b

Sementara, pada Ayat 2(b) disebutkan, wajib pajak yang baru membayar pajak setelah jatuh tempo penyampaian SPT tahunan

Sebagai contoh, berdasarkan undang-undang, batas akhir pembayaran dan pelaporan PPh adalah masing-masing tanggal 10 (P

Jika wajib pajak baru membayar kewajibannya lewat dari tanggal-tanggal tersebut, maka wajib pajak harus membayar bunga s
Tentang
Pembetulan SPT tahunan dalam 2 tahun

Pembetulan SPT masa dalam 2 tahun

Keterlambatan bayar/setor pajak masa


Keterlambatan bayar/setor pajak tahunan
SKPKB kurang bayar atau tidak dibayar dan penerbitan NPWP
dan pengukuhan PKP secara jabatan
Penerbitan SPT setelah 5 tahun
(a) PPh tahun berjalan tidak/kurang bayar
(b) SPT kurang bayar
PKP gagal produksi
SKPKBT diterbitkan setelah lewat 5 tahun karena adanya tindak
pidana
SKPKB/T, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan atau Putusan Banding yang berakibat kurang
bayar/terlambat bayar

Pembayaran mengangsur atau menunda

Kekurangan pajak karena penundaan SPT

Tentang
SPT Tidak Disampaikan:
a. SPT Masa PPN
b. SPT masa lainnya
c. SPT Tahunan PPh WP Badan
d. SPT Tahunan PPh WP OP
Pengungkapan ketidakbenaran dan pelunasan sebelum
penyidikan
a. PKP tidak membuat faktur pajak
b. PKP tidak mengisi form pajak secara lengkap
c. PKP melaporkan faktur tidak sesuai masa terbit
PKP gagal produksi telah diberikan restitusi

Pengajuan keberatan ditolak/dikabulkan sebagian

Permohonan banding ditolak/dikabulkan sebagian

Tentang
Pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT setelah lewat 2
tahun sebelum terbitnya SKP
a. SKPKB karena SPT tidak disampaikan
b. PPN/PPnBM tidak seharusnya dikompensasi atau tidak
seharusnya dikenai tarif 0%
c. Kewajiban pembukuan & pemeriksaan tidak dipenuhi
sehingga tidak diketahui besaran pajak terutang

Tidak menyampaikan SPT/menyampaikan SPT tetapi isinya tidak


benar/tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang isinya
tidak benar, yang dilakukan karena kealpaan dan pertama kali

Kekurangan pajak pada SKPKBT


SKPKB yang terbit dilakukan pengembalian pendahuluan
kelebihan pajak bagi WP dengan kriteria tertentu

SKPKB yang terbit setelah dilakukan pengembalian pendahuluan


kelebihan pajak bagi wajib pajak dengan persyaratan

ga, yakni denda, pidana dan kurungan.

pidana perpajakan.

Tentang
Setiap orang yang karena kealpaannya:
a. Tidak menyampaikan SPT

b. Menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak


lengkap atau melampirkan keterangan yang isinya benar
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah
perbuatan yang pertama kali.

Setiap orang dengan sengaja:


a. Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau tidak
mendaftarkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP
b. Menyalahgunakan/menggunakan tanpa hak NPWP/PKP
c. Tidak menyampaikan SPT
d. Menyampaikan SPT dan/atau SPT tidak lengkap
e. Menolak dilakukan pemeriksaan
f. Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain
yang palsu/dipalsukan seolah-olah benar atau tidak
menggambarkan keadaan yang sebenarnya

g. Tidak menyelenggarakan pembukuan/pencatatan di


Indonesia, tidak meminjamkan buku, catatan/dokumen lain
h. Tidak menyimpan buku, catatan/dokumen yang menjadi
dasar pembukuan/catatan dan dokumen lain termasuk hasil
pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara
elektronik/diselenggarakan secara program aplikasi online di
Indonesia

i. Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong/dipungut


sehingga menimbulkan kerugian pada pendapatan negara

Seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan


sebelum lewat 1 tahun terhitung sejak selesainya menjalani
pidana yang dijatuhkan

Sesuatu yang diketahui/diberitahukan kepadanya oleh WP


Dalam rangka jabatan/pekerjaannya untuk menjalankan
ketentuan per UU Perpajakan dan/keterangan yang isinya tidak
benar/tidak lengkap

Setiap orang dengan sengaja:

a. Menerbitkan, menggunakan faktur pajak, bukti potong, bukti setoran


pajak yang tidak berdasarkan yang sebenarnya

b. Menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP


Pejabat yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban
merahasiakan segala sesuatu yang diketahui/diberitahukan
kepadanya oleh WP dalam rangka jabatan/pekerjaannya untuk
menjalankan ketentuan per UU perpajakan, atas pengaduan
orang yang kerahasiaannya dilanggar

Pejabat yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban


merahasiakan segala sesuatu yang diketahui/diberitahukan
kepadanya oleh WP dalam rangka jabatan/pekerjaannya untuk
menjalankan ketentuan per UU perpajakan, atas pengaduan
orang yang kerahasiaannya dilanggar

Setiap orang yang wajib memberikan keterangan/bukti yang


diminta oleh Direktur Jenderal Pajak pada saat melakukan
pemeriksaan pajak, penagihan pajak/penyidikan tindak pidana
dibidang perpajakan tetapi dengan sengaja tidak memberi
keterangan/bukti yang tidak benar

Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan tidak


terpenuhinya kewajiban pejabat dan pihak lain dalam
merahaiakan segala sesuatu yang diketahui/diberitahukan
kepadanya oleh WP dalam rangka jabatan/pekerjaannya untuk
menjalankan ketentuan peraturan per UU perpajakan

Setiap orang yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban


merahasiakan segala sesuatu yang diketahui/diberitahukan
kepadanya oleh WP dalam rangka jabatan/pekerjaannya untuk
menjalankan ketentuan peraturan per UU perpajakan

Setiap orang yang dengan sengaja tidak terpenuhi kewajiban


pejabat dan pihak lain dalam merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui/diberitahukan kepadanya oleh WP dalam rangka
jabatan/pekerjaannya untuk menjalankan ketentuan per UU
perpajakan

Setiap orang yang dengan sengaja tidak memberikan data dan


informasi yang diminta oleh Direktur Jenderal Pajak dalam
menghimpun data dan informasi untuk kepentingan penerimaan
negara

Setiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakan data dan


informasi perpajakan sehingga menimbulkan kerugian bagi
negara

Pembayaran atau Telat Melaporkan Pajak

tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), sanksi perpajakan terdiri dari sanksi administrasi dan sanksi pidana.

satu per satu.


ksi denda, sanksi bunga dan sanksi kenaikan. Sekian sanksi tersebut dikenakan untuk berbagai jenis pelanggaran aturan.

kan pada Pasal 9 Ayat 2(a) dan 2(b) UU KUP.

embayar pajaknya setelah jatuh tempo akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga tangga

pajak yang baru membayar pajak setelah jatuh tempo penyampaian SPT tahunan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, yang dihitu

batas akhir pembayaran dan pelaporan PPh adalah masing-masing tanggal 10 (PPh pada umumnya) dan tanggal 15 (PPh Final 0,5%/pajak

lewat dari tanggal-tanggal tersebut, maka wajib pajak harus membayar bunga sebesar 2% dari jumlah pajak yang terutang.
Jenis Sanksi

2% per bulan dari jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo
pembayaran s/d tanggal pembayaran

2% per bulan dari jumlah kurang maksimal 24 bulan

48% dari jumlah pajak yang tidak/kurang dibayar


2% per bulan dari jumlah pajak tidak/
kurang dibayar maksimal 24 bulan
2% dari pajak yang ditagih

48% dari jumlah yang tidak/kurang dibayar

2% per bulan dari jumlah pajak yang tidak/kurang dibayar, dihitung dari tanggal jatuh
tempo s/d tanggal pelunasan/diterbitkannya STP

2% per bulan dari kekurangan pembayaran dihitung dari batas akhir penyampaian SPT
s/d tanggal dibayarnya kekurangan tersebut.

