Anda di halaman 1dari 55

Nama :

Asal Instansi :

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MODUL 1. BAHASA INDONESIA
Judul Kegiatan 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
Belajar (KB) 2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Nonfiksi
4. Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB.1 Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk
yang dipelajari Teks
1. Ragam teks adalah macam atau jenis teks/naskah
berupa kata-kata asli pengarang, bahan tertulis
untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan
sebagainya.
TEKS
DESKRIPSI
TEKS
FAKTUAL TEKS
PROSEDUR/ARAHAN

TEKS EKSPOSISI
TEKS
TANGGAPAN
RAGAM TEKS TEKS EKSPLANASI

TEKS CERITA
TEKS CERITA
ULANG

ANEKDOT

EKSEMPLUM
TEKS NORMATIF
TEKS
NARATIF

2. Teks faktual adalah teks yang berisi suatu


kejadian yang bersifat nyata, benar-benar terjadi,
tetapi tidak terikat dengan waktu. Dengan kata
lain, suatu kejadian yang faktual bisa terjadi di
masa lalu atau pun masa sekarang.
3. Teks deskripsi adalah tipe teks yang memiliki
tujuan sosial untuk menggambarkan suatu
ojek/benda secara individual berdasarkan ciri
fiksinya
4. Teks prosedur/arahan menekankan pada aspek
bagaimana melakukan sesuatu, yang dapat berupa
salah satunya percobaan atau pengamatan.
5. Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya)
dan apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan
dalam angan-angan.
6. Teks eksposisi berisi paparan gagasan atau usulan
sesuatu yang bersifat pribadi. Itu sebabnya, teks ini
sering juga disebut sebagai teks argumentasi satu
sisi
7. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan
tentang proses terjadinya fenomena alam, sosial,
ilmu pengetahuan dan budaya
8. Teks cerita secara umum adalah teks yang
menuturkan bagaimana terjadinya suatu hal,
peristiwa, mengisakan kejadian yang telah ada,
perbuatan, pengalaman yang dinamis dalam suatu
rangkaian waktu.
9. Teks cerita ulang adalah bagian dari teks cerita
yang meceritakan kembali peristiwa pada masa lalu
agar tercipta semacam hiburan atau pembelajaran
berdasarkan pengalaman masa lalu bagi pembaca
atau pendengarnya.
10. Anekdot adalah bagian dari teks cerita cerita rekaan
yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang
terjadi di masyarakat.
11. Eksemplum adalah bagian dari teks cerita yang
memiliki tujuan menilai perilaku atau karakter
dalam cerita.
12. Naratif adalah teks yang model penceritaannya tidak
menyatu antara masalah dalam satu struktur teks,
melainkan berpisah dalam struktur teks yang
berbeda.
13. Normatif adalah berpegang teguh pada norma
aturan dan ketentuanketentuan yang berlaku
14. Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun
oleh konstituen dasar dan intonasi final. Konstituen
dasar itu dapat berupa klausa, frase, maupun kata
15. Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan
menjadi:
 Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari
satu klausa bebas.
 Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi
dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya
satu kalimat terikat.
 Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi
dari beberapa klausa bebas yang disebut juga
sebagai kaliat setara.
16. Berdasarkan struktur klausanya, kalimat dibedakan
menjadi:
 Kalimat lengkap adalah kalimat yang
mengandung klausa lengkap. Sekurang-
kurangnya terdapat unsur objek dan predikat;
 Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang
hanya terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek
saja, atau keterangan saja.
17. Berdasarkan amanat wacana, kalimat dibedakan
menjadi:
 Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
mengandung intonasi deklaratif yang dalam ragam
tulis diberi tanda titik;
 Kalimat introgatif adalah kalimat yang
mengandung intonasi introgatif, yang dalam
ragam tulis biasanya diberi tanda tanya.
 Kalimat imperatif adalah kalimat kalimat yang
mengandung intonasi imperatif yang dalam ragam
tulis biasanya diberi tanda seru.
18. Berdasarkan susunan klausanya kalimat dibedakan
menjadi:
 Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pernyataan, berupa
kalimat lengkap atau tidak.
 Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pertanyaan, berupa
kalimat lengkap atau tidak.
 Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat
terikat atau tidak
19. Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa inti
dan perubahannya, kalimat dibedakan menjadi:
 Kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa inti yang lengkap, bersifat deklaratif, aktif,
netral, atau firmatif. Biasanya disebut kalimat
dasar.
 Kalimat noninti adalah Kalimat yang dapat
diubah dengan berbagai proses transforasi;
pemasifan, pengingkaran, penanyaan,
pemerintahan, pelepasan, dan penembahan.
20. Berdasarkan jenis klausanya, kalimat dibedakan
menjadi:
 Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari
klausa verbal;
 Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk
oleh klausa nonverbal sebagai kontituen dasarnya.
21. Berdasarkan fungsi kalimat, kalimat dibedakan
menjadi:
 Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai
potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau
kalimat yang dapat memulai sebuahparagrap,
wacana tanpa konteks lain yang memberi
penjelasan;
 Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap.
22. Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di
dalam bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh
kalimat-kalimat yang saling berhubungan dalam
mengusung satu kesatuan pokok pembahasan.
23. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi
dasar pengembangan suatu paragraph. Dengan
demikian, fungsinya sebagai pokok, patokan, atau
dasar acuan pengembangan suatu paragraf.
24. Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan pokok.
25. Gagasan penjelas merupakan gagasan yang
berfungsi menjelaskan gagasan pokok.
Penjelasannya, bisa dalam bentuk uraian-uraian
kecil, contoh-contoh, atau ilustrasi, kutipan-kutipan,
dan sebagainya
26. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi
tempat dirumuskannya gagasan penjelas
27. Paragraf yang baik memiliki:
 Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun
kekompakan hubungan antarunsur-unsur
paragraf, baik itu antarkalimat utama dengan
kalimat penjelasnya ataupun antarkalimat
penjelas itu sendiri. Kepaduan itu harus tampak
dalam isi serta dalam bentuknya
 Kepaduan isi atau koheren adalah kekompakan
sebuah paragraf yang dinyatakan oleh
kekompakan kalimat-kalimat di dalam
mendukung satu gagasan pokok.
 Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang
terdiri dari beberapa kalimat yang berkaitan
secara utuh, padu, dan membentuk satu kesatuan
pikiran.
28. Jenis-Jenis Paragraf: (1) Paragraf deduktif adalah
paragraph yang gagasan pokoknya terletak di awal
paragraf; (2) Paragraf induktif adalah paragraph
yang gagasan pokoknya terletak di akhir paragraf
atau pada kalimat.

KB.2 Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks


Fiksi
1. Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita
yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang yang
diolah berdasarkan pengalaman, tafsiran, wawasan,
dan penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik
peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan dan
Teks fiksi dinikmati pembaca sebagai sarana hiburan
2. Teks fiksi terdiri dari cerita rakyat, cerita fantasi,
cerita pendek, cerita inspiratif, puisi rakyat, puisi
baru, dan drama.
3. Fungsi teks nonfiksi : eksplorasi, informasi, persuasi,
perbandingan, juga mendeskripsikan suatu fakta-
fakta keilmuan
4. Perwatakan dalam teks fiksi adalah karakteristik
dari tokoh dalam cerita dan penyampaian
perwatakan tokoh tergantung pada pengarangnya.
5. Alur dalam teks fiksi adalah rangkaian peristiwa
dalam cerita yang terhubung secara kasual
6. Alur cerita terdiri dari beberapa tahap.
a) Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
b) Tahap pemunculan konflik (Rising action)
c) Tahap konflik memuncak (Turning point atau
Klimaks)
d) Tahap konflik menurun (Antiklimaks)
e) Tahap penyelesaian (Resolution)
7. Latar merupakan salah satu unsur yang turut
membangun isi dari sebuah cerita. Diunduh dari
www.mariyadi.com Sebuah cerita harus jelas tempat,
ruang, dan suasana cerita itu berlangsung.
8. Amanat adalah suatu pesan yang disampaikan oleh
penulis kepada pembaca melalui sebuah tulisan atau
cerita.
9. Struktur Teks fiksi
 Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar
 Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang
dialami tokoh utama. Pada bagian ini peristiwa-
peristiwa di luar nalar ini biasanya terjadI.
 Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari
masalah yang dialami tokoh.
10. Kaidah Kebahasaan Teks fiksi:
a. Menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan
waktu.
b. Menggunakan kata kerja tindakan.
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan
sesuatu yang dipikirkan atau
d. dirasakan para tokohnya.
e. Menggunakan kata-kata yang menggambarkan
keadaan atau sifat tokohnya.
f. Menggunakan dialog
11. Teks fiksi terdiri atas cerita rakyat, cerita fantasi,
cerita pendek, cerita inspiratif, puisi rakyat, puisi
baru, dan drama.
12. Secara garis besar, cerita rakyat terbagi menjadi
beberapa jenis.
o Mite, yakni cerita tentang suatu kepercayaan,
misalnya tentang para dewa.
o Sage, yakni cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan.
o Legenda, yakni cerita asal-usul suatu tempat,
binatang, dan benda-benda lainnya.
o Fabel, yakni cerita yang bertokohkan binatang.
o Selain itu, ada pula cerita yang berkaitan dengan
adat-istiadat ataupun kehidupan masyarakatnya
sehari-hari. Misalnya di daerah Sunda dikenal
cerita Si Kabayan, di daerah Minang, cerita Si
Malin kundang
KB.3 Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Nonfiksi
1. Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai karya seni
yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta
ada kebenaran di dalamnya. Teks faksi, merupakan
teks yang ceritanya berbentuk kisah berbasis
kejadian sebenarnya. Jenis teks faksi diantaranya,
biografi, autobiografi, kisah nyata, memoar, dan
cerita-cerita dari kitab suci.
2. Tahapan Menulis Teks Nonfiksi
o Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis
menemukan ide gagasan yang akan dituangkan,
menentukan judul karangan, menentukan
tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan,
membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-
bahan.
o Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai
menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan
o Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi
terhadap keseluruhan karangan.
o Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku
yang akan menjadi acuan,
o Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil
tulisan kepada publik dalam bentuk cetakan,
noncetakan, atau kedua-duanya.
3. Teks nonfiksi yang dipelajari di Sekolah Dasar ialah
o Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda atau
tempat
o Teks eksplanasi yang bertujuan untuk
memberikan informasi 3) Teks
prosedur/arahan/petunjuk untuk membuat atau
melakukan sesuatu
o Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa
dalam pembelajaran
o Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan
perimntaan maaf
o Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian
o Teks paparan iklan.
4. Esai adalah tulisan yang mendorong penulisnya
untuk menguji ide yang mereka miliki mengenai
suatu topik.
5. Kata Baku adalah kata-kata yang digunakan sesuai
dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia
6. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki
kandungan informasi yang baik dan tepat.
7. Makna lugas atau denotatif adalah makna yang
sesuai dengan konsep asalnya dalam hal ini disebut
juga makna asal atau makna sebenarnya seperti
yang teruang dalam kamus.
8. Reviu Buku/ Bab Buku/ Artikel adalah
menceritakan kembali buku atau artikel yang telah
dibaca.
9. Struktur Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
 Pendahuluan, yang berisiidentifikasi bukuatau
bab buku, atau artikel (penulis, judul, tahun
publikasi, dan informasi lain yang dianggap
penting).
 Ringkasan atau uraian pendek mengenaiisi
argumen dari buku/bab buku/artikel.
 Inti reviu, berupa inti pembahasan buku/bab
buku/artikel yang merupakan analisis kritis dari
aspek pokok yang dibahas dalam buku/bab
buku/ artikel itu.
 Simpulan, yang berisi evaluasi ringkas atas
kontribusi buku/bab buku/artikel
10. Konjungsi internal ialah konjungsi yang
menghubungkan dua argumen dalam satu kalimat.
11. Konjungsi eksternal ialah konjungsi yang
menghubungkan dua peristiwa/deskripsi dalam dua
kalimat baik simpleks atau kompleks.
12. Preposisi atau kata depan adalah kata yang secara
sintaksis terdapat didepan nomina, adjektiva, atau
adverbia yang menyatakan adanya bubungan makna
antara preposisi dengan kata setelahnya.
13. Artikel ilmiah adalah bentuk tulisan yang
memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
14. Eksploratif: melakukan eksplorasi atas respon
individu terhadap peristiwa, fenomena, ide atau
gagasan tertentu
15. Persuasi: mengajak pembaca untuk meyakini opini
penulis serta mengajak pembaca untuk melakukan
aksi atau tindakan tertentu.
16. Explain: menjelaskan kepada pembaca tentang
suatu hal atau bagaimana melakukan suatu hal atau
bagaimana sesuatu itu bekerja.
17. Compare: membandingkan dan mengontraskan dua
atau lebih ide, peristiwa, litratur atau hal lainnya.
18. Showing: menunjukan tentang bagaiamana sebab
akibat yang ditimbulkan oleh suatu hal atau
fenomena
19. Describe: mendeskripsikan suatu permasalahan dan
menawarkan solusianya
20. Istilah dapat diartikan sebagai kata atau kelompok
kata yang pemakainya terbatas pada bidang
tertentu.
21. Sinonim adalah suatu kata atau frasa yang memiliki
bentuk kata yang berbeda namun memiliki arti yang
sama
22. Antonim adalah suatu kata yang maknanya
berlawanan
23. Frase kata benda (nomina) adalah gabungan dua
kata atau lebih yang memiliki inti kata benda dalam
unsur pembentukannya.
24. Frase kata kerja (verba) adalah gabungan dua kata
atau lebih yang memiliki inti kata kerja dalam unsur
pembentukannya.
25. Preposisi atau kata depan adalah kata yang secara
sintaksis terdapat didepan nomina, adjektiva, atau
adverbia yang menSaudarai adanya bubungan
makna antara preposisi dengan kata setelahnya
26. Surat menurut Finoza (2009:4), adalah informasi
tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat
komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan
tertentu

KB.4 Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak


1. Hakikat Sastra Anak : jenis penulisan kreatif dan
imajinatif yang khusus untuk dibaca dan menghibur
anak-anak.
2. Hakikat Apresiasi Reseptif dan Ekspresif/Produktif
 Apresiasi Sastra Reseptif : kegiatan mengapresiasi
dengan teori resepsi pada sebuah karya.
 Apresiasi Sastra Ekspresi/ Produktif : kegiatan
mengapresiasi karya sastra yang menekankan
pada proses kreatif dan penciptaan.
3. Pendekatan Dalam Mengapresiasi Sastra Anak
 Pendekatan Emotif : pendekatan yang berusaha
menemukan unsur-unsur emosi atau perasaan
pembaca
 Pendekatan Didaktis : pendekatan yang berusaha
menemukan dan memahami gagasan, tanggapan,
evaluatif maupun sikap
 Pendekatan Analitis : pendekatan yang berupaya
membantu pembaca memahami gagasan, cara
pengarang menampilkan gagasan, sikap
pengarang, unsur intrinsik, dan hubungan antara
elemen
4. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra
Anak
 Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam
tindakan
 Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur
cerita: secara simbolik melalui bahasa, permainan
dan gambar
 Usia 7-11 tahun (operasi konkret)
 Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal)
5. Unsur Instrinsik Puisi adalah Tema, Rasa, Nada,
Amanat, Diksi (Pilihan kata), Imajeri Pusat
pengisahan atau titik pandarang, Gaya bahasa,
Ritme atau irama, Rima atau sajak
6. Unsur Intrinsik Prosa adalah Plot atau alur
cerita,Penokohan,Latar atau setting,Tema,Pesan atau
amanat,Sudut pandang,Konflik
7. Unsur Instrinsik Drama
 Unsur pertunjukan
(Pemain,Pentas,Sutradara,Penonton)
 Unsur cerita (Perwatakan atau karakter tokoh,
Dialog, Latar, Alur)
8. Jenis- Jenis Sastra Anak di SD adalah Buku
Bergambar, Fiksi Realistik (Realistic Fiction), Fiksi
Sejarah, Fiksi Ilmu (Science Fiction), Cerita Fantasi,
Biografi, Puisi
9. Pembelajaran Sastra Anak di SD adalah
Pembelajaran memgarah abad ke-21 mencerminkan
empat hal yakni; (1) kemampuan berpikir kritis
(critical thinking skill), (2) kreativitas (creativity), (3)
komunikasi (communication), dan (4) kolaborasi
(collaboration).
10. Pembelajaran Sastra Anak di SD adalah
Pembelajaran memgarah abad ke-21 mencerminkan
empat hal yakni; (1) kemampuan berpikir kritis
(critical thinking skill), (2) kreativitas (creativity), (3)
komunikasi (communication), dan (4) kolaborasi
(collaboration).
2 Daftar materi yang 1. Karakteristik ragam teks
sulit dipahami di 2. Teks nonfiksi secara teoritis dan secara praktis
modul ini 3. Kajian media secara linguistic
4. Proses metaforik dengan analogi
3 Daftar materi yang 1. Teks cerita ulang dengan teks naratif, anekdot, dan
sering mengalami eksemplum,
miskonsepsi 2. Kalimat deklaratif, intogratif dan imperatif

Nama :
Asal Instansi :

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MODUL 2. MATEMATIKA
Judul Kegiatan Belajar 5. Bilangan
(KB) 6. Geometri dan Pengukuran
7. Statistika dan peluang
8. Kapita Selekta Matematika
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1. Bilangan
yang dipelajari A. Konsep Bilangan
1. Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak
didefinisikan (underfined term). Bilangan
merupakan suatu konsep yang abstrak, bukan
simbol, bukan pula angka. Bilangan menyatakan
suatu nilai yang bisa diartikan sebagai banyaknya
atau urutan sesuatu atau bagian dari suatu
keseluruhan.
2. Sistem numerasi bilangan adalah sekumpulan
lambang dan aturan pokok untuk menuliskan
bilangan.
3. Macam – macam Bilangan
a. Bilangan kardinal
Bilangan kardinal menyatakan hasil membilang
(berkaitan dengan pertanyaan berapa banyak).
Bilangan kardinal juga digunakan untuk
menyatakan banyaknya anggota suatu
himpunan.
b. Bilangan ordinal
Bilangan ordinal menyatakan urutan dari suatu
objek.
c. Bilangan asli
Bilangan asli juga disebut dengan Natural
Numbers.
Himpunan bilangan asli = {1, 2, 3, 4,...}.
Bilangan asli dapat digolongkan menurut
faktornya yaitu: bilangan genap, bilangan
ganjil, dan bilangan prima.
d. Bilangan komposit
Bilangan komposit adalah bilangan asli yang
memiliki lebih dari 2 faktor.
e. Bilangan cacah
Bilangan cacah dapat didefinisikan sebagai
bilangan yang digunakan untuk menyatakan
kardinalitas suatu himpunan. Himpunan
bilangan cacah = {0, 1, 2, 3,...}.
f. Bilangan sempurna
Bilangan sempurna adalah bilangan asli yang
jumlah faktornya (kecuali faktor yang sama
dengan dirinya) sama dengan bilangan tersebut.
g. Bilangan bulat
Himpunan yang merupakan gabungan dari
himpunan bilangan asli dengan lawannya dan
juga bilangan nol disebut himpunan bilangan
bulat. Himpunan bilangan bulat = {..., -3, -2, -1,
0, 1, 2, 3,...}.
h. Bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk 𝑎𝑏, dengan 𝑎 dan 𝑏
bilangan bulat, 𝑏 ≠ 0 (setelah disederhanakan, 𝑎
dan 𝑏 tidak memiliki faktor sekutu kecuali 1).
i. Bilangan irasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak
dapat dinyatakan sebagai perbandingan
bilangan-bilangan bulat 𝑎 dan 𝑏, dengan 𝑏 ≠ 0.
Bilangan irasional bukan merupakan bilangan
bulat dan juga bukan merupakan bilangan
pecahan.
j. Bilangan real
Bilangan real adalah gabungan antara
himpunan bilangan rasional dengan bilangan
irasional.
k. Bilangan kompleks
Himpunan bilangan kompleks dapat
didefinisikan sebagai pasangan terurut (𝑎,)
dengan 𝑎,∈ℝ atau 𝐾={𝑧|𝑧= (𝑎,𝑏) ,𝑎,𝑏∈ℝ}. Bentuk
umum bilangan kompleks adalah 𝑎+𝑏𝑖.
B. Bilangan Bulat dan Operasi Hitung Pada Bilangan
Bulat
1. Fase/tahap pembelajaran penanaman konsep
penjumlahan dan pengurangan:
a. Melalui benda konkret: tahap enactive
(pembelajaran menggunakan benda konkret),
tahap iconic (membantu siswa menggambarkan
benda konkret melalui rekaan gambar), tahap
symbolic (menuliskan lambang bilangannya).
b. Garis bilangan
2. Sifat-sifat perkalian bilangan bulat : sifat tertutup,
komutatif, asosiatif, distributive
3. Sifaf-sifat pembagian bilangan bulat : tidak
tertutup, tidak komutatif, tidak asosiatif, tidak
distributive
C. Bilangan Pecahan
1. Konsep pecahan dapat dihubungkan dengan
konsep besar (luas), panjang, maupun himpunan
2. Bilangan pecahan senilai adalah bilangan-bilangan
pecahan yang cara penulisannya berbeda tetapi
mempunyai hasil bagi yang sama.
3. Bilangan pecahan murni adalah bilangan pecahan
yang paling sederhana
4. Bilangan pecahan senama adalah bilangan-
bilangan pecahan yang mempunyai penyebut sama.
5. Bilangan pecahan campuran adalah kombinasi dari
bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni.
6. Bilangan pecahan desimal adalah bentuk pecahan
dari bilangan desimal dengan konsep pembagian
sepersepuluh.
D. Persen, Perbandingan, dan Skala
1. Persen mengacu pada persentase atau peseratus
yakni akngka atau perbandinga untuk menyatakan
pecahan dari seratus; dilambangkan dnegan %
2. Perbandingan : perbandingan senilai dan berbalik
nilai; dilambangkan dengan a : b
3. Skala : perbandingan jarak
E. FPB dan KPK: Metode irisan himpunan, faktorisasi
prima, algoritma pembagian
1. FPB adalah faktor persekutuan besar.
 Bilangan bulat 𝑎 (𝑎 ≠ 0) merupakan faktor dari
suatu bilangan bulat b sedemikian sehingga 𝑏 =
𝑎𝑐. Bilangan bulat positif 𝑎 merupakan pembagi
bilangan bulat positif 𝑏 dan 𝑐, maka 𝑎 disebut
pembagi persekutuan 𝑏 dan 𝑐.
 FPB dari dua bilangan positif adalah bilangan
bulat terbesar yang membagi keduanya.
Dinyatakan dengan 𝑎 = FPB (𝑎, 𝑏) Untuk
menentukan FPB (𝑎, 𝑏) dapat melalui metode
irisan himpunan, metode faktorisasi prima, dan
metode algoritma pembagian.
1. Metode Irisan Himpunan Metode irisan
himpunan dapat dilakukan dengan mendaftar
semua bilangan dari himpunan faktor
(pembagi positif) dari dua bilangan, kemudian
tentukan himpunan sekutunya.
2. Metode Faktorisasi Prima
Metode faktorisasi prima dapat dilakukan
dengan cara menentukan faktorisasi prima
dari dua atau lebih bilangan, lalu tentukan
faktor sekutu prima, FPB dari dua bilangan
atau lebih adalah hasil kali faktor-faktor
sekutu, dimana yang dipilih adalah bilangan
dengan pangkat terendah antara hasil
faktorisasi prima dari bilangan-bilangan
tersebut.
3. Metode Algoritma Pembagian Menurut
algoritma pembagian, bilangan positif 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏,
𝑎 ≥ 𝑏, dapat ditulis dengan 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟, dimana 𝑞
bilangan bulat positif dan 𝑟 bilangan cacah.
2. KPK adalah kelipatan persekutuan kecil.
 Suatu bilangan bulat c disebut kelipatan
persekutuan dari bilangan bulat tak nol 𝑎 dan 𝑏
jika a│c dan b│c. Himpunan kelipatan
persekutuan dari 𝑎 dan 𝑏 merupakan sebuah
bilangan bulat terkecil, yang ditulis KPK (𝑎, 𝑏).
 Definisi: Kelipatan persekutuan terkecil dari dua
bilangan tidak nol 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏, KPK (𝑎, 𝑏) adalah
bilangan bulat positif m yang memenuhi a│m
dan b│m. KPK (𝑎, 𝑏) = 𝑎𝑥𝑏 𝐹𝑃𝐵{𝑎,𝑏} Seperti halnya
FPB, untuk menentukan KPK juga dapat
dilakukan dengan metode irisan himpunan dan
metode faktorisasi prima.
1. Metode Irisan Himpunan Untuk menentukan
KPK melalui metode irisan himpunan,
sebelumnya dapat ditentukan terlebih dahulu
kelipatan-kelipatan positif dari
bilanganbilangan, kemudian tentukan
himpunan persekutuan dari kelipatan
bilangan- bilangan itu, dan tentukan yang
terkecil.
2. Metode Faktorisasi Prima Seperti halnya FPB,
metode faktorisasi prima juga dapat
digunakan untuk menentukan KPK.
Perbedaannya adalah saat menentukan KPK
pilih bilangan dengan pangkat tertinggi antara
hasil faktorisasi prima dari bilangan-bilangan
tersebut.

KB 2 GEOMETRI DAN PENGUKURAN


1. Unsur tidak didefinisikan merupakan konsep mudah
dipahami dan sulit dibuatkan definisinya, contoh
titik, garis dan bidang.
2. Dasar-dasar geometri dan pengukuran:
a. Titik merupakan salah satu unsur yang tidak
didefinisikan
b. Garis merupakan gagasan abstrak yang lurus,
memanjang kedua arah, tidak terbatas.
c. Bidang dapat diartikan sebagai permukaan yang
rata, meluas ke segala arah dengan tidak terbatas,
serta tidak memiliki ketebalan.
d. Ruang diartikan sebagai unsur geometri dalam
konteks tiga dimensi, karena memiliki unsur
panjang, lebar dan tinggi.
e. Sudut merupakan daerah yang dibentuk oleh dua
sinar garis yang tidak kolinear (tidak terletak pada
satu garis lurus) dan konkuren (garis yang
bertemu pada satu titik potong) yang berhimpit di
titik pangkalnya.
3. Unsur yang didefinisikan merupakan konsep
pengembangan dari unsur tidak didefinisikan dan
merupakan konsep memiliki batasan, contoh sinar
garis, ruas garis, segitiga.
4. Aksioma/postulat merupakan konsep yang disepakati
benar tanpa harus dibuktikan kebenarannya, contoh
postulat garis sejajar.
5. Teorema/dalil/rumus adalah konsep yang harus
dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian
pembuktian deduktif, contoh Teorema Pythagoras.
6. Pengukuran merupakan sebuah proses atau suatu
kegiatan untuk mengidentifikasi besar kecilnya,
panjang pendeknya, atau berat ringannya suatu
objek.
7. Pengukuran panjang dapat dilakukan dengan
menggunakan :
a. Pengukuran Tidak Baku merupakan sebuah
pengukuran yang memungkinkan perbedaan hasil
karena menggunakan alat ukur yang tidak standar
antara lain jengkal, hasta,depa,kaki,tapak, dan
langkah.
b. Pengukuran Baku baku merupakan sebuah
pengukuran yang hasilnya tetap atau standar.
Terdapat dua acuan pengukuran baku yang
digunakan yaitu pengukuran sistem Inggris dan
pengukuran sistem Metrik
8. Beberapa jenis sudut yaitu: kongruen,
suplemen/berpelurus, siku-siku, komplemen, lancip,
tumpul, bertolak belakang, sehadap, dalam
bersebrangan, luar bersebrangan, dalam sepihak, dan
luar sepihak.
9. Segi banyak/poligon:
a. Kurva adalah bangun geometri yang merupakan
kumpulan semua titik yang digambar tanpa
mengangkat pensil dari kertas.
b. Segitiga adalah poligon (segi banyak) yang
memiliki tiga sisi. Ada segitiga sebarang, sama
kaki, dan sama sisi. Ada juga segitiga lancip, siku-
siku, dan tumpul
c. Segiempat adalah poligon yang memiliki empat
sisi. Ada jajargenjang, persegi panjang, persegi,
trapesium (siku-siku, sama kaki, sebarang), belah
ketupat, layang-layang
10. Lingkaran merupakan kurva tertutup sederhana.
11. Keliling dan Luas bangun datar:
a. Pengukuran panjang dapat menggunakan
pengukuran baku dan tidak baku
b. Keliling bangun datar adalah jarak perpindahan
titik dari lintasan awal sampai ke lintasan akhir
c. Pengukuran luas adalah sesuatu yang menyatakan
besarnya daerah seuah kurva tertutup sederhana
d. Luas bangun datar (persegi panjang, persegi, segi
tiga, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang,
trapesium, lingkaran
12. Keliling adalah jarak perpindahan titik dari lintasan
awal sampai ke lintasan akhir (titik awal dan titik
akhir adalah titik yang sama)
13. Luas bangun datar adalah luas yang dibatasi oleh
sisi-sisi bangun datar tersebut
14. Luas permukaan adalah jumlah seluruh sisi-sisi yang
membatasi bangun ruang tersebut
15. Volume adalah isi yang memenuhi sebuah bangun
ruang berongga.
16. Kekongruenan dan kesebangunan merupakan sebuah
konsep geometri yang membahas tentang bentuk
geometri yang sama dan serupa.
a. Kekongruenan merupakan sebuah konsep yang
melibatkan dua atau lebih bangun geometri yang
sama dan sebangun.
b. Kesebangunan adalah dua bangunan geometri yang
unsur-unsur yang bersesuaian saling sebanding
17. Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi
oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh
permukaan bangun.
18. Bangun ruang merupakan bentuk geometri
berdimensi tiga. Diantaranya :
a. Prisma adalah bangun ruang yang dibentuk oleh
dua daerah polygon kongruen yang terletak pada
bidang sejajar, dan tiga atau lebih daerah persegi
panjang yang ditentukan oleh sisi-sisi dua daerah
polygon tersebut sedemikian hingga membentuk
permukaan tertutup sederhana.
b. Limas merupakan sebuah bangun ruang yang
memiliki alas segi-n dan sisi selimut berbentuk
segitiga yang bertemu pada satu titik puncak
c. Bola merupakan bangun ruang tiga dimensi yang
dibentuk oleh tak hingga lingkaran berjari-jari
sama panjang dan berpusat pada satu titik yang
sama.
19. Luas permukaan dan Volume bangun ruang:
a. Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah
luas seluruh permukaan (bidang) pembentuk
bangun ruang tersebut.
b. Volume bangun ruang adalah isi yang memenuhi
sebuah bangun ruang berongga
20. Bangun ruang diantaranya kubus, balok, prisma,
tabung, limas, kerucut, dan bola
21. Pengukuran berat, satuan baku yang dapat
digunakan adalah 𝑘𝑔, ℎ𝑔, 𝑑𝑎𝑔, 𝑔𝑟𝑎𝑚, 𝑑𝑔, 𝑐𝑔 , 𝑚𝑔
22. Debit adalah ukuran untuk mengukur volume zat
cair yang mengalir untuk setiap satuan waktu.
23. Kecepatan adalah jarak yang ditempuh persatu
satuan waktu.

KB 3. STATISTIKA DAN PELUANG


A. Dasar-dasar Statistika
1. Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk
bilangan yang disusun dalam bentuk daftar atau
tabel yang menggambarkan suatu kejadian.
2. Data merupakan sejumlah informasi yang dapat
memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau
masalah, baik yang berupa bilangan maupun yang
berbentuk kategori.
Sifat data : data kualitatif dan kuantitatif.
B. Penyajian Data (Tabel dan Diagram)
1. Tabel daftar baris kolom merupakan penyajian data
dalam bentuk tabel dengan susunan baris dan
kolom yang saling berhubungan.
2. Tabel kontingensi merupakan tabel yang dapat
digunakan untuk mengukur hubungan (asosiasi)
antara dua variabel kategorik.
3. Tabel distribusi frekuensi adalah penyajian statistik
data berkelompok dalam bentuk tabel dimana
setiap data dikelompokkan dalam kelas interval.
4. Diagram lambang digunakan untuk menyajikan
data statistik dalam bentuk gambar-gambar dengan
ukuran tertentu yang menunjukkan jumlah
masing-masing data.
5. Diagram batang dapat digunakan untuk
membandingkan banyak suatu data dengan data
yang lain.
6. Diagram lingkaran merupakan sebuah penyajian
data dalam bentuk lingkaran didasarkan pada
pembagian sebuah lingkaran dalam beberapa
bagian sesuai dengan jenis data yang akan
disajikan.
C. Distribusi Frekuensi
1. Distribusi frekuensi adalah suatu susunan data
mulai dari data terkecil sampai dengan data
terbesar dan membagi banyaknya data menjadi
beberapa kelas.
2. Interval kelas: yaitu banyak data yang
dikelompokkan dalam bentuk rentang (interval) a-b,
dimana data dimulai dari yang bernilai a sampai
dengan data yang bernilai b.
3. Distribusi frekuensi relatif yaitu frekuensi dari
sebuah daftar distribusi yang dinyatakan dalam
bentuk persen.
D. Ukuran Pemusatan Data (Mean, Median, dan Modus)
1. Rerata atau mean merupakan salah satu ukuran
gejala pusat.
2. Median (𝑀𝑒) adalah nilai tengah dari sekumpulan
data yang telah diurutkan, mulai dari data terkecil
sampai dengan data terbesar atau sebaliknya.
3. Modus merupakan ukuran pemusatan data untuk
menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi
atau data yang paling sering muncul.
E. Ukuran Penyebaran Data (Range, Kuartil,
Simpangan Baku, dan Variansi)
1. Ukuran penyebaran data merupakan suatu ukuran
yang menyatakan seberapa besar penyimpangan
nilai-nilai data dari nilai-nilai pusat datanya.
2. Range merupakan metode pengukuran paling
sederhana yang digunakan untuk mengukur
ketersebaran suatu data.
3. Simpangan baku merupakan ukuran statistik yang
paling sering digunakan untuk mengukur tingkat
ketersebaran suatu data.
4. Varians merupakan salah satu ukuran penyebaran
data selain range dan simpangan baku.
F. Nilai Baku
Nilai baku merupakan sebuah nilai yang menyatakan
perbandingan antara selisih nilai data dengan
reratanya dibagi simpangan baku data tersebut.
G. Aturan Perkalian
Apabila suatu peristiwa pertama dapat dikerjakan
dengan 𝑎1 cara yang berbeda, peristiwa kedua dapat
dikerjakan dengan 𝑎2 cara yang berbeda dan
seterusnya sampai peristiwa ke-𝑛, maka banyaknya
cara yang berbeda
H. Permutasi dan Kombinasi
1. Permutasi adalah sebuah susunan dari
sekumpulan objek dengan memperhatikan
urutannya. Perhitungan banyak susunan atau
banyak cara berdasarkan permutasi sangat
bergantung pada banyaknya objek yang tersedia
dan banyak objek yang akan diambil.
2. Kombinasi adalah sebuah susunan dari
sekumpulan objek tanpa memperhatikan
urutannya. Apabila kita memiliki 𝑛 objek yang
berbeda, maka banyak kombinasi yang dapat
dibentuk dari semua objek itu ada satu cara.
Misalnya kita memiliki 𝑛 objek berbeda, apabila kita
akan mengambil 𝑘 objek dari 𝑛 objek, maka banyak
kombinasi yang mungkin ada (𝑛, 𝑘) = (𝑛𝑘) = 𝑘
!(𝑛𝑛−! 𝑘)! cara.
I. Peluang
Peluang digunakan untuk melihat kemungkinan
terjadinya sebuah kejadian.

KB 4. KAPITA SELEKTA MATEMATIKA


A. Logika Matematika
1. Pernyataan adalah kalimat matematika tertutup
yang memiliki nilai kebenaran benar atau salah,
tetapi tidak kedua-duanya pada saat yang
bersamaan.
2. Operasi uner disebut juga dengan operasi negasi
atau ingkaran. Operasi negasi merupakan operasi
yang hanya berkenaan dengan satu unsur.
3. Operasi biner adalah operasi yang berkenaan
dengan dua unsur. Operasi biner berkenaan dengan
dua pernyataan.
4. Operasi disjungsi merupakan Suatu pernyataan
majemuk yang terdiri dari dua pernyataan tunggal
yang dihubungkan dengan kata.
5. Pernyataan implikasi atau conditional statement
atau pernyataan bersyarat merupakan pernyataan
majemuk yang berbentuk “jika p maka q”
dinyatakan dengan 𝑝 → 𝑞 atau 𝑝 ⊃ 𝑞, dimana 𝑝
disebut “anteseden” dan 𝑞 disebut konsekuen.
6. Pernyataan biimplikasi atau biconditional statement
atau pernyataan bersyarat merupakan pernyataan
majemuk yang berbentuk “p jika dan hanya jika q”
dinyatakan dengan 𝑝 ↔ 𝑞.
7. Penyataan yang semua nilai kebenarannya benar
tanpa memandang nilai kebenaran komponen-
komponen pembentuknya
dinamakan tautologi.
8. Penyataan yang semua nilai kebenarannya salah
tanpa memandang nilai kebenaran komponen-
komponen pembentuknya dinamakan kontradiksi.
9. kontingensi merupakan pernyataan yang nilai
kebenarannya merupakan kumpulan dari benar
dan salah di luar tautologi dan kontradiksi.
10. Konvers adalah balikan dari pernyataan implikasi.
11. Invers adalah fungsi kebalikan.
12. Penarikan kesimpulan : modus ponen, modus
tolen, silogisme
B. Pola Bilangan dan Deret Bilangan
1. Pola bilangan adalah susunan angka yang
membentuk pola tertentu seperti segitiga, garis
lurus atau persegi.
2. Deret bilangan adalah penjumlahan suku-suku
pada barisan bilangan.
3. Pola bilangan dan deret bilangan:
a. Penalaran deduktif:menarik kesimpulan
berdasarkan pernyataan yang bersifat umum.
b. Penalaran induktif:menarik kesimpulan bersifat
umum melalui pernyataan bersifat khusus
c. Pola bilangan, Barisan dan Deret Bilangan
C. Persamaan Linear, Pertidaksamaan Linear dan
Grafik Fungsi Linear
1. Persamaan linear adalah suatu kalimat matematika
yang mengandung satu atau lebih variabel yang
derajat tertingginya satu yang dihubungkan dengan
tanda “=”.
2. Pertidaksamaan linear adalah suatu kalimat
matematika yang mengandung satu atau lebih
variabel dengan derajat tertingginya satu dan
dihubungkan dengan tanda “≠”, “<”, “>”, “≤”, atau
“≥”.
3. Grafik fungsi linear merupakan sebuah fungsi yang
mana variabelnya berpangkat satu atau suatu
fungsi yang grafiknya adalah garis lurus.
D. Persamaan Kuadrat, Pertidaksamaan Kuadrat dan
Grafik Fungsi Kuadrat
1. Persamaan kuadrat adalah suatu kalimat
matematika yang mengandung satu atau lebih
variabel yang derajat tertingginya dua yang
dihubungkan dengan tanda “=”.
2. Pertidaksamaan kuadrat adalah suatu kalimat
matematika yang mengandung satu atau lebih
variabel yang derajat tertingginya dua yang
dihubungkan dengan tanda ≠ , atau “<”, atau “>”,
atau “≤”, atau “≥”.
3. Grafik fungsi kuadrat merupakan salah satu materi
yang ada dalam pelajaran matematika. Fungsi
kuadrat sendiri merupakan sebuah persamaan dari
variabel dengan pangkat tertinggi dua.
E. Trigonometri
1. Trigonometri adalah sebuah cabang matematika
yang mempelajari hubungan yang meliputi panjang
dan sudut segitiga dan sering dikaitkan dalam
bidang segitiga siku-siku. Pada segitiga siku-siku
berlaku perbandingan sisi-sisi dengan aturan
tertentu yang disebut perbandingan trigonometri.
2. Perbandingan trigonometri merupakan
perbandingan yang berlaku segitiga siku-siku.
3. Sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk arah
horizontal dengan arah pandangan mata pengamat
ke arah atas.
4. Sudut depresi adalah sudut yang dibentuk oleh
arah horizontal dengan arah pandangan mata
pengamat ke arah bawah.
2 Daftar materi yang 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sulit dipahami di persamaan dan pertidaksamaan linear
modul ini 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan grafik
fungsi linear dan kuadrat
3. Trigonometri
4. Kapita Selekta Matematika
3 Daftar materi yang 1. Konsep FPB dan KPK
sering mengalami 2. Konsep pada materi bangun datar
3. Konsep luas dan keliling bangun datar
miskonsepsi 4. Konsep pada meteri bangun ruang
5. Konsep pengolahan data (modus, median, mean)
6. Konsep persamaan dan pertidaksamaan linier
7. Konsep barisan dan deret geometri

Nama :
Asal Instansi :

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MODUL 3. IPA
Judul Kegiatan Belajar 1. Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya
(KB) 2. Gaya dan Energi
3. Sistem Organ pada Manusia
4. Bumi dan Alam Semesta
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya
yang dipelajari A. Metode Ilmiah
1. Secara konseptual metode ilmiah adalah metode
sains yang menggunakan langkah-langkah
ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan
suatu permasalahan yang muncul dalam
pemikiran kita pada kegiatan pembelajaran
maupun dalam kehidupan sehari-hari.
2. Eksperimen adalah kegiatan melalui tata cara
tertentu yang biasa dilakukan oleh ilmuwan,
dengan tujuan untuk memecahkan masalah
atau menemukan jawaban terhadap suatu
masalah.
3. Variabel percobaan merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian.
4. Variabel bebas, yaitu variabel yang sengaja
dirubah untuk diamati pengaruhnya terhadap
hasil setiap percobaan yang dilakukan.
5. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi
yang akan diukur atau diamati sebagai hasil
percobaan.
6. Varibel tetap, yairtu variabel yang tidak dirubah
sebagai kontrol dalam percobaan
7. Prosedur kerja merupakan langkahlangkah kerja
yang terperinci dan runtut.
8. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang
merangkum apa yang sudah dilakukan dalam
kegiatan penelitian.
9. Langkah-langkah menerapkan Metode Ilmiah:
a) Merumuskan Masalah
b) Menemukan Hipotesis
c) Menetapkan Variabel Penelitian
d) Menetapkan Prosedur Kerja
e) Mengumpulkan data
f) Mengolah dan Menganalisis Data
g) Membuat Kesimpulan
h) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
10. Kriteria Metode Ilmiah :
1) Berdasarkan fakta
2) Bebas dari prasangka
3) 3)Menggunakan prinsip-prinsip analisis
4) Perumusan masalah atau pembuatan
hipotesis
5) Menggunakan ukuran objektif
6) Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif
dalam melakukan eksperimen
11. Hipotesis adalah jawaban sementara atas
pertanyaan.
12. Karakteristik Metode Ilmiah :
1) Bersifat analistis dan kritis
2) Bersifat logis
3) Bersifat objektif
4) Bersifat empiris
5) Bersifat konseptua

B. Materi dan Perubahannya


1. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa
dan menempati ruang; dan massa sebagai
ukuran kuantitas materi. Ada pun dalam
mekanika, massa adalah ukuran ketahanan
materi terhadap suatu gaya, yang ditandai
dengan perubahan kecepatannya, sebagaimana
dirumuskan oleh Newton: F = m a.
2. Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat-
sifatnya.
3. Secara umum materi dapat diperiksa sifat
fisiknya melalui indera kita. Misalnya arang
berwarna hitam dibanding kapur yang berwarna
putih diperoleh melalui kesan penglihatan,
kerasnya gelas dibanding dengan lembutnya
busa diperoleh melalui kesan perabaan, dan
sebagainya.
4. Dua macam sifat materi berdasarkan
hubungannya dengan jumlah materi: 1) Sifat
intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada
jumlah materi.Contohnya titik didih, titik beku,
indeks bias, suhu, kerapatan, rumus senyawa,
wujud zat. 2) Sifat ekstensif, yaitu sifat yang
bergantung pada jumlah materi. Contohnya
massa, energi, mol, volume,massa jenis.
5. Materi tersebut dapat berubah dari suatu
komposisi ke komposisi lainnya, atau dari suatu
tingkat wujud ke tingkat wujud lainnya.
6. Perubahan materi dikategorikan ke dalam dua
jenis:
1) perubahan fisika, dan
2) perubahan kimia.

KB.2 Gaya dan Energi


1. Gaya adalah suatu kekuatan tarikan atau dorongan
yang mengakibatkan benda yang dikenainya akan
mengalami perubahan posisi atau kedudukan
bergerak , berhenti, serta berubah bentuk.
2. Macam-macam gaya yaitu;
 Gaya tak sentuh : gaya magnet, gaya gravitasi dan
gaya listrik.

Gaya magnet ialah gaya tarik atau tolak yang
ditimbulkan oleh benda yang bersifat magnet.
 Gaya gravitasi merupakan gaya yang
ditimbukan oleh benda untuk menarik benda
lain ke arah pusat benda yang bersangkutan.
 Gaya listrik merupakan gaya yang
ditimbulakan oleh muatan muatan listrik
atau arus listrik.
 Gaya sentuh: gaya otot, gaya pegas, gaya gesek
 Gaya otot ialah gaya yang ditimbulkan oleh otot
manusia dan hewan.
 Gaya pegas yaitu gaya yang ditimbulkan oleh
benda yang mengalami pemampatan ataupun
perenggangan.
 Gaya gesek ialah gaya yang timbul dikarenakan
adanya gesekan antara permukaan dua benda
atau lebih.
3. Hukum Newton (HN), terdiri dari 3 hukumyaitu;
 Hukum Newton 1 ; “Setiap benda akan diam
atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan
nol.”
 Hukum Newton 2 ; “Besarnya percepatan yang
dialami suatu benda berbanding lurus dengan
gaya yang bekerja terhadap benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massa bendanya.”
 Hukum Newton 3 ; “Setiap ada gaya aksi yang
bekerja pada suatu benda maka akan timbul
gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan.”
4. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha
atau kerja. Satuan energy dinyatakan dalam joule (J)
atau kalori (kal).
5. Energi pegas adalah semua benda yang lentur atau
elastis.
6. Jenis perubahan energi dibagi menjadi dua yaitu :
 Eksotermik (energi yang dikandung materi
sebelum perubahan lebih besar dari sesudahnya,
maka akan keluar sejumlah energi).
 Endotermik (energi materi sebelum perubahan
lebih kecil dari sesudahnya, maka akan diserap
sejumlah energi).
7. Sumber energi dibagi menjadi dua, yaitu:
 Renewable (dapat diperbaharui)
 Unrenewable (tidak dapat diperbaharui)
8. Macam-macam energy yaitu ;
1) Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu
benda yang bergerak.
2) Energi potensial adalah energi yang dikandung
suatu materiberdasarkan tinggi rendah
kedudukannya.
3) Energi panas (kalor) adalah energi kinetik rata-
rata gerakan partikelpartikel penyusun materi.
4) Energi listrik adalah energi yang diakibatkan
oleh gerakan partikel bermuatan dalam suatu
media (konduktor), karena adanya beda
potensial antara kedua ujung konduktor.
5) Energi kimia adalah energi yang dikandung
suatu senyawa dalam bentuk energi ikatan
antara atom-atomnya.
6) Energi nuklir adalah energi yang terkandung
dalam inti atom.
7) Energi pegas adalah semua benda yang lentur
atau elastis.
9. Energi dan Usaha Usaha sama dengan gaya
dikalikan perpindahan, atau dengan kata lain usaha
sama dengan perubahan energi yang terjadi.
10. Pesawat Sederhana: alat mekanik yang dapat
mengubah arah atau besaran dari suatu gaya.
Contohnya; (1) tuas; (2) katrol; (3) katrol
ganda/majemuk; (4) roda berganda; (5) bidang
miring.

KB.3 Sistem Organ pada Manusia


A. Sistem Pernapasan
1. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup
udara, penyaring udara yang akan masuk ke
paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
2. Tekak (Faring) merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran
pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan
(saluran pencernaan).
3. Tenggorokan( Trakea) berbentuk seperti pipa
dengan panjang kurang lebih 10 cm. - Cabang
Tenggorokan (Bronkus) merupakan cabang
batang tenggorokan.
4. Bronkiolus berfungsi untuk menyalurkan udara
dari bronkus ke dalam alveoli.
5. Alveolus merupakan gelembung-gelembung kecil
berisi udara.
6. Respirasi eksternal adalah proses pengambilan
oksigen dan pengeluaran karbondioksida dan
uap air antara manusia dan lingkungannya.
7. Respirasi internal adalah pernapasan ini terjadi
di dalam sel yaitu dalam sitoplasma dan
mitochondria.
8. Pernapasan atau respirasi adalah seluruh proses
mulai dari pemasukan udara yang mengandung
Oksigen (O2), pengambilan oksigen, penggunaan
oksigen untuk oksidasi biologi sampai dengan
pengeluaran karbondioksida (CO2) sebagai zat
sisa pernapasan.
9. Pernapasan perut melibatkan otot diafragma.
10. Pernapasan dada melibatkan otot antar tulang
rusuk
B. Sistem Pencernaan
1. Mulut membantu mengambil makanan dan
merupakan struktur yang penting untuk
ekspresi wajah serta untuk berbicara.
2. Faring memiliki fungsi sebagai saluran alat
pencernaan yang membawa makanan dari
rongga mulut hingga ke esofagus.
3. Esofagus adalah tabung (tube) berotot pada
manusia yang dilalui sewaktu makanan mengalir
dari bagian mulut ke dalam lambung.
4. Lambung berfungsi sebagai tempat menyimpan
dan mencerna makanan baik secara mekanik
maupun kimiawi.
5. Usus Kecil (Usus Halus -
SmallIntestine)menyelesaikan pencernaan
makanan agar menjadi unit-unit kecil yang bisa
diserap ke dalam pembuluh darah usus.
6. Enzim Amilase : mengubah zat tepung menjadi
amilum.
7. Enzim Tripsin : mengubah protein menjadi
peptida dan asamamino. - Enzim Lipase
mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
8. Enzim Protease: enzim ini dihasilkan di lambung
dan pankreas, berfungsi memecah protein
menjadi asam amino.
9. Usus Besar(kolon) berfungsi
reabsorpsi/penyerapan air kembali, dan
menghasilkan feses (tinja).
10. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang
terjadi mulai di dalam mulut dan lambung.
11. Pencernaan kimiawi adalah pencernaam yang
dilakukan oleh enzim. - Maltase: enzim maltase
diproduksi di usus kecil, berfungsi untuk
memecah maltosa menjadi glukosa.
C. Sistem Cardiovaskuler (Peredaran Darah)
1. Sistem kardiovaskular adalah untuk memompa
dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
2. Jantung adalah bagian vital dalam tubuh
manusia yang bertugas untuk menerima dan
memompa darah ke seluruh tubuh.
3. Atrium (Serambi) merupakan bagian jantung
atas yang terdiri dari serambi kanan dan kiri.
4. Ventrikel (Bilik) merupakan bagian jantung
bawah yang terdiri dari bagian kanan dan kiri.
5. Katup trikuspid, mengatur aliran darah antara
serambi kanan dan bilik kanan.
6. Katup pulmonal, mengatur aliran darah dari
bilik kanan ke arteri pulmonalis yang membawa
darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
7. Katup mitral, mengalirkan darah yang kaya
oksigen dari paruparu mengalir dari serambi kiri
ke bilik kiri.
8. Katup aorta, membuka jalan bagi darah yang
kaya akan oksigen untuk dilewati dari bilik kiri
ke aorta (arteri terbesar ditubuh).
9. Arteri : membawa darah yang kaya akan oksigen
dari jantung ke bagian tubuh.
10. Vena : pembuluh darah yang satu ini membawa
darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh
untuk kembali ke jantung.
11. Kapiler : pembuluh darah ini bertugas untuk
menghubungkan arteri terkecil dengan vena
terkecil.
12. Sistol : jaringan otot jantung berkontraksi untuk
memompa darah keluar dariventrikel.
13. Diastol : otot jantung rileks terjadi pada saat
pengisian darah dijantung.
14. Sel darah merah merupakan sel yang jumlahnya
sangat banyak dan mengandung hemoglobin.
15. Sel darah putihmerupakan sel dari sistem
kekebalan tubuh kita.
16. Keping darah (trombosit)berfungsi untuk
membekukan darah.
17. Sirkulasi sistemik atau peredaran
besarmerupakan sirlukasi darah yang mencakup
seluruh tubuh.
18. Sirkulasi pulmonal (paru) atau peredaran darah
kecilmerupakan sirkulasi darah dari jantung
menuju paruparu, dan sebaliknya.
19. Sirkulasi koroner merupakan asupan oksigen
dan nutrisi supaya dapat menjalankan fungsinya
dengan baik

