Anda di halaman 1dari 12

F1: UPAYA PROMKES

Judul Laporan:
Poster: Manfaat Imunisasi Dasar Lengkap

Tanggal : 5-11-2019.
Peserta : Masyarakat.

Latar Belakang:
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam mencegah
beberapa penyakit berbahaya. Sejarah telah mencatat besarnya peranan imunisasi dalam
menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat
penyakit-penyakit seperti Cacar, Polio, Tuberkulosis, Hepatitis B yang dapat berakibat pada
kanker hati, Difteri, Campak, Rubela dan Sindrom Kecacatan Bawaan Akibat Rubela
(Congenital Rubella Syndrom/CRS), Tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, Pneumonia
(radang paru), Meningitis (radang selaput otak), hingga Kanker Serviks yang disebabkan oleh
infeksi Human Papilloma Virus. Dalam imunisasi terdapat konsep Herd Immunity atau
Kekebalan Kelompok. Kekebalan Kelompok ini hanya dapat terbentuk apabila cakupan
imunisasi pada sasaran tinggi dan merata di seluruh wilayah. Kebalnya sebagian besar
sasaran ini secara tidak langsung akan turut memberikan perlindungan bagi kelompok usia
lainnya, sehingga bila ada satu atau sejumlah kasus Penyakitpenyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) di masyarakat maka penyakit tersebut tidak akan menyebar dengan
cepat dan Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat dicegah. Konsep ini merupakan bukti bahwa
program imunisasi sangat efektif juga efisien karena hanya dengan menyasar kelompok
rentan maka seluruh masyarakat akan dapat terlindungi.

Permasalahan
Masa pandemi COVID-19 yang telah menjangkiti sebagian besar negara pun hendaknya
tidak menyurutkan semangat tenaga kesehatan untuk tetap menggaungkan pentingnya
imunisasi dan melakukan langkah-langkah penting untuk memastikan setiap anak yang
merupakan kelompok rentan terlindungi dari penyakit-penyakit berbahaya dengan imunisasi.
Dalam masa pandemi COVID-19 ini, imunisasi tetap harus diupayakan lengkap sesuai jadwal
untuk melindungi anak dari PD3I.

Perencanaan dan Intervensi


Perencanaan untuk pembuatan poster ini yaitu dengan mencari referensi berdasarkan promosi
kesehatan dari kementrian kesehatan. kemudian Poster dibuat sedemikan menarik dan disertai
gambar agar masyarakat yang membaca postingan tersebut mudah memahami poster
tersebut. Isi poster yang disampaikan mencakup beberapa hal sebagai berikut: manfaat
masing-masing imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah yaitu manfaat imunisasi BCG,
DPT, HB, HIB, Polio, dan Campak. Metode yang dilakukan adalah dengan cara memposting
poster tersebut di sosial media puskesmas kampung bugis.

Pelaksana:
Poster mengenai manfaat imunisasi dasar lengkap telah diposting dan dibagikan via sosial
media instagram dan facebook puskesmas kampung bugis agar dapat dibaca oleh banyak
masyarakat, pada tanggal 5 November 2020.

Monitoring
penyuluhan mengenai manfaat imunisasi dasar lengkap dibuat dalam bentuk poster telah
terlaksana sesuai dengan rencana dan target pelaksanaan.

Evaluasi
meningkatnya pengetahuan masyarakat megenai manfaat dari imunisasi dasar yang diberikan
kepada anak mereka
meningkatnya masyarakat yang membawa anaknya untuk melakukan imunisasi dasar secara
lengkap.

F1: UPAYA PROMKES


Judul Laporan:
Pemasangan Spanduk Adaptasi Kebiasaan Baru Beribadah Di Rumah Ibadah Pada Masa
Pandemi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bugis

Tanggal : 15-10-2019.
Peserta : Masyarakat.

Latar Belakang:
Latar Belakang
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing
luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020). Berdasarkan data
kemenkes per tanggal 14 Desember 2020, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak
617.820 orang, dengan jumlah kasus yang dinyatakan meninggal 18.819. Sedangkan kasus
COVID-19 di Kaltim per tanggal 14 Desember 2020 total konfirmasi positif sebesar 22.353
orang dengan 638 diantaranya meninggal dunia. Kota Boerau sendiri dinyatakan zona merah
dengan jumlah kasus konfrimasi positif per 13 Desember 2020 sebesar 618 kasus dengan
kasus meninggal dunia 8 kasus.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular
penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat
pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui
cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan
bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari
kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk
dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes, 2020).

Permasalahan
Masa pandemi COVID-19 yang masih belum juga berakhir, disertai dengan terus
meningkatnya jumlah kasus setiap harinya. menuntut kita semua agar dapat menjaga sistem
imunitas tubuh sehingga tidak mudah terpapar virus corona tersebut. penyuluhan mengenai
cara menjaga agar tetap sehat dimasa pandemi COVID-19 ditujukan agar tidak bertambahnya
jumlah kasus covid-19 serta meningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap kasus covid ini.
Dengan adanya poster ini diharapkan dapat mengedukasi dan dapat dilaksanakan masyarakat
agar menjaga kesehatannya selama masa pandemi.

Perencanaan dan Pemberian Intervensi


Kampanye mengenai pencegahan COVID-19 dilakukan dengan pembuatan dan pemasangan
spanduk yang mencakup bagaimana cara Adaptasi Kebiasaan Baru Beribadah Di Rumah
Ibadah Pada Masa Pandemi COVID-19. Spanduk dibuat sedemikan menarik dan disertai
gambar agar minat pengunjung dalam membaca spanduk tersebut. Isi spanduk yang
disampaikan mencakup beberapa hal sebagai berikut:
Pastikan badan sehat
pakai masker
jaga jarak
segera pulang usai ibadah
hindari kontak fisik
bawa alat ibadah sendiri

Pelaksanaan
Spanduk yang telah di cetak kemudian di lakukan pemajangan spanduk di tempat-tempat
ibadah dalam wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis yang mudah lihat dan di baca oleh
masyarakat. pemajangan spanduk telah dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2020.

Monitoring
Kampanye adaptasi kebiasaan baru di tempat ibadah saat beribadah di masa pandemi
COVID-19 dengan metode pemasangan spanduk di tempat-tempat ibadah dalam wilayah
kerja Puskesmas Kampung Bugis dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan target
pelaksanaan. Dengan adanya spanduk yang dipasang di beberapa tempat tersebut menambah
pengetahuan masyarakat mengenai tata cara beribadah di tempat ibadah di masa pandemi
COVID-19.

Evaluasi
terpasangnya spanduk yang dapat dengan mudah di baca dan dipahami oleh masyarakat yang
akan beribadah di tempat ibadah. namun perlunya evaluasi secara langsung ke tempat ibadah
yang telah diberikan spanduk tersebut untuk mengevaluasi apakah masyarakat yang akan
beribadah mematuhi protokol kesehatan yang tertera dengan jelas pada sepanduk tersebut.
selain itu, Kampanye seperti ini dapat dilakukan via media sosial. informasi mengenai
adaptasi kebiasaan baru saat beribadah di tempat ibadah yang telah ada dibuat dalam bentuk
softfile JPG dan dapat disebarluaskan melalui jaringan komunikasi seperti grup Whatsapp ke
RT di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis.

F1: UPAYA PROMKES


Judul Laporan:
Pemasangan Spanduk Adaptasi Kebiasaan Baru Beribadah Di Rumah Ibadah Pada Masa
Pandemi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bugis (PART 2)
Tanggal : 17-10-2019.
Peserta : Masyarakat.

Latar Belakang:
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing
luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020). Berdasarkan data
kemenkes per tanggal 14 Desember 2020, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak
617.820 orang, dengan jumlah kasus yang dinyatakan meninggal 18.819. Sedangkan kasus
COVID-19 di Kaltim per tanggal 14 Desember 2020 total konfirmasi positif sebesar 22.353
orang dengan 638 diantaranya meninggal dunia. Kota Boerau sendiri dinyatakan zona merah
dengan jumlah kasus konfrimasi positif per 13 Desember 2020 sebesar 618 kasus dengan
kasus meninggal dunia 8 kasus.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular
penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat
pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui
cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan
bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari
kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk
dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes, 2020).

Permasalahan
semaking meningkatnya jumlah kasus covid-19 ini mengharuskan kita agar selalu
menerapkan protokol kesehatan dimanapun kita berada terutama saat sedang beribadah diluar
rumah. Kampanye dan penyuluhan mengenai Adaptasi Kebiasaan Baru Beribadah Di Rumah
Ibadah Pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bugis
ditujukan untuk mencapai suatu peningkatan kewaspadaan secara keseluruhan di masyarakat,
dengan target semua masyarakat. Hal ini ditujukan karena masih banyak masyarakat yang
tidak patuh terhadap protokol kesehatan khususnya saat beribadah di tempat ibadah sebagai
salah satu upaya pencegahan COVID-19.

Perencanaan dan Pemberian Intervensi


Kampanye mengenai pencegahan COVID-19 dilakukan dengan pembuatan dan pemasangan
spanduk yang mencakup bagaimana cara Adaptasi Kebiasaan Baru Beribadah Di Rumah
Ibadah Pada Masa Pandemi COVID-19. Spanduk dibuat sedemikan menarik dan disertai
gambar agar minat pengunjung dalam membaca spanduk tersebut. Isi spanduk yang
disampaikan mencakup beberapa hal sebagai berikut:
Pastikan badan sehat
pakai masker
jaga jarak
segera pulang usai ibadah
hindari kontak fisik
bawa alat ibadah sendiri

Pelaksanaan
Spanduk yang telah di cetak kemudian di lakukan pemajangan spanduk di tempat-tempat
ibadah dalam wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis yang mudah lihat dan di baca oleh
masyarakat. pemajangan spanduk telah dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2020.

Monitoring
Kampanye adaptasi kebiasaan baru di tempat ibadah saat beribadah di masa pandemi
COVID-19 dengan metode pemasangan spanduk di tempat-tempat ibadah dalam wilayah
kerja Puskesmas Kampung Bugis dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan target
pelaksanaan. Dengan adanya spanduk yang dipasang di beberapa tempat tersebut menambah
pengetahuan masyarakat mengenai tata cara beribadah di tempat ibadah di masa pandemi
COVID-19.

Evaluasi
terpasangnya spanduk yang dapat dengan mudah di baca dan dipahami oleh masyarakat yang
akan beribadah di tempat ibadah. namun perlunya evaluasi secara langsung ke tempat ibadah
yang telah diberikan spanduk tersebut untuk mengevaluasi apakah masyarakat yang akan
beribadah mematuhi protokol kesehatan yang tertera dengan jelas pada sepanduk tersebut.
selain itu, Kampanye seperti ini dapat dilakukan via media sosial. informasi mengenai
adaptasi kebiasaan baru saat beribadah di tempat ibadah yang telah ada dibuat dalam bentuk
softfile JPG dan dapat disebarluaskan melalui jaringan komunikasi seperti grup Whatsapp ke
RT di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bugis.

F5:
Judul: Poster: TIPS AGAR TETAP SEHAT DI MASA PANDEMI
Tanggal: 23-10-20
Peserta: Masyarakat

Latar Belakang:
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing
luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020). Berdasarkan data
kemenkes per tanggal 14 Desember 2020, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak
617.820 orang, dengan jumlah kasus yang dinyatakan meninggal 18.819. Sedangkan kasus
COVID-19 di Kaltim per tanggal 14 Desember 2020 total konfirmasi positif sebesar 22.353
orang dengan 638 diantaranya meninggal dunia. Kota Boerau sendiri dinyatakan zona merah
dengan jumlah kasus konfrimasi positif per 13 Desember 2020 sebesar 618 kasus dengan
kasus meninggal dunia 8 kasus.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular
penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat
pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui
cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan
bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari
kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk
dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes, 2020).

Permasalahan
Masa pandemi COVID-19 yang masih belum juga berakhir, disertai dengan terus
meningkatnya jumlah kasus setiap harinya. menuntut kita semua agar dapat menjaga sistem
imunitas tubuh sehingga tidak mudah terpapar virus corona tersebut. penyuluhan mengenai
cara menjaga agar tetap sehat dimasa pandemi COVID-19 ditujukan agar tidak bertambahnya
jumlah kasus covid-19 serta meningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap kasus covid ini.
Dengan adanya poster ini diharapkan dapat mengedukasi dan dapat dilaksanakan masyarakat
agar menjaga kesehatannya selama masa pandemi.

Perencanaan dan Pemberian Intervensi


Perencanaan dan Pemberian Intervensi
Penyuluhan mengenai pencegahan COVID-19 ini dalam bentuk poster yang dibuat
sedemikan menarik dan disertai gambar agar masyarakat yang membaca mudah memahami.
Kemudian di share via sosial media instagram dan facebook mengenai bagaimana cara agar
tetap sehat dimasa pandemi covid-19. Isi poster yang disampaikan mencakup beberapa hal
sebagai berikut:
1. mengingatkan agar dirumah aja
2. konsumsi makanan sehat untuk meningkatkan sistem imun
3. kurangi konsumsi alkohol dan minuman bergula
4. aktifitas fisik 30 menit/hari
5. bekerja dirumah duduk 30 menit istirahat
6. stop merokok
7. hindari stres

Pelaksanaan
Poster mengenai cara menjaga agar tetap sehat dimasa pandemi telah diposting dan di
bagikan via sosial media di instagram dan facebook puskesmas kampung bugis pada tanggal
23 Oktober 2020.

Monitoring
penyuluhan yang dibuat dalam bentuk poster telah terlaksana sesuai dengan rencana dan
target pelaksanaan. Dengan adanya poster tersebut menambah pengetahuan masyarakat
mengenai cara menjaga agar tetap sehat di masa pandemi COVID-19.

Evaluasi
Tidak ada evaluasi untuk penyuluhan saat ini.

F5:
Judul: Siaran Keliling: Penyuluhan Mengenai Pencegahan COVID-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Bugis
Tanggal: 15-10-20
Peserta: Masyarakat

Latar Belakang
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing
luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020). Berdasarkan data
kemenkes per tanggal 14 Desember 2020, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak
617.820 orang, dengan jumlah kasus yang dinyatakan meninggal 18.819. Sedangkan kasus
COVID-19 di Kaltim per tanggal 14 Desember 2020 total konfirmasi positif sebesar 22.353
orang dengan 638 diantaranya meninggal dunia. Kota Boerau sendiri dinyatakan zona merah
dengan jumlah kasus konfrimasi positif per 13 Desember 2020 sebesar 618 kasus dengan
kasus meninggal dunia 8 kasus.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular
penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat
pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui
cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan
bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari
kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk
dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes, 2020).

Permasalahan
Kampanye dan penyuluhan mengenai pencegahan COVID-19 ditujukan untuk mencapai
suatu peningkatan kewaspadaan secara keseluruhan di masyarakat, dengan target semua
masyarakat. Kampanye dan penyuluhan mengenai pencegahan COVID-19 diharapkan dapat
menguatkan pemahaman masyarakat di semua elemen tentang tujuan pentingnya pencegahan
penularan COVID-19. Hal ini ditujukan karena masih banyak masyarakat yang tidak patuh
terhadap protokol kesehatan sebagai salah satu upaya pencegahan COVID-19.

Perencanaan dan Pemberian Intervensi


Perencanaan dan Pemberian Intervensi
Kampanye dan penyuluhan mengenai pencegahan COVID-19 dilakukan dengan cara siaran
keliling wilayah kerja puskesmas kampung bugis dengan menggunakan mobil ambulance.
siaran keliling dilakukan dengan menjelaskan cara pencegahan covid-19 dengan 3M yaitu
dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, serta menjelaskan
mengenai peraturan apabila melanggar aturan tersebut. selain itu, dilakukan dengan langsung
menegur warga, pembeli dan penjual yang masih tidak menggunakan masker saat berada di
luar rumah.

Pelaksanaan
Kampanye dan penyuluhan mengenai pencegahan COVID-19 dilakukan dengan berkeliling
menggunakan ambulance dan berbicara dengan menggunakan pengeras suara. Kampanye dan
penyuluhan ini dilakukan hingga masuk ke gang-gang rumah warga dan hanya di wilayah
kerja puskesmas kampung bugis. kegiatan ini telah terlaksana tanggal 15 Oktober 2020
Monitoring
Kampanye dan penyuluhan mengenai pencegahan COVID-19 dengan metode siaran keliling
di wilayah kerja Puskesmas dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan target pelaksanaan.
Dengan melihat secara langsung antusias masyarakat yang menyimak pemberitahuan yang
diberikan secara keliling cukup menjelaskan bawah masyarakat menyimak apa yang kami
siarkan. selain itu, menambah pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan covid-19 ini.

Evaluasi
Masih adanya masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang sudah kami siarkan.
meskipun kami telah menegur secara langsung namun mereka tetap saja cuek dan tidak
menggunakan masker saat mendengar apa yang kami siarkan. sehingga penulis memberikan
beberapa evaluasi untuk pelaksanaan kampanye dan penyuluhan mengenai isolasi mandiri.
Kampanye seperti ini dapat dilakukan via media sosial. pencegahan covid-19 yang telah ada
dibuat dalam bentuk softfile JPG dan dapat disebarluaskan melalui jaringan komunikasi
seperti grup Whatsapp, Facebook, instagram agar seluruh masyrakat dapat membacanya
secara langsung.

F5:
Judul: Siaran Keliling: Penyuluhan Mengenai Protokol Isolasi Mandiri Setelah Bepergian di
Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bugis
Tanggal: 17-10-20
Peserta: Masyarakat

Latar Belakang
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing
luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020). Berdasarkan data
kemenkes per tanggal 14 Desember 2020, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak
617.820 orang, dengan jumlah kasus yang dinyatakan meninggal 18.819. Sedangkan kasus
COVID-19 di Kaltim per tanggal 14 Desember 2020 total konfirmasi positif sebesar 22.353
orang dengan 638 diantaranya meninggal dunia. Kota Boerau sendiri dinyatakan zona merah
dengan jumlah kasus konfrimasi positif per 13 Desember 2020 sebesar 618 kasus dengan
kasus meninggal dunia 8 kasus.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular
penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat
pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui
cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan
bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari
kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk
dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes, 2020).

Permasalahan
Akhir-akhir ini didapatkan banyaknya jenis kluster yang terpapar virus corona. selain itu,
didapatkan banyaknya penambahan kasus covid-19 pada kluster perjalana keluar kota.
Kampanye dan penyuluhan mengenai protokol isolasi mandiri bagi warga setelah bepergian
dimasa pandemi ditujukan untuk mencapai suatu peningkatan kewaspadaan secara
keseluruhan di masyarakat, dengan target semua masyarakat. Kampanye dan penyuluhan ini
diharapkan dapat mencegah penambahan kasus covid-19 dan menguatkan pemahaman
masyarakat di semua elemen tentang tujuan pentingnya pencegahan penularan COVID-19.

Perencanaan dan Pemberian Intervensi


Kampanye mengenai Protokol Isolasi Mandiri Setelah Bepergian di Masa Pandemi Covid-19
dilakukan dengan cara siaran keliling menggunakan mobil ambulance dan pengeras suara di
wilayah kerja puskesmas kampung bugis yang mencakup bagaimana cara isolasi mendiri
yang dilakukan dirumah dan menjaga diri agar tidak menularkan keluarga dari virus COVID-
19. selain itu, juga mengingatkan warga lagi mengenai cara pencegahan covid-19 dengan 3M
yaitu dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, serta menjelaskan
mengenai peraturan apabila melanggar aturan tersebut.

Pelaksanaan
Kampanye dan penyuluhan mengenai isolasi mandiri setelah berpergian di masa pandemi
COVID-19 telah dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2020 bersama tim prokes puskesmas
kampung bugis. Kampanye dan penyuluhan ini dilakukan hingga masuk ke gang-gang rumah
warga dan hanya di wilayah kerja puskesmas kampung bugis.

Monitoring
Kampanye dan penyuluhan mengenai isolasi mandiri setelah berpergian di masa pandemi
COVID-19 dengan metode siaran keliling di wilayah kerja Puskesmas dapat terlaksana sesuai
dengan rencana dan target pelaksanaan. Dengan melihat warga yang menyimak
pemberitahuan yang diberikan secara keliling cukup menjelaskan bawah masyarakat
menyimak apa yang kami siarkan. selain itu, menambah pengetahuan masyarakat mengenai
protokol isolasi mandiri dirumah.

Evaluasi
Masih adanya masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehtan yang sudah kami siarkan.
meskipun kami telah menegur secara langsung namun mereka tetap saja cuek dan tidak
menggunakan masker saat mendengar apa yang kami siarkan. sehingga penulis memberikan
beberapa evaluasi untuk pelaksanaan kampanye dan penyuluhan mengenai isolasi mandiri.
Kampanye seperti ini dapat dilakukan via media sosial. protokol isolasi mandiri yang telah
ada dibuat dalam bentuk softfile JPG dan dapat disebarluaskan melalui jaringan komunikasi
seperti grup Whatsapp, Facebook, instagram agar seluruh masyrakat dapat membacanya
secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai