Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 2

PENJADWALAN PROYEK GEDUNG MENGGUNAKAN METODE LEVELING


OVERALLOCATED PADA UNSUR BANGUNAN STABIL “STUDI KASUS PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG FISIP TAHAP II”

DI SUSUN
OLEH :
RAHMAT
F 614 22 177

PROGRAM STUDI PROFESI INSINYUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
PENJADWALAN PROYEK GEDUNG MENGGUNAKAN METODE LEVELING
OVERALLOCATED PADA UNSUR BANGUNAN STABIL “STUDI KASUS PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG FISIP TAHAP II”

ABSTRAK

Perencanaan penjadwalan yang memiliki permasalahan dengan keterbatasan sumber daya tenaga kerja perlu dianalisa
dengan cermat. Proyek pembangunan gedung FISIP Tahap II, Universitas Brawijaya Malang mengalami keterlambatan
pada akhir pelaksanaan proyek atau pada saat tahap finishing. Hal ini disebabkan oleh tidak dapat terpenuhinya jumlah
tenaga kerja seperti yang direncanakan. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui aktifitas - aktifitas yang mengalami
keterlambatan, pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, dan melakukan pengalokasian sumber daya atau Levelling
dengan Microsoft Project dan secara manual. Metode yang digunakan untuk perataan tenaga kerja terbatas dilakukan
Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan Full Levelling secara manual dengan bantuan Microsoft Excel.
Perhitungan dengan kedua metode tersebut menghasilkan waktu keterlambatan yang sama sehingga durasi proyek
berakhir bersamaan. Pekerjaan pada tahap finishing yang mengalami keterlambatan pada pekerjaan plafon, pengecatan
dan ME. Pekerjaan pengecatan termasuk dalam lintasan kritis sehingga durasi pekerjaan akan terlambat. Setelah
dilakukan analisa dengan metode Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan metode Full Levelling dengan
bantuan Microsoft Excel penjadwalan proyek menjadi terlambat. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada
urutan pelaksanaan aktifitas. Pada metode Levelling dengan Microsoft Project dilakukan perhitungan waktu
keterlambatan secara otomatis sedangkan dengan metode Full Levelling dilakukan perhitungan waktu keterlambatan
secara manual dan urutan pelaksanaan aktifitas ditentukan sendiri berdasarkan perhitungan waktu tercepat.

Kata kunci : manajemen konstruksi, microsoft project, penjadwalan sumber daya terbatas

1. Pendahuluan pekerjaan proyek secara keseluruhan,


terutama pada kegiatan yang berada pada jalur
Pada setiap pelaksanaan proyek, sumber kritis. Penjadwalan pada suatu proyek harus
daya dalam hal ini dimaksudkan tenaga kerja dipikirkan secara matang, jika penjadwalan
adalah hal yang sangat penting dimana tanpa tidak direncanakan secara matang akan
sumber daya tenaga kerja maka suatu proyek menyebabkan kebutuhan akan tenaga kerja
tidak mungkin dapat berjalan. Alokasi sumber harian memuncak. Perencanaan penjadwalan
daya dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu yang memiliki permasalahan dengan
alokasi sumber daya terbatas dan alokasi keterbatasan sumber daya tenaga kerja harus
sumber tak terbatas. Pada kenyataan di analisa dengan cermat. Pada pelaksanaan
pelaksanaan proyek, permasalahan alokasi pembangunan proyek gedung Fakultas Ilmu
dumber daya bukanlah alokasi tak terbatas, Sosial dan Politik Tahap II, Universitas Brawijaya
melainkan alokasi sumber daya terbatas Malang, pembangunan proyek mengalami
(Paulus Nugraha et al, 1986). Oleh karena itu, keterlambatan pada akhir pelaksanaan proyek
adanya keterbatasan dari sumber daya inilah atau pada saat tahap finishing. Hal ini
yang menyebabkan perencanaan sumber daya disebabkan oleh tidak dapat terpenuhinya
yang langka seperti tenaga kerja harus dibuat jumlah sumber daya seperti yang direncanakan
sebaik mungkin (Abrar Husein, 2009). yang dalam hal ini adalah tenaga kerja. Pada
Pelaksanaan dilapangan, efisiensi dan awal pelaksanaan proyek, proyek dapat
efektivitas dalam penggunaan sumber daya berjalan dengan lancar tanpa adanya
berperan penting dalam kesuksesan suatu keterlambatan, ketersediaan tenaga kerja
proyek, terhambatnya tahapan-tahapan dapat dipenuhi namun menjelang akhir
pelaksanaan proyek akan mempengaruhi pelaksaksanaan proyek tenaga kerja yang
diperoleh mengalami kesulitan. Dikarenakan leveling dengan Microsoft Project pada
jumlah tenaga kerja yang seharusnya dipenuhi aktifitas – aktifitas yang memiliki
jauh dibawah dari yang direncanakan maka keterbatasan sumber daya
pekerjaan proyek tersebut juga akhirnya (overallocated).
terlambat. 4. Untuk mengetahui pengaruh
Solusi untuk mengatasi penjadwalan penjadwalan proyek jika dilakukan
dengan keterbatasan sumber daya ada alokasi sumber daya terbatas secara
bermacam – macam, yaitu salah satunya manual (full Levelling).
dengan pengurangan jumlah sumber daya dan 5. Untuk mengetahui perbedaan
overallocated sumber daya. Pada solusi penjadwalan proyek yang mengalami
pengurangan jumlah sumber daya hubungan keterbatasan sumber daya antara
antar aktifitas tetap atau dengan kata lain tidak pengurangan sumber daya dan
mengalami perubahan urutan dari aktifitas, perubahan hubungan antar aktifitas.
tetapi aktifitas yang sumber dayanya tidak
terpenuhi akan terhambat/molor sehingga
akan mempengaruhi keseluruhan jalannya 2. Tinjauan Pustaka
proyek dengan kata lain proyek menjadi
terlambat. Sedangkan pada overallocated 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
sumber daya hubungan antar aktifitas
Manajemen sumber daya manusia oleh
mengalami perubahan, perubahan hubungan
para penulis didefinisikan secara berbeda.
aktifitas ini bertujuan untuk memenuhi
Edwin B. Flippo (1998) manajemen sumber
ketersediaan sumber daya pada suatu saat.
daya adalah perencanaan, pengarahan dan
Akibat dari berubahnya hubungan antar
pengawasan kegiatan – kegiatan pengadaan,
aktifitas, lintasan kritis juga akan mengalami
pengembangan, pemberiaan kompensasi,
perubahan sehingga jalannya proyek pun
pengintegrasian, pemeliharaan dan
menjadi terlambat. Hal ini lah yang akhirnya
pengaturan sumber daya manusia agar tercapai
akan menimbulkan permasalahan pada proyek.
tujuan organisasi dan masyarakat. Sedangkan
Melihat latar belakang diatas, pada kasus
Harvey dan Bowin (1996) menyetakan bahwa
pembangunan gedung FISIP Tahap II maka
manajemen sumber daya manusia adalah
perlu adanya suatu penelitian untuk mencari
kegiatan yang dilakukan untuk menarik,
solusi sehingga kebutuhan jumlah sumber daya
mengembangkan, memotivasi dan
tetap terpenuhi dengan resiko keterlambatan
mempertahankan kinerja pekerja dalam suatu
sekecil mungkin.
organisasi.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui aktifitas apa saja 2.2 Perhitungan Kebutuhan dan Produktivitas
yang merupakan aktifitas kritis setelah Tenaga Kerja
dilakukan penjadwalan dengan Ms.
Project. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada proyek
2. Untuk mengetahui aktivitas – aktivitas dapat ditentukan melalui koefisien yang ada
apa yang mengalami keterbatasan pada SNI, dengan rumus berikut ini :
sumber daya sehingga dapat N=
mempengaruhi keterlambatan
penyelesaian proyek. Pada cara modern, produktivitas tenaga
3. Untuk mengetahui pengaruh kerja untuk suatu pekerjaan sudah ditentukan
penjadwalan proyek jika dilakukan dalam bentuk tabel. Dengan cara perhitungan
SNI, tenaga kerja dapat dihitung dengan
koefisien – koefisien tenaga kerja yang ada. terhadap kegiatan tersebut dengan cara
Perhitungan pekerjaan yang dapat dilakukan basis kontiniu (Continuous Basis).
tenaga kerja per hari menurut SNI dapat ▪ Aturan 4, setelah dari salah satu dari 3
ditentukan dengan rumus berikut ini : aturan diatas terpenuhi, diberikan
pioritas pada kegiatan dengan prioritas
P=
rendah dengan cara basis terputus
Dengan rumus diatas dapat diketahui (NonContinuous Basis), kemudian
kebutuhan dan produktivitas tenaga kerja dilakukan interupsi oleh kegiatan yang
berdasarkan koeffisien tenaga kerja. lebih tinggi prioritasnya.

2.3 Penjadwalan Sumber Daya Terbatas 2.4 Microsoft Project 2007

Diperlukannya penjadwalan pada sumber Microsoft Project Professional 2007


daya terbatas dimaksudkan agar pelaksanaan merupakan software administrasi proyek yang
proyek tetap dapat berlangsung, caranya digunakan untuk melakukan perencanaan,
dengan mengoptimalkan penggunaan sumber pengelolaan, pengawasan, dan pelaporan data
daya (Abrar Husein, 2009). dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan
Ada dua jenis batasan (constraints) yang dan keleluasaan lembar kerja serta cakupan
harus diperhatikan dalam penjadwalan proyek, unsur-unsur proyek menjadikan software ini
karena batasan tersebut berpengaruh terhadap sangat mendukung proses administrasi sebuah
waktu kerja dari suatu kegiatan. Batasan proyek.
tersebut adalah (Abrar Husein, 2009): Adapun hal yang dapat dilakukan dengan
1. Logical constraint, batasan yang Microsoft Project adalah :
diakibatkan oleh hubungan antar 1. Penjadwalan Tugas – Tugas
aktifitas yang terjadi. 2. Strategi Mengatasi Beban Lebih
2. Resources constraint, batasan yang Pembebanan lebih mengacu pada
diakibatkan oleh ketidaktersediaannya istilah Overallocated, yaitu pembebanan
sumber daya. sumber daya yang melebihi ketetapan seperti
Selain itu ada empat aturan yang dapat yang telah ditentukan pada kalender sumber
diterapkan pada penjadwalan proyek dalam daya.
hubungannya dengan alokasi sumber daya Pembebanan lebih ini akan
yang terbatas, yaitu : menyebabkan melesetnya penyelesaian suatu
▪ Aturan 1, memprioritaskan kegiatan tugas (mundur), karena memang diluar
yang mempunyai J-node terkecil, lalu kemampuan sumber daya. Idealnya,
dilakukan penjadwalan terhadap pembebanan ini dapat dikenali sejak dini,
kegiatan tersebut dengan basis kontiniu bahkan sebelum proyek berlangsung. Semakin
(Continuous Basis). dini indentifikasi pembebanan berlebihan ini
▪ Aturan 2, memberikan prioritas pada lebih baik, sehingga permasalahan akan lebih
kegiatan kritis atau mendekati kritis dini dideteksi dan masalah akan lebih awal
dengan total float paling rendah, lalu teratasi. Jadi sebaiknya, setelah penyusunan
dilakukan penjadwalan terhadap jadwal, tindakan yang bijaksana adalah
kegiatan tersebut dengan cara basis mengadakan evaluasi secara cermat (Djoko
kontiniu (Continuous Basis). Pramono,1996).
▪ Aturan 3, memberikan prioritas pada
kegiatan yang mempunyai durasi paling 3. Metodologi penelitian
pendek, lalu dilakukan penjadwalan
Studi ini merupakan penelitian Pada metode ini dilakukan secara
kuantitatif dengan design penelitian komparasi otomatis oleh software Ms. Project. Microsoft
yang bertujuan untuk membandingkan hasil
analisa penjadwalan yang memiliki
keterbatasan sumber daya terhadap proyek
konstruksi gedung Perkuliahan FISIP Tahap II
Universitas Brawijaya dengan metode Levelling
dengan excel (Full Levelling) dan dengan
Microsoft Project (Overallocated). Pendekatan
studi yang digunakan dalam menjawab studi
tersebut adalah melalui tahapan evaluasi dan
kajian yang melingkupi pengumpulan data,
analisa data, dan penyusunan laporan. Dari
tahap pengumpulan data dilakukan kombinasi Project akan secara otomatis melakukan
untuk proses analisa sehingga diperoleh output perataan terhadap sumber daya yang terjadi
berupa kesimpulan yang dapat menunjang overallocated dengan mempertimbangkan
proses penyusunan laporan. berbagai faktor, salah satu contohnya :
Objek yang ditinjau pada penelitian ini hubungan antar aktifitas.
adalah pembangunan gedung Fakultas Ilmu 2. Perataan Penuh (Full Levelling)
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Pada metode ini jumlah sumber daya
Malang.Sedangkan subyek yang ditinjau pada yang dipakai per hari nya mencapai kondisi
penelitian ini adalah keterbatasan sumber daya maksimum yang dapat disediakan oleh
tenaga kerja yang tersedia. penyedia. Sehingga apabila suatu pekerjaan
Data yang dikumpulkan dalam studi ini telah selesai dikerjakan, sumber daya pada
meliputi data sekunder. Data sekunder adalah pekerjaan tersebut dapat dialokasikan pada
data – data pendukung yang dapat dijadikan pekerjaan berikutnya, sehingga tidak ada
input dan refrerensi yang digunakan dalam sumber daya yang mengganggur. Dengan
melakukan analisis penjadwalan yang metode ini aksetan mempercepat durasi
mengalami keterbatasan kebutuhan jumlah proyek.
tenaga kerja pada setiap satuan pekerjaan. Kebutuhan sumber daya pada setiap aktifitas
Data sekunder dapat berupa data penjadwalan yang konflik diatur sedemikian rupa agar
dan kurva S, laporan harian pekerjaan, kontrak jumlahnya sama dengan jumlah sumber daya
proyek. yang dapat disediakan per satuan waktu.
Setelah data terkumpul langkah Dengan aktifitas yang berada pada aktifitas
selanjutnya adalah menganalisis penjadwalan kritis mendapatkan lebih banyak sumber daya.
dengan keterbatasan sumber daya ditinjau Untuk lebih jelasnya dibawah ini :
dengan metode perataan penuh (full levelling)
dan overallocated (leveling) sumber daya. SDi > SDa
Dalam analisis ini membandingkan pengaruh Dimana :
pengurangan jumlah tenaga kerja pada satuan SDi = Sumber Daya yang dibutuhkan per
pekerjaan dibandingkan dengan mengubah satuan waktu
hubungan jalannya suatu aktivitas dengan SDa = Sumber Daya yang dapat disediakan
aktivitas lainnya untuk mendapatkan hasil persatuan waktu
penjadwalan proyek yang paling baik. SDi = ∑SDwi = Jumlah Sumber Daya setiap
1. Overallocated (Leveling) Sumber Daya pekerjaan per satuan waktu
Maka pengurangan sumber daya pada aktifitas dilakukan setelah pekerjaan sebelumnya telah
kritis seminimum mungkin. Sebaliknya berarti selesai.
penambahan sumber daya pada aktifitas kritis Berikut hasil perhitungan metode
semaksimal mungkin. Levelling :
Perhitungan durasi proyek dapat dirumuskan • Pekerjaan Plafon
pada 3-1, sebagai berikut : ▪ Sebelum Levelling
Tabel 4-2. Pekerjaan Plafon sebelum Levelling
t’i = x ti Waktu (dalam minggu)
Pekerjaan Plafond dan Rangka Durasi Kebutuhan Sumber Daya
dimana : 1 2 3456 78 9
Lantai 3 35 hari 3 orang 3 3 333
t’i = sebagian durasi awal setelah ada 333
perubahan sumber daya Lantai 4 21 hari 3 orang
Lantai 5 21 hari 3 orang 33 3
SDo = jumlah sumber daya (tenaga kerja) awal 33 3
Lantai 6 21 hari 3 orang
SD’ = jumlah sumber daya (tenaga kerja) yang
Total 56 hari 3 3 3699 63
berubah (ditambah/dikurangi)
ti = sebagian durasi awal pekerjaan
▪ Setelah Levelling
4. Pembahasan Tabel 4-3. Pekerjaan Plafon setelah Levelling
Waktu (dalam minggu)
4.1 Membuat Lintasan Kritis Pekerjaan Plafond dan Rangka Durasi Kebutuhan Sumber Daya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tabel 4-1. Lintasan Kritis 2 2222 222
Lantai 3 52,5 hari 2 orang
Lantai 4 31,5 hari 2 orang 2222
4.2 Alokasi Tenaga Kerja Menggunakan
Lantai 5 31,5 hari 2 orang 2222
Microsoft Excel
Lantai 6 31,5 hari 2 orang 2 2 22
Alokasi sumber daya tenaga kerja
diselesaikan melalui perhitungan secara Total 147 hari 222222222222222222222
manual untuk mengetahui perubahan durasi
akibat tenaga kerja pada proyek. Analisa Tabel 4-4. Durasi Pekerjaan Plafon
dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel. Proyek Selesai Tanggal
Sebelum di full 13 desember
4.3 Full Levelling levelling 168 hari 2013
Waktu (dalam minggu)
Full Levelling adalah suatu metode dimana Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sumber Daya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
jumlah sumber daya yang dipakai per hari nya Lantai 2 28 hari 9 orang 9 9 99
mencapai kondisi maksimum yang dapat Lantai 3 28 hari 10 orang 10 10 10 10
disediakan oleh penyedia. Sehingga apabila Lantai 4 28 hari 7 orang 7 7 77
suatu pekerjaan telah selesai dikerjakan, Lantai 5 28 hari 11 orang 11 11 11 11
Lantai 6 28 hari 8 orang 9 9 99
sumber daya pada pekerjaan tersebut dapat
Lantai 7 35 hari 1 orang 1 1 1 11
dialokasikan pada pekerjaan berikutnya, Waktu
TotalPekerjaan Pengecetan 77 hariSumber Daya
Durasi Kebutuhan 9 9(dalam9 mi9 n10ggu) 17 29 38 28 21 10
sehingga tidak ada sumber daya yang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
mengganggur. Namun, pada kenyataan data Lantai 2 31,5 hari 8 orang 8888
yang diperoleh di lapangan pada satu pekerjaan Lantai 3 35 hari 8 orang 88888
saja tidak dapat terpenuhi sumber daya tenaga Lantai 4 24,5 hari 8 orang 888
kerjanya. Sehingga, satu pekerjaan dengan Lantai 5 38,5 hari 8 orang 88888
pekerjaan lainnya tidak dapat dilakukan secara Lantai 6 28 hari 8 orang 888
berbarengan, sutu pekerjaan hanya dapat Lantai 7 4,38 hari 8 orang 8
Total 161,88 hari 88888888888888888888888
Setelah di full 16 februari Tabel 4-10. Durasi Pekerjaan Mekanikal dan
levelling 237,5 hari 2014 Elektrikal
Proyek Selesai Tanggal
Sebelum di full 13 desember 2013
levelling 168 hari
• Pekerjaan Pengecatan
Setelah di full 404,67 2 agustus2014
▪ Sebelum Levelling levelling hari
Tabel 4-5. Pekerjaan Pengecatan sebelum
Levelling 4.4 Alokasi Tenaga Kerja Menggunakan
▪ Setelah Levelling Microsoft Project
Tabel 4-6. Pekerjaan Pengecatan setelah Alokasi sumber daya tenaga kerja di
Levelling selesaikan dengan metode analisa Leveling
Tabel 4-7. Durasi Pekerjaan Pengecatan dengan bantuan software Microsoft Project.
Proyek Selesai Tanggal
Sebelum di full 13 desember 4.5 Levelling
leveling 168 hari 2013 Metode Levelling ini merupakan salah satu
Setelah di full 252,38 3 maret 2014 cara otomatis yang ditawarkan untuk perataan
leveling hari tenaga kerja pada program Microsoft Project.
Leveliing akan secara otomatis
memperhitungkan hubungan antar aktifitas
• Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
kegitan serta waktu slack pada satu pekerjaan.
▪ Sebelum Levelling
Berikut hasil perhitungan metode
Tabel 4-8. Pekerjaan Mekanikal dan
Levelling :
Elektrikal sebelum Levelling
• Pekerjaan Plafon
Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sumber Daya
Waktu (dalam minggu) ▪ Sebelum Levelling
12 3 4 5 6 7 8
Lantai 3 35 hari 26 orang 26 26 26 26 26

Lantai 4 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Lantai 5 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Lantai 6 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Total 56 hari 28 54 82 110 110 84 56 28


▪ Setelah Levelling
Tabel 4-9. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Setelah Levelling

Waktu (per 2 minggu)


Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sumber Daya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415 16 17 181920212223
Lantai 3 75,83 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 4 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 5 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 6 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Total 320,83 hari 12121212 12 1212 12121212121212 12 12 12 121212121212


▪ Setelah Levelling ▪ Setelah Levelling

• Pekerjaan Pengecatan
▪ Sebelum Levelling • Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
▪ Sebelum Levelling
▪ Setelah Levelling Pekerjaan Lantai 7 : pekerjaan
beton, pekerjaan batu,pasangan
dan partisi, pekerjaan pengecatan.
2. Pada proyek pembangunan gedung
FISIP Tahap II pekerjaan pada tahap
finishing mengalami keterlambatan
dalam pengerjaannya. Pekerjaan –
pekerjaan finishing yang
mengalami keterlambatan adalah
pekerjaan plafond, pengecatan dan
mekanikal elektrikal. Pekerjaan –
pekerjaan tersebut mengalami
keterlambatan karena tidak dapat
terpenuhinya jumlah tenaga kerja
pada pekerjaan pengecatan yang
termasuk didalam lintasan kritis
dan juga pada pekerjaan plafond
dan ME yang dijadwalkan pada
5. Kesimpulan dan Saran
akhir proyek.
Hasil penelitian diatas dapat 3. Setelah dilakukan analisa dengan
disimpulkan sebagai berikut : metode Levelling dengan
1. Dengan penjadwalan proyek pada Microrosft Project penjadwalan
Microsoft Project dapat diketahui pada proyek menjadi terlambat,
lintasan – lintasan kritis yang terjadi Dengan metode ini Microsoft
pada proyek. Lintasan kritis yang Project akan secara otomatis
terjadi pada proyek adalah sebagai melakukan perhitungan
berikut : keterlambatan dan melakukan
Pekerjaan Lantai 1 : pekerjaan perubahan urutan aktifitas untuk
tanah, pekerjaan beton, pekerjaan dilaksanakan.
batu pasangan dan partisi. 4. Setelah dilakukan analisa secara
Pekerjaan Lantai 2 : pekerjaan manual dengan metode Full
tanah, pekerjaan beton, pekerjaan Levelling, penjadwalan pada
batu pasangan dan partisi. proyek menjadi terlambat. Dengan
Pekerjaan Lantai 3 : pekerjaan metode ini perhitungan
tanah dan pekerjaan beton. keterlambatan dilakukan secara
Pekerjaan Lantai 4 : pekerjaan manual dan urutan pelaksanaan
beton. aktifitas ditentukan sendiri
Pekerjaan Lantai 5 : pekerjaan berdasarkan perhitungan waktu
beton. tercepat serta logika kemudahan
Pekerjaan Lantai 6 : pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan.
beton, pekerjaan batu,pasangan 5. Perhitungan dengan kedua metode
dan partisi, pekerjaan keramik, tersebut dapat dilihat bahwa
pekerjaan pengecatan. penggunaan metode Full Levelling
dengan bantuan Microsoft Excel
maupun metode Levelling dengan
bantuan Microsoft Project
menghasilkan total durasi dari 168
hari menjadi 404,67 hari, sehingga
menghasilkan waktu
keterlambatan 236,67 hari yang
disebabkan pada pekerjaan ME.
Perbedaan kedua metode tersebut
terletak pada urutan pelaksanaan
aktifitas. Pada metode Levelling
dengan Microsoft Project dilakukan
perhitungan waktu keterlambatan
secara otomatis sedangkan dengan
metode Full Levelling dilakukan
perhitungan waktu keterlambatan
secara manual dan urutan
pelaksanaan aktifitas ditentukan
sendiri berdasarkan perhitungan
waktu tercepat.
Adapun saran yang dapat disampaikan :
1. Perlu adanya kajian ulang perhitungan
tenaga kerja dengan analisa SNI, karena
pada kenyataannya di lapangan
perhitungan tenaga kerja tidak sama
dengan analisa SNI.
2. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
dilapangan sebaiknya ditentukan oleh
pengalaman kerja kontraktor dan
database perusahaan.
3. Perusahaan harus merencanakan
kebutuhan tenaga kerja secara matang
agar tidak terjadi keterbatasan tenaga
kerja.
4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
mengenai kebutuhan tenaga kerja
dengan menggunakan SNI dengan yang
terjadi di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA Pramono, Djoko. 1996. Microsoft Project 4.0.
Burati, James L. Michael F. Matthews dan Jakarta: PT. Elex Media
Satyanarayana N. Kalidindi. Komputindo.
Juni 1991. Quality Santosa, Budi. 2009. Manajemen Proyek:
Management in Construction Konsep dan Implementasi.
Industry. Journal of Edisi Pertama. Yogyakarta:
Construction Engineering and Graha Ilmu.
Management. Simanjuntak, PJ. 2004. Reformasi Sisten
Edwin B. Flippo dalan T. Tani Handoko. 1998. Pengupahan Nasional. Volume
Manajemen Personalia dan 5. Jakarta: Erlangga.
Sumber Daya Manusia. Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek:
Yogyakarta: BPFE. dari Konseptual Sampai
Emanuel, Andi Wahju Rahardjo. Hapnes Toba Operasional. Jakarta: Erlangga.
dan Yenni M. Djajalaksana. Syahrir, Kartini. 1995. Pasar Tenaga Kerja
2009. Panduan Lengkap Indonesia: Kasus Sektor
Mengelola Proyek dengan Konstruksi, Jakarta: Pustaka
Microsoft Project 2007. Edisi Utama Grafiti.
Pertama. Yogyakarta: Graha Unas, Saifoe El. Resources Allocation.
Ilmu. http://saifoe.freeforums.org/,
Ervianto, Wulfram I. 2005. Manajemen Proyek diakses 27 Januari 2014 pada
Konstruksi. Edisi Revisi. pukul 13.29.
Yogyakarta: Andi Offset. Unas, Saifoe El. Manajemen Proyek.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. http://saifoemk.lecture.ub.ac.i
Manajemen Sumber Daya d/, diakses 25 Juni 2014 pada
Manusia. Jakarta: PT. Grasindo. pukul 12.51.
Harley dan Bowin. 1996. Human Resources
Management : An Experience
Approch. Prentice Hall .
Husen, Abrar. 2009. Manajemen Proyek.
Yogyakarta: Andi Offset.
Kusnaedi. 2003. Ekonomi SDM. Jakarta:
Erlangga.
Meredith, Jack R. dan Mantel JR. 1989. Project
Management a Managerial
Approch. Edisi Kedua. John
Wiley & Sons Inc
Nugraha, Paulus. Ishak Natan dan R. Sutjipto.
2006. Manajemen Proyek
Konstruksi I. Jakarta: Kartika
Yudha.
Nugraha, Paulus. Ishak Natan dan R. Sutjipto.
2006. Manajemen Proyek dan
Konstruksi 2. Jakarta: Kartika
Yudha.

Anda mungkin juga menyukai