Kelompok 6 - Business Ethics Case 3
Kelompok 6 - Business Ethics Case 3
BUSINESS ETHICS
Dosen Pengampu
Andriati Fitrianingrum, Sip., M.M., MA., PhD.
Anggota Kelompok
Marvella Natasya - 202160004
Felix Christopher Hardli - 202160054
Diah Anggraieni - 202160204
Silvinho Manuel - 202160284
Jurusan Manajemen
Trisakti School of Management
Jakarta
2023
I. Latar Belakang
Film dokumenter “Secrets of the Tomato Industry : The Empire of Red Gold” menceritakan
tentang industri tomat global, termasuk produksi tomat di China. Dalam film ini membahas
bagaimana Investor Tiongkok, yang dipimpin oleh Jenderal Liu, membeli perusahaan saus tomat
terkenal Perancis yang bernama Le Cabanon, dan memutuskan untuk memproduksi saus
menggunakan tomat Asia daripada yang tumbuh secara lokal. Sehingga, hal ini menimbulkan
pertanyaan karena warga Tiongkok tidak dikenal sebagai konsumen saus tomat, tetapi ingin
bersaing dengan wilayah seperti Provence (Perancis) dan Italia yang terkenal dengan produk
mereka yang berbasis tomat. Dalam film ini juga menjelaskan bagaimana industri tomat di
Tiongkok telah menjadi nomor dua di dunia, yang didukung oleh perusahaan Kafko Tunhea Group
yang dimiliki oleh negara China. Perusahaan ini telah menjadi pemain utama dalam industri tomat
global, yang sudah di ekspor ke beberapa negara, di Eropa (Netherlands, United Kingdom, Russia)
di Asia (Jepang, Malaysia, dan Indonesia). Industri ini menggunakan tomat yang dimodifikasi
secara genetik untuk memenuhi kebutuhan agri-food industry, dan tomat-tomat ini dipanen oleh
para pekerja, termasuk keluarga yang miskin dan anak-anak yang mendapatkan upah yang sangat
rendah.
Berlanjut ke Amerika Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa, menelusuri perusahaan Heinz
yang didirikan oleh Henry John Heinz. Heinz menjadi saus tomat nomor satu di dunia hampir 150
tahun. Pada tahun 2013, perusahaan Heinz dibeli oleh Warren Buffet orang terkaya kedua di dunia
seharga 23 miliar dolar yang dimana itu adalah pengambilalihan terbesar dalam sejarah agri-food
industry. Namun, akuisisi ini bukan kabar yang baik bagi para pekerja karena sejak diakuisisi oleh
Warren Buffet, Heinz telah menutup lima pabrik di Amerika Serikat untuk memindahkan
pabriknya ke China karena memikirkan biaya dan memecat 7.400 pekerja sekitar seperempat dari
tenaga kerja perusahaan. Sehingga, hal ini menyebabkan banyak pekerja yang kehilangan
pekerjaan mereka. Film ini juga membahas mengenai praktik yang buruk dalam industri tomat,
dimana konsentrat China di re-condition di Italia dan dijual dengan label Italia yaitu Gino,
kemudian di ekspor ke Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.
Sehingga secara keseluruhan, masalah etika utama yang diangkat dalam film ini adalah praktik
pemasaran yang menipu dan merugikan konsumen, eksploitasi pekerja, dan masalah yang
terkait dengan lingkungan dalam industri tomat global.
II. Analisa dan Deskripsi
Dalam analisis ini akan dijelaskan tentang aspek teori dalam Chapter 5 : Ethics
and the Environment dan Chapter 6 : The Ethics of Consumer Production and Marketing
- Kualitas dan Keamanan Produk: Isu lain yang mungkin dibahas dalam
film adalah kualitas dan keamanan produk. Ini bisa mencakup penggunaan
bahan kimia berbahaya dalam produksi atau pengolahan, kontaminasi
mikroba, atau praktik yang mengurangi kualitas produk dengan cara
tertentu. Tanggung jawab etis melibatkan jaminan bahwa produk yang
dijual aman dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
III. Kesimpulan
Kesimpulan dari film ini adalah bahwa industri tomat global ini memiliki masalah etika yang
saling terkait, diantaranya ada eksploitasi pekerja seperti upah yang rendah, kondisi kerja yang
buruk, dampak lingkungan dari produksi massal, dan praktik pemasaran yang merugikan
konsumen. Sehingga dalam film ini industri tomat sudah melanggar etika dan tanggung jawab
perusahaan karena melupakan kesejahteraan banyak orang dan hanya berfokus pada
keuntungan. Seharusnya etika dan tanggung jawab perusahaan adalah bisa memprioritaskan
banyak orang seperti pekerja, konsumen, dan dampaknya terhadap lingkungan daripada
hanya mementingkan keuntungan perusahaan.