NIM : 043588386
sanksi
administrasi
berupa denda
sebesar 60%
(enam puluh
persen) dari
jumlah pajak
berdasarkan
Putusan Banding
dikurangi dengan
pembayaran pajak
yang telah dibayar
sebelum
mengajukan
keberatan.
6 Pasal 113 Penghentian penyidikan pidana hanya dilakukan Untuk
angka 6 oleh Jaksa Agung setelah Wajib kepentingan
UU No.11 Pajak melunasi penerimaan
tahun utang pajak yang negara, atas
2020 tidak atau kurang permintaan
dibayar atau yang Menteri
mengubah
tidak seharusnya Keuangan, Jaksa
pasal 44B dikembalikan dan Agung dapat
ayat 1 UU ditambah dengan menghentikan
No.28 sanksi penyidikan tindak
Tahun administrasi pidana di bidang
2007 berupa denda perpajakan paling
sebesar 3 (tiga) lama dalam
kali jumlah pajak jangka waktu 6
yang tidak atau (enam) bulan
kurang dibayar, sejak tanggal
atau yang tidak surat permintaan.
seharusnya
dikembalikan.
JAWABAN NOMOR 3:
Pengenaan sanksi terlambat dan kurang bayar bayar pajak sebesar 2% per bulan
dalam UU KUP No. 6/1983 yang diubah dengan UU 16/2009. Dalam UU Cipta Kerja,
diubah menjadi disesuaikan dengan tingkat atau tarif suku bunga acuan per bulan.
Jika Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT-nya yang mengakibatkan utang pajak
menjadi lebih besar, maka sanksinya dikeanakn tarif bunga per bulan yang ditetapkan
Menkeu dihitung berdasarkan suku bunga acuan ditambah 5% (lima persen) dan di
bagi 12 (dua belas) yang berlaku pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi, paling
lama 24 bulan. Hal tersebut tertuang dalam Pasal 8 ayat (2b)
Jika Wajib Pajak tidak melunasi SPT Kurang bayar akibat pengungkapan
ketidakbenaran pengisian sesuai batas waktu yang ditentukan, akan dikenakan tarif
bunga per bulan yang ditetapkan Menteri Keuangan dihitung berdasarkan suku bunga
acuan ditambah 10% dan dibagi 12, paing lama 24 bulan.
Jika terlambat dalam melakukan pembayaran SPT Masa dikenakan sanksi tarif bunga
per bulan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dihitung
berdasarkan suku bunga acuan ditambah 5% dibagi 12 daln paling lama 24 bulan.
Jika tidak melunasi pajak kurang bayar dan telah memperoleh Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar (SKPKB) akan dikenakan sanksi denda dengan tarif bunga per bulan
sesuai dengan yang telah ditetapkan Menteri Keuangan dihitung berdasarkan suku
bunga acuan ditambah 15% dibagi 12 dan paling lama 24 bulan.
Dengan metode penghitungan baru , maka hasilnya bisa lebih rendah dari sanksi
sebelumnya yang ada pada UU KUP. Contoh : Semisal tingkat bunga acuan 8%
kemudian ditambah 5% lalu dibagi 12. Maka hasil dari sanksi dendanya sekitar 1,08%
Pengenaan sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% dari jumlah pajak yang
kurang bayar pada saat pengungkapan pelaporan pajak yang tidak benar ini lebih
rendah dari yang sebelumnya tertulis pada UU KUP yang sebesar 150%
Tidak menyampaikan SPT Menyampaikan SPT yang isinya tidak benar atau tidak
lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar
Ketentuan sanksi administrasi berupa denda 100% dari jumlah pajak terutang ini
tertuang dalam Pasal 8 ayat (3a).
Dalam Pasal 14 ayat (3) dalam klaster perpajakan UU Cipta Kerja ini, jika PPh
Pengusaha Kena Pajak (PKP) kurang bayar akan dikenakan sanksi administratif
berupa bunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahunan
Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Tagiahan Pajak (STP).
Dalam Pasal 14 ayat (5) klaster perpajakan UU Cipta Kerja, disebutkan sanksi dalam
STP karena PKP tidak menerbitkan faktur atau menerbitkan faktur tidak lengkap akan
dikenakan sanksi 1% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP).
Besar sanksi bunga dari penundaan pembayaran karena mengangsur dikenakan tarif
bunga yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang dihitung berdasarkan suku bunga
acuan dibagi 12, maksimal 24 bulan.
Sedangkan bunga atas STP penundaan yang nilainya lebih kecil, akan dikenakan tarif
bunga yang ditetapkanoleh Menteri Keuangan dihitung berdasarkan suku bunga
acuan dibagi 12 (dua belas), maksimal 24 (dua puluh empat) bulan.
7. Penghentian Penyidikan
Didalam Pasal 44B klaster perpajakan UU Cipta Kerja, penghentian penyidakan tindak
pindana di bidang perpajakan hanya dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang
pajak yang tidak/kurang bayar/seharusnya dikembalikan dan ditambah dengan sanksi
administrasi berupa denda sebesar 3 kali dari jumlah pajak yang tidak/kurang bayar,
atau yang tidak seharusnya dikembalikan.