KB.4 Bumi dan Alam Semesta


A. Bumi
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut
raksasa yang meledak dahsyat, kemudian
membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu,
nebula membeku membentuk galaksi Bima
Sakti, lalu sistem tata surya. Bumi terbentuk
dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar
saat gumpalan kabut raksasa meledak yang
mendingin dan memadat sehingga terbentuklah
bumi. Tiga tahap proses pembentukan bumi,
yaitu mulai dari awal bumi terbentuk,
diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam
beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti
luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak
bumi. Rotasi bumi adalah berputarnya bumi
pada porosnya yang.
2. Alam Semesta adalah ruang dimana di dalamnya
terdapat kehidupan biotic maupun abiotik serta
segala macam peristiwa alam yang dapat
diungkapkan maupun yang belum dapat
diungkapkan oleh manusia.
3. Revolusi bumi adalah bumi bergerak mengelilingi
matahari.
4. Gravitasi atau gravitas adalah gaya tarik-
menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta.
5. Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi
yang terbagi dua kategori, yaitu kerak samudera
dan kerak benua.
6. Mantel bumi merupakan batuan yang
mengandung magnesium dan silikon.
7. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti
bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih
dari 650 km.
8. Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar
yang berupa batuan padat.
9. Hidrosfer atau Air adalah senyawa gabungan dua
atom hydrogen dengan satu atom oksigen
menjadi H2O
10. Biosfer merupakan sistem kehidupan paling
besar karena terdidri dari gabungan ekosistem
yang ada di planet bumi.
B. Tata Surya
1. Tata surya adalah kumpulan dari beberapa benda
langit yang terdiri dari bintang besar sebagai
pusatnya serta semua benda yang terikat dengan
gaya gravitasinya.
2. Planet yang berarti bintang pengelana.
3. Merkurius merupakan planet terkecil dan
sinarnya paling lemah. Planet ini letaknya paling
dekat dengan matahari, dengan jarak sekitar 150
juta kilometer
4. Venus merupakan planet yang cahayanya paling
terang setelah matahari dan bulan, sehingga
sering disebut sebagai bintang terang atau
bintang senja.
5. Bumi merupakan planet ke tiga dalam tata surya.
Pada planet inilah manusia, hewan, dan
tumbuhan dapat hidup.
6. Mars merupakan salah satu planet yang paling
dekat ke matahari, dengan jarak sekitar 228 juta
kilometer. Mars merupakan planet yang berwarna
kemerah-merahan.
7. Jupiter merupakan planet terdekat kelima dari
matahari, yang ukurannya paling besar dalam
tata surya, sehingga disebut planet raksasa.
8. Saturnus merupakan planet keenam dalam tata
surya dan merupakan planet kedua terbesar
setelah planet Jupiter.
9. Uranus merupakan merupakan planet yang
letaknya sangat jauh dari matahari, yaitu sekitar
2880 juta kilometer dengan diameter mencapai
51.118 kilometer.
10. Neptunus merupakan planet yang ukurannya
lebih kecil dari planet Uranus. Planet ini jaraknya
dari bumi sangat jauh, sehingga tidak dapat
dilihat manusia dengan mata telanjang.
11. Komet merupakan salah satu benda angkasa yang
ukurannya relative kecil. Komet disebut juga
bintang berekor, karena jenisnya hamper sama
dengan bintang yang berkelip-kelip dan memiliki
ekor panjang yang juga bercahaya bahkan
cahayanya nampak seperti menyala.
12. Meteor disebut pula sebagai bintang jatuh.
13. Asteroid merupakan planet-planaet yang
berukuran kecil yang lintasannya berada di
antara planet dalam (Mars) dan planet luar
(Jupiter).
2 Daftar materi yang 1. Menentukan gaya dan usaha dari soal cerita
sulit dipahami di pesawat sederhana.
modul ini 2. Membedakan hukum Newton 1, 2 dan 3 serta
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Peredaran darah manusia
4. Proses terbentuknya bumi
3 Daftar materi yang 1. Menentukan jenis variabel, apakah bebas, terikat
sering mengalami atau tetap
miskonsepsi 2. Eksotermik dan endotermik, klasifikasi dari
perubahan jenis energi.
3. Pesawat sederhana, menentukan tipe atau jenis
pesawat sederhana.
4. Hubungan energi dan usaha
5. Sistem organ pencernaan
6. Sistem organ peredaran darah
7. Pengertian antara komet, meteor dan asteroid
Nama :
Asal Instansi :
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Modul 4 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Kegiatan Belajar 2: Waktu, Perubahan, dan Sistem Sosial Budaya
3. Kegiatan Belajar 3: Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
4. Kegiatan Belajar 4: Fenomena Interaksi dalam Perkembangan IPTEK dan
Masyarakat Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar Kegiatan Belajar 1: Manusia, Tempat, dan Lingkungan
materi yang 1. Manusia terbagi menjadi 3:
dipelajari a. Makhluk Individu : orang/pribadi
b. Makhluk Sosial : membutuhkan orang lain
c. Makhluk Budaya : meneruskan budaya ke generasi berikutnya
2. Tempat : ruang yang didiami/ditempati
Tempat di suatu wilayah dijadikan lokasi untuk pemukiman karena di tempat itu
keadaannya nyaman, mudah dalam mendapatkan kebutuhan, dan juga aman dari
berbagai faktor alam dan gangguan lain.
3. Lingkungan terdiri dari komponen :
a. Abiotik : segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya dan bunyi
b. Biotik : segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan
mikro-organisme (virus dan bakteri)
Cakupan Lingkungan :
a. Bumi : satu-satunya planet yang dapat memenuhi syarat-syarat adanya
kehidupan karena sumber-sumber yang dibutuhkan untuk kehidupan seperti
oksigen, air dan tanah yang subur tersedia.
Bentuk permukaan bumi(topografi)tersebut terbentuk melalui faktor :
1. Eksogen : faktor pembentuk kenampakan bumi dari luar
Yaitu komponen biotik dan abiotik
Dengan cara sebagai berikut :
a. Sedimentasi
Proses pembentukan muka bumi melalui pengendapan materi-materi
sedimen (pelapukan batuan, pelapukan sisa-sisa mahkluk hidup
maupun pasir)
b. Erosi
Proses pengikisan yang terjadi di permukaan bumi. Erosi sendiri
terbagi menjadi 4 yaitu :
- Ablasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh air.
- Abrasi adalah proses pengikisan oleh air laut.
- Eksarasi adalah proses pengikisan oleh gletser.
- Deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin.
Dampak positif :
Tenaga ini dapat memunculkan habitat baru dan dapat memperluas
daratan di bumi serta dapat mendekatkan barang-barang tambang ke
permukaan bumi.
Dampak negatif :
- Kerusakan terhadap permukaan bumi seperti kesuburan tanah akan
berkurang karena tanah di permukaan bumi tergerus erosi setiap
hujan turun terutama kalau terjadi hujan lebat.
- Pendangkalan sungai terutama di muara dan juga tenaga ini 20
dapat mengakibatkan abrasi di pantai.
2. Endogen : faktor pembentuk permukaan bumi dari dalam
Yaitu aktivitas di dalam perut bumi seperti pergerakan lempeng dan
aktivitas vulkanik
Dengan cara sebagai berikut :
a. Tektonisme
Gerakan yang mendorong dan menarik secara vertikal maupun
horizontal karena adanya tekanan dari panas yang ada di dalam inti
bumi. Tektonisme adalah salah satu penyebab terbentuknya gunung
dan lembah.
b. Vulkanisme
Gerakan cairan panas (magma) yang ada di dalam bumi. Vulkanisme
juga sebagai penyebab terbentuknya danau atau kaldera serta dataran
tinggi atau plato.
c. Seisme (gempa bumi)
Getaran yang terjadi akibat dari proses patahan dan lipatan. Pada
gerakan ini menyebabkan timbulnya gelombang yang menyebabkan
bumi bergetar. Seisme dapat menyebabkan munculnya cekungan atau
retakan pada permukaan bumi.
Dampak positif :
Tenaga tektonisme telah membentuk dataran tinggi dan pegunungan
sehingga permukaan bumi yang seperti ini dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kehidupan manusia seperti lahan pertanian, PLTA,
menyediakan hasil tambang, tempat pariwisata, dll.
Dampat negatif :
Daerah pegunungan sering terjadi longsor sehingga banyak
menimbulkan kerugian baik materi maupun korban jiwa terutama pada
musim hujan.
Untuk mengurangi kerusakan terhadap permukaan bumi akibat
tenaga ini maka dilakukan rehabilitasi hutan yang rusak dan melakukan
reboisasi lahan yang gundul, membuat teras-teras pada lereng yang
miring, melakukan pengerukan di muara-muara sungai dan juga
menanam pohon bakau di pantai-pantai.
b. Penduduk
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling
berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan yang sama.
Penduduk adalah semua orang yang menempati suatu wilayah hukum tertentu
dan waktu tertentu.
Rakyat adalah seluruh orang dengan latar belakang sejarah yang sama, baik
yang berada di dalam maupun di luar wilayah negaranya dan berada di bawah
kedaulatan negaranya.
Warga negara adalah semua orang yang tinggal di wilayah negara, baik
penduduk asli maupun keturunan asing yang telah disyahkan oleh undang-
undang sebagai warga negara.
Sensus penduduk terbagi menjadi 2 macam yaitu
- Sensus de facto : menghitung jumlah penduduk berdasarkan data primer
(lapangan)
- Sensus de jure : menghitung jumlah penduduk berdasarkan data sekunder
(data administrasi wilayah).
Cara yang digunakan dalam dinamika penduduk, yaitu:
- Kelahiran (Fertilitas)
- Kematian (Mortalitas)
- Migrasi
- Pertumbuhan Penduduk
- Kepadatan Penduduk
Dampak yang ditimbulkan dari persebaran penduduk tidak merata, antara
lain:
a) Pembangunan berkelanjutan akan terhambat, salah satu alasannya ialah
terjadinya perpindahan masyarakat secara signifikan sehingga mengurangi
SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas.
31
b) Kemiskinan di perkotaan bertambah.
c) Kriminalitas meningkat akibat dari menumpuknya jumlah penduduk yang
tidak merata.
d) Semakin lunturnya kebudayaan daerah.

Kegiatan Belajar 2: Waktu, Perubahan, dan Sistem Sosial Budaya


1. Waktu

Waktu artinya adalah “seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau
keadaan berada atau berlangsung”.
Sementata ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa
alam maupun peristiwa sosial dan peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu.
a. Arti dan Makna Sejarah
Sejarah mengandung arti pertumbuhan atau kejadian.
b. Konsep Sejarah
c. Metode Sejarah

1) Heuristik : tahapan menemukan dan menghimpun sumber, informasi, jejak


masa lampau.
2) Kritik »»» kritik ekstern untuk meneliti otentisitas atau keaslian sumber
»»» kritik intern untuk meneliti kredibilitas sumber
3) Interpretasi : tahapan atau kegiatan dalam menafsirkan fakta-fakta dan
menetapkan makna serta saling keterhubungan dari fakta-fakta yang
diperoleh.
4) Historiografi : rekonstruksi imajinatif dari masa lampau berdasarkan data
yang diperolah dengan menempuh proses pengujian dan proses
penganalisisan secara kritis melalui rekaman dan bukti peninggalan masa
lampau.
2. Perubahan
Sejarah dikatakan sebagai perubahan apabila dalam masyarakat terjadi
perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan
terjadi karena adanya pengaruh dari luar.

3. Sistem Sosial Budaya


Fungsi budaya dalam masyarakat sebernarnya adalah untuk membantu orangorang
dalam mengadaptasi dengan kondisi-kondisi yang diperlukan ketika mereka hidup
di lingkungan masyarakatnya.
4 (empat) unsur pokok kebudayaan, yaitu:
(1) alat-alat teknologi;
(2) sistem ekonomi;
(3) keluarga; dan
(4) kekuasaan politik.
Kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur yang universal, yaitu:
(1) Bahasa;
(2) Sistem teknologi;
(3) Sistem mata pencaharian;
(4) Organisasi social;
(5) Sistem pengetahuan;
(6) Religi; dan
(7) Kesenian.

