Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI

PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
a. Kondisi fisik sekolah
Fasilitas Kegiatan Belajar Mengajar, Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan, Laboratorium , Ruang Kepala Sekolah ,
Ruang Wakil Kepala Sekolah, Ruang Guru Dan Rapat, Ruang Tata Usaha dan Bendahara, Ruang Komite, Ruang
BK, Ruang UKS, Aula Joglo Siswa, Gedung Olahraga, Tempat Ibadah
b. Keadaan non Fisik Sekolah meliputi:
1. Potensi siswa
SMAN 1 Nganjuk memiliki 1043 siswa terdiri dari 353 siswa kelas X, 342 siswa kelas XI, 348 siswa kelas XII. 2.
2. Potensi guru
SMAN 1 Nganjuk memiliki 64 guru yang didalamnya terdiri dari 43 guru dengan status Pegawai negeri sipil dan
21 guru Non pegawai negeri sipil.
3. Jam pembelajaran
SMAN 1 Nganjuk memulai pembelajaran aktif mulai pukul 06.40 dan berakhir pikul 15.00, sudah menerapkan
fullday dimana pembelajaran aktif di hari senin-jumat. Untuk kelas unggulan atau kelas BPD memiliki jam
tambahan mulai pukul 06.00 sebagai bimbingan peningkatan pemahaman materi siswa.
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum Sekolah
SMAN 1 Nganjuk merupakan sekolah merupakan salah satu sekolah menegah atas yang berlokasi di Desa
Cangkringan, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. SMAN 1 Nganjuk merupakan sekolah
favorite di Kabupaten Nganjuk yang biasa disebut SMASA Nganjuk. Tenaga pendidik yang merupakan guru dan
staff cukup memadahi sehingga banyak diminati oleh calon siswa. Ada 1043 siswa SMAN 1 Nganjuk, 64 guru
mata pelajaran, 21 karyawan dan staff TU. Beberapa guru di SMAN 1 Nganjuk telah lolos dalam sertifikasi guru
sehingga dapat disimpulkan bahwa guru-guru telah memiliki kualitas yang baik dan profesional. Misi sekolah
adalah Mewujudkan Sekolah Menengah Pertama yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan,
didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
Peneliti melaksanakan observasi di SMAN 1 Nganjuk, karena SMAN 1 Nganjuk merupakan sekolah favorit
yang banyak diminati untuk calon siswa untuk dapat lebih berkambang dan maju. Daya saing siswa SMAN 1
Nganjuk sangat tinggi karena itu banyak siswa yang berprestasi tingkat Kabupaten sampai Nasional baik prestasi
akademik dan non-akademik. Siswa lulusan SMAN 1 Nganjuk banyak yang diterima di Universitas negeri ataupun
Swasta terbaik di Indonesia. Sehingga peneliti melakukan observasi di SMAN 1 Nganjuk agar mengetahui
pembelajaran Matematika wajib kelas XII IPA 2 di SMAN 1 Nganjuk.
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
Suatu rumusan masalah yang jelas untuk mengungkap hasil observasi secara sistematis yaitu bagaiamana
pembelajaran matematika wajib di kelas XII IPA 2 SMAN 1 Nganjuk?
B. Tujuan Observasi
Tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika wajib di kelas XII IPA 2 SMAN
1 Nganjuk
C. Manfaat Observasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1) Secara teoretis, penelitian ini diharapkan menjadi masukan kepada sekolah dalam mengembangkan
pembelajaran matematika.
2) Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:
a) Bagi guru, observasi ini dapat dijadikan pertimbangan ke depan untuk menjadi referensi para guru dalam
pembelajaran matematika.
b) Bagi Instansi, penelitian ini dapat dijadikan rujukan dan inspirasi dalam mengembangkan pembelajaran
matematika sehingga dapat memajukan instansi.
c) Bagi Observer, observasi ini memberikan pengalaman, pengetahuan, serta memperluas wawasan observer
untuk mengoptimalkan pembelajaran.
MATERI OBSERVASI
A. Rencana pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan
tujuan pembelajaran tertentu yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai
upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada (Sanjaya,
2013).
B. Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan suatu alat atau perangkat untuk melakukan suatu proses, yang memungkinkan
pendidik dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Prasetyo, 2011). Karakteristik perangkat
pembelajaran yang muncul meliputi silabus, RPP, LKS, media pembelajaran, KI, KD dan tujuan pembelajaran,
termasuk petunjuk penggunaan buku. Penyusunan RPP merupakan salah satu bagian dari perencanaan
pembelajaran. RPP merupakan panduan Langkah-langkah yang akan dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran
berlangsung dalam scenario kegiatan.(Trianto, 2007).
C. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari
kegiatan di sekolah. Jadi pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru dengan murid dalam rangka menyampaikan
bahan pelajaran kepada siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran.(Majid, 2005)
MATERI OBSERVASI
D. Evaluasi pembelajaran
evaluasi pembelajaran secara singkat dapat didefenisikan sebagai proses pengumpulan informasi untuk
mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok yang didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun dan mengukur sebuah keberhasililan dari proses
pendidikan yang telah dilaksanakan oleh guru dan lembaga pendidikan berdasarkan standar dan tujuan yang telah
ditetapkan.(Tobing, 2019)
Manfaat evaluasi pembelajaran secara umum dapat dirincikan sebagai berikut: (Purwanto, 2006)
a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan
kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
c. Untuk keperluan Bimibingan dan Konseling (BK).
d. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
PELAKSANAAN OBSERVASI DAN HASIL

A. Gambaran Objek
1. Data Diri Guru (Narasumber)
Nama : SAMEN SASONO, S.Pd
NIP : 196902121995011001
Tempat tanggal lahir : Lamongan, 12-02-1969
Alamat rumah : Dusun Padasan, Desa Baron, Kec. Baron, Jan. Nganjuk, Jatim
Mulai mengajar : 1991
Lulusan dan tahun lulus : -D3- IKIP Surabaya 1991 ( Pendidikan Fisika)
-S1-UNISDA Lamongan 1999 (Pendidikan Matematika)
2. Pelaksanaan Observasi
Tempat : Kelas XII IPA 2 / Kelas Bina Prestasi Digital(BPD)
Jumlah Peserta didik : 32 Orang
Tanggal : 11 November 2022
Waktu : 10:00 WIB – 11:30 WIB
PELAKSANAAN OBSERVASI DAN HASIL

A. Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran Matematika Wajib di SMAN 1 Nganjuk menggunakan beberapa metode yaitu
ceramah, demonstrasi, diskusi kelompok, dan ekspositori. Tetapi pada pembelajaran matematika wajib di materi
Statistika menggunakan metode diskusi dan kelompok. Sehingga siswa tidak hanya mampu menyelesaikan
masalah tetapi bisa berkerja sama dalam memahami materi dan berperan aktif. Langkah-langkat kegiatan
pembelajaran Matematika Wajib kelas XII IPA 2 yang diterapkan guru sebagai berikut:
1. Kegiatan pendahuluan (15 menit)
a. Membuka pelajaran
b. Absensi
c. Persiapan pembelajaran
d. Mengingat materi
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran
PELAKSANAAN OBSERVASI DAN HASIL

2. Kegiatan inti
Guru menyampaikan materi terkait yang dibahas yaitu Data Tunggal (Quartil), peserta didik memperhatikan dan
menyimak apa yang disampaikan guru. Pada saat menjelaskan materi guru menggunakan media PowerPoint Pusat
Sumber Belajar SMA (PSB-SMA) yang didapat dari hasil MGMP guru matematika SMA
Dalam kelompok diskusi guru membuat 8 kelompok dan satu kelompoknya berisikan 4 peserta didik. Guru
memerintahkan peserta didik untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan akan dipresentasikan.

1. Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup guru menyimpulkan materi dan memberikan pertanyaan kepada siswa terkait pemahaman.
Guru memberikan umpan balik berupa tugas individu yang harus dikumpulkan di pertemuan selanjutnya. Guru
menyampaikan rencana pertemuan selanjutnya dan menutup pelajaran dengan doa diikuti salam.
PELAKSANAAN OBSERVASI DAN HASIL

C. Deskripsi proses pembelajaran


Menurut hasil observasi yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung berjalan baik dengan guru menciptakan
suasana belajar sambal bermain. Guru mampu membuat kelas kondusif dan peserta didik mengikuti arahan guru
dengan baik. Dalam penyampaian materi guru terlihat santai dan menguasai materi dan banyak humor yang diciptakan
oleh guru sehingga membuat peserta didik nyaman dalam belajar. Guru sering memberikan motivasi terhadap peserta
didik yang kurang paham dengan baik sehinga peserta didik tidak merasakan tekanan dalam belajar.
Wawancara Guru
Pertanyaan dalam wawancara yang diajukan peneliti sebagai berikut:
1. Apa metode pembelajaran yang bapak gunakan untuk mengajar matematika?
2. Bagaimana menjadi guru yang professional?
3. Bagaimana cara mengajar anda sehingga peserta didik tidak merasa tertekan?
PEMBAHASAN DAN DISKUSI

A. Pembahasan
1. Deskriptif data aktifitas peserta didik selama pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kelompok diskusi
dengan teknik Numbered Heads Together (NHT) yang berbasis masalah (problem based learning/PBL).
2. Deskriptif data aktifitas guru selama pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kelompok diskusi dengan
teknik Numbered Heads Together (NHT) yang berbasis masalah (problem based learning/PBL).
3. Deskriptif aktifitas dalam menyelesaikan masalah peserta didik selama pembelajaran matematika dengan menggunakan
metode kelompok diskusi dengan teknik Numbered Heads Together (NHT) yang berbasis masalah (problem based
learning/PBL).
B. Diskusi
Aktifitas dan respon peserta didik selama menggunakan metode kelompok diskusi dengan teknik Numbered Heads Together
(NHT) yang berbasis masalah (problem based learning/PBL) menunjukkan indikasi yang positif, hal ini di tunjang oleh
keadaan kelas yang kondusif. Keberhasilan penggunaan model pembelajaran itu adalah bagaimana peserta didik dapat
berdiskusi secara kelompok dan semua berperan aktif sehingga dapat menunjukkan keberhasilan model tersebut di gunakan
pada pembelajaran matematika wajib kelas XII IPA 2 di SMAN 1 Nganjuk. Guru dapat menerapkan dengan baik sehingga
model tersebut dapat berjalan dengan baik.
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan uraian hasil observasi dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Matematika Wajib
kelas XII IPA 2 di SMAN 1 Nganjuk berjalan dengan baik. Hal ini karena guru menerapkan metode metode kelompok
diskusi dengan teknik Numbered Heads Together (NHT) yang berbasis masalah (problem based learning/PBL)
sehingga siswa memahami konsep dan cara menyelesaikan masalah materi Statistika. Proses pembelajaran berjalan
kondusif, memiliki alur yang jelas sesuai rencana perangkat pembelajar, dan proses pelajaran disengangi siswa dapat
dilihat dari bagaimana siswa merasa nyaman dan tidak tertekan selama proses pelajaran.
A. Rekomendasi
Berdasarkan pengalaman selama melakukan observasi berikut saran yang dapat diberikan oleh observer:
1. Bagi Siswa
a) Diharapkan siswa lebih meningkatkan keterampilan dalam menggali informasi terkait materi yang diajarkan
agar siswa tidak bergantung pada guru.
b) Siswa diharapkan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran agar tidak ada siswa yang pasif di dalam
kelas, sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang kondusif
2. Bagi Guru
PENUTUP

A. Rekomendasi
Berdasarkan pengalaman selama melakukan observasi berikut saran yang dapat diberikan oleh observer:
1. Bagi Siswa
a) Diharapkan siswa lebih meningkatkan keterampilan dalam menggali informasi terkait materi yang diajarkan
agar siswa tidak bergantung pada guru.
b) Siswa diharapkan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran agar tidak ada siswa yang pasif di dalam
kelas, sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang kondusif
2. Bagi Guru
a) Guru diharapkan dapat memberikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari yang dapat
diterapkan dimateri Statistika Matematika Wajib kelas XII, agar siswa lebih memahami kegunaan materi dalam
kehidupan nyata.
b) Diharapkan guru menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi dan berinovasi sehingga
pembelajaran matematika wajib lebih menyenangkan dan siswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai