2 – JANUARI 2019
Abstrak
Penggunaan alat peraga bangun ruang mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk
membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa dengan penggunaan alat peraga bangun
ruang. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 337 Inpres Maulu dengan jumlah siswa 14
orang yang terdiri dari 8 laki-laki dan 6 perempuan, pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.
Prosedur pengumpulan data antara lain: observasi, wawancara dan tes formatif. Data hasil belajar
diperoleh dari nilai tes siswa pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian pada siklus I, siswa yang
tuntas sebanyak 8 siswa dari 14 siswa dengan persentase ketuntasan hasil belajar 57,14% dengan
kualifikasi cukup, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus II dengan hasil penelitian siswa
yang tuntas sebanyak 12 siswa dari 14 siswa dengan persentase ketuntasan mencapai 85,71% dengan
kualifikasi baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat
peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Kata kunci: Penggunaan alat peraga, hasil belajar
bingung dengan angka yang akan mengoreksi hasil kerja kelompok siswa
disebutkan. Setelah semua siswa selesai dengan gugup sehingga hanya beberapa
bernghitung kemudian guru meminta siswa yang mendengarkan koreksian guru.
siswa yang menyebutkan angka 1 duduk Kegiatan Akhir
di barisan kanan dan menyusun meja dan Pada kegiatan akhir guru dengan
kursi berbentuk lingkaran, yang kurang bersemangat mengumpulkan LKK
menyebutkan angka 2 duduk di barisan dari setiap kelompok dan siswa
tengah dan menyusun meja dan kursi mengumpulkan hasil kerja kelompoknya.
berbentuk lingkaran dan yang Kemudian guru dengan suara yang tidak
menyebutkan angka 3 duduk disebelah jelas dan gugup menyimpulkan materi
kiri menyusun meja dan kursi membentuk pembelajaran namun guru tidak
lingkaran. Namun masih ada beberapa memberikan pengutan kepada siswa dan
siswa yang ribut dan belum menyusun hanya beberapa siswa yang mendengarkan
tempat duduknya sehingga guru kesimpulan dari guru. Guru menutup
membantu untuk menyusunnya. kegiatan pembelajaran dengan memberi
Setelah semua siswa duduk salam kepada siswa dan hanya sebagian
dikelompoknya masing-masing guru siswa yang menjawab salam dari guru.
kemudian membagikan LKK dan alat Siklus I Pertemuan II
peraga bangun ruang kepada siswa namun
Kegitan Awal
alat peraga yang diberikan masing kurang
atau hanya 2 bola yang digunakan oleh 3 Pada kegiatan awal guru
kelompok secara bergantian. Setelah memasuki ruang kelas dan langsung
semua siswa mendapatkan LKK guru disambut salam dengan ceria dari
tidak menjelaskan apa saja yang akan beberapa siswa dan guru menjawab salam
dilakukan siswa sesuai petunjuk pada dengan tersenyum namun guru kurang
LKK. Guru kemudian membimbing bersemangat. Kemudian guru dengan
jalannya kerja kelompok dengan suara kurang bersemangat menanyakan kabar
yang kurang jelas dan hanya berfokus siswa dengan suara yang kurang jelas dan
pada kelompok yang aktif saja dan hanya hanya sebagian siswa yang merespon
ada beberapa siswa yang memperhatikan guru. Guru dengan kurang bersemangat
bimbingan guru dan mau mengerjakan menunjuk salah seorang siswa untuk
tugas kelmpoknya. memimpin doa namun siswa yang
Setelah semua kelompok selesai ditunjuk oleh guru lama berdiri dan
mengerjakan LKK guru dengn kurang berdoa dengan mau-malu. Setelah selesai
bersemangat kemudian meminta berdoa kemudian guru mengabsen siswa
perwakilan dari setiap kelompok untuk dengan suara yang kurang jelas dan siswa
membacakan hasil jawabannya di depan tidak mendengar dengan jelas nama yang
kelas, namun hanya dua kelompok saja disebutkan guru sehingga guru harus
yang mau maju membacakan hasil kerja mengulang-ulang nama yang disebutkan.
kelompoknya. Setelah selesai Guru menyampaikan indikator dan tujuan
membacakan hasil kelompoknya guru pembelajaran dengan kurang bersemangat
dan suara yang kurang jelas dan hanya dalam mengerjakan LKK, mereka hanya
beberapa siswa yang mendengarkan bermain dan bercerita dengan teman
penjelasan guru. disampingnya. Guru membimbing siswa
Kegiatan Inti dalam kerja kelompok dengan suara yang
Pada tahap kegiatan inti kurang jelas dan kurang bersemangat.
pembelajaran guru dengan suara yang Guru hanya berfokus pada kelompok yang
kurang jelas dan kurang bersemangat aktif saja dan tidak membimbing
bertanya kepada siswa mengenai jenis- kelompok yang diam.
jenis bangun ruang yang telah mereka Setelah semua selesai
pelajari pada pertemuan I, namun hanya mengerjakan LKK guru memberi
beberapa siswa yang menjawab guru. Ada kesempatan kepada setiap kelompok
yang menyebutkan balok, ada yang untuk membacakan hasil jawabannya di
menyebutkan kubus dan ada yang depan kelas dengan suara yang kurang
menyebutkan bola dan prisma. jelas dan kurang bersemangat sehingga
Selanjutnya guru menjelaskan materi siswa tidak mendengarkan guru dan guru
sifat-sifat bangun ruang dengan suara harus mengulang kembali meminta setiap
yang kurang jelas dan kurang perwakilan kelompok maju ke depan kelas
bersemangat. Guru kemudian mengangkat dan hanya dua kelompok yang mau maju
satu persatu bangun ruang dan membacakan hasil kerja kelompoknya.
menyebutkan nama bangun ruang Kemudian guru mengoreksi jawaban dari
tersebuat kemudian menjelaskan dan setiap kelompok dengan suara yang
menunjukkan sifat-sifat dari bangun ruang kurang jelas dan masih ada beberapa siswa
tersebut, namun masih ada siswa yang yang tidak mendengarkan koreksian guru.
kurang memperhatikan penjelasan guru Setelah selesai guru dengan kurang
dan hanya bercerita dengan teman bersemangat kemudian meminta siswa
sebangkunya. untuk menyusun kembali bangkunya
Setelah selesai menjelaskan materi seperti semula dan memberikan tes
kemudian guru melanjutkan pada kegiatan formatif untuk dikerjakan oleh masing-
kerja kelompok (LKK). Guru dengan masing siswa. Saat siswa mengerjakan tes
bersemangat membagi siswa dalam formatif guru hanya duduk di tempatnya
kelompok sesuai dengan anggota tidak memperhatikan siswa yang
kelompok masing-masing pada pertemuan menyontek pada temannya.
pertama namun masih ada beberapa siswa Kegiatan akhir
yang tidak mencari teman kelompoknya Setelah semua siswa selesai
dengan tertib. Setelah semua siswa duduk mengerjakan tes formatif kemudian guru
bersama teman kelompoknya kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan hasil
guru memberikan LKK dan bangun ruang jawabannya dimeja guru. Setelah semua
yang akan dipakai dalam LKK. Kemudian siswa selesai mengumpulkan jawabannya
guru mengarahkan siswa untuk kemudian guru dengan gugup dan suara
mengerjakan LKK namun masih ada kurang jelas menyimpulkan materi
siswa yang tidak ikut membentu temannya pembelajaran dan menutup kegiatan
penjelasan guru. Guru kemudian menutup bola, limas segitiga, dan ada pula yang
pembelajaran dengan memberi salam menjawab prisma. Guru kemudian
kepada siswa dengan bersemangat dan menyimpulkan jawaban siswa bahwa
dijawab oleh semua siswa dengan ceria. jenis-jenis bangun ruang ada balok, kubus,
Siklus II pertemuan II tabung, prisma segitiga, bola, limas
Kegiatan awal segitiga dan kerucut. Kemudian guru
mempersiapkan alat peraga bangun ruang
Pada kegiatan awal guru
dan memperlihatkannya kepada siswa.
memasuki ruang kelas dan disambut salam
Guru menjelaskan materi sifat-sifat
dari siswa dengan ceria dan guru
bangun ruang dengan mengangkat satu
menjawab salam dengan mengarah
persatu alat peraga bangun ruang dan
kesiswa dan bersemangat. Kemudian guru
memperlihatkan kepada siswa sifat-sifat
menanyakan kabar siswa dengan suara
dari bangun ruang tersebut. Namun masih
yang jelas dan bersemangat dan dijawab
ada siswa yang tidak memperhatikan
dengan bersemangat oleh siswa, baik bu.
penjelasan guru dan guru menasehati
Guru kemudian menunjuk salah seorang
siswa tersebut.
siswa untuk memimpin doa namun siswa
Setelah selesai menjelaskan materi
yang ditunjuk untuk berdoa lama berdiri
kemudian guru membagi siswa dalam
dan berdoa dengan malu-malu kemudian
kelompok dengan bersemangat dan
guru menyemangati siswa tersebut dan
meminta siswa untuk duduk bersama
mengajari cara berdoa dengan baik.
teman kelompoknya. Namun masih ada
Setelah selesai berdoa, guru mengabsen
siswa yang tidak mencari teman
kehadiran siswa dengan suara yang jelas
kelompoknya dengan tertib. Setelah siswa
dan bersemangat dan siswa menjawab
duduk bersama teman kelompoknya
sesuai nama yang dipanggil dengan suara
kemudian guru memberikan LKK dan alat
yang jelas. Kemudian guru menyampaikan
peraga kepada setiap kelompok. Guru
indikator pembelajaran dan tujuan
kemudian mengarahkan siswa pada
pembelajaran yang akan dicapai dengan
langkah-langkah LKK setelah itu guru
kurang bersemangat dan masih ada siswa
membimbing setiap kelompok dalam
yang belum mendengarkan tujuan
mengerjakan LKK dengan suara yang
pembelajaran dan guru menasehati siswa
jelas dan barsemangat dan siswa
tersebut.
mendengarkan bimbingan guru. Setelah
Kegiatan inti
semua kelompok selesai mengerjakan
Pada kegiatan inti guru dengan LKK, guru kemudian memberi
suara yang jelas dan bersemangat terlebih kesempatan kepada setiap kelompok
dahulu bertanya kepada siswa mengenai untuk membacakan hasil jawaban
apa saja jenis-jenis bangun ruang yang kelompoknya di depan kelas.
telah mereka pelajari pada pertemuan I, Setelah semua kelompok selesai
siswa serempak menjawab pertanyaan membacakan hasil kerja kelompoknya
guru, ada siswa yang menjawab balok, guru kemudian mengoreksi hasil kerja
kubus, tabung ada siswa yang menjawab kelompok namun masih ada siswa yang
B. PEMBAHASAN
N Skor Kategori Freku Persent Rata-
o ensi ase rata Peneliti memilih menggunakan
alat peraga bangun ruang karena ingin
meningkatkan semangat siswa dalam
1 85- Sangat 9 64,28% belajar dan menarik minat siswa untuk
100 baik
memperhatikan pembelajaran serta
membantu guru dalam memperjelas
materi dengan alat peraga bangun ruang,
2 70- Baik 3 21,42%
84 sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat. Hal ini sejalan dengan
pendapat Bambang (2015) Tujuan pada
3 55- Cukup 1 7,14% prinsip dasar penggunaan media
69 pembelajaran yakni memperjelas
instrument yang disampaikan, dapat
merangsang pikiran, perhatian dan
4 46- Kurang 0 0%
kemampuan siswa, harus dapat
54
meningkatkan efektifitas dan kelancaran
proses belajar, terutama dalam
5 0-45 Sangat 1 7,14% memperjelas materi yang dipelajari,
kurang sehingga pada akhirnya mempercepat
proses perubahan tingkah laku pada siswa.
