Anda di halaman 1dari 6

Judul Resume :Sanksi Administrasi Pajak

Dosen pengampu :Annisya Fitri Khairina Parindu,S.TrAkun

Nama Kelompok 8:

1.Bunga Joito Hutabarat

Nim:4112311069

2. Arisma Yuniart Sinaga

Nim: 4112311067

3. Winda Gokma Fransiska Purba

Nim:4112311090

1.Sanksi Pajak
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang bersifat memaksa. Artinya, jika wajib
pajak tidak memenuhi kewajiban untuk membayar pajak maka orang/badan tersebut akan
dikenakan konsekuensi hukum berupa sanksi pajak. Hampir seluruh sanksi pajak baik itu
sanksi administrasi maupun sanksi pidana pajak dapat kita temukan dalam Undang-Undang
No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas UU No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Secara garis besar terdapat 2 jenis sanksi pajak
yakni sanksi administrasi dan sanksi pidana. Sanksi administrasi terdiri dari sanksi bunga,
sanksi denda dan sanksi kenaikan.

A.Sanksi Administratif
Sanksi administrasi adalah salah satu jenis sanksi hukum, yang ditetapkan untuk memastikan
penghormatan terhadap ketentuan hukum. Penerapan sanksi administrasi tidak dapat
dilepaskan dari kebijakan secara umum yang bertujuan untuk mewujudkan ketertiban,
memberi kepastian hukum dan jaminan perlindungan terhadap hak setiap orang dari suatu
gangguan. Penegakan norma hukum administrasi merupakan kewenangan administrasi
negara untuk meluruskan terjadinya pelanggaran dengan melakukan suatu tindakan dengan
cara memberikan sanksi administrasi. Sanksi dalam Hukum Administrasi yaitu “alat
kekekuasaan yang bersifat hukum publik yang dapat digunakan oleh pemerintah sebagai
reaksi atas ketidakpatuhan terhadap kewajiban yang terdapat dalam norma Hukum
Administrasi Negara.”
B.Jenis Sanksi Administrasi Dari Segi Sasarannya
a) Sanksi reparatoir, artinya sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas pelanggaran norma, yang
ditujukan untuk mengembalikan pada kondisi semula sebelum terjadinya pelanggaran, misalnya
bestuursdwang, dwangsom
b) Sanksi punitif, artinya sanksi yang ditujukan untuk memberikan hukuman pada seseorang,
misalnya adalah berupa denda administrative
c) Sanksi regresif, adalah sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas ketidakpatuhan terhadap
ketentuan yang terdapat pada ketetapan yang diterbitkan.

Sanksi administratif dianggap sebagai sarana hukum publik berupa penjatuhan beban oleh
pemerintah kepada rakyatnya sebagai respons atas ketidaktaatan terhadap kewajiban yang
muncul dari peraturan perundang-undangan.

C.Contoh Sanksi Administratif


Sanksi Administratif Berupa:
1.Teguran tertulis
2.Paksaan pemerintah
3.Denda admiistratif
4.Pembekuan perizinan berusaha
5.Pencabutan perizinan berusaha

Sanksi administrasi terdiri dari sanksi bunga, sanksi denda dan sanksi kenaikan.
1.Sanksi Bunga
Sanksi bunga diberikan kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran yang
berhubungan dengan kewajiban membayar pajak. Besaran bunga /bulan yang diberikan pun
sudah ditentukan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sanksi bunga ini didasarkan
atas UU KUP Pasal 9 ayat 2 (a) dan 2 (b).

Sanksi bunga dikenakan atas permasalahan sebagai berikut:


No. Peraturan Terkait Sanksi
1. UU KUP 2007 Pasal 8 Ayat Pembetulan SPT tahunan dalam 2% per bulan dari
(2) 2 tahun yang mengakibatkan jumlah pajak yang
utang pajak jadi jauh lebih besar kurang dibayar,
dihitung sejak jatuh
tempo pembayaran
s/d tanggal
pembayaran

2. UU KUP 2007 Pasal 8 ayat Pembetulan SPT masa dalam 2 2% per bulan dari
(2a) tahun yang mengakibatkan utang jumlah pajak yang
pajak jadi jauh lebih besar kurang bayar, dihitung
sejak jatuh tempo
pembayaran s/d
tanggal pembayaran

3. UU KUP 2007 Pasal 9 Keterlambatan pembayaran atau 2% per bulan dari


ayat(2a) penyetoran pajak masa jumlah terutang
dihitung tanggal jatuh
tempo pembayaran
s/d tanggal
pembayaran
4. UU KUP 2007 Pasal 9 ayat Keterlambatan pembayaran atau 2% per bulan dari
(2b) penyetoran pajak tahunan jumlah pajak terutang
dihitung mulai dari
berakhirnya batas
waktu penyampaian
SPT Tahunan s/d
tanggal pembayaran.
5. UU KUP 2007 Pasal 8 ayat SKPKB karena pajak yang kurang 2% per bulan dari
(2a) atau tdak dibayar dan jumlah kurang
penerbitan NPWP dan maksimal 24 bulan
pengukuhan PKP secara jabatan