Kegiatan Belajar 3 : Perilaku ekonomi dan kesejahteraan


1. Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi
Perilaku ekonomi yaitu kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidup
Motif ekonomi adalah sebuah alasan/dorongan dalam melakukan perilaku
ekonomi
 Motif Ekonomi Instrinsik (dari diri manusia tanpa ada paksaan)
 Motif Ekonomi Ekstrinsik (terpengaruh oleh situasi luar)
Prinsip ekonomi merupakan pedoman dalam melakukan perilaku ekonomi.
2. Produksi, Distribusi dan Kosumsi
Produksi : kegiatan menghasilkan barang/jasa untuk menambah nilai guna
Proses produksi dibedakan menjadi barang konsumsi dan barang produksi
Faktor Produksi : sumber daya alam (land), tenaga kerja (labour) terdidik,
terlatih, tidak terlatih dan tidak terdidik, modal (capital) dan kewirausahaan
(enterprise)
Distribusi : proses penyaluran barang ke konsumen
Konsumsi : aktivitas menggunakan barang/jasa bertujuan memenuhi kebutuhan
hidup
3. Pasar : tempat bertemunya penjual dan pembeli
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya pasar persaingan secara
bebas.
4. Kesejahteraan : ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya
dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
Kesejahteraan sosial merujuk pada keterjangkauan pelayanan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat
Kegiatan Belajar 4 : Fenomena Interaksi dalam Perkembangan IPTEK dan
Masyarakat Global
1. Hakikat IPTEK
a. Ilmu pengetahuan murni adalah ilmu pengetahuan memiliki tujuan untuk
lebih membentuk dan mengembagkan ilmu pengetahuan secara abstrak
untuk mempertinggi mutunya.
b. Ilmu pengetahuan terapan adalah ilmu pengetahuan yang memiliki tujuan
untuk menggunakan sekaligus menerapkan ilmu pengetahuan tersebut
pada masyarakat umtuk membantu mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi.
c. Techne artinya seni kerajinan
d. Technicoas artinya seseorang yang memiliki ketrampilan tertentu
e. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis.
2. Perkembangan IPTEK dan Kehidupan Manusia
Perkembangan IPTEK memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
kehidupan manusia, antara lain :
a. Dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi
b. Dalam bidang ekonomi dan industri
c. Dalam bidang kesehatan
3. Perkembangan IPTEK dan Kelestarian Lingkungan
a. Lingkungan alam berupa tanah, air, udara, tumbuhan, dan hewan
b. Lingkungan buatan berupa sarana dan prasarana
c. Lingkungan manusia berupa hubungan sesama manusia, meliputi aspek
sosial dan budaya.
d. 9 prinsip menjaga kelestarian lingkungan alam atau sikap dan etika
terhadap lingkungan menurut Keraf (2005), yaitu:
 Sikap hormat terhadap lingkungan atau respect for nature
 Tanggung jawab atau moral responsibility nature
 Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity
 Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap lingkungan atau caring
for nature
 Prinsip tidak merugikan atau no harm
 Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan lingkungan
 Prinsip keadilan
 Prinsip demokrasi
 Prinsip integritas moral
e. Kearifan lokal adalah kesadaran manusia akan arti penting lingkungan
bagi kehidupannya dan akan manfaatnya sesuai kebutuhan dan
menciptakan berbagai aturan atau cara dan prinsip agar keseimbangannya
tetap terjaga atau lestari.
4. Perkembangan IPTEK dan Masyarakat Global
a. Masyarakat global adalah masyarakat dunia yang saling berkaitan tanpa
dibatasi oleh batas-batas negara dan selalu berfikir untuk kelangsungan
hidup masyarakat global itu sendiri sehingga kegiatan-kegiatan dan aksi-
aksi akan terus dilakukan untuk mempertahankan masyarakat global itu
sendiri.
Masyakat global berinteraksi satu sama lainnya dengan melalui penjelajah
udara, telekomunikasi, jaringan komputer dan elektronik yang dapat
digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dari belahan manapun di
dunia ini.
2 Daftar materi 1. Membedakan antara endogen dan vulkanisme
yang sulit 2. Keterkaitan antara waktu, ruang dan manusia dalam sejarah
dipahami di 3. Dinamika penduduk
modul ini 4. Saluran distribusi dan lembaganya
5. Sikap dan etika terhadap lingkungan alam
6. Perbedaan ilmu pengetahuan murni dan ilmu pengetahuan terapan

3 Daftar materi 1. Antara erosi dan abrasi


yang sering 2. Sejarah tidak dapat direkonstruksi secara utuh
mengalami 3. Perhitungan persebaran penduduk
miskonsepsi 4. Perbedaan produsen dengan produksi
5. Perbedaan konsumen dengan konsumsi
6. Perbedaan distributor dengan distribusi
7. Pengaruh IPTEK terhadap kehidupan manusia
Nama :
Asal Instansi :

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MODUL 5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Judul Kegiatan Belajar 1. Hak Asasi Manusia (HAM)
(KB) 2. Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultural
3. Konsep Nilai,Moral dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB.1 Hak Asasi Manusia
yang dipelajari 1. Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999
tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1 Ayat (1)
menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
2. HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang
sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan
yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
Hakikat Hak Azasi Manusia adalah Hidup,
Kebebasan, dan Kebahagian. ( Darmodihardjo dalam
Muladi (2007: 109) Ciri-ciri HAM adalah sebagai
berikut.
a) Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan
pemberian dari Tuhan kepada manusia agar hidup
terhormat.
b) Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah
hak asasi semua semua umat manusia yang sudah

35
ada sejak lahir.
c) Universal, artinya hak asasi manusia berlaku
untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
d) Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia
tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak
lain.
e) Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak
mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan
politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.
3. Secara umum hak asasi manusia dapat dibedakan
menjadi hak asasi pribadi atau personal rights, hak
asasi ekonomi atau property rights, hak asasi politik
atau politial rights, hak persamaan hukum atau
rights of legal equality, hak asasi sosial dan
kebudayaan atau social and culture rights, dan hak
asasi mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan hukum atau procedure rights.
4. Non-derogable rights, merupakan hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
5. Proses penegakan HAM di Indonesia mengacu kepada
ketentuan- ketentuan hukum internasional yang
pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa
kepada setiap negara. Pemerintah Indonesia dalam
proses penegakan HAM ini telah melakukan langkah-
langkah strategis, diantaranya pembentukan Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM),
pembentukan produk hukum yang mengatur
mengenai HAM dan pembentukan Pengadilan HAM.
6. Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul
biasanya terjadi dalam dua bentuk, yaitu;
a) Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan
atau pengucilan yang langsung maupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia
atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,
golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan
politik yang berakibat pengurangan,
penyimpangan atau penghapusan hak asasi
manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan
baik secara individual maupun kolektif dalam
semua aspek kehidupan.
b) Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan
rasa sakit atau penderitaan yang hebat baik
jasmani maupun rohani pada seseorang untuk
memperoleh pengakuan atau keterangan dari
seseorang atau orang ketiga.
Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a) Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM
yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia.
b) Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM
yang tidak mengancam keselamatan jiwa
manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak
segera ditanggulangi.
7. Adapun yang termasuk pelanggaran HAM berat yang
diatur dalam Pasal 7 sampai 9 Undang-Undang RI
Nomor 26 tahun 2000 meliputi:
a) Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan
atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, atau
kelompok agama.
b) Kejahatan kemanusiaan, yaitu satu perbuatan
yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang
meluas atau sistemik, yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut ditujukan secara langsung
kepada penduduk sipil.
8. Berbagai pendekatan dapat digunakan dalam
pembelajaran HAM di SD. Pendekatan tersebut antara
lain adalah sebagai berikut.
 Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran dengan dimulai
dari contoh-contoh, peristiwa-peristiwa,
kasuskasus dan fenomena sejenis untuk ditarik
kesimpulan umum.
 Pendekatan deduktif dimulai dari konsep umum
menuju penarikan kesimpulan khusus.
 Pendekatan kontekstual yaitu suatu pendekatan
pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan
konteks kehidupan sehari-hari anak.
 Pendekatan kooperatif (cooperative learning) yaitu
pendekatan pembelajaran dengan memberikan
kesempatan pada anak untuk bekerja sama dalam
belajar.
 Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan ksempatan pada
anak untuk mencari penyelesaian sendiri terhadap
masalah yang dihadapinya.
 Pendekatan discovery yaitu pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa menjelajah untuk menemukan
sesuatu yang sudah ada.
 Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu
pendekatan yang memberikan kesempatan kepada
anak untuk menyusun sendiri konsep-konsep HAM
berdasarkan kehidupan sehari-hari anak.
 Pendekatan behavioristik dengan menciptakan
lingkungan yang kondusif anak belajar HAM.

KB.2 Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman


Masyarakat Multikultural
1. Wilayah negara NKRI adalah salah satu unsur negara
yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan,
perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut
teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya,
serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh
sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya
2. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Dalam sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia,
integrasi bangsa diawali Makna persatuan dan
kesatuan meliputi:
a. Masa Perintis yaitu masa mulai dirintisnya
semangat kebangsaan melalui pembentukan
organisasi pergerakan.
b. Masa Penegas yaitu masa mulai ditegaskannya
semangat kebangsaan yang ditandai dengan
peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928 yang mengikrarkan dan menegaskan bahwa
kita memiliki satu tanah-air, satu bangsa, dan
bahasa persatuan yaitu Indonesia.
c. Masa Percobaan yaitu masa mulai mencobanya
bangsa Indonesia menuntut kemerdekaan dari
Belanda melalui organisasi GAPI (Gabungan Politik
Indonesia) tahun 1938 dan mengusulkan Indonesia
Berparlemen.
d. Masa Pendobrak yaitu masa dimana semangat dan
gerakan kebangsaan Indonesia telah berhasil
mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan
kemerdekaan.
e. Masa Pengisi Kemerdekaan yaitu masa untuk
membenahi ketimpangan, kekurangan, ketidak
adilan dan ketidak merataan kesejahteraan yang
ada pada seluruh bangsa Indonesia (orangnya) dan
seluruh wilayah Indonesia (wadahnya)
4. Penyakit budaya yang dapat merusak persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia
a) Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun
negatif berdasarkan keyakinan stereotipe atau
pemberian label kita tentang anggota dari kelompok
tertentu.
b) Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan
bahwa manusia pada dasarnya individualistis yang
cenderung mementingkan diri sendiri, namun
karena harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan).
c) Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu –
bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya
(Sutarno, 2008: 4-10).
5. Integrasi Nasional berarti integrasi yang terjadi di
dalam tubuh bangsa dan negara Indonesia.
6. Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-
bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok
dominan terhadap kelompok subordinasinya
7. Multikulturalisme pada dasarnya adalah pengakuan
adanya perbedaan dan penghargaan.
8. Nasionalisme sebagai suatu faham yang menegaskan
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada negara kebangsaan.
9. Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk membina
nasionalisme Indonesia, yaitu mengembangkan
kesamaan di antara suku-suku bangsa penghuni
Nusantara dan mengembangkan sikap toleransi
10. Dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa itu
terdapat sejumlah konsep dasar, di antaranya adalah
persatuan, kesatuan, bangsa, integrasi nasional,
nasionalisme dan patriotisme.
11. Ada tiga faktor yang dapat memperkuat Persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketiga faktor tersebut merupakan pemersatu seluruh
bangsa Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah
 Sumpah Pemuda,
 Pancasila dan
 semboyan Bhineka Tunggal Ika.
12. Multikulturalisme pada dasarnya adalah pengakuan
adanya perbedaan dan
13. Keberagaman masyarakat Indonesia antara laian
disebabkan oleh keadaan geografis, pegaruh
kebudayaan asing, penerimaan masyarakat terhadap
perubahan, keadaan transportasi dan komunikasi
serta perbedaan kondisi alam.
14. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan
alternatif untuk materi persatuan dan kesatuan
dalam keberagaman adalah bermain peran. Model ini
dirasakan tepat karena berupaya memberikan
pengalaman langsung kepada siswa untuk
memerankan tokoh-tokoh tertentu yang
mencerminkan keberagaman masyarakat Indonesia.

KB.3 Konsep Nilai,Moral dan Norma


1. Nilai adalah standar atau kriteria bertindak, kriteria
keindahan, kriteria kebermanfaatan,
ketidakbermanfaatan, atau disebut pula harga yang
diakui oleh seseorang dan oleh karena itu orang
berupaya berjunjung tinggi untuk memeliharanya.
2. Adapun macam-macam nilai adalah sebagai berikut.
a. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di dalam
masyarakat serta berhubngan dengan sikap dan
tindakan manusia di dalamnya, nilai ini
berhubungan dengan sikap manusia yang tidak
dapat hidup secara mandiri dan membutuhkan
pertolongan orang lain.
b. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber dari
akal manusia (rasio, cipta, dan budi), yang mutlak
dibawa sejak lahir.
c. Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber
melalui unsur rasa yang terdapat pada setiap diri
manusia, dengan istilah lain biasa disebut dengan
nilai “estetika”.
d. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber
dari kehendak maupun kemauan (karsa, etik).
e. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai
ketuhanan disimpan dalam sebuah agama.
f. Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna bagi
jasmani manusia, termasuk benda-benda nyata
yang dapat dimanfaatkan bagi memenuhi
kebutuhan fisik manusia.
g. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang berguna
bagi aktivitas atau kegiatan manusia dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari.
h. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang berguna
bagi memenuhi kebutuhhan rohani atau spiritual
manusia, nilai ini lebih universal atau umum,
 Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris, merupakan
nilai yang bersumber pada proses berpikir oleh
akal manusia yang disertai dengan fakta yang
terjadi.
 Nilai Keindahan, merupakan nilai yang berkaitan
dengan perasaan atau jiwa keindahan manusia,
atau juga sering disbut sebagai nilai estetika.
 Nilai Moral, merupakan nilai yang menyangkut
perilaku baik maupun buruk oleh manusia, atau
juga sering disebut sebagai nilai etika.
 Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan yang
mengandung suatu keyakinan atau kepercayaan
oleh mansia terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan dan
perasaan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya.
4. Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, dan
ketentuan berinteraksi dan berperilaku antara
manusia di dalam suatu kelompok masyarakat dalam
menjalani kehidupan bersama. Macam-macam norma
berdasarkan sifatnya, daya atau kekuatan mengikat
norma-norma tersebut:
a) Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan
dalam kehidupan bermasyarakat sengaja dibuat
oleh lembaga atau institusi yang bersifat formal
atau resmi.
b) Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata
aturan dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak
diketahui tentang siapa dan bagaimana yang
membuat dan menerangkan tentang norma
tersebut.
c) Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan pada
hubungan yang terjadi antar individu.
d) Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan
tidak semata-mata dianggap sebagai suatu cara
dalam suatu cara berperilaku, namun dapat
diterima sebagai norma pengatur, maka kebiasaan
seperti itu dapat menjadi tata kelakuan (mores).
e) Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang
terintegrasi kemudian menjadi kuat keberadaannya
dengan pola perilaku masyarakat dapat meningkat
menjadi sebuah adat istiadat (custom).
f) (Law) merupakan sebuah ketentuan hukum dalam
mengatur individu di lingkungan masyarakat baik
itu tertulis atau tidak tertulis yang dicirikan oleh
adanya penegak hukum, serta sanksi yang bersifat
untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku si
pelanggar norma hukum dengan sanksi yang pasti.
g) Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena
kehadiran gaya dan cara anggota masyarakat yang
cenderung untuk berubah, bersifat baru, serta
diikuti masyarakat pada umumnya.
Macam-macam norma dilihat dari sumber dan
sanksinya:
a. Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau
pengaturan hidup yang dasar sumbernya dari
wahyu Ilahi.
b. Norma Kesusilaan, norma yang lahir dari hati
nurani manusia.
c. Norma Kesopanan, norma ini biasa disebut sebagai
norma adat dalam suatu masyarakat tertentu.
d. Norma Hukum, merupakan aturan yang
sumbernya dari negara atau pemerintah.
5. Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem
berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief)
manusia yang dihasilkan masyarakat.
6. Hukum adalah sistem yang terpenting dalam
pelaksanaan rangkaian kekuasaan kelembagaan dari
bentuk penyalah-gunaan kekuasaan dalam bidang
politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara
dan bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap
kriminalisasi dalam hukum pidana, perlindungan
HAM dan memperluan kekuasaan politik serta cara
perwakilan dimana mereka yang akan dipilih.
7. Bela negara adalah sikap dan perilaku seluruh warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 dalam menjalin kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

KB.4 Pancasila dan Kewarganegaraan Global


1. Pancasila merupakan ideologi yang nilai-nilai digali
dari adat istiadat, agama dan pandangan hidup yang
telah melakat pada diri bangsa Indonesia sejak
lahirya bangsa Indonesia.
2. Pancasila telah memenuhi empat syarat sebab
(kausalitas) sebagaimana dikemukakan oleh
Notonagoro (Kaelan, 2012:47-48), yaitu:
 Causa Materialis (asal mula bahan)
 Causa Formalis (asal mula bentuk)
 Causa Efisien (asal mula karya) d. Causa Finalis
(asal mula tujuan)
3. Ideologi Pancasila menurut Komalasari (2007:90)
mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
 Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila:
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, Keadilan.
 Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut
dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
 Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam suatu pengalaman nyata
dalam kehidupan seharihari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Pancasila merupakan landasan bagi penyelenggara
negara dan pelaksanaan sistem pemerintahan yang
memiliki kedudukan tertinggi dan sebagai sumber
dari segala sumber hukum dalam ketatanegaraan di
Indonesia, konsekuensinya segala peraturan yang ada
harus berdasar dan bersumberkan Pancasila.
5. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan
sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan
dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia,
masyarakat, hukum dan negara Indonesia yang
bersumber dari kebudayaan nasional.
6. Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan
institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih
besar bagi masyarakat.
7. Kompetensi adalah pengetahuan, nilai dan sikap,
serta keterampilan siswa yang berguna untuk
kehidupannya di masyarakat.
8. Keterampilan Kewarganegaraan (civic skills)
merupakan keterampilan yang dikembangkan dari
pengetahuan kewarganegaraan, agar pengetahuan
yang diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna,
karena dapat dimanfaatkan dalam menghadapi
masalah-masalah kehidupan berbangsa dan
bernegara.
9. Nilai Ketuhanan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta
alam semesta
10. Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilainilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
11. Nilai Persatuan Nilai persatuan Indonesia
mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna
suatu pemerintahan dari rakyat, olehrakyat, dan
untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga- lembaga perwakilan.
13. Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah
ataupun batiniah
14. Globalisasi adalah suatu proses yang didalamnya
batas-batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam
kehidupan sosial.
15. Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan
institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih
besar bagi masyarakat.
16. Pengaruh negatif dari globalisasi:
a. Sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi
dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
b. Sikap individualisme, yaitu sikap selalu
mementingkan diri sendiri serta memandang orang
lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
c. Gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu
berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi
terlebih dahulu.
2 Daftar materi yang 1. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta Penanganan
sulit dipahami di Masalah Hak Asasi Manusia di Indonesia
2. Pembentukan produk hukum yang mengatur tentang
modul ini HAM sebagai Penjabaran UUD 1945
3. Konsep integrasi wilayah dan integrasi bangsa
4. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
5. Proses Perumusan Pancasila
6. Makna dan Karakteristik Warga Negara Global
3 Daftar materi yang 1. Prinsip Pembelajaran HAM di SD
sering mengalami 2. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan
miskonsepsi Kesatuan Bangsa Indonesia
3. Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Bernegara
4. Hakikat kewarganegaraan global

Nama :
Asal Instansi :

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MODUL 6. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Judul Kegiatan Belajar 1. Bahan Ajar Pokok, Remedial, dan Pengayaan
(KB) Pembelajaran Tematik berbasis TIK
2. Media Pembelajaran Tematik berbasis TIK
3. LKPD Pembelajaran Tematik berbasis TIK
4. Aplikasi Pembelajaran Tematik berbasis TIK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB.1 Bahan Ajar Pokok, Remedial, dan Pengayaan
yang dipelajari Pembelajaran Tematik berbasis TIK
1. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model
dalam pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan berbagai konsep atau
materi pembelajaran pada satu mata pelajaran
(tematik) atau lebih dari satu mata pelajaran
(tematik terpadu).
2. Pembelajaran tematik berbasis TIK memiliki
karakteristik, antara lain:
a. aktivitas belajar dibantu oleh TIK sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta
didik;
b. pengalaman belajar peserta didik diperkuat
dengan penggunaan TIK yang bertolak dari minat
dan kebutuhan peserta didik;
c. kebermaknaan dalam setiap pengalaman belajar
didukung oleh penggunaan TIK yang menjadikan
informasi lebih mudah dipahami dan 8 bertahan
lebih lama dalam benak peserta didik;
d. memberikan penekanan pada proses
pembelajaran yang melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi;
e. menyajikan kegiatan belajar yang aplikatif
berbantuan TIK sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui peserta didik di
lingkungannya; dan
f. mengembangkan kemandirian dan keterampilan
sosial peserta didik.
3. Tujuan dari pembelajaran tematik berbasis TIK
adalah:
a. memperkaya infomasi untuk mengurangi
terjadinya tumpang tindih materi pembelajaran;
b. memudahkan dan membantu peserta didik untuk
melihat hubunganhubungan yang bermakna dari
berbagai informasi yang didapatkannya; dan
c. memudahkan peserta didik mencari tahu berbagai
informasi untuk memahami materi pembelajaran
secara utuh
4. Prinsip-prinsip penerapan pembelajaran tematik
berbasis TIK:
1) Holistik: Gejala atau peristiwa dalam
pembelajaran tematik memungkinkan peserta
didik untuk memahami suatu fenomena dari
segala sisi.
2) Berpusat pada peserta didik: Pembelajaran
tematik berpusat pada peserta didik (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan
pembelajaran kontemporer yang lebih 9 banyak
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai
fasilitator.
3) Fleksibel: Pembelajaran tematik bersifat luwes,
artinya guru dapat mengaitkan materi dari satu
mata pelajaran dengan mata pelajaran yang
lainnya, bahkan mengaitkannya dengan keadaan
lingkungan di mana sekolah dan peserta didik
berada.
4) Sesuai minat dan kebutuhan peserta
didik: Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai
dengan minat dan kebutuhannya.
5) Menyenangkan: Menyenangkan Suasana dalam
pembelajaran diupayakan berlangsung secara
menyenangkan baik secara mental maupun fisik.
6) Bermakna: Kegiatan belajar melibatkan peserta
didik untuk menerapkan informasi dan
pengetahuan yang didapatkannya untuk
memecahkan masalah-masalah nyata di dalam
kehidupannya.
7) Autentik: Pembelajaran tematik melibatkan
aktivitas peserta didik secara langsung sehingga
peserta didik dapat memaknai proses dan hasil
belajarnya sendiri, hasil dari interaksinya dengan
fakta dan peristiwa secara langsung, bukan
sekedar hasil belajar yang didapatkannya secara
pasif dan reseptif.
8) Aktif: Pembelajaran tematik melibatkan peserta
didik untuk aktif selama proses pembelajaran
berlangsung baik secara fisik maupun mental.
5. Keunggulan pembelajaran tematik berbasis TIK:
1) Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada
suatu tema tertentu;
2) Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan
secara meluas dan mendalam dan
mengembangkan berbagai kompetensinya;
3) Peserta didik memahami materi pelajaran lebih
mendalam dan berkesan;
4) Peserta didik memiliki kompetensi yang lebih
baik, karena pembelajaran mengaitkan materi
pembelajaran dengan pengalamannya dan
berbagai konteks;
5) Peserta didik mampu lebih merasakan manfaat
dan makna belajar karena materi pembelajaran
disajikan dalam konteks yang jelas dan beragam;
6) Peserta didik dapat lebih bergairah belajar karena
dapat berkomunikasi dalam berbagai situasi
dunia nyata untuk mengembangkan
kemampuannya; dan
7) Waktu pembelajaran dapat dihemat karena TIK
membantu guru memfasilitasi peserta didik untuk
belajar dan mengoptimalkan proses belajar
peserta didik.
6. Pembelajaran remedial merupakan pembelajaran
yang diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai kompetensi minimal yang diharapkan,
yakni kompetensi dasar.
7. Prinsip-prinsip pembelajaran Remedial Berbasis TIK
di SD :
1) Adaptif: Pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai
dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya
belajar masing-masing;
2) Interaktif: Pembelajaran remedial hendaknya
melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif
berinteraksi dengan peserta didik dan selalu
memantau kemajuan belajar peserta didik.
3) Fleksibel: Pembelajaran remedial perlu
menggunakan berbagai metode pembelajaran dan
metode penilaian yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
4) Umpan balik: Umpan balik berupa informasi yang
diberikan kepada peserta didik mengenai
kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera
mungkin agar dapat menghindari kekeliruan
belajar yang berlarut-larut.
5) Pelayanan sepanjang waktu: Pembelajaran
remedial harus berkesinambungan dan
programnya selalu tersedia agar setiap saat
peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan
kesempatan masing-masing.
8. Pembelajaran pengayaan merupakan pengalaman
atau kegiatan belajar yang diberikan kepada peserta
didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan.
9. Bahan ajar tematik berbasis TIK yang baik harus
memenuhi beberapa kriteria, di antaranya:
kesesuaian, keterkaitan, keterurutan, kedalaman,
keluasan, tata bahasa, dan estetika.
10. Prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar sebagai
berikut:
a) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang
sulit, dari yang konkret untuk memahami yang
abstrak;
b) Pengulangan akan memperkuat pemahaman;
c) Umpan balik positif akan memberikan penguatan
terhadap pemahaman peserta didik;
d) Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan belajar;
e) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi
setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian
tertentu;
f) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan
mendorong peserta didik untuk terus mencapai
tujuan.

