Anda di halaman 1dari 16

KAJIAN PENERAPAN TIME MANAGEMENT

PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG


DI KOTA SURAKARTA

Herman Susila
Muhamad Abdul Azis

Abstrak

Salah satu faktor Keberhasilan pelaksanaan dalam suatu proyek konstruksi dapat
dilihat dari waktu penyelesaian pekerjaan. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat
berdampak pada anggaran yang sudah direncanakan, tidak hanya cash flow tetapi bisa juga
menyebabkan pembengkaan biaya. Oleh karena itu perlu adanya manajemen waktu dengan
baik.

Kota Surakarta saat ini merupakan kota yang berkembang pesat hal ini ditandai
dengan banyaknya pembangunan fisik di kota in khususnya untuk proyek pemerintah yang
didanai oleh pemerintah daerah. Tetapi dalam tahap pelaksanaan fisik masih terdapat
kendala dan masalah yang dihadapi dilapangan. Hal ini bisa dilihat dari 30 proyek Pemkot
yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) dan APBD 2007 tidak memenuhi target waktu
(Pemkot Surakarta,2009). Oleh karena itu maka perlu adanya penelitian untuk mengetahui
bagaimana manajemen waktu pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh kontraktor yang ada
di kota Surakarta.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melalui kuisioner dan
wawancara. Dimana telah terkumpul kuisioner sebanyak 73 dari 85 kuisioner yang disebar ke
perusahaan-perusahaan konstruksi di Kota Surakarta yang menangani pelaksanaan proyek
konstruksi gedung. Perusahaan tersebut terdiri dari 27 perusahaan dengan grade 5, 16
perusahaan dengan grade 4, 14 perusahaan dengan grade 3, dan 16 perusahaan dengan
grade 2.
Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi dari hasil jawaban responden. Dari hasil
analisis diperoleh bahwa dalam manajemen waktu kontraktor selalu membuat detail schedule
sebelum berjalanya proses konstruksi, membuat perkiraan kurun waktu pekerjaan dan urutan
pekerjaan. Dalam memonitoring kontraktor membuat tabel ataupun ringkasan kemajuan
pekerjaan. Kontraktor melakukan pembandingan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan
rencana apabila ada keterlambatan, kontraktor juga melakukan analisis untuk mengetahui
penyebab keterlambatan. Untuk mengatasi keterlambatan maka kontraktor menambah jumlah
alat dan menambah jam kerja (lembur). Apabila diperlukan maka project manager melakukan
perubahan update schedull untuk menyesuaikan dengan kondisi dilapangan.
Kata kunci : time management

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang akan berdampak pada keterlambatan
Kegiatan proyek konstruksi penyelesaian pekerjaan.
merupakan kegiatan yang sifatnya sementara Keterlambatan dalam proyek
yang berlangsung dalam jangka waktu konstruksi merupakan permasalahan yang
tertentu, dengan alokasi sumber daya dan menyebabkan dampak negatif bagi proyek
anggaran tertentu untuk mencapai suatu dan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek.
hasil tertentu yaitu suatu bangunan dengan Keterlambatan yang terjadi tidak hanya
kriteria mutu yang telah disyaratkan. Di menyebabkan meningkatnya durasi
dalam proses mencapai tujuan tersebut ada kegiatan, tetapi akan berpengaruh juga
batasan yang harus dipenuhi, yaitu besar terhadap meningkatnya biaya konstruksi.
anggaran yang dialokasikan, jadwal serta
mutu yang harus dipenuhi (Iman Soeharto, 1.2. Perumusan Masalah
1999). Untuk mencapai tujuan yang telah Berdasarkan uraian latar belakang
ditentukan dalam suatu proyek dengan permasalahan di atas, maka yang menjadi
waktu yang cepat, tepat dan efektif maka rumusan masalah dalam penelitian ini
perlu adanya penerapan time management adalah bagaimana pelaksanaan manajemen
(manajemen waktu) yang baik dalam waktu pada proyek konstruksi gedung di
pelaksanaan proyek konstruksi. Apabila Surakarta.
tidak ada manajemen waktu yang baik maka
1.3. Tujuan Penelitian disediakan pedoman yang spesifik untuk
Sesuai dengan masalah tersebut, menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cepat dan efisien (Clough dan Scars dalam
bagaimana penerapan time management Ardani . 2009)
(manajemen waktu) pada pelaksanaan
2.2. Aspek Kegiatan Time Management
proyek konstruksi gedung di Surakarta.
Time management dalam suatu
1.4. Batasan Masalah proyek merupakan suatu proses kegiatan
Penelitian dibatasi pada pelaksanaan dalam merencanakan serta mengendalikan
proyek konstruksi gedung di Surakarta. waktu pelaksanaan proyek. Karena
Responden diambil dari tingkat level merupakan suatu proses maka kegiatan-
manajemen menengah yang menyangkut kegiatan tersebut saling berurutan satu
dengan pelaksanaan manajemen waktu dengan yang lainnya. Urutan Kegiatan
proyek konstruksi gedung pada perusahaan tersebut adalah
kontraktor. 1. menentukan penjadwalan,
2. Mengukur dan membuat laporan
2. TINJAUAN PUSTAKA kemajuan,
2.1. Time Management 3. Membandingkan kemajuan di lapangan
dengan penjadwalan,
Pengertian time management atau
4. Menentukan akibat yang ditimbulkan
manajemen waktu adalah proses
pada akhir penyelesaian,
merencanakan, menyusun dan
5. Merencanakan penanganan untuk
mengendalikan jadwal kegiatan proyek.
mengatasi akibat tersebut, dan
Time management diperlukan untuk
6. Memperbaharui penjadwalan proyek.
memastikan waktu penyelesaian proyek.
Dalam pengendalian manajemen waktu
meliputi pengendalian preventif, yaitu 2.2.1. Menentukan Penjadwalan Proyek
pengendalian yang dilakukan pada saat Manajemen waktu pada suatu proyek
proses pekerjaan sedang berjalan dan (Project Time Management) memasukkan
pengendalian represif , yaitu pengendalian semua proses yang dibutuhkan dalam
yang dilakukan setelah pekerjaan selesai. upaya untuk memastikan waktu
Dimana dalam pengendalian tersebut telah penjadwalan hinnga penyelesaian suatu
proyek. Ada lima proses utama dalam yang tingkat level-nya.
tersusun dalam penjadwalan proyek, yang – Elemen pekerjaan dalam WBS
dijelaskan dari (PMI 2000) yaitu: merupakan pekerjaan yang terukur.