6. UU KUP 2007 Pasal 13 ayat Penerbitan SPT setelah 5 tahun 48% dari jumlah pajak
(5) yang tdak/kurang
dibayar
7. UU KUP 2007 Pasal 14 ayat a. PPh tahunan berjalan 2% per bulan dari
(3) tdak/kurang dibayar jumlah pajak
b. SPT kurang bayar tdak/kurang dibayar
maksimal 24 bulan

2.Sanksi Denda
Sanksi denda adalah sanksi yang diberikan kepada Wajib Pajak yang melakukan pelanggaran
atau kesalahan dalam pelaporan pajak, dimana besaran denda yang dikenakan juga bervariasi
sesuai dengan kategori atau jenis pajak yang dilaporkan dan sesuai UU yang berlaku.
Pelanggaran tersebut misalnya terlambat melaporkan SPT Masa PPh hingga SPT PPN.
Sanksi denda dikenakan atas permasalahan sebagai berikut:
No. Peraturan Terkait Sanksi
1. UU KUP 2007 Pasal 7 Ayat (1) SPT tdak disampaikan: a. SPT Rp. 500.000
Masa PPN b. SPT Masa lainnya Rp. 100.000
c. SPT Tahunan PPh WP Badan Rp. 1.000.000
d. SPT Tahunan PPh WP OP Rp 100.000
2. UU KUP 2007 Pasal 8 ayat (3) Pengungkapan 150% x jumlah pajak
ketdakbenaran dan kurang bayar
pelunasan sebelum
penyidikan
3. UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (4) a. Pengusaha dikukuhkan 2% dari dasar
sebagai PJP, tdak membuat pengenaan pajak
faktur pajak
b. Pengusaha dikukuhkan
sebagai PKP, tdak mengisi
Form Pajak secara lengkap
c. PKP melaporkan Faktur
Pajak tdak sesuai masa
penerbitan Faktur Pajak
4. UU KUP 2007 Pasal 14 ayat (5) PKP gagal berproduksi telah 2% dari dasar
diberikan pengembalian pajak pengenaan pajak

5. UU KUP 2007 Pasal 25 ayat (9) Pengajuan keberatan 50% x jumlah pajak
dikabulkan/ditolak sebagian berdasarkan
keputusan keberatan
dikurangi pajak yang
telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan
6. UU KUP 2007 Pasal 27 ayat Permohonan banding ditolak/ 100% dari jumlah
(5d) dikabulkan sebagian pajak berdasarkan
putusan banding
dikurangi pajak yang
telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan

3.Sanksi Kenaikan
Sanksi kenaikan ditujukan kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran terkait dengan
kewajiban yang diatur dalam material. Sanksi pajak ini berupa kenaikan jumlah pajak yang
harus dibayar. Penyebabnya bisa karena adanya pemalsuan data seperti meminimalkan
jumlah pendapatan pada SPT setelah lewat 2 tahun sebelum terbit SKP. Sanksi kenaikan
besarannya adalah 50% dari pajak yang kurang dibayar.

Sanksi kenaikan dikenakan atas permasalahan sebagai berikut:

No. Peraturan Terkait Sanksi


1. UU KUP 2007 Pasal 8 ayat (5) Pengungkapan ketdakbenaran 50% dari pajak yang
pengisian SPT setelah lewat 2 kurang dibayar
tahun sebelum terbitnya SKP

2. UU KUP 2007 Pasal 13 ayat a. SKPKB karena SPT tdak 100% dari PPh yang
(3) disampaikan sebagaimana tdak/kurang dipotong
disebut dalam surat teguran b. tdak/kurang
PPN / PPnBM tdak seharusnya dipungut,
dikompensasi/ tdak seharusnya tdak/kurang disetor,
dikenai tarif 0% c. Kewajiban dan dipotong/
pembukuan & pemeriksaan dipungut tetapi
tdak dipenuhi sehingga tdak tdak/kurang disetor;
dapat diketahui atau 100% dari PPN
besarnya pajak yang terutang dan PPnBM yang
tdak/kurang dibayar
3. UU KUP 2007 Pasal 13 ayat A Tidak menyampaikan SPT 200% dari jumlah
/menyampaikan SPT tetapi pajak yang kurang
isinya tdak benar/tdak dibayar yang
lengkap, atau melampirkan diterapkan melalui
keterangan yang isinya tdak penerbitan SKPKB
benar,yang dilakukan karena
kealpaan dan pertama kali
4. UU KUP 2007 Pasal 15 ayat Kekurangan pajak pada SKPKBT 100% dari jumlah
(2) kekurangan pajak.
5. UU KUP 2007 Pasal 17C ayat SKPKB yang terbit dilakukan 100% dari jumlah
(5) pengembalian pendahuluan kekurangan
kelebihan pajak bagi WP pembayaran pajak.
dengan kriteria tertentu

6. UU KUP 2007 Pasal 17D ayat SKPKB yang terbit setelah 100% dari jumlah
(5) dilakukan pengembalian kekurangan
pendahuluan kelebihan pajak pembayaran pajak.
bagi wajib pajak dengan
persyaratan

Anda mungkin juga menyukai