Anda di halaman 1dari 11

a.

Topik XI : Kesehatan Lingkungan Industri


b. Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai kesehatan
lingkungan industri
c. Materi Pokok : 11.1. Prinsip Manajemen Lingkungan Industri
11.2. Industri dan Pencemaran
11.3. Pengenalan, Evaluasi dan Pengendalian Bersih
d. Indikator : 1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan industri
dan klasifikasinya.
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan dan
menjelaskan skema input-output dan
kemungkinan limbah yang dihasilkan pada
tahapan proses industri.
3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan sejarah
pencemaran yang diakibatkan oleh proses
industri dari tahun ke tahun.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem
identifikasi pencemaran pada setiap tahapan
produksi pada industri.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana
cara pengendalian limbah indutri.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan skema
mekanisme pengolahan limbah industri.
7. Mahasiswa dapat mendeskripsikan jenis
kegiatan dan tujuan dari masing-masing
pengolahan limbah industri.
e. Metode : • Infocus
• Ceramah
• Gambar
• Tanya jawab
• Presentasi kelompok 3 dan 4
f. Latihan : 1. Klasifikasi dari industri terdiri atas industri hilir,
hulu dan industri kecil, menurut anda industri
manakah yang sangat berpotensial
menimbulkan dampak pencemaran lingkungan
yang paling tinggi? Jelaskan mengapa demikian!
g. Bahan Ajar :

1
BAB XI. KESEHATAN LINGKUNGAN INDUSTRI

Oleh: Zulfarina, M.Si

11.1. Prinsip Manajemen Lingkungan Industri

• Industrialisasi menempati posisi sentral yaitu untuk meningkatkan kemakmuran dan


untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa.
• Industri adalah: suatu proses mengekstraksi material dari basis sumberdaya alam dan
akhirnya memasukkan produk/limbah ke dalam lingkungan.
• Industri mempunyai pengaruh terhadap peningkatan permintaan (demand) akan
sumberdaya alam dan memaksa daya tampung system alam untuk menyerap hasil
sampingan (limbah)
• Industri dan klasifikasinya:
1. Industri dasar/hulu
Sifat:

- berskala besar
- menggunakan teknologi maju dan teruji
- lokasi dekat dengan bahan baku
- Padat modal
2. Industri hilir --- perpanjangan industri hulu
Sifat :

- mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi


- lokasi dekat pasar
- menggunakan teknologi madya, teruji dan padat karya
3. Industri kecil
Sifat :

- berkembang di pedesaan dan perkotaan


- peralatan sederhana

2
- tata letak pabrik dan pengolahan limbah pada proses belum diperhatikan
• Industri secara konvensional dibagi menjadi:
1. Industri primer : mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi
(pertanian dan pertambangan)
2. Industri sekunder: mengubah bahan setengah jadu menjadi bahan jadi
3. Industri primer : industri yang sebagian besar meliputi industri jasa dan
perdagangan.
Gambar 10.1. Skema input-output dan kemungkinan limbah pada proses industri

INPUT PROSES PROSES LIMBAH


• Bahan baku • Industri primer • Produk utama • Bernilai ekonomis
• Tenaga kerja • Industri sekunder • Produk sampingan • Tak bernilai
• Mesin dan • Industri tertier • Limbah ekonomis
peralatan
• Limbah

11.2. Industri dan Pencemaran

• Perhatian besar terhadap lingkungan dimulai pada akhir tahun 1960 an dan awal 1970
an, saat itu masalah masih bersifat setempat, yaitu:
- pencemaran dari pipa
- cerobong asap pabrik
- pencemaran sungai karena limbah-limbah cair pabrik kimia
• Tahun 1980an, persoalan bersifat politik:
- hujan asam
- menipisnya lapisan ozon
- meningkatnya suhu bumi
• Akibat-akibat aktivitas industri terhadap lingkungan:
a. 4 Desember 1984 --- rakyat Bhopa (India) ---

3
- ledakan tank toxic yang mengandung methylisoccyanate
- korban 3000 orang
b. 26 April 1984 --- Chernobyl (Ukraine)
- ledakan industri nuklir
- 31 orang tewas seketika
- 15000 orang lain akan meninggal 20 tahun kemudian
- 100 ha lahan terkontaminasi bahan-bahan radioaktif
c. 30 Januari 2001 --- Baia Mare (Romania)
- lebih dari 100.000 sianidaa bocor dari lokasi peleburan emas sungai Tisza
- merusak semua biota mahluk hidup di sungai sepanjang 400 km
d. Sekarang
- perubahan iklim dengan memanasnya suhu permukaan bumi (Global
warming) --- setiap tahun peningkatkan 20C, berakibat kekeringan dan
penurunan hasil produksi pertanian
- peningkatan ketinggian air laut sebesar 30 – 60 cm
- reaksi peningkatan suhu akan mendorong air didasar laut yang dingin
bergerak ke permukaan (proses osilasi)
- sehingga siklus el nino dan la nina semakin cepat, biasanya 10 tahun
menjadi 4 tahun sekali dengan dampak:
o efek bagi air bersih
o rusak biodiversiti
o wabah malaria – peningkatan suhu sehingga populasi nyamuk
o SARS dan flu burung
• Pencemaran terjadi akibat bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk
kedalam lingkungan, sehingga terjadi perubahan terhadap kualitas lingkungan.
• Sumber bahan beracun dan berbahaya diklasifikasikan:
1. industri kimia organik dan anorganik
2. penggunaan B3 sebagai bahan baku dan bahan penolong
3. proses kimia, fisika dan biologi di dalam pabrik.

