Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL INOVASI DISAPPU

(DIGITAL SKRINING AWAL PENYAKIT PARU)

UPTD PUSKESMAS CLUWAK KABUPATENPATI

2. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

Aplikasi Disappu adalah sebuah aplikasi yang dapat


membantu masyarakat mendeteksi dini 6 (enam) jenis penyakit
paru dengan cara menjawab pertanyaan digital sesuai gejala yang
dialami. Latar belakang aplikasi Disappu adalah rendahnya
penemuan penyakit paru di Puskesmas Cluwak. Data penemuan
kasus baru penyakit paru di Puskesmas Cluwak pada tahun 2017–
2020 ditemukan 62 kasus TBC, kasus 51 Covid-19, kasus 23
Bronkitis, kasus 22 PPOK, 0 kasus Pneumonia dan 22 kasus ISPA.
Berdasarkan data tersebut guna meningkatkan capaian program
P2P khususnya penyakit paru puskesmas cluwak memunculkan
sebuah inovasi Disappu(Digital Skrinning Awal Penyakit Paru)
dengan SK Kepala Puskesmas Cluwak Nomor: 440/XI/2020. Enam
penyakit paru yang dapat dideteksi oleh aplikasi DISAPPU adalah
Tuberculossis, PPOK, pneumonia, covid-19, bronkhitis dan ISPA.
Aplikasi Disappu dapat diakses melalui
http://disappu.puskesmascluwak.com. Selanjutnya, dilakukan
penelusuran dan tindak lanjut berdasarkan hasil skrinning
pengguna. Diharapkan dengan adanya inovasi Disappu temuan
kasus penyakit paru dipuskesmas cluwak dapat meningkat dan
mencapai target sesuai indikator kinerja pada program P2P.

Sasaran aplikasi Disappu adalah masyarakat yang memiliki


gejala batuk lebih dari dua minggu,berat badan yang semakin
menurun. Jumlah pengguna aplikasi Disappu sendiri sejak
launching pada tahun 2021 adalah 620 dengan hasil skrining 120
suspek PPOK, 95 suspek TB, 160 suspek Covid-19, 75 suspek
Bronkhitis, 105 suspek ISPA dan 65 suspek pneumonia. Dampak
positif dari inovasi aplikasi Disappu yaitu masyarakat mampu
berperan aktif melakukan skrining penyakit paru secara mandiri,
angka temuan kasus penyakit paru meningkat dan kesembuhan
penyakit paru dapat mencapai angka 100%.

Aplikasi DISAPPU memudahkan masyarakat untuk


melakukan deteksi dini penyakit paru secara mandiri dan
melakukan pengobatan yang tepat sesuai keluhan yang dialami. Di
masa pandemi masyarakat tetap mendapatkan pelayanan
kesehatan yang baik dengan mengurangi kontak langsung ,hal itu
sesuai kategori ketahanan institusi publik di masa pandemi dan
antisipasi pasca pandemi covid-19.
1. RINGKASAN

Inovasi “DISAPPU”(Digital Skrinning Awal Penyakit Paru) dikembangkan karena


capaian Program P2P terutama penyakit TBC dan Pneumonia Puskesmas Cluwak yang
rendah sejak tahun 2017. Penyebabnya kurang efektifnya kegiatan skrinning yang
dilakukan dimasyarakat. Pasien dengan penyakit menular seperti TB cukup banyak
diwilayah kerja UPTD Puskesmas cluwak namun menjadi temuan RS. Berdasarkan hal
tersebut menunjukkan bahwa kinerja P2P dipuskesmas cluwak belum maksimal karena
pihak puskesmas baru mengetahui bahwa diwilayah kerja puskesmas banyak
ditemukan penderita penyakit TB akan tetapi pengobatannya dilakukan di Rumah Sakit.
Diharapkan melalui inovasi DISAPPU permasalahan capaian indikator kinerja P2P di
puskesmas cluwak dapat terselesaikan.

Inovasi DISAPPU melalui 3 tahapan yaitu :


1. Mengakses alamat web DISAPPU kemudian melakukan pengisian data pribadi pada
menu yang ada diaplikasi
2. Memilih jawaban dari pertanyaan yang ada diaplikasi sesuai dengan keluhan yang
dialami oleh pengguna
3. Hasil diagnosa sementara dari pengisian pertanyaan pada aplikasi dapat langsung
dikonsultasikan pada admin
Di Puskesmas cluwak disediakan ruang konseling bagi pasien yang menghendaki
konsultasi dengan dokter mengenai apa yang dialami. Dengan adanya inovasi DISAPPU
diharapkan dapat menemukan kasus TB baru dan penyakit paru lainnya sehingga angka
temuan kasus puskesmas cluwak meningkat dan target indikator kinerja P2P dapat
tercapai. Dampak positif bagi masyarakat sendiri yakni dapat meningkatkan kualitas
hidup penderita penyakit paru.
3. KEBARUAN/NILAI TAMBAH
Keunikan inovasi DISAPPU adalah penggunaan aplikasi yang mudah dimengerti dan
diaplikasikan oleh banyak kalangan. Bisa diakses kapanpun dan dimanapun tanpa harus
datang difasilitas kesehatan,sehingga dapat meminimalisir kontak dimasa pandemi. Hal
tersebut sangat menguntungkan bagi pasien karena dapat melakukan skrinning penyakitnya
secara mandiri dimanapun dan kapanpun tanpa harus takut terpapar covid 19 dimasa pandemi.

Mendapatkan pengobatan yang tepat dan mudah adalah hak bagi semua orang. Oleh
karena itu puskesmas cluwak memiliki misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau serta memberikan sarana dan prasarana yang memadai.
Tahun 2017–2020 ditemukan 62 kasus TBC, kasus 51 Covid-19, kasus 23
Bronkitis, kasus 22 PPOK, 0 kasus Pneumonia dan 22 kasus ISPA. Jumlah
tersebut masih sangat jauh dari target kinerja P2P tentang penyakit paru. Sejak
inovasi DISAPPU diluncurkan temuan yang didapat yakni 620 pengguna
aplikasi dengan hasil skrining 120 suspek PPOK, 95 suspek TB, 160 suspek
Covid-19, 75 suspek Bronkhitis, 105 suspek ISPA dan 65 suspek pneumonia.
Kasus TBC sendiri naik 100%pada tahun 2021 setelah adanya aplikasi
DISAPPU.
Kebaruan/nilai tambah inovasi selain temuan kasus yang meningkat
dibandingkan beberapa tahun terakhir, yang terpenting dari inovasi ini adalah
membantu meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit paru dengan skrinning
secara mandiri sehingga dapat segera tertangani dengan cepat dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai