Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SEJARAH

PENYEBARLUASAN BERITA PROKLAMASI


KEMERDEKAAN INDONESIA

ANGGOTA KELOMPOK :
RAMADHANI HIDAYAT (21)
REYNALDI DWI CAHYA (23)
RIFKY SAHLAL FIRDAUS (25)
Hari itu juga, pukul 10:00, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang
ditandatangani Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama rakyat Indonesia
dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.
Soekarno :
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan
dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 45
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
Bung Hatta : Pekerjaan rumah selanjutnya adalah bagaimana agar Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia itu bisa diketahui oleh seluruh rakyat, bukan hanya
mereka yang hadir di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Para Pemuda : Ayo kita segera sebarkan proklamasi kemerdekaan.
Pada hari itu para pemuda segera membuat pamflet dan meletakkannya di
tempat yang strategis.
Tentu tak mudah menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia. Kala
itu, komunikasi dan transportasi amat terbatas. Ditambah lagi hambatan dan
larangan untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di
Indonesia.
Pada hari itu juga, 17 Agustus 1945 sore hari
Syahruddin (wartawan) : Ini berita yang saya dapatkan hari ini yaitu
proklamasi dan Bung Hatta memerintahkan agar segera disebar-luaskan.
Waidah B. Panelewen : Okelah, wus. Segeralah siarkan berita ini 3 kali.
F. Wuz : Baik (segera menyiarkan berita tersebut)
Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, orang Jepang datang ke
kantor berita domei sambil marah-marah setelah mengetahui berita proklamasi
telah tersiar ke luar melalui udara.
Tentara Jepang : Segera hentikan siaran itu!
Waidah B. Panelewen : Jangan hentikan siaran itu wuz!
F. Wuz pun tetap menyiarkan Berita Proklamasi Kemerdekaan dan itu
diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16:00, saat siaran berhenti.
Pimpinan Tentara : Memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan
sebagai kekeliruan.
Tentara Jepang : Siap (segera pergi ke kantor berita domei)
Tentara Jepang : pemberitaan tersebut salah karena adanya kekeliruan di
bagian pemberitaan.
Tanggal 20 Agustus 1945, pemancar tersebut disegel oleh Jepang dan
para pegawainya dilarang masuk.
Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama
Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata membuat
pemancar baru dengan bantuan teknisi radio. Mereka mendirikan pemancar baru
di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita
proklamasi kemerdekaan disiarkan.

Penyebaran berita melalui surat kabar

Soeara Asia yang terbit di Surabaya dan Tjahaya yang terbit di Bandung
adalah surat kabar pertama yang menyiarkan berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
Meski kondisi waktu itu Jepang melarang agar media tidak memuat
tentang pergerakan apalagi proklamasi kemerdekaan. Namun para pemuda yang
ingin Indonesia merdeka tetap melakukan penyebaran berita tentang Proklamasi
Kemerdekaan.
Adam Malik : Apapun rintangannya kita harus menyebarkan proklamasi
kemerdekaan ini.
Para Pemuda : Siap, ayo kita segera sebarkan melalui surat kabar.
Dan pada hari itu hampir seluruh di Jawa pada penerbitannya 20 Agustus
1945 memuat berita Proklamasi Kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai