1.5 Peralatan
1.5.1 Colorimeter, di dalamnya terdapat sumber cahaya, kaca standar warna, tempat
meletakkan wadah sampel dengan penutupnya dan bagian untuk melihat seperti yang
ditunjukkan dalam Lampiran A1.1
1.5.2 Wadah Sampel—Untuk pekerjaan penentu, gunakan botol kaca seperti dalam
Gambar 1. Untuk uji rutin bisa digunakan botol kaca jernih silindris dengan bagian
bawah datar, diameter dalam sekitar 30 s.d. 35 mm dan ketinggian 115 s.d. 125 mm
seperti yang tertera dalam Metode Uji D 2500 atau botol sampel minyak 125 ml. pada
umumnya bial memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan.
1.6 Sampling
1.6.1 Sampel diambil sesuai dengan instruksi dalam Practice D 4057
1.7 Pengencer
1.7.1 Pelarut kerosine (Perhatian—Lihat Catatan 2) yang mempunyai warna saybolt
lebih terang dari +21 dengan Metode Uji D 156 atau 1.5 dengan Metode B IP 17. Bahan
ini digunakan untuk mengencerkan sampel yang gelap untuk uji.
CATATAN 2—Perhatian—dapat terbakar.. uapnya berbahaya.
CATATAN 3—Pelarut kerosin yang sesuai dengan persyaratan ini bila mempunyai warna lebih terang
daripada larutan potassium dichromate (K2Cr2O7) yang dibuat dengan melarutkan 4.8 gram K2Cr2O7
anhydrous murni dalam 1 liter air distilat.
1.9 Prosedur
1.9.1 Tempatkan wadah atau wadah-wadah sampel, diisi sampai kedalaman paling tidak
50 mm dengan air distilat dalam kompartemen atau kompartemen-kompartemen, pada
colorimeter di mana kaca standar akan diamati. Tempatkan sampel pada wadahnya dalam
kompartemen lainnya (bila menggunkan tiga komparator, kompartemen tersebut adalah
yang di tengah). Tutup wadah untuk menghalangi semua cahaya luar.
1.9.2 Nyalakan tombol sumber cahaya dan bandingkan warna sampel dengan warna
kaca standar. Bila menggunakan tiga komparator, sampel harus berada antara disc yang
lebih gelap dan yang lebih terang atau disc yang sesuai dengan tepat dan yang lebih
gelap. Tentukan dua bidang komparator yang kacanya sesuai dengan warna sampel; atau
bila kesesuaian dengan tepat tidak dapat tercapai, maka gunakan kaca yang lebih gelap
berikutnya.
1.10 Pelaporan
1.10.1 Laporkan sebagai warna dari sampel, yang merupakan penandaan terhadap kaca
yang menghasilkan warna yang sesuai, sebagai contoh; “7.5 ASTM Color.”
1.10.2 Bila warna sampel berada diantara dua kaca standar, catat penandaan terhadap
kaca yang lebih gelap yang didahului dengan huruf “L,” sebagai contoh: “L7.5 ASTM
Color.” Jangan pernah melaporkan lebih gelap dari suatu standar yang ada kecuali yang
lebih gelap dari 8, sebagai contoh: “D8 ASTM Color.”
1.10.3 Bila sampel diencerkan dengan kerosin, laporkan warna campuran yang diikuti
dengan singkatan “Dil,” sebagai contoh: “L7.5 Dil ASTM Color.”