PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang tentu memerlukan tanah, bukan hanya dalam kehidupannya, untuk
matipun manusia masih memerlukan tanah. Namun jumlah luas tanah yang
dikuasai oleh manusia sangat terbatas sekali, sedangkan jumlah manusia yang
manusia yang memerlukan tanah untuk tempat perumahan, juga kemajuan dan
seimbangnya antara persediaan tanah dengan kebutuhan akan tanah itu telah
pemilikan tanah yang masih belum begitu tertib dan terarah dalam arti masih
kepentingan yang tidak sesuai dengan rencana tata guna tanah baik di lihat
sejak tahun 1960 dengan adanya Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang
1960 melalui Lembaran Negara tahun 1960 No. 104, telah ditentukan bahwa
1. Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak
3. Tanah wakaf;
5. Hak tanggungan;
yang dipakai dalam hukum tanah Nasional adalah sistem negatif dengan unsur
mempunyai suatu kekuatan hukum sebagai keterangan yang benar, selama dan
Pembuktian ini harus dilakukan dalam suatu Badan Peradilan yang berwenang
Hal ini berarti perlindungan hak seseorang ada di tangan majelis hakim,
yang mana majelis akan menimbang berat ringannya argumentasi hukum yang
yang bersifat mutlak seperti dalam sistem positif, namun ada pihak ketiga yang
hukum.
misalnya haknya akan beralih dari penjual kepada pembeli pada saat melakukan
memperluas adanya perbuatan hukum jual beli tersebut di atas. Namun peralihan
hak atau bukti kepemilikan atas peralihan dapat dibatalkan apabila ada pihak
ketiga yang mengugat dan memiliki bukti yang sah atas tanah yang dialihkan
Nasional dan PT. Sinar Sahara. Atas gugatan tersebut, melalui Putusan
peradilan sebelumnya. Atas dasar Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
B. Pokok Permasalahan
1. Apakah kesalahan dan atau kelalaian yang terjadi dalam proses persertipikatan
C. Metode Pembahasan
melalui studi kepustakaan atau kegiatan studi dokumen, dimana kegiatan tersebut