Anda di halaman 1dari 4

A.

PENJELASAN IKLIM SCHMIDT FERGUSON


Klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson atau yang biasa disingkat
kalsifikasi iklim sf merupakan salah satu jenis pengelompokan iklim
yang berdasar pada tingkat curah hujan yang terjadi di suatu wilayah.
Sistem klasifikasi iklim ini menjadi klasifikasi iklim yang paling banyak
digunakan di wilayah Indonesia.

Dasar pengklasifikasian iklim Schmidt Ferguson adalah jumlah curah


hujan yang jatuh setiap bulan basah, lembab, dan kering.

Penentuan bulan kering ataupun bulan basah dari klasifikasi iklim itu
berdasar pada tiga asumsi, yaitu :
Apabila jumlah curah hujan (CH) dalam sebulan lebih dari 100 min (CH >
100mm), maka bulan tersebut adalah bulan basah karena jumlah curah
hujan tersebut melebihi jumlah penguapan.

Jika jumlah curah hujan (CH) dalam sebulan kurang dari 60mm (CH <
60mm), maka bulan tersebut adalah bulan kering karena penguapan
didominasi air yang berasal dari tanah daripada curah hujan itu sendiri.

Jika jumlah curah hujan (CH) dalam sebulan berada pada angka 60-
100mm (CH = 60-100mm), maka bulan tersebut adalah bulan lembab
karena jumlah penguapan dan curah hujan dinyatakan sebanding.
Delapan jenis iklim ini terbagi ke delapan huruf yang berbeda yaitu :
A. Yang merupakan jenis iklim sangat basah (Q ¿ 14,3) dan
vegetasinya adalah hutan hujan tropis.
B. Yang merupakan jenis iklim basah (14,3 ≤ Q ¿ 33,3) dan
vegetasinya pun berupa hutan hujan tropis.
C. Yang merupakan jenis iklim agak basah (33,3 ≤ Q ¿ 60,0) dan
vegetasi umumnya adalah peralihan hutan hujan tropis ke hutan
gugur.
D. Yang merupakan jenis iklim sedang (60,0 ≤ Q ¿ 100,0) atau
menengah dan vegetasinya berupa hutan gugur atau hutan musim.
E. Yang merupakan jenis iklim agak kering (100,0 ≤ Q ¿ 167,0) dan
vegetasinya berupa peralihan hutan musim ke padang sabana.
F. Yang merupakan jenis iklim kering (167,0 ≤ Q ¿ 300,0) dan
vegetasinya adalah padang sabana.
G. Yang merupakan jenis iklim sangat kering (300,0 ≤ Q ¿ 700,0) dan
vegetasinya berupa padang ilalang.
H. Yang merupakan jenis iklim luar biasa kering (Q ≥ 700,0) dan
vegetasinya sama seperti iklim sangat kering.

B. Rumus IKLIM SCHMIDT FERGUSON


Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan curah hujan dengan
rumus
C. CONTOH SOAL IKLIM SCHMIDT FERGUSON
Selama 30 tahun terakhir kota Medan memiliki jumlah rata-rata 7 bulan
basah, 3 bulan lembab, dan 2 bulan kering. Bagaimana tipe iklim kota
Medan menurut Schmidt dan Ferguson?

Q = 2/7 x 100%
Q = 0,28 x 100%
Q = 0,28 atau 28%
Jadi, Menurut Klasifikasi Schmidt dan Ferguson Kota malang
mempunyai Tipe Iklim B.

Pada tahun 2017 di kota X memiliki 6 bulan basah, 2 bulan lembab, dan
4 bulan kering. Bagaimana tipe iklim kota X menurut Schmidt dan
Ferguson?

Q = 4/6 x 100%
Q = 0,66 x 100%
Q = 0,66 atau 66%
Jadi, Menurut Klasifikasi Schmidt dan Ferguson Kota X mempunyai Tipe
Iklim D.

Anda mungkin juga menyukai