Anda di halaman 1dari 2

PENINGKATAN MINAT LITERASI REMAJA KEBUTUHAN

KHUSUS DI UPT REHABILITASI SOSIAL RUNGU WICARA


PASURUAN MELALUI MEDIA FILM

A. Pendahuluan
Usia remaja memang merupakan tantangan tersendiri, terutama
bagi ABK dan orangtua mereka. Tantangan di masa remaja bagi ABK
sangat beragam, tergantung berbagai aspek, termasuk ringan atau
beratnya spektrum autisme yang dihadapi. Dukungan dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan di sekelilingnya akan sangat membantu mereka
mengatasi berbagai tantangan tersebut. Dalam penelitian (Khairun Nisa
et al., 2018)
da berbagai jenis kategori dalam lingkup jangka waktu anak-anak
dengan kebutuhan khusus. Dalam konteks pendidikan khusus di
Indonesia, anak-anak dengan kebutuhan khusus dikategorikan dalam hal
anak-anak tunanetra, anak-anak tuna rungu, anak-anak dengan kecacatan
intelektual, anak-anak penyandang cacat motorik, anak-anak dengan
gangguan emosi sosial, dan anak-anak dengan bakat cerdas dan khusus.
Setiap anak dengan kebutuhan khusus memiliki karakteristik berbeda
dari satu ke yang lain. Selain itu, setiap anak dengan kebutuhan khusus
juga membutuhkan layanan khusus yang disesuaikan dengan
kemampuan dan karakteristik mereka. Penting untuk melaksanakan
kegiatan identifikasi dan penilaian untuk mengidentifikasi karakteristik
dan kebutuhan mereka. Hal ini dianggap penting untuk mendapatkan
layanan yang tepat sesuai dengan karakteristik, kebutuhan dan
kemampuannya. Dalam penelitian (Purba Bagus Sunarya et al., 2018)
Anak-anak dengan kebutuhan khusus adalah anak-anak cacat atau
hambatan fisik, mental, intelektual, sosial, atau emosional, seperti:
anak-anak dengan autisme, tuli, buta, retradasi mental, cacat fisik dan
lain-lain dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses
pertumbuhan atau perkembangan dibandingkan dengan anak-anak
lain seusianya. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik,
perkembangan kemampuan anak mengalami kendala dan beban orang
tua, keluarga, masyarakat dan negara. Tujuan penanganan yang
dilakukan oleh semua ahli akan berdampak positif bagi anak-anak
dengan kebutuhan khusus. Dalam berbagai aspek seperti di bidang
akademik mampu mengikuti pelajaran dengan baik, di bidang sosial
anak-anak mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan di bidang
emosi anak dapat menyalurkan emosi menjadi hal-hal positif. Orang tua
atau keluarga sebagai penyedia layanan utama untuk anak-anak
dengan kebutuhan khusus, pada umumnya masih kurang memiliki
kesadaran dan tanggung jawab untuk memberikan hak dan
kesempatan yang sama bagi anak-anak. Ini karena kurangnya
pengetahuan orang tua atau keluarga tentang cara merawat, mendidik,
memelihara dan memenuhi kebutuhan anak-anak ini. Orangtua atau
keluarga adalah faktor yang paling penting dalam memfasilitasi
pertumbuhan dan perlindungan anak-anak dengan kebutuhan
khusus.oleh karena itu diperlukan penanganan.
B. Kajian Literatur
C. Hasil Dan Pembahasan
D. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai