Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN OPERASIONAL BAKU ACARA SEMI FORMAL

HALAL BIHALAL KARANG TARUNA

Oleh:

1. Ridan Dwi Hanggara


2. Adira Taufik Muzzamil
HALAL BIHALAL KARANG TARUNA

A. PENDAHULUAN

Halal bihalal adalah salah satu tradisi yang cukup melekat di masyarakat Indonesia.
Acara ini digelar dengan tujuan mempererat tali silaturahmi. Tradisi ini umumnya dilakukan
setelah lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha. Dalam acara halal bihalal biasanya orang-orang
akan mengunjungi rumah keluarga dan kerabat untuk bersilaturahmi.

B. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Dekorasi tempat/panggung

2. Banner

3. Kursi

4. Meja

5. Mimbar

6. Sound sistem

7. Tratag

8. Bunga hias

C. TAHAPAN PELAKSANAAN

1. Pra Acara

=> Memeriksa dan menata kelengkapan peralatan yang dibutuhkan untuk acara halal bihalal.

=> Mengundang ketua karang taruna setiap Dusun, Kepala Desa, Kepala dusun, Masyarakat,
dan Pemuda daerah.

2. Pembukaan

=> Membuka sekaligus memberikan salam dan muqodimah dilakukan oleh MC atau
Pembawa acara

=> Menyebutkan dan menjelaskan susunan acara sekaligus kebutuhan yang digunakan pada
acara halal bihalal

=> Sambutan oleh ketua pelaksana dan memaparkan rundown acara dan laporan pertanggung
jawaban

3. Inti

A. Ceramah
Penyamapaian ceramah yang disampaikan oleh ustadz yang sudah dipercaya, adapun tema
yang diambil juga bisa disesuaikan dengan permintaan dari panitia.

B. Menampilkan Pensi

Dilakukan oleh pemuda – pemudi daerah, seperti tari jaipong, musikalisasi puisi, pentas
drama, live musik, tari kreasi, tari modern, dan sastra puisi.

C. Penutup

Karena acara pembukaan diawali dengan bacaan basmalah, maka acara penutupan akan
diawali dengan membaca hamdalah, pembawa acara inilah yang bertugas untuk memimpin
jalannya acara penutupan.

Anda mungkin juga menyukai