Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA


MATERI PERKALIAN DASAR DENGAN METODE JARIMATIKA DI
KELAS III SDN PARUNG SERAB

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan
Propesional

Disusun Oleh :

Nama : SONIA INDRIANI


Nim : 857177299

PROGRAM STUDI S1 PGSD


POKJAR KOTA TANGERANG
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ – UT SERANG
Lampiran 1

Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada

Kepala UPBJJ SERANG

Di Tempat

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : DARTI, S. Pd
NIP : 197403122022212003
Tempat Mengajar : SDN Parung Serab
Alamat Sekolah : Jl. Raden Fatah No. 03 Kel. Parung Serab
Telepon : 082311195861

Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam perencanaandan


pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama : SONIA INDRIANI
NIM : 857177299
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Parung Serab
Alamat Sekolah : Jl. Raden Fatah No. 03 Kel. Parung Serab
Telepon : 0812 8820 1172
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Tangerang, 17 April 2023


Kepala Sekolah Supervisor 2,

Drs. TAOFIK DARTI, S. Pd


NIP. 196508021994021003 NIP. 197403122022212003
No. Telp/Hp. 08596621352 No. Telp/Hp. 082311195861
Lampiran 4. Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran

Perencanaan Perbaikan Pembelajaran


Matematika

Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas : Berdasarkan pengamatan yang diperoleh


siswa kelas III SDN Parung Serab hasil belajar pada mata pelajaran MATEMATIKA rendah.
Semua ini di akibatkan metode pembelajaran kurang menarik hanya menggunakan metode
ceramah sehingga minat belajar kurang termotivasi.

Identifikasi Masalah :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran materi ciri-ciri makhluk hidup
dengan menggunakan metode ceramah karena metode yang digunakan masih
menggunakan metode konvensional.
2. Hasil belajar siswa yang rendah (tidak mencapai nilai KKM).
3. Diperlukannya inovasi penggunaan metode dalam mengatasi kemampuan konsep dan
hasil belajar siswa untuk materi ciri-ciri makhluk hidup.

Analisis Masalah :
1. Metode mengajar yang kurang bervariatif
2. Penjelasan guru tidak menarik karena kurang menggunakan alat praga, dan
kurangnya media pembelajaran yang digunakan.
3. Guru hampir tidak memeriksa pemahaman siswa, guru tidak mengajukan pertanyaan
ketika tidak ada siswa yang bertanya, sehingga siswa tidak terlibat secara aktif.

Alternatif dan prioritas Pemecahan masalah :


1. Guru sebaiknya mengikutsertakan keaktifan siswa atau unjuk kerja dalam
pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru menggunakan metode jarimatika mata
pelajaran Matematiak kelas III SDN PARUNG SERAB.
3. Berdasarkan analisis masalah, maka guru mengusulkan alternatif pemecahan masalah
atau tindakan perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan metode jarimatika

Rumusan Masalah : Berdasarkan hasil analisis yang mengungkap berbagai penyebab


munculnya masalah kekurang-berhasilan pembelajaran MATEMATIKA tersebut diatas,
maka masalah yang menjadi fokus penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode jarimatika untuk meningkatkan motivasi siswa III
Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Dalam Perkalian Dasar SD Negeri
Parung Serab.
2. Apakah metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas III mata
pelajaran matematika materi perkalian di SDN Parung Serab ?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS 1

Sekolah : SDN Parung Serab


Mata Pelajaran/Tema : Matematika
Kelas/Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Senin, 22 Mei 2023

A. STANDAR KOMPETENSI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat dan membaca) dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam Bahasa yang jelas dan
logis dalamkarya yang estetis, dalam Gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam Tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR

3.1 Melakukan operasi hitung perkalian dasar.

3.4 Memahami metode jarimatika.


C. INDIKATOR
3.1.1 Menyebutkan hasil perkalian bilangan 6 sampai 10.
3.1.2 Menampilkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan
mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah
serta bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
4.1.1 Menghitung perkalian bilangan dengan metode jarimatika.
4.1.2 Membuktikan hasil perkalian dengan metode jarimatika

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan operasi hitung perkalian
menggunakan metode jarimatika dengan baik.
2. Peserta didik mampu mendemonstrasikan operasi hitung perkalian
menggunakan metode jarimatika dengan baik setelah menyimak
penjelasan guru.
3. Peserta didik mampu menghitung operasi perkalian dengan baik setelah
melihat tampilan video pembelajaran.
4. Peserta didik membuktikan operasi hitung perkalian dengan tepat.
5. Peserta didik mampu mengerjakan masalah operasi hitung perkalian
dengan baik setelah berdiskusi dengan teman sebangku.

E. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Tujuan bagi siswa :
a. Meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika yang disampaikan oleh guru melalui metode
jarimatika.
b. Meningkatkan konsentrasi dan antusiasme siswa dengan
menggunakan metode jarimatika dalam mengikuti pembelajaran
matematika.
c. Meningkatkan prestasi belajar matematika dengan menggunakan
metode jaimatika.
Tujuan bagi guru :
a. Mengetahui tingkat perkembangan pemahaman matematika siswa
yang dilihat dari minat belajar siswa melalui penerapan metode
jarimatika.
b. Memberikan keterampilan guru dalam usaha bimbingan atau
perbaikan mengenai cara belajar siswa, cara mengajar, penggunaan
metode pembelajaran, serta mengurangi hambatan atau kendala
belajar yang dihadapi oleh siswa dengan menggunakan metode
jarimatika pada pembelajaran matematika.

F. MATERI AJAR
1. Cara berhitung Perkalian 6 sampai 10 dengan menggunakan
jarimatika.
2. Operasi hitung bilangan cacah.

G. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintific (mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
Komunikasi)
2. Teknik : Jarimatika
3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan.

H. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Buku Paket SD Kelas III.
b. Trivia Astuti, Metode Berhitung Lebih Cepat.

I. SUMBER BELAJAR
a. Media Internet sebagai Referensi guru
b. Buku Paket SD Kelas III
J. ALAT DAN BAHAN
1. Buku panduan/bahan ajar.
2. LKS (Lembar Kerja Siswa).
3. Spidol.
4. Papan tulis.
5. Gambar.
6. Jari-jari tangan.
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Langkah - Langkah Alokasi


Waktu

a. Do’a bersama.
b. Mempersiapkan fisik dan mental pesertadidik untuk
Kegiatan belajar.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 15 menit
Awal
d. Menjelaskan kelebihan-kelebihan metodejarimatika.
e. Apersepsi

a. Kegiatan siswa:
1) Siswa menjelaskan perbedaan metode perkalian
menggunakan jarimatika dan metode perkalian
bersusun.
2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
materi perkalianmenggunakan metode jarimatika.
3) Siswa bertanya terkait materi yang telah
disampaikan menggunakan metode jarimatika.
4) Latihan menggunakan metode jarimatika untuk
menyelesaikanoperassi hitung perkalian.
5) Siswa secara bergiliran, mencoba metode
jarimatika untukmenyelesaikan soal di depan
Kegiatan kelas. 75 menit
Inti
b. Kegiatan guru :
1) Guru menjelaskan metode perkalian
menggunakan jarimatika dan metode perkalian
bersusun
2) Guru menjelaskan materi perkalian yang akan
menggunakan jarimatika sebagai metode untuk
berhitung.
3) Guru memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa.
4) Guru memberikan kesempatan mencoba metode
jarimatika tersebut dengan teman sebangkunya.
5) Guru menyuruh siswa secara bergiliran untuk maju
dan mencoba menggunakan metode jarimatika untuk
menyelesaikan soal yang ada dipapan tulis!
6) 6) Guru menilai peserta didik yang maju untuk
menyelesaikan soal menggunakan metode
jarimatika.

a. Guru bersama siswa menyimpulkanpembelajaran.


Kegiatan b. Guru memngumumkan hasilpenilaian.
Penutup c. Guru melaksanakan tindak lanjutatau refleksi.
d. Do’a bersama. 15 menit

L. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : Teknik Non Tes, Bentuk Pengamatan
sikap dalam pembelajaran.
b. Penilaian pengetahuan : Teknik Tes Tertulis, Bentuk isian.
c. Penilaian Keterampilan : Teknik Tes Tertulis, Bentuk Kinerja

Lembar Kerja dan Instumen Penilaian (Terlampir)

Teknik Waktu
No Aspek Yang Di Nilai
Penilaian Penilaian
Sikap
a. Menujukan ketelitian dalam
mempelajari perkalian dengan
menggunakan jari-jari tangan.
b. Bertanggung jawab dalam Selama
1 Pengamatan
menjawab tugas. Pembelajaran
c. Menunjukkan rasa percaya diri
dalam mempelajari perkalian
dengan menggunakan jari-jari
tangan
Pengetahuan. Penyelesaian
2 Mampu melakukan operasi hitung Tes Tugas
perkalian.
Keterampilan Penyelesaian
Mampu melakukan operasi hitung Tugas
3 Tes
perkalian dengan menggunakan jari-
jari tangan

Rubik Penilaian Proses


a. Penilaian Sikap

Perubahan Tingkah Laku


Nama Teliti Bertanggung Jawab Percaya Diri
NO
Siswa
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah Membudaya

b. Penilaian Pengetahuan
Instrument penilaian : tes tertulis (isian)

Tes tertulis : skor


Skor maksimal : 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Penilaian : 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Konversi Nilai Predikat Klasifikasi
( 0 – 100 )

81 – 100 A Sangat Baik

66 – 80 B Baik

51 – 65 C Cukup

0 - 50 D Kurang

c. Penilaian Keterampilan

Presentasi Berserta Peragaan


Kerja Sama
Nama Jarimatika
No
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan: Kerja sama


1. Jika dalam kelompok tidak ada kerja sama.
2. Jika dalam kelompok kurang kerja sama.
3. Jika dalam kelompok ada kerja sama tetapi tidak kompak.
4. Jika dalam kelompok ada kerja sama dan tepat waktu
Keterangan : Presentasi
1. Jika dalam kelompok tidak ada presentasi dan tidak memperagakan
jarimatika.
2. Jika dalam kelompok kurang presentasi dan sedikit memperagakan
jarimatika.
3. Jika dalam kelompok ada presentasi dan sedikit memperagakan jarimatika.
4. Jika dalam kelompok ada presentasi dan memperagakan jarimatika.

Tangerang, 22 Mei 2023

Mengetahui,
Guru Kelas III, Mahasiswa Peneliti,

DARTI, S. Pd SONIA INDRIANI


NIP. 197403122022212003 NIM. 857177299
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : III / 1

I. Selesaikan soal perkalian dibawah ini menggunakan metode jarimatika!

1. 6 x 2 = .........
2. 6 x 5 = .........
3. 8 x 4 = .........
4. 8 x 6 = .........
5. 10 x 3 = .........

KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SIKLUS 1 !

1. 6 x 2 = 12
2. 6 x 5 = 30
3. 8 x 4 = 32
4. 8 x 6 = 48
5. 10 x 3 = 30
SOAL PERBAIKAN

Kerjakan menggunakan metode jarimatika!


1. 7 x 2 = .........
2. 10 x 6 = .........
3. 9 x 6 = .........
4. 9 x 8 = .........
5. 6 x 6 = .........

KUNCI JAWABAN
PERBAIKAN

1. 7 x 2 = 14
2. 10 x 6 = 60
3. 9 x 6 = 54
4. 9 x 8 = 72
5. 6 x 6 = 36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS II

Sekolah : SDN Parung Serab


Mata Pelajaran/Tema : Matematika
Kelas/Semester : III / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Jum’at, 26 Mei 2023

A. STANDAR KOMPETENSI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat dan membaca) dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam Bahasa yang jelas dan
logis dalamkarya yang estetis, dalam Gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam Tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami metode jarimatika.

3.4 Melakukan operasi hitung perkalian dasar.


C. INDIKATOR
3.1.1 Menyebutkan hasil perkalian bilangan 6 sampai 10.
3.1.2 Menampilkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan
mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah
serta bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
4.1.1 Menghitung perkalian bilangan dengan metode jarimatika.
4.1.2 Membuktikan hasil perkalian dengan metode jarimatika

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan operasi hitung perkalian
menggunakan metode jarimatika dengan baik.
2. Peserta didik mampu mendemonstrasikan operasi hitung perkalian
menggunakan metode jarimatika dengan baik setelah menyimak
penjelasan guru.
3. Peserta didik mampu menghitung operasi perkalian dengan baik
setelah melihat tampilan video pembelajaran.
4. Peserta didik membuktikan operasi hitung perkalian dengan tepat.
5. Peserta didik mampu mengerjakan masalah operasi hitung perkalian
dengan baik setelah berdiskusi dengan teman sebangku.

E. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Tujuan bagi siswa :
d. Meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika yang disampaikan oleh guru melalui metode
jarimatika.
e. Meningkatkan konsentrasi dan antusiasme siswa dengan
menggunakan metode jarimatika dalam mengikuti pembelajaran
matematika.
f. Meningkatkan prestasi belajar matematika dengan menggunakan
metode jaimatika.
Tujuan bagi guru :
c. Mengetahui tingkat perkembangan pemahaman matematika siswa
yang dilihat dari minat belajar siswa melalui penerapan metode
jarimatika.
d. Memberikan keterampilan guru dalam usaha bimbingan atau
perbaikan mengenai cara belajar siswa, cara mengajar, penggunaan
metode pembelajaran, serta mengurangi hambatan atau kendala
belajar yang dihadapi oleh siswa dengan menggunakan metode
jarimatika pada pembelajaran matematika.

F. MATERI AJAR
a. Cara berhitung Perkalian 6 sampai 10 dengan menggunakan
jarimatika.
b. Operasi hitung bilangan cacah.

G. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : Saintific (mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
Komunikasi)
b. Teknik : Jarimatika
c. Metode : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, dan
penugasan.

H. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Buku Paket SD Kelas III.
b. Trivia Astuti, Metode Berhitung Lebih Cepat.

I. SUMBER BELAJAR
a. Media Internet sebagai Referensi guru
b. Buku Paket SD Kelas III
J. ALAT DAN BAHAN
1. Buku panduan/bahan ajar.
2. LKS (Lembar Kerja Siswa).
3. Spidol.
4. Papan tulis.
5. Gambar.
6. Jari-jari tangan.

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Langkah -Langkah Alokasi


Waktu
Kegiatan a. Do’a bersama.
Awal b. Memotivasi/Apersepsi.
c. Mengingatkan kembali perkalian yang telah mereka pelajari
pada kelas sebelumnya.
15 menit
d. Menjelaskan bahwa banyak soal perkalian yang dapat
dikerjakan dengan metode jarimatika.
c. Kegiatan siswa:
1) Siswa kembali latihan mengerjakan soal dengan
jarimatika.
2) Siswa diminta menunjukan contoh soal matematika
dalam keseharian dan diselesaikan dengan metode
jarimatika.
3) Siswa bertanya terkait materi yang telah disampaikan
menggunakan metode jarimatika.
4) Siswa secara bergiliran, mencobametode jarimatika
Kegiatan untukmenyelesaikan soal di depan kelas. 75 menit
Inti d. Kegiatan guru :
1) Guru menjelaskan materi perkalian yang akan
menggunakan jarimatika sebagai metode untuk
berhitung.
2) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
3) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.

Penutup a. Guru bersama siswa menyimpulkanpembelajaran.


b. Guru memngumumkan hasilpenilaian.
c. Guru melaksanakan tindak lanjutatau refleksi.
d. Do’a bersama.
15 menit
L. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : Teknik Non Tes, Bentuk
Pengamatan sikap
dalam pembelajaran.
b. Penilaian pengetahuan : Teknik Tes Tertulis, Bentuk isian.
c. Penilaian Keterampilan : Teknik Tes Tertulis, Bentuk Kinerja

Lembar Kerja dan Instumen Penilaian (Terlampir)

Teknik Waktu
No Aspek Yang Di Nilai
Penilaian Penilaian
Sikap
a. Menujukan ketelitian dalam
mempelajari perkalian dengan
menggunakan jari-jari tangan.
b. Bertanggung jawab dalam Selama
1 Pengamatan
menjawab tugas. Pembelajaran
c. Menunjukkan rasa percaya diri
dalam mempelajari perkalian
dengan menggunakan jari-jari
tangan
Pengetahuan. Penyelesaian
2 Mampu melakukan operasi hitung Tes Tugas
perkalian.
Keterampilan Penyelesaian
Mampu melakukan operasi hitung Tugas
3 Tes
perkalian dengan menggunakan jari-
jari tangan
Rubik Penilaian Proses
a. Penilaian Sikap

Perubahan Tingkah Laku

NO Nama Siswa Teliti Bertanggung Jawab Percaya Diri


BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4

Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah Membudaya

b. Penilaian Pengetahuan
Instrument penilaian : tes tertulis (isian)
Tes tertulis : skor
Skor maksimal : 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Penilaian : 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Konversi Nilai Predikat Klasifikasi
( 0 – 100 )

81 – 100 A Sangat Baik

66 – 80 B Baik

51 – 65 C Cukup

0 - 50 D Kurang

c. Penilaian Keterampilan

Presentasi Berserta Peragaan


Kerja Sama
Nama Jarimatika
No
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan: Kerja sama


1. Jika dalam kelompok tidak ada kerja sama.
2. Jika dalam kelompok kurang kerja sama.
3. Jika dalam kelompok ada kerja sama tetapi tidak kompak.
4. Jika dalam kelompok ada kerja sama dan tepat waktu
Keterangan : Presentasi
1. Jika dalam kelompok tidak ada presentasi dan tidak memperagakan
jarimatika.
2. Jika dalam kelompok kurang presentasi dan sedikit memperagakan
jarimatika.
3. Jika dalam kelompok ada presentasi dan sedikit memperagakan jarimatika.
4. Jika dalam kelompok ada presentasi dan memperagakan jarimatika.

Tangerang, 22 Mei 2023

Mengetahui,

Guru Kelas III, Mahasiswa Peneliti,

DARTI, S. Pd SONIA INDRIANI


NIP. 197403122022212003 NIM. 857177299
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : III / 1

II. Selesaikan soal perkalian dibawah ini menggunakan metode jarimatika!

1. 7 x 2 = ........
2. 10 x 6 = ........
3. 9 x 6 = ........
4. 9 x 8 = ........
5. 6 x 6 = .........

KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SIKLUS II !

1. 7 x 2 = 14
2. 10 x 6 = 60
3. 9 x 6 = 54
4. 9 x 8 = 72
5. 6 x 6 = 36
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PADA MATERI PERKALIAN DASAR DENGAN METODE
JARIMATIKA DI KELAS III SDN PARUNG SERAB

SONIA INDRIANI
NIM. 857177299
soniaandriani9@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di kelas III SDN Parung Serab, yang dilatar
belakangi karena kurangnya interaksi siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung. Metode Jarimatika adalah cara berhitung dengan jari-jari tangan.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah aktivitas guru,
aktivitas siswa, respon siswa dan peningkatan keterampilan berhitung melalui
penerapan teknik jarimatika terhadap pembelajaran matematika pada siswa kelas III
SDN Parung Serab Ciledug. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui
aktivitas guru, aktivitas siswa, dan respon siswa dalam pembelajaran matematika,
serta peningkatan keterampilan berhitung siswa melalui penerapan teknik
jarimatika terhadap pembelajaran matematika pada siswa kelas III SDN Parung
Serab Ciledug. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Sekolah ( PTK )
yang dilaksanakan dalam 2 siklus , setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian,
ditemukan bahwa melalui penerapan teknik jarimatika dapat meningkatkan
keterampilan berhitung pada mata pelajaran matematika pada siswa kelas III SDN
Parung Serab.

Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Jarimatika, Matematika.


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern. Karena itu, eksistensi matematika bagi kebutuhan
manusia perlu diberikan sejak dari tingkat sekolah
dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. Untuk membekali siswa
menuju ke arah tersebut harus dikembangkan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja
sama. Dengan demikian, setiap siswa dituntut mampu menguasai
matematika secara lebih komprehensif. kegiatan belajar mengajar
matematika haruslah memperhatikan kemampuan siswa. Emang Suherman
menyatakan bahwa “ matematika berkenan dengan ide-ide abstrak yang
diberi simbol-simbol tersusun secara umum dan penalarannya dedukatif
sehingga belajar matematika termasuk kegiatan mental yang
tinggi”. sehingga dalam mempelajari matematika, diperlukan kemampuan
dan pemahaman siswa dalam menghubungkan materi dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga siswa dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
matematika juga mempunyai karakteristik tertentu sebagai penunjang
berbagai disiplin ilmu yang lain yang tersusun atas sejumlah
konsep. merupakan hal yang sangat mendasar untuk dipahami,
sebagaimana diketahui banyak kajian dalam matematika itu bersifat abstrak.
Matematika penjabarannya mengacu kepada prinsip belajar bermakna yaitu
belajar mengutamakan pengertian atau pemahaman konsep. Karena pada
dasarnya upaya mendalami materi matematika harus diawali dengan
penguasaan konsep. Siswa akan lebih mudah menguasai atau mempelajari
suatu konsep yang tinggi, apabila konsep dasarnya dapat dikuasai dengan
baik.
Peranan matematika sangat penting dalam menunjang pembangunan
di bidang pendidikan matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang
sangat penting yang harus dipelajari oleh siswa pada setiap jenjang
pendidikan. Di samping itu, matematika merupakan sarana penunjang untuk
memahami berbagai ilmu seperti Kimia, Fisika, Fiqh Mawaris, dan ilmu-
ilmu lain yang dapat membantu siswa berpikir logis dan praktis dalam ilmu-
ilmu sosial. Matematika juga dapat dipergunakan secara praktis untuk
permasalahan sehari-hari. Russefendi mengatakan bahwa “Mempelajari
matematika dapat membentuk pribadi siswa yang mempunyai sifat kreatif,
kritis, dan berpikir logis, ilmiah, jujur, hemat, disiplin, tekun,
berprikemanusiaan, mempunyai sifat keadilan sosial, dan
bertanggungjawab atas kesejahteraan bangsa dan Negara. Oleh karena itu,
ilmu dalam matematika bisa dikatakan sebagai salah satu dasar yang harus
dikuasai oleh setiap individu. Karena setiap manusia tidak akan terlepas
dengan permasalahan yang berkenaan dengan Ilmu Matematika dalam
kehidupan sehari-hari, apalagi materi yang ada di MI/SD.
Berbicara tentang matematika tidak lepas dari berhitung. Berhitung terdapat
disemua cabang matematika seperti geometri, statistika, aljabar, dan lain
sebagainya. Berhitung juga terdapat di mata pelajaran lain seperti fisika,
kimia, biologi bahkan juga ada ilmu pengetahuan sosial yaitu mata pelajaran
ekonomi. Berhitung digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya ketika
menghitung uang, menghitung banyaknya penduduk, menghitung hewan
ternak, dan menghitung waktu.
Berdasarkan hasil observasi lapangan pada saat kegiatan belajar
mengajar pada materi perkalian, yang sering terjadi adalah siswa kurang
aktif dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Dari siswa sering tidak
munculnya pertanyaan saat guru mengarahkan agar siswa bertanya. Selain
itu nilai yang diperoleh siswa masih dibawah KKM. Sehingga guru harus
lebih banyak melakukan remedial, untuk meningkatkan nilai pada materi
perkalian. Masih banyak masalah yang sering muncul dalam proses
pembelajaran matematika pada materi perkalian, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Masih rendahnya pemahaman siswa dalam berhitung perkalian.
2. Siswa kurang tertarik pada saat guru menyampaikan materi
perkalian, sehingga siswa lebih banyak mengobrol dengan
temannya dan bahkan mondar mandir dalam kelas ketika guru
menyampaikan materi perkalian.
3. Keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada materi
perkalian masih sangat kurang.
4. Kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di papan
tulis.
Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan operasi perkalian dua
bilangan enam sampai sepuluh. Dari hasil observasi di SDN Parung Serab,
sebagian besar siswa masih lambat dalam mengoperasikan perkalian
bilangan enam sampai sepuluh, bahkan siswa juga tidak bisa melakukan
operasi perkalian tersebut, sehingga pada saat perkalian dengan angka yang
lebih besar, siswa sama sekali tidak mengerjakannya. Ketepatan dan
ketelitian dalam melakukan perhitungan pada saat mengoperasikan
perkalian juga masih sangat kurang. Kegiatan belajar mengajar perlu
mendapatkan perhatian yang serius dalam proses pembelajaran matematika
pada materi perkalian. Teknik, metode, model, pendekatan, dan strategi
pembelajaran matematika merupakan bagian terpenting untuk
meningkatkan keterampilan berhitung siswa. Saat ini telah berkembang
macam-macam teknik untuk berhitung perkalian. Pada intinya semua teknik
adalah baik, semua anak berhak untuk mempelajari teknik-teknik yang ada,
sehingga mereka kaya akan suatu teknik. Salah satu teknik yang telah
berkembang untuk pembelajaran Matematika khususnya dalam berhitung
perkalian adalah metodi jarimatika.
Jarimatika adalah salah satu cara berhitung dengan menggunakan
alat bantu jari. Dengan metode jarimatika ini siswa dilatih untuk menghafal
perkalian dasar. Keterlibatan siswa untuk memperagakan jarimatika dapat
membuat pembelajaran menjadi bermakna. Mereka dapat menggunakan
jari-jari tangan mereka untuk menyelesaikan permasalahan berhitung
berdasarkan aturan formasi tangan dan penyelesaian jarimatika. Metode
jarimatika ini selain fleksibel juga tidak memberatkan memori otak dan
dalam proses perhitungan, menunjukkan tingkat keakuratan yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian secara langsung guna mengetahui peningkatan
keterampilan berhitung siswa dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Pada Materi Perkalian Dasar Dengan Metode
Jarimatika Kelas III SDN Parung Serab”.

I. Identifikasi Masalah :
Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan yang ada dalam
penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran materi ciri-
ciri makhluk hidup dengan menggunakan metode ceramah
karena metode yang digunakan masih menggunakan metode
konvensional.
b. Hasil belajar siswa yang rendah (tidak mencapai nilai KKM).
c. Diperlukannya inovasi penggunaan metode dalam mengatasi
kemampuan konsep dan hasil belajar siswa untuk materi ciri-
ciri makhluk hidup.

II. Analisis Masalah


Faktor penyebab rendahya tingkat penguasaan materi siswa
dikarenakan :

a. Metode mengajar yang kurang bervariatif


b. Penjelasan guru tidak menarik karena kurang menggunakan alat
praga, dan kurangnya media pembelajaran yang digunakan.
c. Guru hampir tidak memeriksa pemahaman siswa, guru tidak
mengajukan pertanyaan ketika tidak ada siswa yang bertanya,
sehingga siswa tidak terlibat secara aktif.
III. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Guru menggunakan metode jarimatika yang merupakan salah satu
alternatif pembelajaran serta untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis yang mengungkap berbagai penyebab
munculnya masalah kekurang-berhasilan pembelajaran
MATEMATIKA tersebut diatas, maka masalah yang menjadi fokus
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika


melalui penerapan metode jarimatika untuk meningkatkan
keterampilan berhitung siswa kelas III SDN Parung Serab?

