Revisi Ke
Berlaku Tanggal
1
2
a. Pendahuluan
Kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan investasi
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi
semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi
kesejahteraan seluruh masyarakat indonesia. Berdasarkan undang-undang RI
nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa tujuan pembangunan
kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang supaya terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Orientasi pembangunan kesehatan yang semula
menekankan upaya kuratif dan rehabilitatif secara bertahap diubah menjadi
upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu, promosi kesehatan menjadi salah
satu garda terdepan program puskesmas yang diharapkan mampu mewujudkan
pembangunan kesehatan yang optimal di Indonesia.
Salah satu strategi untuk mewujudkan masyarakat yang mampu untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatanya adalah dengan
menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk ber-perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). PHBS adalah sekumpulan perilaku yang di praktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan orang lain di bidang
kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Salah satu upaya untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
untuk ber-perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah dengan melakukan
PHBS di Institusi pendidikan/ sekolah. Sesuai dengan undang-undang nomor 23
tahun 1992, tujuan penyelenggaraan kesehatan sekolah adalah meningkatkan
kemampuan hidup sehat, meningkatkan lingkungan sehat, mendidik SDM yang
berkualitas. Menurut WHO, konsep Sekolah adalah sekolah yang melaksanakan
UKS, yaitu menanamkan nilai- nilai PHBS dan menciptakan lingkungan sekolah
yang sehat.
3
b. Latar Belakang
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran , sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sekolah sehat.
Berdasarkan data hasil Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahun 2020,
Institusi Pendidikan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Puhjarak yang
memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV) sebesar 100%. Meskipun sudah
mencapai 100% tetap harus dipertahankan capaiannya. Institusi Pendidikan
yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Puhjarak sebanyak 48 sekolah
yang terdiri dari SD, SMP dan SMA, dimana pasti memiliki permasalahan
kesehatan dan potensi yang ada di lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi kesehatan murid, guru dan petugas lainnya. Sehingga perlu
dilakukan identifikasi/ penilaian PHBS melalui kegiatan pengkajian PHBS
Institusi Pendidikan.
Berdasarakan permasalahan diatas, maka disusunlah kerangka acuan
kegiatan pengkajian PHBS Institusi Pendidikan UPTD Puskesmas Puhjarak
guna mempertahankan capaian kinerja pelayanan di UPTD Puskesmas
Puhjarak.
g. Sasaran
Banyaknya sekolah yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Puhjarak sebanyak
49 sekolah. Sasaran pengkajian PHBS sekolah yaitu 50% dari Sekolah tingkat SD,
SMP dan SMA yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Puhjarak yaitu 49
sekolah x 50% = 25 sekolah.
k. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan Survei PHBS Institusi Pendidikan adalah dari dana
BOK
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Puhjarak Penanggung Jawab Program