DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar.
2. Sifat-sifat dan proses belajar.
3. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar.
4. Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan
belajar.
5. Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama dalam belajar.
6. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar.
7. Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
8. Pengaruh/akibat relative dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar
yang incidental dan informal terhadap suatu individu.
9. Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah.
10. Akibat/pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi psikologi pada siswa.
C. Keperibadian
1. Pengertian Keperibadian
Kepribadian adalah sifat dasar yang dimiliki oleh seseorang yang bisa membedakannya dengan orang lain.
Kepribadian meliputi keseluruhan fikiran, tingkah laku, perasaan, kesadaran dan ketidak sadaran”
*6*
Menurut Hall & Lindzey dalam buku Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan mengemukakan bahwa
kepribadian adalah:
1) Kecakapan sosial (social skill).
2) Kesan yang ditunjukkan seseorang terhadap orang lain” *8*
3.Tipe keperibadian
Immanuel Kant menggambarkan tipe keperibadian, yaitu:
a) Tipe sanguinis: tipe karakter kepribadian yang semangat, rasa percaya diri, dan dapat membuat
lingkungannya gembira dan senang.
b) Tipe plegmatis: tipe karakter yang mudah diatur, cenderung tenang, dapat mengkontrol diri, dan mampu
menyelesaikan masalah secara baik dan mendalam.
c) Tipe melankolis: tipe karakter yang mengedepankan perasaan, peka, sensitif terhadap keadaan dan
teratur
d) Tipe koleris: tipe pribadi yang cenderung berorientasi pada tugas, memiliki ketegasan dan
bertanggungjawab.
e) Tipe asertif: tipe pribadi yang mampu menyatakan ide, pendapat, gagasan secara tegas, dan kritis”. *10*
*2.Teori Kepribadian*
Macam-macam teori kepribadian, yaitu teori kepribadian psikoanalisis, teori sifat (traits), teori kepribadian
behaviorisme, dan teori psikologi kognitif.
a) Teori kepribadian psikoanalisis
Teori kepribadian psikoanalisis yaitu teori yang membahas tentang hakikat dan perkembangan kepribadian.
Teori ini mengutamakan unsur motivasi dan emosi. Pada teori ini berasumsi bahwa kepribadian anak akan
berkembang Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian akan berkembang ketika terjadi permasalahan
dari aspek psikologi yang terjadi pada anak usia dini. Sigmund Freud kemudian menemukan model
kepribadian yang saling berhubungan yaitu id, ego dan superego.Id bertindak secara refleks dan bekerja
dengan prinsip kesenangan, ego menuruti prinsip realita, dan superego (hati nurani, suara hati) memiliki
standar moral pada setiap individu. Pada teori psikoanalisis Freud, ego terlebih dahulu harus terjadi
masalah antara id dan superego. Kemudian ego harus terlebih dahulu mengevaluasi realita di dunia luar
sebelum menampilkan perilaku tertentu.
b) Teori Straits
Teori sifat (straits) disebut juga dengan teori tipe (type theories). Teori ini menyebutkan bahwa sifat
manusia berbeda-beda, yaitu cenderung untuk bertingkah laku dengan cara tertentu. Teori ini menekankan
aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil. Sifat yang stabil tersebut mengakibatkan tingkah laku
manusia relatif tetap dari kondisi ke kondisi lainnya.
c) Teori behaviorisme
Skinner menyatakan bahwa tingkah laku individu melalui proses belajar. Belajar merupakan tempat
kedudukan dan ciri yang khusus sehingga menghasilkan akibat (tingkah laku) yang khusus pula pada setiap
individu. Skinner juga telah menyebutkan beberapa teknik yang digunakan untuk mengontrol perilaku,
yaitu pengekangan fisik, bantuan fisik, mengubah kondisi stimulus, dan menguatkan diri secara positif.
3. Rajin Beribadah
Q.S. Luqman : 17
Hadis:
)مروا أوالدكم بالصالة و هم أبناء سنين و اضربوا هم عليها و هم أبناء عشر سنين (رواه ابو داود
Mereka meningkat tujuh tahun, dan pukullah (kalau) enggan melaksanakan shalat
Diwaktu mereka meningkat usia sepuluh tahun”. (H.R Abu Daud).54
4. Berakhlak mulia
Q.S.Luqman: 14
Q.S.Luqman: 18-19