A. Deskripsi Data
2. Kondisi Sekolah
pegangan siswa.
b. Keadaan gedung
54
55
3) Keadaan Bangunan :
l) AULA : 1 Ruang
m) Gudang : 1 Ruang
n) WC guru : 6 Ruang
o) WC murid : 19 Ruang
c. Keadaan Murid
pelajaran 2019/2020 sebanyak 1468 orang siswa, yang terdiri dari 298
siswa laki-laki dan 1170 siswa perempuan, jumlah ini adalah jumlah
keseluruhan dari kelas X sampai dengan kelas XII dan dari seluruh
d. Keadaan guru
B. Penyajian Data
Pada bagian ini akan dibahas dua penyajian data yaitu : perubahan sikap
pembelajaran PQ4R, dan peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat K3
dua pertemuan yaitu siklus I dan siklus II. Perubahan sikap yang didapat
dalam pembelajaran mata diklat K3 pada siswa kelas X TBSM SMK YPE
Sawunggalih Kutoarjo. Hasil nontes pada siklus I dan II diperoleh dari hasil
a. Hasil Observasi
Siklus I Siklus II
No. Aspek yang diobservasi
Frekuens Persentase Persentase
Frekuensi
i (%) (%)
Positif
1 Perhatian siswa 22 73,3 28 93,3
2 Siswa mengikuti pembelajaran 20 66,7 28 93,3
3 Respon positif siswa 26 86,7 30 100
4 Siswa aktif bertanya 23 76,7 28 93,3
5 Siswa mengikuti instruksi Guru 25 83,3 30 100
6 Siswa mengerjakan tugas 26 86,7 30 100
Negatif
7 Siswa menyepelekan guru 8 26,7 2 6,7
8 Siswa pasif dalam bertanya 10 33,3 2 6,7
Siswa merespon negatif terhadap
9 4 13,3 0 0
metode memahami
10 Siswa malas menjawab pertanyaan 7 23,3 2 6,7
11 Siswa tidak menyelesaikan tugas 5 16,7 0 0
12 Siswa mencontek saat tes 4 13,3 0 0
1) Siklus I
metode yang digunakan guru, 23 siswa atau sebesar 76,7% yang aktif
metode yang digunakan guru, 7 siswa atau atau sebesar 23,3% yang
pasif bertanya mengenai materi K3, 5 siswa atau sebesar 16,7% yang
metode PQ4R, siswa lebih suka bercanda dan berbicara sendiri saat
2) Siklus II
siswa pada proses mata diklat K3 melalui metode PQ4R sudah baik.
Pada proses pembelajaran mata diklat K3, perilaku positif siswa pada
siswa yang cenderung pasif atau sebesar 6,7%, tidak ada siswa yang
atau sebesar 6,67% yang pasif bertanya mengenai materi K3, tidak ada
siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya ,dan tidak ada siswa yang
PQ4R, siswa aktif bertanya jika mengalami kesulitan, dan aktif dalam
b. Jurnal
atau sebesar 100 % dan siswa yang menyatakan perasaan tidak senang
siswa atau sebesar 100 % dan siswa yang memberikan tanggapan kurang
baik atau tidak menyukai mata diklat K3 melalui metode PQ4R sebesar 0
%.
dilakukan oleh penulis sebanyak 28 siswa atau sebesar 93,3 % dan siswa
sebanyak 30 siswa atau sebesar 100 % dan siswa yang memberikan saran
Siklus I Siklus II
No ASPEK Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban
Ya Persentase Tidak Persentase Ya Persentase Tidak Persentase
Menurut saya mata diklat K3 sangat
1 25 83,3% 5 16,7% 30 100% 0 0%
menyenangkan.
Penggunaan metode membaca dan
2 memahami dalam pembelajaran mata 26 86,7% 4 13,3% 29 96,7% 1 3,3%
diklat K3 mudah dimengerti.
Saya tertarik pada mata diklat K3
3 melalui metode membaca dan 28 93,3% 2 6,7% 30 100% 0 0%
memahami
Saya mudah mengerjakan dan
mempresentasikan tugas mata diklat
4 20 66,7% 10 33,3% 28 93,3% 2 6,7%
K3 melalui metode membaca dan
memahami
Dengan menggunakan metode PQ4R,
5 saya mendapat pengalaman langsung 28 93,3% 2 6,7% 30 100% 0 0%
dalam kegiatan presentasi.
Saya lebih fokus dalam belajar dengan
6 25 83,3% 5 16,7% 30 100% 0 0%
menggunakan metode PQ4R
Dengan menggunakan metode PQ4R
7 membuat pembelajaran K3 tidak 26 86,7% 4 13,3% 29 96,7% 1 3,3%
membosankan
Penggunaan metode membaca dan
8 memahami membuat pembelajaran K3 25 83,3% 5 16,7% 30 100% 0 0%
cepat dipahami
Saya merasa tidak suka dengan mata
9 diklat K3 melalui metode membaca 5 16,7% 25 83,3% 0 0% 30 100%
dan memahami
Saya kurang paham belajar mata diklat
10 K3 dengan metode membaca dan 4 13,3% 26 86,7% 1 3,3% 29 96,7%
memahami
Menurut saya, pembelajaran K3
11 melalui metode membaca dan 2 6,7% 28 93,3% 0 0% 30 100%
memahami itu sangat monoton.
Saya merasa sulit mengerjakan tugas
12 dengan metode membaca dan 10 33,3% 20 66,7% 2 6,7% 28 93,3%
memahami
Penjelasan guru tentang langkah-
langkah mengerjakan tugas pada mata
13 2 6,7% 28 93,3% 0 0% 30 100%
diklat K3 melalui metode PQ4R sulit
dipahami.
Dengan menggunakan metode PQ4R
14 membuat pembelajaran K3 jadi 5 16,7% 25 83,3% 0 0% 30 100%
mebosankan
Penggunaan metode membaca dan
15 memahami membuat pembelajaran K3 4 13,3% 26 86,7% 1 3,3% 29 96,7%
tidak praktis
63
melalui metode PQ4R pada siswa dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
1) Siklus I
16,7%.
6,7%.
sebesar 6,7%.
64
16,7%.
16,7%.
sebesar 83,3%.
83,3%.
sebesar 86,7%.
mengerjakan tugas yang diberikan. Namun, dari hasil jurnal siswa juga
2) Siklus II
tidak ada siswa yang merespon jawaban tidak atau sebesar 0%.
dan tidak ada siswa yang merespon jawaban tidak atau sebesar 0%.
sebesar 100% dan tidak ada siswa yang menjawab tidak atau
sebesar 0%.
100% dan tidak ada siswa yang merespon jawaban tidak atau
sebesar 0%.
i) Saya tidak suka dengan mata diklat K3 melalui metode PQ4R pada
100%.
sendiri.
c. Dokumentasi
pada lampiran.
69
telah diperoleh, meliputi hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II. Penelitian
tindakan kelas ini dilakukan dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II.
Pembahasan hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan nontes. Hasil tes
mengacu pada nilai hasil tugas yang dicapai siswa. Untuk hasil nontes
diperoleh dari hasil observasi, jurnal, dan dokumentasi. Hasil belajar siswa
pada mata diklat K3 melalui metode PQ4R meliputi tiga tahapan yaitu
a. Prasiklus
Hasil tes prasiklus adalah hasil belajar siswa pada mata diklat K3
dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa kelas
Hasil tugas pada prasiklus dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
dikatakan kurang. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yaitu 62. Rincian
kategori kurang dengan nilai 51- 61 dicapai oleh 19 siswa atau sebesar
63,33%. Sementara itu, tidak ada siswa yang berhasil mendapat nilai
dalam kategori sangat baik. Prestasi belajar siswa pada mata diklat K3
masih kurang, sehingga perlu peningkatan lagi agar hasil yang dicapai
b. Siklus I
Hasil belajar siswa pada siklus I ini merupakan data awal setelah
kriteria penilaian pada siklus I ini meliputi skor soal diantaranya sebagai
berikut.
4. Kurang 51 – 61 - - -
5. Sangat kurang 0 – 50 - - -
Jumlah 30 2205 100% 73,50
71
secara klasikal mencapai nilai rata-rata 73,50. Rata-rata skor pada siklus I
pada prasiklus. Dari 30 siswa, 1 siswa atau sebesar 3,33% yang berhasil
meraih predikat sangat baik. Sementara itu, siswa yang meraih predikat
baik sejumlah 13 siswa atau sebesar 43,34% yaitu dengan nilai antara 73-
cukup.
dengan baik oleh siswa. Siswa masih butuh penyesuaian dengan metode
c. Siklus II
4. Kurang 51 – 61 - `- -
5. Sangat kurang 0 – 50 - - -
Jumlah 30 2345 100% 78,17
dicapai siswa pada siklus II ini sebesar 78,17 dan masuk kategori baik.
Rata rata hasil belajar siswa pada siklus II ini menunjukkan peningkatan
siklus I dan 16,0 dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa pada
prasiklus.
mata diklat K3 sebanyak 30 dan tidak ada siswa yang absen. Nilai
dengan kategori sangat baik dicapai oleh 7 siswa atau sebesar 23,33%.
sebanyak 5 siswa atau sebesar 16,67% dan untuk kategori kurang dan
C. Pembahasan
Berdasarkan rekapitulasi data tes hasil belajar siswa pada mata diklat K3
dari prasiklus, siklus I, dan siklus II, dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa
pada setiap penilaian mata diklat K3 ada yang meningkat dan ada yang tetap.
62,17 dari rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada
diklat K3 dalam kategori cukup karena berada pada rentang nilai 62 - 72. Rata-
Hasil belajar siswa pada mata diklat K3 berada pada kategori cukup.
PQ4R pada mata diklat K3 agar hasil belajar yang dicapai siswa dapat
Hasil tes siklus I dengan hasil belajar rata-rata klasikal mencapai 73,50.
Rata-rata tersebut diperoleh dari skor rata-rata tiap soal pada hasil belajar mata
diklat K3. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada
setiap soal pada mata diklat K3 sudah banyak mengalami peningkatan sebesar
ditentukan oleh penulis. Dengan demikian, tindakan siklus III tidak perlu
dilakukan.
80 73,50 78,17
70 62,17
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3
Keterangan :
1 : Prasiklus
2 : Siklus I
3 : Siklus II
74
maupun siklus II hasil belajar siswa masih kurang, jadi penulis menggunakan
metode PQ4R dalam pembelajaran mata diklat K3, melalui metode tersebut
membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Selain itu, kreativitas siswa
metode PQ4R ini dengan tujuan agar siswa mengalami proses pembelajaran
yang tidak menoton. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode PQ4R ini
agar siswa dapat berkembang. Pengetahuan yang diperoleh siswa pun menjadi
lebih bermakna karena siswa memahami sendiri dan bukan sekedar transfer
pengetahuan dari guru ke siswa. Penulis dalam hal ini hanya bertindak sebagai
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat K3 ini diikuti pula
dengan adanya perubahan perilaku siswa dari prasiklus sampai siklus II.
Berdasarkan hasil nontes yaitu observasi, jurnal, dan dokumentasi pada siklus I
kegiatan dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan beberapa siswa
yang terlihat ramai dan berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Namun,
yang harus dipecahkan untuk upaya perbaikan pada siklus II. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus lebih matang dan diperbaharui lagi dari
dari siswa yang tercantum pada jurnal, dan pengamatan guru. Dengan
tergambar suasana kelas yang lebih kondusif. Siswa tampak lebih siap dalam
terlihat lebih senang dan menikmati pelajaran yang disampaikan penulis. Selain
itu, siswa lebih aktif dan lebih kreatif dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan latihan, siswa semakin terlatih dan hasil belajar siswa dalam
mengerjakan tugas mata diklat K3 akan semakin baik. Kenyataan ini telah
dibuktikan pada hasil tes dari prasiklus sampai siklus II yang semakin
76
dapat dijelaskan bahwa perilaku siswa dalam pembelajaran pada mata diklat
aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Suasana kelas pun menjadi lebih
aktif dan lebih hidup. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa pada mata diklat K3 melalui metode PQ4R sangat baik karena dapat
membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik lagi,
hasil belajarnya.