Macam-Macam Ibadah Syirik (Bag.10) Syirik Dalam Isti'Adzah
Macam-Macam Ibadah Syirik (Bag.10) Syirik Dalam Isti'Adzah
id
Pengertian Isti’adzah
Isti’adzah adalah meminta perlindungan dan penjagaan dari perkara yang tidak
disukai.
Isti’adzah yang bernilai tauhid adalah isti’adzah kepada Allah Ta’ala semata, yaitu
sebuah isti’adzah jenis ibadah yang mengandung kesempurnaan sikap membutuhkan
kepada Allah Ta’ala, berlindung kepada-Nya, meyakini bahwa hanya Allah Ta’ala yang
mampu memberi kecukupan, dan meyakini kesempurnaan penjagaan-Nya dari segala
sesuatu, baik pada masa sekarang maupun akan datang, baik dalam perkara kecil
maupun besar, baik terkait dengan bahaya yang diakibatkan oleh manusia maupun
selainnya.
Isti’adzah jenis ini tidak boleh ditujukan kepada selain Allah Ta’ala dan hanya boleh
ditujukan kepada Allah Ta’ala semata
Contohnya :
Ucapan seseorang :
“Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh. Dari kejahatan makhluk-Nya”.
[QS. Al-Falaq: 1-2]
Termasuk kedalam jenis isti’adzah kepada Allah Ta’ala adalah isti’adzah kepada Allah
Ta’ala dengan sifat-Nya, seperti : seseorang berlindung kepada Allah Ta’ala dengan
firman-Nya, keagungan-Nya, keperkasaan-Nya , atau semisalnya.
Contohnya:
“Aku berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
kejahatan makhluk-Nya.” [HR. Muslim].
Isti’adzah kepada selain Allah Ta’ala termasuk syirik akbar jika ditujukan kepada :
1). Makhluk yang mati (baik nabi, wali, kiayi atau selain mereka)
Contohnya:
Seseorang yang meminta perlindungan kepada wali yang sudah meninggal dunia dari
ancaman wabah penyakit ganas yang banyak menyerang penduduk desa tetangga.
2). Makhluk yang ghaib (tidak bisa komunikasi antara yang meminta dan yang
dimintai).
Contohnya:
Seseorang yang meminta perlindungan kepada jin penunggu rumahnya dari serangan
sihir.
Termasuk bentuk kesyirikan ini adalah apa yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala :
e
'ﻘﺎ
'ھ 'ادوھﻢ
ر7 'ﺰ -
ِﻓ 7 '
اﻟﺠِﻦ -ٍ
ِﻦ
ﻣ 'ﺎل
ِﺟ 'ﺑ
ِﺮ ﯾﻌﻮذون 7 '
'ِِﻧﺲ
اﻹ -R
ِﻦ
ﻣ 'ﺎل
ِﺟ'ر
'ﺎن H'
ﻧﮫ ﻛ 'أ
و
3) Makhluk hidup, tidak ghaib (hadir di tempat atau bisa berkomunikasi), namun
isi permintaannya dalam perkara yang di luar kemampuan makhluk.
Contohnya:
Seseorang yang meminta perlindungan kepada kiyai yang dianggap sakti yang masih
hidup dan hadir di tempat agar tidak terkena bencana tsunami.
Baca Juga:
Artikel: Muslim.or.id