4
• Lingkungan sebagai wadah penerima akan menyerap bahan limbah tersebut sesuai
dengan kemampuan asimilasi.
• Daya dukung lingkungan : kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri karena
interaksi pengaruh luar.
• Perubahan kualitas lingkungan : bahan pencemar yang masuk ke lingkungan akan
berinteraksi dengan satu atau lebih komponen lingkungan, sehingga terjadi perubahan
komponen lingkungan secara fisik, kimia dan biologi.
Gambar 10.2. Sistem identifikasi pencemaran

Pengadaan Bahan baku+bahan Pra Proses PROSES Produk:


penolong :
 Penyimpanan  Pencucian  Utama
 Air  Pencampuran  Sampingan
 Bahan Bakar  Pengolahan  Antara
 Penyimpanan  Limbah
l k

• Limbah industri : buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendali lingkungan, karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya disebut B3,

• Limbah B3 yaitu: bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk
merusak lingkungan hidup dan sumberdaya alam.
• Beberapa kemungkinan akibat limbah masuk ke lingkungan:
a. lingkungan tidak mendapat pengaruh --- volume limbah kecil
b. ada pengaruh perubahan, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran
c. memberikan perubahan dan menimbulkan pencemaran
• Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah:
a. Volume limbah
b. Kandungan bahan pencemar
c. Frekuensi pembuangan limbah
• Klasifikasi limbah dan karakteristiknya:

5
I. Nilai ekonomis
Limbah dimana dengan melalui suatu proses lanjut akan memberikan nilai tambah.

Ex: pada pabrik gula

Tetes --- dapat digunakan untuk bahan baku pada industri alkohol

Ampas tebu --- bahan baku industri kertas

II. Non-ekonomis
Limbah walaupun telah dilakukan proses lanjut dengan cara apapun tidak memberikan
nilai tambah, kecuali sekedar untuk mempermudah sistem pembuangan.

• Limbah industri:
a. limbah cair: proses pendinginan mesin, pencucian
b. limbah gas dan partikel
c. limbah padat : padat, lumpur dan bubur sisa proses pengolahan
- limbah padat didaur ulang (plastic, tekstil, potongan logam)
- limbah padat tidak memiliki nilai ekonomis.
• Pengolahan limbah padat yang tidak memiliki nilai ekonomis:
a. ditumpuk pada areal tertentu :
merusak pemandangan, tanah rusak, air yang meresap ke dalam tanah
terkontaminasi bakteri. Adanya penimbunan mengakibatkan permukaan tanah
menjadi rusak, dan pada musim kemarau timbunan akan mengering yang
menyebabkan kebakaran.

b. pembakaran :
asap, debu dan bau, sumber pencemaran udara dengan diemisikannya bahan
pencemar baru seperti NO x , HC, CO, partikel dan SO 2 .

c. pembuangan:

6
beberapa industri pabrik membuang limbah padatnya ke sungai dengan harapan
akan larut atau membusuk di dalam air. Setiap pembuangan bahan padat akan
menambah jumlah padatan total (total solid) didalam air.

• Sumber limbah padat : pabrik gula, pulp dan rayon, plywood, pengawetan buah, ikan,
daging.
• Klasifikasi limbah padat:
a. limbah padat yang sukar terbakar
b. limbah padat yang sukar terbakar
c. limbah padat padat yang mudah membusuk
d. debu
e. lumpur
f. limbah yang dapat didaur ulang
• Sistem penimbunan limbah dibedakan menjadi:
1. limbah padat yang dapat ditimbun tanpa membahayakan
2. limbah padat yang dapat ditimbun, tetapi berbahaya
3. limbah padat yang tak dapat ditimbun
• Bahan-bahan lain yang berbahaya dalam pabrik
 Disamping polutan (bahan pencemar) yang lepas ke udara, terdapat bahan tertentu
yang disimpan ataupun masih dalam proses pabrik.
 Sifat racun suatu bahan belum tentu sama dengan sifat bahaya. Bahan yang bersifat
racun belum tentu menimbulkan bahaya apabila bahan tersebut dipergunakan
secara tepat.
 Sifat racun menunjukkan efek biologis atau kemampuan untuk melukai tubuh,
sedangkan sifat bahaya menunjukkan kemungkinan kerugian.
 Bahan semacam ini digunakan sebagai bahan penolong maupun bahan utama
industri kimia: Benzena, siklo-hexanol, asam sulfat, amonium hidroksida, amonium
sulfat, amonium nitrat dll.

7
11.3. Pengenalan, Evaluasi dan Pengendalian Bersih

• Pengendalian limbah industri


Pelaksanaan pengendalian pencemaran yang diakibatkan oleh limbah industri dalam
kaitannya dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan bertujuan untuk
memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif.Pengendalian
limbah industri terdiri dari:

a. Teknologi pencegahan dan penanggulangan pencemaran, yaitu sistem perencanaan


dan pengaturan buangan (limbah) dengan bantuan berbagai fasilitas peralatan.
b. Teknologi serasi lingkungan (Clean Technology), yaitu teknologi yang disesuaikan
dengan lingkungan. Sejauh mungkin tidak ada lingkungan yang dikorbankan, tetapi
jika terpaksa dikorbankan, maka harus diusahakan penanggulangan dan
pencegahan kerusakan lingkungan karena adanya teknologi, dengan pendekatan
yang digunakan:
- pencegahan pencemaran
- penanggulangan pencemaran
- biaya pengendalian dan penanggulangan
c. Prinsip daur ulang
Limbah yang dibuang pabrik ditampung terlebih dahulu dan diolah kembali sehingga
mempunyai nilai ekonomis. Pengolahan kembali menghasilkan nilai tambah, dan
pada sisi lain menghemat biaya pengendalian pencemaran. Oleh sebab itu
dibutuhkan adanya teknologi pengolahan limbah yang mengandung prinsip murah
dan efisien, tersedia secara terus menerus, pengoperasiaannya sederhana, dan
biaya pemeliharaannya rendah.

d. Biaya pengendalian dan penanggulangan


Investasi yang dibutuhkan untuk penanggulangan pencemaran dapat dimasukkan
sebagai bagian dari biaya investasi total biaya pabrik yang nantinya akan
menentukan harga pokok produk. Biaya penanggulangan pencemaran meliputi:

- biaya pengadaan lokasi

8
- biaya pengadaan peralatan
- biaya tenaga lsitrik dan tenaga kerja
- biaya bahan penolong (bahan kimia, bakteri, dan lain-lain)
- biaya pemeliharaan
- biaya instalasi
• Pengolahan limbah
Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan jika mengandung
bahan pencemar yang mengakibatkan rusaknya lingkungan, atau paling tidak berpotensi
menyebabkan pencemaran lingkungan.

Gambar 10.3. Skema mekanisme pengolahan limbah industri

Bahan baku

Industri

Limbah Produk

Beracun dan berbahaya

Konsumen

Pengolahan

Limbah

Daur ulang Pembuangan

Pengolahan
Produk

Pembangunan
memenuhi
9
Konsumen Produk syarat
Tabel 10.3. Jenis Kegiatan dan Tujuan Pengolahan imbah

No Jenis Kegiatan Peralatan Tujuan Pengolahan

1 Penyaringan Barscreen Untuk menyaring bahan kasar dan padat

2 Penjebak pasir Grit Chamber Menghilangkan pasir dan koral

3 Penjebak lemak dan buih Skimmer dan Gresetrap Memisahkan bahan-bahan terapung

4 Perataan air Tangki ekualisasi Meratakan konsentrasi

5 Netralisasi Bahan kimia Menetralkan air

6 Pengendapan Tangki pengendap Mengendapkan lumpur dengan bahan kimia

7 Pengapungan Tangki pengapung Menghilangkan senyawa terlarut dengan


bantuan udara

8 Lumpur aktif Bak (kolam) Menghilangkan larutan organil biologis

9 Aerasi Tangki dan kompresor Menghilangkan larutan organik

10 Karbon aktif Saringan dengan karbon Menghilangkan senyawwa organik yang tak
aktif dapat terurai

11 Pengendapan kimia Tangki pengendap dan Mengendapkan bahan kimia


bahan kimia

12 Nitrifikasi Menara Menghilangkan nitrit dan nitrat

13 Klorinasi Bahan kimia Menghancurkan

• Pemantauan lingkungan
Perubahan yang terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, baik secara alami
maupun karena adanya komponen/unsur baru yang masuk ke dalam lingkungan perlu
dipantau.

• Unsur-unsur lingkungan yang perlu dipantau:


a. Kualitas udara dalam lingkungan
b. Kualitas air buangan
c. Keadaan flora dan fauna
d. Kualitas air
e. Struktur permukaan tanah

10
Literatur:

Achmadi, Umar Fahmi, 1991. Transformasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja di
Indonesia, Jakarta: UI Press

Anwar Hadi, 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Heryando Palar. Drs. Pencemaran dan Toksikologi logam Berat. Penerbit Rineka Cipta. 2004.

Juli Soemirat Slamet. 1996, Kesehatan lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Lutfi, Achmad. 2009. Sumber dan Komponen Bahan Pencemar Tanah. Jakarta

Wisnu Arya Wardhana, 1999. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit ANDI


Yogyakarta.

http://wellyaterforum.wordpress.com/2011/11/23/baku-mutu-lingkungan/

11

Anda mungkin juga menyukai