2. Bagaimana penerapan metode jarimatika untuk meningkatkan


motivasi siswa III Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi
Hitung Dalam Perkalian Dasar SD Negeri Parung Serab.
3. Apakah metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
Kelas III mata pelajaran matematika materi perkalian di SDN Parung Serab ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1) Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah Meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengerjakan perkalian pada pelajaran matematika kelas III
SDN Parung Serab.

2) Tujuan Umum
a. Untuk mendeskripsikan dampak penggunaan Metode Jarimatika
dalam pembelajaran matematika tentang perkalian.
b. Meningkatkan Pemahaman materi pada siswa.
c. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dalam rangka perbaikan pembelajaran tentang penjumlahan dan
pengurangan di kelas III SDN Parung Serab manfaat yang dapat diperoleh
yaitu :
1. Bagi Siswa :
a. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan operasi
hitung perkalian.
b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam memahami konsep
tentang perkalian.
c. Menumbuh kembangkan minat belajar siswa pada pembelajaran
Matematika.

2. Bagi Guru :
a. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran.
b. Dapat menggunakan metode yang sesuai dengan konsep dalam
pembelajaran.
c. Guru memperoleh kesempatan untuk merefleksi diri memperbaiki
kinerja.

3. Bagi sekolah :
a. Dapat digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan perbaikan
pembelajaran bagi mata pelajaran lain.
b. Menumbuhkan kerja sama yang positif antar guru untuk
meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran.
c. Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberi
kontribusi yang tepat untuk sekolah itu sendiri, dalam rangka
perbaikan pembelajaran matematika pada khususnya, serta
kemajuan program sekolah pada umunya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Hakikat Matematika
Matematika berasal dari Bahasa latin mathematika yang mulanya diambil dari
perkataan yunani mathematike yang berarti mempelajari. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) mendefinisikan matematika sebagai ilmu tentang bilangan,
hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam
penyelesaian masalah mengenai bilangan. Hudoyono mengemukakan bahwa
hakikat matematika berkenan dengan ide- ide, struktur- struktur dan
hubunganhubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Penalaran yang
logis dan efisien serta perbendaharaan ide- ide dan pola- pola yang kreatif dan
menakjubkan, maka matematika sering pula disebut dengan seni, khususnya
merupakan seni berfikir yang kreatif. Matematika, sejak peradaban manusia
bermula memainkan peran yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai bentuk symbol, rumus, teorema, dalil, ketetapan dan konsep digunakan
untuk membantu perhitungan, pengukuran, penilaian, peramalan dan sebagainya.
Maka tidak heran jika peradaban manusia berubah dengan pesat karena ditunjang
oleh partisipasi matematika yang selalu mengikuti pengubahan dan perkembangan
zaman. Sehingga matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting
dalam dan untuk hidup kita.

2. Pembelajaran Matematika Di SD
Selama ini pembelajaran matematika masih menggunakan paradigm
yang lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif.
Guru mengajar dengan metode konvesional yaitu metode ramah dan
mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal (3DCH) hingga
kegiatan belajar mengajar menjadi monoton dan kurang menarik perhatian
siswa. Kondisi seperti ini tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami mata pelajaran matematika. Akibatnya nilai akhir yang dicapai
siswa tidak seperti yang diharapkan. Siswa kelas III SDN Parung Serab
dalam pembelajaran materi pokok operasi hitung perkalian yang
mendapatkan nilai di bawah 67 ada 3 siswa dari 17 siswa. Menurut
Muhsetyo, dkk (2007 : 1.26) Pembelajaran matematika adalah proses
pemberian pengalaman belajar peserta didik melalui serangkaian kegiatan
yang terencara sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang
bahan matematika yang dipelajari. Suherman (2006 : 55) menjelaskan
bahwa matematika sebagai studi tentang objek abstrak tentu saja sangat sulit
untuk dapat dipahami oleh siswa- siswa SD yang belum mampu berpikir
formal sebab orientasinya masih terkait dengan benda-benda konkret. Ini
tidak berarti bahwa matematika tidak mungkin tidak diajarkan di jenjang
pendidikan dasar, Bahkan pada hakikatnya matematika diajarkan pada usia
dini.
“Mata pelajaran matematika perlu diberikan pada semua siswa mulai
dari Sekolah Dasar, untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir
secara logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan
kerjasama, kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
dapat bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan
kompetitif.”(Depdiknas (2006 :416 )). Untuk mendukung apa yang
dijelaskan dalam Depdiknas( 2006 : 416 ) agar tercapai dengan baik, perlu
meningkatkan minat belajar matematika pada siswa. Minat belajar
merupakan faktor penunjang keberhasilan proses pembelajaran matematika.
Berkaitan dengan itu dalam pembelajaran perlu metode yang tidak
mengharuskan siswa untuk menghafal tetapi sebuah startegi yang
mendorong siswa untuk belajar menemukan konsep. Pengajaran yang
efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri
melakukan aktifitas sendiri. Siswa belajar sambil bekerja atau bermain.
Dengan bekerja atau bermain mereka tidak sadar bahwa mereka
memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek tingkah laku lainnya.
Salah satu model yang tepat dalam pembelajaran matematika ini adalah
Metode Jarimatika.
B. Perkalian
Definisi Perkalian. Perkalian merupakan topik bahasan yang penting karena
perkalian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perkalian adalah
penjumlahan berulang (Heruman, 2013: 22). Perkalian dapat dikatakan
sebagai salah satu operasi hitung bilangan. Operasi hitung bilangan meliputi
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Menurut Haryono,
dkk (2014: 4) perkalian adalah penjumlahan berulang dari bilangan yang
sama pada setiap sukunya. Definisi perkalian : jika a dan b bilangan, maka
a x b = b + b + b + ... atau ab adalah penjumlahan berulang yang mempunyai
a suku dan tiap-tiap suku adalah b, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebelum mempelajari pembelajaran perkalian, siswa harus terlebih dahulu
menguasai penjumlahan.

C. Metode Jarimatika
Jarimatika adalah suatu metode atau cara berhitung matematika yang
menggunakan alat bantu hitung jari tangan kanan maupun kiri dan bersifat
praktis, efesien, cepat serta akurat untuk menghitung operasi aritmatika
seperti perkalian. (Operasi Kali-Bagi-Tambah-Kurang) dengan
menggunakan jari-jari tangan. Jarimatika merupakan salah satu teknik
menghitung cepat dan akurat yang paling berkembang pesat dan sangat
diminati.
1. Sejarah Jarimatika Berawal dari kepedulian seorang ibu terhadap materi
pendidikan anak-anaknya. Banyak teknik dipelajari, tetapi semuanya
memakai alat bantu dan kadang membebani memori otaknya. Setelah
itu dia mulai tertarik dengan jari sebagai alat bantu yang tidak perlu
dibeli, dibawa kemana-mana dan ternyata juga mudah dan
menyenangkan. Anak-anak menguasai teknik ini dengan
menyenangkan dan menguasai keterampilan berhitung. Akhirnya
penelitian dari hari ke hari untuk mengotak-atik jari hingga ke perkalian
dan pembagian, serta mencari uniknya berhitung dengan keajaiban jari
lalu dinamakan “Jarimatika”.
Proses ini mungkin dapat membantu anak menghilangkan fobia
terhadap matematika. Sebagaimana diketahui matematika masih menjadi
momok bagi sebagian besar anak (dan juga orang tua). Maka kami belajar
untuk menjadikannya mudah dan menyenangkan (yang kemudian menjadi
motto Jarimatika). Penyusunan buku jarimatika pun diberikan banyak
gambar menarik untuk memudahkan pemahaman dan juga menarik minat
untuk mempelajarinya. Beberapa cerita disisipkan untuk memberikan jeda
dan memberikan ilustrasi pentingnya jeda dalam proses belajar. Bahasanya
diupayakan agar ringan dan mudah dimengerti.
2. Latar Belakang Penggunaan Jarimatika
Metode Jarimatika Menurut Jean Piaget, siswa SD/MI umumnya berada
pada tahap pra operasi dan operasi konkret (usia 6/7 tahun-12 tahun).
Sehingga pembelajaran di SD/MI seharusnya dibuat konkret melalui
peragaan, praktik, maupun permainan. Perkembangan belajar
matematika anak melalui empat tahap, yaitu: konkret, semi konkret,
semi abstrak, dan abstrak.
Menurut Bruner belajar matematika meliputi belajar konsep-konsep
dan struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari
serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur
matematika itu. Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).
Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap
dibimbing untuk menguasai konsep matematika.
Adapun kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Make a Match
sebagai berikut :
a. Metode jarimatika mempunyai beberapa keunggulan, antara
lain:
1) Berhitung dengan metode jarimatika mudah dipelajari dan
menyenangkan bagi peserta didik. Mudah dipelajari karena
jarimatika mampumenjembatani antara tahap perkembangan
kognitif peserta didik yang konkret dengan materi berhitung
yang bersifat abstrak.
2) Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung, peserta
didik belajar dengan memanipulasi hal-hal konkret tersebut
untuk memepelajari materi matematika yang bersifat abstrak
dan deduktif.Ilmu ini mudah dipelajari segala usia, minimal
anak usia 3 tahun. Menyenangkan karena peserta didik
merasakan seolah mereka bermain sambil belajar dan merasa
tertantang dengan metode jarimatika.
3) Tidak membebani memori otak peserta didik. Metode berhitung
jarimatika mampu menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri,
hal itu dapat ditunjukkan pada waktu berhitung, mereka akan
mengotak-atik jari-jari tangan kanan dan kirinya secara
seimbang. Jarimatika mengajak peserta didik untuk dapat
mengaplikasikan operasi hitung dengan dengan cepat dan akurat
menggunakan alat bantu jari-jari tangan.

b. Kelemahan metode jarimatika


1) Karena jumlah jari tangan terbatas maka operasi matematika
yang bisa di selesaikan juga terbatas.
2) Kalau kurang latihan agak lambat menghitung di bandingkan
sempoa untuk penggunaan Jarimatika dalam Perkalian.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan di kelas III SDN
Parung Serab, Kota Tangerang. Dengan sample siswa kelas III dengan
karakteristik sebagai berikut :

a. Jumlah siswa sebanyak 17 orang.

b. Mata Pelajaran Matematika.

c. Materi ajar tentang Perkalian 6 sampai 10..

d. Alokasi waktu 2 x 35 menit.


2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada peserta didik Kelas III SDN Parung
Serab yang terletak di Jl. Raden Fatah, Parung Serab, Kec. Ciledug, Kota
Tangerang, dengan alasan karena kurang optimalnya hasil belajar siswa
dalam pemahaman materi tentang Perkalian sehingga perlu perbaikan.
3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas yaitu pada tanggal 22 Mei dan 26 Mei 2023. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus untuk mata pelajaran Matematika.
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Siklus Hari/Tanggal Waktu
Pra Siklus Senin, 22 Mei 2023 13.00 – 14.30
Siklus I Rabu, 24 Mei 2023 13.30 – 15.00
Siklus II Jumat, 25 Mei 2023 13.30 – 15.00
4. Pihak yang Membantu Penelitian
Pihak yang membantu penelitian diantaranya adalah :
a. Supervisor I sebagai Tutor pembimbing, yaitu Bapak Encep
Andriana, M.Pd.
b. Kepala Sekolah SDN Parung Serab, Bapak Taofik S,Pd.
c. Rekan Sejawat, yaitu Ibu Darti, S.Pd.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Penelitihan yang di gunakan adalah penelitihan tindakan kelas.
Pengertian PTK menurut kunandar (2008:45) penelitian tindakan kelas
dapat di definisikan sebagai suatu penelitian (action research) yang
dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-
sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang,
melaksanakan dan mereflesikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif
yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam
suatu siklus. Desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan dalam
penelitian adalah menggunakan pendekatan scientific. Pendekatan ilmiah
(Scientific Approach) dalam pembelajaran memiliki langkahlangkah
meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan dan mencipta. Majid (2014:211). Namun pada taraf anak
sekolah dasar hanya beberapa tahap yang digunakan. Langkah-langkah
tersebut pada umumnya dikenal dengan singkatan 5M, yang terdiri dari
mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tindakan perbaikan pembelajaran
dapat digambarkan sebagai berikut:
Sesuai dengan model penelitian tindakan kelas oleh kemmis dan MC
Taggart dalam Mulyasa (2010:73) yang telah di jelaskan pada rancangan
penelitihan ,jenis tindakan atau prosedur penelitian dalam penelitian ini
meliputi identifikasi masalah, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi
pada tiap siklus . Proses pelaksanaan perbaikan dilakukan karena munculnya
masalah dalam proses pembelajaran pra siklus dan siklus I. Maka dari itu
penulis melaksanaan perbaikan pembelajaran Matematika materi
Penjumlahan dan Pengurangan dalam II siklus.
1) Pelaksanaan Perbaikan Siklus I
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah yang di timbulkan pada pra
siklus menunjukkan bahwa program perbaikan pembelajaran
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
materi pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan model
pembelajaran yang di gunakan kurang efektif dan membosankan.
Sehingga pencapaian hasil belajar peserta didik banyak yang
dibawah KKM. Maka dari itu peneliti melaksanakan perbaikan
pembelajaran siklus I. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
optimal berikut ini adalah langkah-langkah persiapan yang perlu
dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran :
a. Menempatkan supervisor dari UT UPBJJ Serang yaitu Bapak
Encep Andriana, M.pd sebagai Dosen Pembimbing.
b. Menyusun RPP pembelajaran matematika siklus I.
c. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilakukan penulis sesuai
dengan rencana perbaikan pembelajaran yaitu dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
d. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan tindakan.
e. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran
siklus I
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan peneliti pada
hari Jumat, 19 November 2021. Sesuai dengan RPP siklus I yang
sudah dilengkapi dengan LKS dan Kunci Jawaban. Langkah-
langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut :
1) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan
dan siswa diminta untuk memperhatikan dengan seksama
(fokus).
2) Menjelaskan materi pelajaran menggunakan metode pembelajaran
yang berbeda dari pra-siklus (pra siklus : metode ceramah tentang
menjumlahkan dan mengurangkan )
3) Pada tahap siklus I ini, guru menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab dengan siswa, dengan menjelaskan cara perkalian.
4) Guru meluruskan persepsi yang salah dari siswa dan
menyimpulkan seluruh pembelajaran secara singkat dan jelas.
5) Pada pertemuan ini, siswa diminta untuk mengerjakan latihan.
6) Guru memberikan penguatan.
c. Observasi
Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengamati prosedur pelaksanaan
pembelajaran yang terdiri dari aktivitas kemampuan guru dalam
mengajar serta mencatat semua hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan
pembelajaran 43 berlangsung. Pengamatn ini dilakukan untuk dijadikan
bahan masukan sebagai penyempurnaan pada siklus-siklus selanjutnya.
d. Refleksi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi ialah perbuatan
merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya yang dilakukann oleh
guru. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya
pelaksanaan tindakan. Refleksi yang dilakukan pada akhir siklus pertama
bertujuan untuk mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah
diperoleh maupun kekurangan-kekurangan atau hambatanyang masih
dihadapi. Hasil refleksi akan membuat guru menyadari tingkat
keberhasilan dan kegagalan yang dicapainya. Kemudian hasil reflesi ini
digunakan untuk memperbaiki dan mendapatkan masukan bagi guru
dalam rencana tindakan pada siklus kedua atau berikutnya.
2) Pelaksanaan Perbaikan Siklus II
a. Perencanaan
Dalam perencanaan perbaikan pembelajaran siklus II hampir sama
dengan perencanaan perbaikan siklus I. Untuk meningkatkan hasil
belajar siswa peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran antara
lain sebagai berikut :
1) Menyusun perbaikan RPP Matematika siklus I dalam bentuk
RPP Perbaikan siklus II.
2) Mengganti metode ceramah dengan metode jarimatika yang
lebih relevan.
3) Memperbaiki soal dan aturan penerapan metode
pembelajaran.
4) Menyiapkan perlengkapan penelitian.
5) Menyiapkan alat belajar yang dilakukan.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan peneliti pada
hari Jumat, 26 Mei 2023. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti
sebagai berikut :
1) Pertama, tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan.
Lakukan sekali lagi. Kemudian tersenyum, biarkan
kegembiraan di hati. Setelah itu, ajaklah anak-anak untuk
juga bergembira.
2) Kedua, guru mengajak siswa memahami konsep dasar
operasi perkalian.
3) Ketiga, jaga agar anak untuk terus bergembira. Jangan
merepotkan anak untuk menghafal lambang-lambang
jarimatika
c. Observasi
Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan pengamatan
langsung, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek,
dengan menggunakan seluruh alat indra melalui penglihatan,
penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.72 Observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah mengamati aktivitas yang
dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran untuk setiap kali
pertemuan.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan menganalisis hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran, di dapatkan bahwa ternyata hasil belajar siswa pada
siklus II mengalami peningkatan yang signifikan, dimana capaian hasil
belajar siswa sebagian besar memenuhi nilai kriteria ketuntasan
minimum. Dengan demikian perbaikan pembelajaran siklus II sudah
berhasil, apabila dalam siklus II sudah dinyatakan berhasil untuk mata
pelajaran Matematika dengan materi perkalian dengan metode
jarimatika. Dengan demikian peneliti mengakhiri penelitian ini pada
siklus II.

C. Teknik Analisis Data


Tujuan analisis data ini adalah untuk menjawab permasalahan
penelitian yang telah dirumuskan. Untuk mendeskripsikan data penelitian,
maka dilakukan analisis sebagai berikut:

1. Analisis Data Observasi Kemampuan Guru dan Aktivitas Siswa


Setelah keseluruhan data terkumpul, maka tahap berikutnya adalah
pengolahan data atau hasil penelitian untuk memperoleh sebuah
kesimpulan. Untuk menganalisis data hasil belajar siswa, penulis
menggunakan rumus persentase, yang bertujuan untuk mengetahui
apakah teknik yang digunakan sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Analisis ini digunakan dengan rumus persentase :
𝑓
𝑝= 𝑥 100 %
𝑛
Keterangan :
P = Angka Persentase
F = Frekuensi Aktivitas yang dilakukan
N = Jumlah Aktivitas yang dilakukan
100% = Bilangan Tetap.

Tabel 3.1 Kategori Kriteria Penilaian Hasil Pengamatan Guru dan Siswa

No Nilai % Kategori Penalaian


1 80 – 100 Baik Sekali
2 66 – 79 Baik
3 56 – 65 Cukup
4 40 - 55 Kurang
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG-PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN

1. NAMA MAHASISWA : SONIA INDRIANI


2. NIM : 857177299
3. TEMPAT MENGAJAR : SDN Parung Serab
4. KELAS : III ( Tiga )
5. MATA PELAJARAN : Matematika
6. HARI, TANGGAL : 24 Mei 2023
7. UPBJJ-UT : 18/Serang

PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, ilailah semua aspek yang terdapat
dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini :

1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan


Tujuan/Indikator perbaikan pembelajaran
1.1. Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran 1 2 3 4 5
yang sesuai dengan Kurikulum dan masalah
yang diperbaiki
1.2. Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran 1 2 3 4 5
yang sesuai dengan Kurikulum dan masalah
yang diperbaiki
Rata – rata butir 1 = A

2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu


pembelajaran), dan sumber belajar
2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan 1 2 3 4 5
materi pembelajaran dengan pendekatan
tematik (apabila RPP tematik) 1 2 3 4 5
2.2 Pengembangan jaringan tema dan menentukan
tema (khusus tematik)
2.3 Menentukan dan mengembangkan media/alat 1 2 3 4 5
bantu pembelajaran yang relevan

2.4 Memilih sumber belajar 1 2 3 4 5

Rata – rata butir 2 = B

3. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran


3.1 Menentukan jenis kegiatan perbaikan 1 2 3 4 5
pembelajaran yang sesuaia dengan tema
(untuk pembelajaran tematik)
3.2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran 1 2 3 4 5
yang sesuai tema (untuk pembelajaran tematik)

3.3 Menentukan alokasi waktu pembelajaran 1 2 3 4 5

3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa 1 2 3 4 5

3.5 Menyiapkan pembelajaran 1 2 3 4 5

Rata – rata butir 3 = C


4. Merancang pengelolaan kelas 1 2 3 4 5
4.1 Menentukan penataan ruang dan fasilitas
belajar
4.2 Menentukan cara-cara pengorganisasian 1 2 3 4 5
siswa agar siswa dapat berpartisipasi
dalam perbaikan pembelajaran
Rata – rata butir 4 = D

5. Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian


5.1 Menentukan prosedur dan jenis 1 2 3 4 5
penilaian (berkala, berkesinambungan,
menyeluruh)
5.2 Membuat alat-alat penilaian dan kunci 1 2 3 4 5
jawaban

Rata – rata butir 5 = E

6. Tampilan dokumen Rencana Pembelajaran


6.1 Kebersihan dan kerapian 1 2 3 4 5

6.2 Penggunaan bahasa tulis 1 2 3 4 5

Rata – rata butir 6 = F


𝐴+𝐵+𝐶+𝐷+𝐸+𝐹
Nilai APKG 1 PKP = =
6

Mengetahui Tangerang, 24 Mei 2023


Kepala Sekolah, Penilai

Drs. TAOFIK DARTI, S.Pd


NIP.196508021994021003 NIP. 197403122022212003
No. Hp.081288201172 No. Hp. 082311195861
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 2 (APKG-PKP 2) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN

1. NAMA MAHASISWA : SONIA INDRIANI


2. NIM : 857177299
3. TEMPAT MENGAJAR : SDN Parung Serab
4. KELAS : III ( Tiga )
5. MATA PELAJARAN : Matematika
6. HARI, TANGGAL : 26 Mei 2023
7. UPBJJ-UT : 18/Serang

PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
2. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
serta dampaknya pada diri siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian
berikut
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran, pilih salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran
yang sedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.

1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar


1.1 Menata fasilitas dan sumber belajar 1 2 3 4 5

1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas 1 2 3 4 5


Rata – rata butir 1 = A

2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran


2.1. Memulai pembelajaran 1 2 3 4 5

2.2. Melaksanakan pembelajaran yang sesuai


Dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan 1 2 3 4 5

2.3. Menggunakan alat bantu (media) pembelaja-


ran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi 1 2 3 4 5
dan lingkungan.

2.4. Melaksanakan pembelajaran dalam urutan 1 2 3 4 5


yang logis

2.5. Melaksanakan perbaikan individual, 1 2 3 4 5


kelompok atau klasikal

2.6. Mengelola waktu pembelajaran secara 1 2 3 4 5


efisien

Rata – rata butir 2 = B

3. Mengelola interaksi kelas


3.1. Memberi petunjuk dan penjelasan yang 1 2 3 4 5
berkaitan dengan isi pembelajaran

3.2. Menangani pertanyaan dan respon siswa 1 2 3 4 5


3.3. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat 1 2 3 4 5
& gerakan badan

3.4. Memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1 2 3 4 5

3.5. Memantapkan penguasaan materi 1 2 3 4 5


pembelajaran

Rata – rata butir 3 = C

4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif


siswa terhadap belajar
4.1. Menunjukan sikap ramah, luwes, terbuka 1 2 3 4 5
Penuh pengertian dan sabar kepada siswa

4.2. Menunjukan kegairahan dalam mengajar 1 2 3 4 5

4.3. Mengembangkan hubungan antar pribadi 1 2 3 4 5


yang sangat sehat dan serasi

4.4. Membantu siswa menyadari kelebihan dan 1 2 3 4 5


Kekurangannya

4.5. Membantu siswa menumbuhkan 1 2 3 4 5


kepercayaan diri

Rata – rata butir 4 = D


5. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan pembelajaran
mata pelajaran tertentu
a. Bahasa Indonesia
5.1. Mendemonstrasikan penguasaan materi bahasa 1 2 3 4 5
Indonesia

5.2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk 1 2 3 4 5


berkomunikasi dan bernalar

5.3. Memberikan latihan keterampilan berbahasa 1 2 3 4 5

5.4. Peka terhadap kesalahan penggunaan istilah 1 2 3 4 5


Teknis

5.5. Memupuk kegemaran membaca 1 2 3 4 5

Rata – rata butir 5.a = E


b. Matematika
5.1. Menanamkan konsep matematika melalui 1 2 3 4 5
metode bervariasi yang sesuai dengan
karakteristik materi
5.2. Menguasai simbol-simbol matematika 1 2 3 4 5

5.3. Memberikan latihan matematika dalam 1 2 3 4 5


kehidupan sehari – hari

5.4. Menguasai materi matematika 1 2 3 4 5


Rata – rata butir 5.b = E
c. IPA
5.1. Membimbing siswa membuktikan konsep IPA
melalui pengalaman langsung terhadap objek 1 2 3 4 5
yang dipelajari

5.2. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui 1 2 3 4 5


pengalaman belajar dengan kegiatan

5.3. Menggunakan istilah yang tepat pada 1 2 3 4 5


setiap langkah pembelajaran

5.4. Terampil dalam melakukan percobaan 1 2 3 4 5


IPA serta tepat dalam memlih alat praga IPA

5.5. Menerapkan konsep IPA dalam kehidupan 1 2 3 4 5


sehari – hari

5.6. Menampilkan penugasaan IPA 1 2 3 4 5

Rata – rata butir 5.c = E


d. IPS
5.1. Mengembangkan pemahaman konsep IPS 1 2 3 4 5
terpadu

5.2. Mengembangkan pemahaman konsep waktu 1 2 3 4 5

5.3. Mengembangkan pemahaman konsep ruang 1 2 3 4 5


5.4. Mengembangkan pemahan konsep kelengkapan 1 2 3 4 5

Rata – rata butir 5.d = E


e. PKn
5.1. Menggunakan metode dan alat bantu dalam 1 2 3 4 5
pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan

5.2. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses 1 2 3 4 5


pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan

5.3. Ketetapan pengguna istilah – istilah khusus 1 2 3 4 5


dan konsep dalam Pendidikan kewarganegaraan

5.4. Menunjukan penguasaan materi 1 2 3 4 5


Pendidikan kewarganegaraan

5.5. Menerapkan konsep Pendidikan 1 2 3 4 5


Kewarganegaraan dalam kehidupan sehari -hari

Rata – rata butir 5.e = E

6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar


6.1. Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran 1 2 3 4 5

6.2. Melaksanakan penilaian pada akhir 1 2 3 4 5


pembelajaran

Rata – rata butir 6 = F


7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
7.1. Keefektifan proses pembelajaran 1 2 3 4 5

7.2. Penggunaan bahasa Indonesia lisan 1 2 3 4 5

7.3. Peka terhadap kesalahan berbahasa 1 2 3 4 5


siswa

7.4. Penampilan guru dalam pembelajaran 1 2 3 4 5

Rata – rata butir 7 = G

𝐴+𝐵+𝐶+𝐷+𝐸+𝐹
Nilai APKG 1 PKP = =
6

Mengetahui Tangerang, 26 Mei 2023


Kepala Sekolah, Penilai

Drs. TAOFIK DARTI, S.Pd


NIP.196508021994021003 NIP. 197403122022212003
No. Hp.081288201172 No. Hp. 082311195861

Anda mungkin juga menyukai