Menurut Anita (2012) faktor-
14 100% 82,07 faktor yang mempengaruhi hasil belajar
% ada 2 yaitu faktor dari dalam siswa dan
faktor dari luar siswa. Dalam penelitian ini
faktor yang terlibat dari dalam diri siswa
setelah digunakan alat peraga bangun ini, dimana ketuntasan belajar siswa
ruang adalah sebagai berikut: mencapai 70% dengan nilai minimal 65.
1) Siswa lebih aktif bertanya dan Dengan demikian, pelaksanaan
menjawab pembelajaran dalam penelitian ini melalui
2) Siswa lebih cepat mengerjakan soal penggunaan alat peraga bangun ruang
3) Siswa lebih memusatkan perhatian pada pokok materi pengertian jenis-jenis
pada materi yang sedang diajarkan bangun ruang dan sifat-sifat bangun ruang
4) Siswa sangat semangat untuk belajar pada siklus II berhasil meningkatkan hasil
5) Siswa tidak bsan dalam mengikuti belajar siswa kelas V SDN 337 Inpres
pembelajaran. Maulu. Oleh karena itu pelaksanaan
Sedangkan faktor yang terlihat pembelajaran pada penelitian ini tidak
dari luar siswa yaitu: dilanjutkan pada siklus berikutnya.
1) Suasana kelas dalam proses
pembelajaran sangat menyenangkan 4. KESIMPULAN
2) Guru menyampaikan pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian maka
dengan baik dapat disimpulkan bahwa dengan
3) Siswa sudah mau bekerja kelmpok menggunakan alat peraga bangun ruang,
dengan teman sebayanya. dapat meningkatkan hasil belajar
Dari faktor-faktor yang terlihat matematika siswa kelas V SDN 337
pada diri siswa hal ini diperkuat dengan Inpres Maulu Kecamatan Rembon
hasil wawancara dengan siswa yang Kabupaten Tana Toraja.
mengatakan senang mengikuti Hasil nilai rata-rata hasil belajar
pembelajaran jika menggunakan alat siswa mengalami peningkatan pada tiap
peraga dan materi yang diajarkan mudah siklusnya yaitu siklus I 66,35 dengan
dipahami, sehingga hasil belajar siswa persentase siswa tuntas 57,14% dan
dapat meningkat. persentase siswa tidak tuntas 43,85%.
Hasil evaluasi siklus I diperoleh Rata-rata hasil belajar siklus II yaitu 82,07
data ketuntasan belajar siswa mencapai dengan persentase siswa tuntas 85,71%
57,14% dan ketidak tuntasan belajar dan siswa tidak tuntas 14,28%.
mencapai 42,85% dengan nilai rata-rata
66,35. Ketuntasan belajar yang dicapai DAFTAR PUSTAKA
oleh siswa belum memenuhi indikator
Abdillah. 2015. Prinsip-prinsip Belajar
penelitian ini, dimana ketuntasan belajar
Untuk Pengajaran. Surabaya:
siswa harus mencapai 70% dengan nilai
Usaha Nasional.
hasil belajar minimal 65. Sedangkan hasil
Anita, Sri. 2012. Evaluasi hasil belajar.
evaluasi siklus II diperoleh data
Jogjakarta: Pustaka Belajar.
ketuntasan belajar siswa mencapai 85,71%
Aqib, Zainal dan Murtadlo Ali. 2016.
dan ketidak tuntasan belajar mencapai
Kumpulan Metode Pembelajaran.
14,28% dengan nilai rata-rata 82,07.
Bandung: PT Sarana Tutorial
Ketuntasan belajar yang dicapai oleh
Nurani Sejahtera.
siswa telah memenuhi indikator penelitian