Administration Penalty
1. Interest Penalty
No Regulation
1 UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat (2)
2. Penalty Fines
No Regulation
4
UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (5)
No Peraturan
Sanksi Hukum jika Tidak Melakukan Pembayaran atau Telat Melaporkan Pajak
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), sanksi perpajakan terdiri d
Sekarang mari kita bahas jenis sanksi tersebut satu per satu.
1. Sanksi Administrasi
Sanksi administrasi perpajakan terdiri dari sanksi denda, sanksi bunga dan sanksi kenaikan. Sekian sanksi tersebut dikenak
a) Pengenaan bunga
Sanksi berupa pengenaan bunga ini berlandaskan pada Pasal 9 Ayat 2(a) dan 2(b) UU KUP.
Dalam Ayat 2(a) dikatakan, wajib pajak yang membayar pajaknya setelah jatuh tempo akan dikenakan denda sebesar 2% p
Sementara, pada Ayat 2(b) disebutkan, wajib pajak yang baru membayar pajak setelah jatuh tempo penyampaian SPT tahu
Sebagai contoh, berdasarkan undang-undang, batas akhir pembayaran dan pelaporan PPh adalah masing-masing tanggal
Jika wajib pajak baru membayar kewajibannya lewat dari tanggal-tanggal tersebut, maka wajib pajak harus membayar bun
Concerning
Annual Tax Return correction within 2 years
Concerning
Tax Return Not Reported:
a. Periodic Tax Return VAT
b. Periodic Tax Return - others
c. Annual Tax Return - Corporate Tax
d. Annual Tax Return - Individual Personal
Disclosure untruth and repayment prior to investigation
a. PKP (taxable enterprise(s)) does not make tax invoice
b. PKP (taxable enterprise(s)) do not fill out the tax form completely
c. PKP (taxable enterprise(s)) reports invoices do not match the issue
period
PKP (taxable enterprise(s)) failed production has been given
restitution
Do not submit SPT / submit SPT but the contents are incorrect /
incomplete or attach information that is not true, which is done
because of negligence and the first time
7 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), sanksi perpajakan terdiri dari sanksi administrasi dan sanksi pidana.
ksi denda, sanksi bunga dan sanksi kenaikan. Sekian sanksi tersebut dikenakan untuk berbagai jenis pelanggaran aturan.
membayar pajaknya setelah jatuh tempo akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga ta
pajak yang baru membayar pajak setelah jatuh tempo penyampaian SPT tahunan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, yang di
batas akhir pembayaran dan pelaporan PPh adalah masing-masing tanggal 10 (PPh pada umumnya) dan tanggal 15 (PPh Final 0,5%/p
a lewat dari tanggal-tanggal tersebut, maka wajib pajak harus membayar bunga sebesar 2% dari jumlah pajak yang terutang.
Type of Punishment
2% per month from the amount of underpaid tax, calculated from the due date
until the payment date
2% per month from the amount of tax not / less paid a maximum of 24 months
2% of taxes collected
48% of the amount not / underpaid
2% per month of the amount of tax not / underpayment, calculated from the due date
until the date of redemption / issuance STP (Tax Collection Notice)
2% per month from the lack of payment is calculated from the deadline for submission
of tax return until the date of payment of the shortage.
Type of Punishment
Rp 500.000,00
Rp 100.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 100.000,00
150% x the amount of underpayment tax
2% of taxation
50% x the amount of tax based on the objection decision reduced by the tax paid before
filing an objection
100% x the amount of tax based on the objection decision reduced by the tax paid
before filing an objection
Jenis Sanksi
100% of PPh that is not / under deduct, not / under collected, not / underpaid up
and deducted / collected but not / underpaid up or 100% of PPN and PPnBM that are
not / underpaid
200% of the total underpaid tax applied through SKPKB (Notice of additional tax
underpayment assessment) issuance
sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga tanggal pembayaran.
aian SPT tahunan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, yang dihitung sejak berakhirnya batas waktu penyampaian SPT sampai
sing tanggal 10 (PPh pada umumnya) dan tanggal 15 (PPh Final 0,5%/pajak UMKM, PPh 25) bulan berikutnya.
1. Sanksi Bunga
No Peraturan
1 UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat (2)
2. Sanksi Denda
No Peraturan
3. Sanksi Kenaikan
No Peraturan
1 UU KUP 2007 Pasal 8ayat (5)
B. Sanksi Pidana
Sanksi pidana bidang perpajakan terdiri dari tiga, yakni denda, pidana dan kurungan.
No Peraturan
Sanksi Hukum jika Tidak Melakukan Pembayaran atau Telat Melaporkan Pajak
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), sanksi perpajakan terdiri dari s
Sekarang mari kita bahas jenis sanksi tersebut satu per satu.
1. Sanksi Administrasi
Sanksi administrasi perpajakan terdiri dari sanksi denda, sanksi bunga dan sanksi kenaikan. Sekian sanksi tersebut dikenakan u
a) Pengenaan bunga
Sanksi berupa pengenaan bunga ini berlandaskan pada Pasal 9 Ayat 2(a) dan 2(b) UU KUP.
Dalam Ayat 2(a) dikatakan, wajib pajak yang membayar pajaknya setelah jatuh tempo akan dikenakan denda sebesar 2% per b
Sementara, pada Ayat 2(b) disebutkan, wajib pajak yang baru membayar pajak setelah jatuh tempo penyampaian SPT tahunan
Sebagai contoh, berdasarkan undang-undang, batas akhir pembayaran dan pelaporan PPh adalah masing-masing tanggal 10 (P
Jika wajib pajak baru membayar kewajibannya lewat dari tanggal-tanggal tersebut, maka wajib pajak harus membayar bunga s
Tentang
Pembetulan SPT tahunan dalam 2 tahun
Tentang
SPT Tidak Disampaikan:
a. SPT Masa PPN
b. SPT masa lainnya
c. SPT Tahunan PPh WP Badan
d. SPT Tahunan PPh WP OP
Pengungkapan ketidakbenaran dan pelunasan sebelum
penyidikan
a. PKP tidak membuat faktur pajak
b. PKP tidak mengisi form pajak secara lengkap
c. PKP melaporkan faktur tidak sesuai masa terbit
PKP gagal produksi telah diberikan restitusi
Tentang
Pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT setelah lewat 2
tahun sebelum terbitnya SKP
a. SKPKB karena SPT tidak disampaikan
b. PPN/PPnBM tidak seharusnya dikompensasi atau tidak
seharusnya dikenai tarif 0%
c. Kewajiban pembukuan & pemeriksaan tidak dipenuhi
sehingga tidak diketahui besaran pajak terutang
pidana perpajakan.
Tentang
Setiap orang yang karena kealpaannya:
a. Tidak menyampaikan SPT
tentang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), sanksi perpajakan terdiri dari sanksi administrasi dan sanksi pidana.
embayar pajaknya setelah jatuh tempo akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga tangga
pajak yang baru membayar pajak setelah jatuh tempo penyampaian SPT tahunan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, yang dihitu
batas akhir pembayaran dan pelaporan PPh adalah masing-masing tanggal 10 (PPh pada umumnya) dan tanggal 15 (PPh Final 0,5%/pajak
lewat dari tanggal-tanggal tersebut, maka wajib pajak harus membayar bunga sebesar 2% dari jumlah pajak yang terutang.
Jenis Sanksi
2% per bulan dari jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo
pembayaran s/d tanggal pembayaran
2% per bulan dari jumlah pajak yang tidak/kurang dibayar, dihitung dari tanggal jatuh
tempo s/d tanggal pelunasan/diterbitkannya STP
2% per bulan dari kekurangan pembayaran dihitung dari batas akhir penyampaian SPT
s/d tanggal dibayarnya kekurangan tersebut.
Jenis Sanksi
Rp 500.000,00
Rp 100.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 100.000,00
50% x jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang
telah dibayar sebelum mengajukan keberatan
100% x jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan
Jenis Sanksi
50% dari pajak yang kurang dibayar
200% dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang diterapkan melalui penerbitan SKPKB
Jenis Sanksi
Pidana kurungan paling sedikit 3 bulan/paling lama 1 tahun atau denda paling sedikit 1
kali jumlah pajak terutang yang tidak/kurang dibayardan paling banyak 2 kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
Penjara paling singkat 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang
tidak/kurang dibayar
Pidana penjara paling singkat 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang
yang tidak/kurang dibayar dan sanksi tersebut akan ditambahkan 1 kali menjadi 2 kali
sanksi pidana
Pidana kurungan paling singkat 6 bulan/paling lama 2 tahun atau denda paling sedikit 2
kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/kompensasi atau pengkreditan yang
dilakukan dan paling banyak 4 kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/kompensasi
atau pengkreditan yang dilakukan
Pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 tahun serta denda paling sedikit
2 kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, pemotongan pajak
dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6 kali jumlah pajak dalam faktur pajak,
bukti pemungutan pajak, pemotongan pajak dan/atau bukti setoran pajak
Pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp 25 Juta
Pidana kurungan paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 50 Juta
Pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp 25 Juta
Pidana kurungan paling lama 3 tahun atau denda paling banyak 75 juta
Pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak 1 milyar
Pidana kurungan paling lama 10 bulan dan/atau denda paling banyak 800 juta
Pidana kurungan paling lama 1 tahun dan/atau denda paling banyak 500 juta
da sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga tanggal pembayaran.
mpaian SPT tahunan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, yang dihitung sejak berakhirnya batas waktu penyampaian SPT sampai
masing tanggal 10 (PPh pada umumnya) dan tanggal 15 (PPh Final 0,5%/pajak UMKM, PPh 25) bulan berikutnya.
(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan terhadap sanksi administrasi berupa bunga sebesar
undangan di bidang perpajakan dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi s
nistrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (2) dan ayat (2a) Undang-Undang, yang d
nistrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (2a) dan ayat (2b) Undang-Undang atau P
ghapusan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-Undang.
t (2a) Undang-Undang, yang dikenakan melebihi jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan, atas permohonan tersebut dapat diberikan pe
at (2b) Undang-Undang atau Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang, ketentuan pada ayat (2) berlaku untuk permohonan yang diajukan oleh Wa
n tersebut dapat diberikan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sehingga besarnya sanksi administrasi sebesar 2% (dua per
ohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak setelah tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
ministrasi sebesar 2% (dua persen) per bulan dikenakan untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.