KB.2 Media Pembelajaran Tematik berbasis TIK


1. Hakikat Media Pembelajaran Hakikat media
pembelajaran tidak terlepas dari fungsinya ketika
digunakan selama pembelajaran berlangsung.
Fungsi media pembelajaran menurut Levie dan
Lents (1982) adalah:
a) Fungsi atensi
Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan
mengarahkan perhatian peserta didik untuk
belajar. Media yang dikemas dengan sangat etis
dan estetis dapat membangkitkan semangat dan
motivasi peserta didik untuk belajar.
b) Fungsi afeksi
Media pembelajaran berfungsi untuk menggugah
emosi dan sikap peserta didik sehingga peserta
didik dapat menikmati aktivitas belajarnya. Sikap
positif peserta didik terhadap proses pembelajaran
yang sedang berlangsung dapat dibangkitkan
melalui media pembelajaran yang dikemas sesuai
dengan karakteristik peserta didik.
c) Fungsi afeksi
Media pembelajaran berfungsi untuk menggugah
emosi dan sikap peserta didik sehingga peserta
didik dapat menikmati aktivitas belajarnya. Sikap
positif peserta didik terhadap proses pembelajaran
yang sedang berlangsung dapat dibangkitkan
melalui media pembelajaran yang dikemas sesuai
dengan karakteristik peserta didik. sehingga
peserta didik mudah mengingat dan memahami
informasi atau pesan tersebut serta tujuan
pembelajaran tercapai dan kompetensi terkuasai.
d) Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasi peserta didik yang lemah dan
lambat dalam menerima dan memahami materi
pembelajaran jika disajikan sesuai dengan
karakteristik dan minat peserta didik tersebut.
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
a) Alat Peraga
Menurut Estiningsih (1994), alat peraga
merupakan media pembelajaran yang
mengandung atau membawakan ciri-ciri dari
materi pembelajaran dengan dimensi pengetahuan
yang abstrak berfungsi untuk menurunkan
keabstrakan materi pembelajaran agar peserta
didik mampu menangkap arti dan makna dari
materi pembelajaran tersebut.
b) Sarana atau alat bantu
Sarana atau alat bantu merupakan media
pembelajaran yang berfungsi teknis sebagai alat
pendukung pembelajaran untuk memperlancar
kegiatan belajar (Estiningsih, 1994).
3. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
a. Media Visual
Media visual merupakan media yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan indera penglihatan
yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan
baik diam maupun gerak dan media yang tidak
dapat diproyeksikan.
b. Media Audio
Media audio merupakan media yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif atau hanya dapat
didengar yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik
untuk mempelajari materi pembelajaran. Contoh
media audio ini adalah program kaset suara, CD
audio, dan program radio.
c. Media Audio-Visual
Media audio-visual merupakan media kombinasi
audio dan visual atau biasa disebut media
pandang-dengar. Media ini lebih kompleks
dibanding jenis media visual dan media audio
karena keberadaan visual dan audio dapat saling
melengkapi untuk memudahkan peserta didik
dalam menguasai materi pembelajaran.
4. Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Tematik
Berbasis TIK
a. Seleksi sumber-sumber belajar
Mengumpulkan sumber-sumber belajar yang
memuat materi pembelajaran sesuai dengan
topik-topik yang akan diajarkan berdasarkan
kurikulum atau kompetensi yang ingin dicapai.
Sumber-sumber ini dapat berupa buku guru,
buku siswa, buku teks pelajaran, jurnal, atau
sumber- sumber di internet.
b. Strukturisasi
Membuat struktur isi (outline) media
pembelajaran dan urutan penyajian materi serta
bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran
yang diharapkan. Bentuk interaksi yang dapat
dipilih terdiri atas drill, latihan, tutorial,
permainan (game), simulasi, eksplorasi,
penemuan, atau pemecahan masalah.
c. Seleksi materi pembelajaran
Memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai
dengan sumber-sumber yang ada dan
menyajikannya secara singkat dengan bahasa
yang sederhana dan komunikatif dilengkapi
dengan ilustrasi atau visualisasi dalam bentuk
gambar, grafik, diagram, foto, animasi, atau
audio-video dengan memperhatikan kriteria media
pembelajaran tematik berbasis TIK.
5. Penggunaan Media Pembelajaran Tematik Berbasis
TIK dalam Pembelajaran di SD
a. Penggunaan media pembelajaran tidak
menggantikan peran guru secara keseluruhan
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian
integral dari pembelajaran
c. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai
oleh guru
d. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi
dengan baik
e. Penggunaan media pembelajaran tidak berlebihan
disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan
pokok bahasan.
6. Prinsip-prinsip penggunaan media dalam
pembelajaran:
a. Penggunaan media pembelajaran tidak
menggantikan peran guru secara keseluruhan;
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian
integral dari pembelajaran;
c. Penggunaan media pembelajaran untuk
memecahkan masalah pembelajaran;
d. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai
oleh guru;
e. Penggunaan media pembelajaran
memperhitungkan untung dan ruginya;
f. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi
dengan baik;
g. Penggunaan media disesuaikan dengan
kedalaman dan keluasan pokok bahasan

KB.3 LKPD Pembelajaran Tematik berbasis TIK


1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah
satu sarana yang dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar untuk membantu dan mempermudah
terjadinya interaksi yang aktif dan efektif antara
peserta dengan sumber belajar, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar mereka.
2. LKPD dapat berwujud lembaran berisi petunjuk dan
langkah untuk menyelesaikan berbagai tugas belajar
yang harus dikerjakan oleh peserta didik selama
proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Fungsi LKPD adalah untuk memandu peserta didik
dalam melakukan dan menguasai keterampilan
proses belajar, sehingga mereka memahami
bagaimana seharusnya belajar.
4. Fungsi Penggunaan LKPD dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
(1) Mengarahkan proses pembelajaran;
(2) Mempercepat proses pembelajaran;
(3) Mengetahui materi pembelajaran yang telah
dikuasai oleh peserta didik;
(4) Mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang
terbatas;
(5) Mengaktifkan peserta didik selama proses
pembelajaran, Meningkatkan minat peserta
didik, Menumbuhkan kepercayaan diri peserta
didik;
(6) Memudahkan penyelesaian tugas mandiri dan
kelompok, Melatih peserta didik menggunakan
waktu seefektif mungkin;
(7) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah
5. Manfaat penggunaan LKPD dalam proses
pembelajaran adalah:
(1) Mengaktifkan peserta didik dalam proses
pembelajaran;
(2) Membantu peserta didik dalam menguasai
materi pembelajaran;
(3) Melatih peserta didik dalam mengembangkan
keterampilan proses pembelajaran;
(4) Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran;
(5) Membantu peserta didik memperoleh informasi
atau pengetahuan tentang materi yang dipelajari;
6. Berdasarkan fungsi dan tujuannya, LKPD dibagi
menjadi lima jenis sebagai berikut:
(1) LKPD Penemuan atau LKPD Eksploratif yaitu
memuat serangkaian langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam pembelajaran yang di
dalamnya terdapat kegiatan mengamati dan
menganalisis konsep dan materi yang disajikan
untuk membantu peserta didik menemukan atau
mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang
relevan dengan materi pembelajaran yang sedang
dipelajari;
(2) LKPD Aplikatif-Integratif atau LKPD Latihan
Psikomotorik yaitu kegiatan peserta didik dalam
menerapkan dan mengintegrasikan berbagai
pengetahuan baik faktual, konseptual, maupun
prosedural yang relevan dengan materi
pembelajaran yang sedang dipelajari;
(3) LKPD Penuntun adalah LKPD yang memuat
petunjuk, langkah kerja dan urutan materi yang
harus dikuasai oleh peserta didik secara
bertahap mulai dari konkret ke abstrak, faktual
ke konseptual, formal ke nonformal, dan mudah
ke sulit untuk membantu peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran yang sedang
dipelajari;
(4) LKPD Penguatan adalah LKPD yang memuat
petunjuk dan langkah kerja yang dilengkapi
dengan materi utama dan tambahan untuk
membekai peserta didik dengan materi
pembelajaran yang lebih luas dan bermakna
sebagai bentuk penguatan dan pengayaan bagi
peserta didik;
(5) LKPD Praktikum adalah LKPD untuk memandu
peserta didik dalam melaksanakan eksperimen
atau percobaan dan praktik tertentu di dalam
atau di luar laboratorium yang dilengkapi
dengan langkah-langkah dan petunjuk
melakukan eksperimen atau praktikum.
7. LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dapat
meminimalisasi penggunaan kertas dalam
pembelajaran, karena petunjuk, langkah kerja,dan
komponen LKPD lainnya ditampilkan melalui
proyektor. Selain dapat dikemas secara menarik,
LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK juga dapat
dikembangkan dalam bentuk elektronik atau e-
LKPD yang dapat diakses melalui internet sehingga
peserta didik dapat belajar dimanapun dan
kapanpun dengan mengakses LKPD dengan bebas
tanpa harus diberikan oleh guru.
8. Prosedur langkah-langkah spesifik penyusunan
LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK sebagai
berikut:
(1) Melakukan analisis tema dan subtema;
(2) Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi
pembelajaran;
(3) Melakukan analisis kebutuhan LKPD;
(4) Melakukan analisis perangkat TIK;
(5) Menentukan jenis dan judul LKPD;
(6) Membuat LKPD
9. Syarat-Syarat Agar LKPD tematik berbasis TIK tepat
dan akurat adalah:
(1) Susunan kalimat dan kata-kata diutamakan;
(2) Sederhana dan mudah dimengerti;
(3) Singkat dan jelas;
(4) Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih
dahulu;
(5) Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat
membantu peserta didik memahami materi
pembelajaran;
(6) Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah
pengertian;
(7) Membantu peserta didik berpikir kritis;
(8) Menentukan variabel yang akan dipecahkan
dalam kegiatan pembelajaran

KB.4 Aplikasi Pembelajaran Tematik berbasis TIK


1. Era Revolusi Industri 4.0 sebagai era disrupsi
memiliki ciri-ciri, di antaranya:
 Perubahan yang masif, cepat, dengan pola yang
sulit ditebak (volatility);
 Terjadinya kompleksitas hubungan antarfaktor
penyebab perubahan (complexity); dan
 Kekurangjelasan arah perubahan yang
menyebabkan ambiguitas (ambiguity).
2. Pembelajaran yang relevan dengan Era Revolusi
Industri 4.0 sebagai era disrupsi memiliki beberapa
ciri, di antaranya:
 Pembelajaran yang diarahkan oleh peserta didik
sendiri (self-directed learning)
 Pembelajaran dengan multisumber belajar (multi-
souces)
 Pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning)
 Pembelajaran berbasis TIK (ICT based learning)
 Pembelajaran yang adaptif (adaptive learning)
 Pembelajaran yang dapat membangun cara
pandang (growth mindset)
3. Peran TIK dalam pendidikan adalah untuk
memperkuat proses interaksi tersebut yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
4. Komputerisasi adalah pemanfaatan komputer secara
benar dan semaksima l mungkin bukan sekedar
pengganti mesin ketik biasa
5. Komputasi adalah cara untuk menemukan
pemecahan masalah dari data input dengan
mengunakan suatu algoritma.
6. Automasi adalah suatu tindakan, keberadaan,
pengalaman, pengertian dinamis lainnya.
7. Behaviorisme adalah filosofi dalam psikologi yang
berdasar pada proposisi bahwa semua yang
dilakukan organisme dapat dan harus dianggap
sebagai perilaku.
8. Kognitivisme adalah teori belajar yang lebih
mementingkan proses belajar daripada hasil
belajarnya.
9. Konstruktivisme adalah pembelajaran yang bersifat
generatif yaitu tindakan mencipta sesuatu makna
dari apa yang dipelajari.
10. Literasi digital sebagai kemampuan untuk
memahami dan menggunakan informasi dalam
berbagai format dengan penekanan pada pemikiran
kritis dalam menggunakan TIK.
11. Scanner adalah sebuah alat pemindai salah satu
perangkat input pada komputer, merupakan suatu
alat yang berfungsi untuk menduplikat obyek
layaknya seperti mesin fotocopy kedalam bentuk
digital.
12. Aplikasi pembelajaran berbasis TIK mencakup
integrasi antara perangkat keras dan perangkat
lunak.
13. Perangkat keras dapat berupa: komputer, scanner,
speaker, microfon, CDROM, DVDROM, flashdisk,
kartu memori, kamera digital, kamera video, dan
sebagainya, sedangkan
14. Perangkat lunak pada umumnya telah tersedia
meliputi aplikasi-aplikasi yang dimasukkan kedalam
komputer dan digunakan untuk membantu kinerja
dalam pembelajaran berbasis TIK. Seperti pengolah
kata, pengolah data, menampilkan slide, mengolah
gambar, memutar atau membuat video, pengolah
suara, pembuat animasi, serta aplikasi berbasis
android yang lainnya.
 Menyeleksi sumber-sumber belajar yang memuat
materi pembelajaran sesuai dengan topik yang
diajarkan.
 Membuat aplikasi pembelajaran dengan
memperhatikan strukturisasi atau urutan
penyajian materi sesuai dengan alur pembelajaran
yang diharapkan.
 Menyeleksi kembali materi pembelajaran yang
sesuai dengan sumber-sumber yang ada dan
menyajikannya secara singkat dengan bahasa
yang sederhana dan komunikatif dilengkapi
dengan ilustrasi atau visualisasi dalam bentuk
gambar, grafik diagram, foto, animasi atau video.
15. Microsoft Word dapatdigunakan untuk membuat
tampilan tekstual (berupa tulisan) maupun gambar.
16. Microsoft Powerpointdapat digunakan untuk
membuat slide presentasi untuk menampilkan teks,
suara, animasi, video, serta untuk membuat media
interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.
17. Microsoft Excel untuk mengolah datadan
dapatdigunakan untuk membuat media yang berupa
grafik dan membuat simulasi.
18. Microsoft Movie Maker adalah perangkat lunak yang
merupakan bagian dari windows essentials 2012.
19. Software adalah perangkat lunak untuk data yang
diformat dan disimpan secara digital.
20. Foto Morph adalah aplikasi didalam software yang
penggunaannya berhubungan dengan wajah.
21. Matlab sebuah lingkungan komputasi numerikal
dan bahasa pemrograman komputer.
2 Daftar materi yang 1. Membedakan Jenis-jenis LKPD
sulit dipahami di 2. Membedakan LKPD berbasis TIK dan LKPD
modul ini Konvensional
3. Cara Menerapkan LKPD Berbasis TIK
4. Prosedur Penyusunan Bahan Ajar Tematik Berbasis
TIK
5. Jenis-Jenis LKPD
6. Membedakan LKPD berbasis TIK dan LKPD
Konvensional
3 Daftar materi yang 1. Penggunaan bahan ajar berbasik TIK di SD
sering mengalami 2. Perbedaan dari ketiga jenis LKPD. LKPD Eksploratif,
miskonsepsi LKPD Eksperimental, LKPD Latihan Psikomotorik.
3. Syarat didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis
dalam menyusun LKPD.
4. Tiga jenis LKPD, LKPD Eksploratif, LKPD
Eksperimental , LKPD Latihan Psikomotorik

Anda mungkin juga menyukai