Anda di halaman 1dari 2

PERHITUNGAN BULAH BASAH DAN KERING (IKLIM)

Criteria iklim berdasarkan Oldeman BULAN BASAH : Bila rata-rata (30 tahun) curah hujan lebih dari 200mm/bulan. BULAN KERING : Bila rata-rata (30 tahun) curah hujan kurang dari 100mm/bulan. BULAN LEMBAB : Bila rata-rata (30 tahun) curah hujan antara 100mm-200mm/bulan Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. .Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air diudara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkatpermukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 C (86 F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0C (32 F). Kelembapan absolute mendefinisikan massa dari uap air pada volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3).

Kelembapan spesifik adalah metode untuk mengukur jumlah uap air di udara dengan rasio terhadap uap air di udara kering. Kelembapan spesifik diekspresikan dalam rasio kilogram uap air ( sebagai berikut: Iklim Schmidt Fergusson : Cara perhitungan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson berdasarkan perhitungan jumlah bulan-bulan terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun, kemudian dirata-ratakan. Untuk menentukan bulan basah dan bulan kering menggunakan metode Mohr. Menurut Mohr, suatu bulan dikatakan: Bulan kering adalah bulan-bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm; Bulan basah adalah bulan-bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm; Bulan lembab adalah bulan-bulan yang curah hujannya antara 60 - 100 mm;

m ), per kilogram udara (m ).


w a

Rasio tersebut dapat ditulis

Berdasarkan klasifikasi tersebut, ditentukanlah jumlah bulan kering dan bulan basah selama kurun waktu tertentu (Schmidt-Ferguson menggunakan data iklim selama 10 tahun atau lebih). Hasil pembagian antara jumlah bulan kering (fd) dengan jumlah tahun data (T) menghasilkan rata-rata bulan kering (Md) dan; Hasil pembagian antara jumlah bulan basah (fw) dengan jumlah tahun data (T) menghasilkan rata-rata bulan basah (Mw). Hasil bagi antara rata-rata bulan kering dengan rata-rata bulan basah dikalikan dengan 100 persen

Klasifikasi ini sangat populer di Indonesia dan beberapa negara tetangga yang memiliki musim kering-musim hujan. Menyadari bahwa variasi iklim Indonesia sangat beragam, Kementerian Perhubungan meminta kedua sarjana tersebut untuk membuat suatu sistem klasifikasi yang cocok bagi keadaan Indonesia. Terdapat delapan kelompok iklim yang didasarkan pada nisbah bulan kering (BK) ke bulan basah (BB), yang disimbolkan sebagai Q (dalam persen). Bulan kering adalah bulan dengan presipitasi total di bawah 60 mm dan bulan basah adalah bulan dengan presipitasi total di atas 100 mm. Delapan kelompok iklim menurut Schmidt dan Ferguson adalah
Iklim A, Q < 14,3, daerah sangat basah, hutan hujan tropis; Iklim B, 14,3 =< Q < 33,3, daerah basah, hutan hujan tropis; Iklim C, 33,3 =< Q < 60,0, daerah agak basah, hutan rimba peluruh (daun gugur pada musim kemarau); Iklim D, 60,0 =< Q < 100,0, daerah sedang, hutan peluruh; Iklim E, 100,0 =< Q < 167,0, daerah agak kering, padang sabana; Iklim F, 167,0 =< Q < 300,0, daerah kering, padang sabana; Iklim G, 300,0 =< Q < 700,0, daerah sangat kering, padang ilalang; Iklim H, Q >= 700,0, daerah ekstrim kering, padang ilalang.

Anda mungkin juga menyukai