Anda di halaman 1dari 8

FILOSOFI

KURIKULUM
KELOMPOK 4 :
RATU KHOIROTUN NISA
ELA PRIASTUTI MIRLANDA
NENENG FARHATIN
IRFAN
RACHMAT
Kurikulum adalah
■ Curere : jarak tempuh lari (Bahasa Yunani)
■ Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu ( UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003
■ Pengalaman pembelajaran yang terencana dan terarah, yang disusun
melalui proses rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman yang
sistematis di bawah pengawsan lembaga pendidikan agar pembelajar
dapat terus memiliki minat untuk belajar sebagai bagian dari
kompetensi sosial pribadinya. (Daniel tanner dan Laurel Tanner )
■ Semua ruang pembelajaran terencana yang diberikan kepada siswa
oleh lembaga pendidikan dan pengalaman yang dinikmati oleh siswa
saat kurikulum itu diterapkan.
Filsafat dalam pengembangan kurikulum

■ Kedudukan filsafat :
– Dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan
– Dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari
– Dapat menentukan isi strategi atau cara pencapaian tujuan
– Dapat menentukan tolak ukur keberhasilan suatu proses
■ Peranan Landasan Filosofis Pendidikan
– Memberikan rambu – rambu apa dan bagaimana seharusnya
pendidikan dilaksanakan
Landasan Pengembangan Kurikulum
■ Aliran Perenialisme
– Perenial berarti “abadi”, aliran ini muncul sebagai reaksi dan
solusi atas terjadinya suatu keadaan yang mereka sebut sebagai
krisis kebudayaan dalam masyarakat modern
– Kurikulum dalam pandangan kaum perenialis harus menekankan
pertumbuhan intelektual siswa pada seni dan sains. Tiga asumsi
dasar kurikulum perenialis Hutchins tentang pendidikan :
■ Pendidikan harus mengangkat pencarian kebenaran manusia yang
berlangsung terus menerus
■ pendidikan juga harus memfokuskan pada gagasan-gagasan
pengolahan rasionalitas manusia
■ Pendidikan harus menstimulus para mahasiswa untuk berfikir secara
mendalam mengenai gagasan – gagasan signifikan
Landasan Pengembangan Kurikulum

■ Aliran Rekonstruksionisme
– Rekonstruksionisme berasal dari kata reconstruct, aliran
rekonstruksionisme adalah aliran yang berusaha merombak tata
susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern.
– Aliran yang dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada
tahun 1930 ini menyatakan bahwa kurikulum berisi mata pelajaran-
mata pelajaran yang berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan
masyarakat masa depan. Kurikulum banyak berisi masalah-masalah
sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi umat manusia, yang
termasuk di dalamnya masalah-masalah pribadi para peserta didik
sendiri; dan program-program perbaikan yang ditentukan secara
ilmiah untuk aksi kolektif.
Landasan Pengembangan Kurikulum

■ Aliran Essensialisme
– Esensialisme ini berakar pada ungkapan bahwa alam semesta diatur oleh
hukum alam sehingga tugas manusia memahami hukum alam adalah dalam
rangka penyesuaian diri dan pengelolaannya. Menurut esensialisme, pendidikan
haruslah di atas pijakan nilai yang dapat mendatangkan kestabilan dan telah
teruji oleh waktu, tahan lama, dan nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan
terseleksi.
– Kurikulum menurut aliran esensialisme haruslah bersifat humanistik dan
internasional, juga harus lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran,
dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu.
– Kurikulum harus mampu membuat peserta didik mengembangkan kemampuan
yang dimiliki dan mendisiplinkan dirinya sendiri sehingga apa yang dicita-
citakan dapat tercapai. Tugas seorang pendidik dalam kurikulum esensial ini
adalah sebagai seorang pengawas yang bertugas untuk mengarahkan proses
perkembangan intelektual peserta didiknya.
Landasan Pengembangan Kurikulum

■ Aliran Eksistensialisme
– Menurut kaum eksistensialis, orang harus mampu mencarikan arti
atas keberadaannya, karena jagad raya bersikap tak acuh
kepadanya.
– Sekolah harus dapat menciptakan suasana yang memberikan
kesempatan luas bagi setiap individu agar mampu
mengembangkan kemampuan dirinya untuk membuat
keputusan-keputusan moral yang berarti. Aspek yang terpenting
dari filsafat eksistensialisme adalah pilihan dan tanggung jawab
terhadap konsekuensi pilihan sendiri.
Landasan Pengembangan Kurikulum

■ Aliran Progresivisme
– Aliran Progresivisme dapat dikatakan telah berbuat banyak dalam
mengadakan rekonstruksi di dalam pendidikan modern dalam abad
20.
– Kurikulum menurut teori Progresive ini, dibangun dari pengalaman
personal dan sosial peserta didik. Progresivisme merupakan landasan
bagi pengembangan belajar peserta didik aktif, menekankan pada
pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta
didik, variasi pengalaman belajar dan proses Peserta didik diharapkan
memiliki keterampilan, alat dan pengalaman sosial dengan
melakukan interaksi dengan lingkungan dan akhirnya memiliki
kemampuan problem solving, baik personal maupun sosial.

Anda mungkin juga menyukai