Jenis Sanksi

 Rp                                 500.000,00
 Rp                                 100.000,00
 Rp                             1.000.000,00
 Rp                                 100.000,00

150% x jumlah pajak kurang bayar

2% dari pengenaan pajak

50% x jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang
telah dibayar sebelum mengajukan keberatan
100% x jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan

Jenis Sanksi
50% dari pajak yang kurang dibayar

50% dari PPh yang tidak/kurang dibayar dalam setahun


100% dari PPh yang tidak/kurang dipotong, tidak/kurang dipungut, tidak/kurang disetor
dan 
dipotong/dipungut tetapi tidak/kurang disetor atau 100% dari PPN dan PPnBM yang
tidak/kurang dibayar

200% dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang diterapkan melalui penerbitan SKPKB

100% dari jumlah kekurangan pajak

Jenis Sanksi

Pidana kurungan paling sedikit 3 bulan/paling lama 1 tahun atau denda paling sedikit 1
kali jumlah pajak terutang yang tidak/kurang dibayardan paling banyak 2 kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar

Penjara paling singkat 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang
tidak/kurang dibayar
Pidana penjara paling singkat 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang
yang tidak/kurang dibayar dan sanksi tersebut akan ditambahkan 1 kali menjadi 2 kali
sanksi pidana

Pidana kurungan paling singkat 6 bulan/paling lama 2 tahun atau denda paling sedikit 2
kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/kompensasi atau pengkreditan yang
dilakukan dan paling banyak 4 kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/kompensasi
atau pengkreditan yang dilakukan

Pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 tahun serta denda paling sedikit
2 kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, pemotongan pajak
dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6 kali jumlah pajak dalam faktur pajak,
bukti pemungutan pajak, pemotongan pajak dan/atau bukti setoran pajak
Pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp 25 Juta

Pidana kurungan paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 50 Juta

Pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp 25 Juta

Pidana kurungan paling lama 3 tahun atau denda paling banyak 75 juta

Pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak 1 milyar

Pidana kurungan paling lama 10 bulan dan/atau denda paling banyak 800 juta

Pidana kurungan paling lama 1 tahun dan/atau denda paling banyak 500 juta

pajakan terdiri dari sanksi administrasi dan sanksi pidana.


ersebut dikenakan untuk berbagai jenis pelanggaran aturan.

da sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga tanggal pembayaran.

mpaian SPT tahunan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, yang dihitung sejak berakhirnya batas waktu penyampaian SPT sampai

masing tanggal 10 (PPh pada umumnya) dan tanggal 15 (PPh Final 0,5%/pajak UMKM, PPh 25) bulan berikutnya.

s membayar bunga sebesar 2% dari jumlah pajak yang terutang.


enyampaian SPT sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh satu bulan.
(1) Wajib Pajak yang dikenai sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajaka
(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan terhadap sanksi administrasi berupa bunga sebesar

(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan terhadap sanksi administrasi berupa bunga sebesar
undangan di bidang perpajakan dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi s
nistrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (2) dan ayat (2a) Undang-Undang, yang d

nistrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (2a) dan ayat (2b) Undang-Undang atau P
ghapusan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-Undang.
t (2a) Undang-Undang, yang dikenakan melebihi jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan, atas permohonan tersebut dapat diberikan pe

at (2b) Undang-Undang atau Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang, ketentuan pada ayat (2) berlaku untuk permohonan yang diajukan oleh Wa
n tersebut dapat diberikan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sehingga besarnya sanksi administrasi sebesar 2% (dua per

ohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak setelah tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
ministrasi sebesar 2% (dua persen) per bulan dikenakan untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

Anda mungkin juga menyukai