IDEOLOGI

PENDIDIKAN
KONSERVATISME
TUJUAN PENDIDIKAN
-Tujuan pendidikan menurut kelompok
konservatisme adalah untuk melestarikan dan
mengembangkan pola-pola kehidupan sosial yang
sudah mapan serta tradisi-tradisi yang dimiliki
masyarakat
-Kelompok konservatif sangat menghargai hal-hal
yang ada dimasa lalu. Meskipun demikian, dalam
pembelajaran selalu diupayakan agar dapat
melakukan penyesuaian dengan kondisi dan situasi
terbaru serta sesuai dengan konteks saat ini
SIKAP PADA PERUBAHAN
-Upaya untuk melakukan kontekstualisasi dalam
pembelajaran dilakukan dengan cara melakukan
perubahan secara pelan-pelan dan setahap demi setahap,
sehingga tidak mengganggu kondisi yang sudah mapan
-Kaum konservatif akan selalu melestarikan dan
menghargai praktik-praktik dan kehidupan sosial yang
telah menjadi kebiasaan masyarakat secara turun temurun
MATERI PEMBELAJARAN
-Berbeda dengan kelompok intelektualisme yang
menekankan pada pembelajaran yang bersifat filosofis
serta menekankan pada penggunaan nalar, kelompok
konservatisme lebih megarahkan pembelajaran pada
materi-materi yang bersifat praktis dan baru yang
berguna bagi siswa untuk kondisi saat ini
-Materi-materi pembelajaran yang diutamakan adalah
seperti biologi, fisika, sejarah, dan sejenisnya. Materi-
materi tersebut dianggap lebih sesuai dengan
perkembangan dan problem masyarakat yang perlu
diperhatikan dan segera mendapat solusi yang tepat
TARGET PEMBELAJARAN SEKOLAH
-Karena diarahkan untuk melestarikan serta menyebarkan
tradisi, praktik-praktik sosial yang telah mapan, serta lembaga-
lembaga sosial yang hidup di masyarakat, maka pembelajaran
di sekolah memiliki dua target
-Yang pertama, pembelajaran diarahkan agar siswa memiliki
kepedulian terhadap tradisi, adat, budaya, lembaga-lembaga
sosial yang hidup di masyarakat, serta tatanan, aturan, dan
hukum yang berlaku
-Yang kedua, pembelajaran juga diarahkan untuk memberikan
pengetahuan dan informasi yang berguna bagi siswa agar dapat
menyesuaikan dirinya dengan kondisi masyarakat yang sedang
dihadapinya
CIRI-CIRI UMUM
Secara umum, ideologi pendidikan konservatisme memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
-Menjadikan pendidikan sebagai media (agen) sosialisasi nilai-nilai, norma-
norma, budaya-budaya, dan tradisi-tradisi masyarakat
-Menekankan pada kegunaan sosial (yang bersifat praktis) dari pendidikan
dan pembelajaran. Pendidikan dilihat dari sisi fungsinya secara praktis bagi
kehidupan siswa dalam masyarakatnya
-Menekankan pada stabilitas dan keharmonisan dalam kehidupan bersama.
Perubahan-perubahan yang dilakukan diarahkan agar tidak sampai
mengganggu dan merusak keharmonisan masyarakat serta tradisi yang telah
mapan
-Menganggap bahwa praktik-praktik dan perilaku sosial yang telah mapan
serta tradisi dan aturan yang telah diikuti masyarakat secara turun temurun
memiliki kekuatan dan kebaikan lebih terjamin dibanding hal-hal baru yang
masih bersifat spekulatif dan belum teruji kebenarannya
KURIKULUM PEMBELAJARAN
-Kurikulum pembelajaran menekankan pada upaya untuk
menjadikan siswa sebagai warga negara dan warga masyarakat
yang baik, yang akan selalu melestarikan tradisi masyarakat dan
bangsanya
-Kurikulum diarahkan pada penguatan keterampilan siswa dan
pengetahuan praktis bagi mereka
-Guru diberi kesempatan penuh untuk memberikan pengarahan
dan bimbingan secara ketat pada siswa sehingga dapat
melakukan sosialisasi pengetahuan, informasi, dan tradisi
secara maksimal
-Materi pembelajaran ditekankan pada keterampilan yang
bersifat dasar, ilmu-ilmu alam dasar, ilmu-ilmu fisik, serta ilmu-
ilmu sosial yang bersifat konvensional
PENGATURAN PENDIDIKAN
-Menurut ideologi pendidikan konservatisme, pengaturan
pendidikan seharusnya diserahkan pada pihak-pihak yang
memiliki keteguhan dalam memelihara aturan-aturan
serta kesepakatan bersama dalam komunitas pendidikan,
serta menghindari perubahan-perubahan secara drastis
-Guru memiliki wewenang dan kekuasaan penuh untuk
mengarahkan proses pembelajaran bagi siswa
-Meskipun demikian, guru tetap harus mengutamakan
metode pembelajaran yang bersifat konvensional dan
tradisional