1. Pendefinisian aktivitas Work Breakdown Setelah menguraikan pekerjaan


Structure (WBS) menjadi aktivitas-aktivitas pekerjaan kecil,
2. Urutan aktivitas langkah selanjutnya adalah membuat urutan
3. Estimasi durasi aktivitas atau hubungan keterkaitan antara aktivitas
4. Penyusunan jadwal (schedul) satu dengan aktivitas kegiatan lainnya.
5. Pengendalian jadwal Hubungan ini disebut dengan konstrain

Work Breakdown Structure (WBS) (constraints) atau logika ketergantungan.


Terdapat tiga macam konstrain yang perlu
adalah salah satu cara mengidentifikasi
diperhatikan dalam menyusun urutan
pekerjaan dengan menguraikan pekerjaan
aktivitas (Ardani, 2009), yaitu:
proyek menjadi pekerjaan – pekerjaan kecil
yang secara operasional mudah – Konstrain teknologi, meliputi metode
dilaksanakan serta mudah diestimasi biaya konstruksi dan prosedur.
dan waktu pelaksanaannya (Santosa, 2009). – Konstrain manajerial, meliputi sumber
Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai daya, waktu, biaya dan kualitas.
pedoman penyusunan WBS (Ervianto, – Konstrain eksternal, meliputi cuaca,
2004) : peraturan dan bencana alam.
– Susunan WBS dibuat bertingkat (level) Setelah terbentuk hubungan antar
menurut ketelitian spesifikasi aktivitas-aktivitas kegiatan tersebut, maka
pekerjaannya. selanjutnya adalah menentukan waktu yang
– Susunan WBS dibuat atas dasar diperlukan untuk menyelesaikan setiap
penguraian yang diskrit dan logis. aktivitas (durasi) dari aktivitas-aktivitas
– Jumlah level sesuai dengan kebutuhan kegiatan tersebut. Durasi suatu aktivitas
tingkat pengelolaanya. adalah panjangnya waktu pekerjaan mulai
– Jumlah elemen pekerjaan tiap level dari start sampai finish. Ada 2 pendekatan
sesuai dengan kebutuhan dalam menentukan durasi aktifitas, yaitu :
pengelolaannya.
1. Pendekatan Teknik, meliputi :
– Tiap eleman WBS diberi nomor,
a) Memeriksa persediaan sumber daya
dengan penomeran yang sesuai dengan
b) Mencatat produktivitas sumber daya Macam-macam jadwal proyek (schedule)
c) Memeriksa kuantitas pekerjaan dapat dibagi menjadi 2, yaitu bagan balok
d) Kemudian menentukan durasi dan jaringan kerja.
[(c/a)*b ] Langkah terakhir dalam penjadwalan
2. Pendekatan praktek, meliputi : proyek adalah pengendalian jadwal.
a) Pendekatan dari pengalaman yang Pengendalian jadwal merupakan proses
terdahulu sebagai acuan untuk untuk memastikan apakah kinerja yang
penyusunan estimasi durasi aktivitas dilakukan sudah sesuai dengan alokasi
b) Pendekatan dari keputusan- waktu yang sudah direncanakan, untuk
keputusan yang telah diambil menghindari tidak keluar dari alur jalur
Setelah mendapatkan hubungan antar penjadwalan. Hal yang perlu diperhatikan
aktivitas dan durasi dari aktivitas-aktivitas dalam pengendalian jadwal adalah:
tersebut, maka langkah selanjutnya adalah a) Pengaruh dari faktor-faktor yang
menyusun jadwal (schedule). Menyusun menyebabkan perubahan jadwal dan
jadwal berarti menentukan kapan suatu memastikan perubahan yang terjadi bisa
aktivitas dalam proyek akan dimulai dan disetujui
kapan harus selesai. Pembuatan jadwal b) Menentukan perubahan dari jadwal baru
proyek merupakan proses iterasi dari proses yang ditentukan dari jadwal lama
input yang melibatkan estimasi durasi dan sebelum ada perubahan
biaya hingga penentuan jadwal proyek. c) Melakukan tindakan bila pelaksanaan
Schedul dibagi menjadi 2 bagian utama proyek berbeda dari perencanaan awal
yaitu : proyek
a) Master Schedule berisikan tentang
kegiatan-kegiatan utama dari suatu
2.2.2. Mengukur dan membuat laporan
proyek yang dibuat untuk level excutive
kemajuan proyek (monitoring)
management.
Setelah proyek berjalan untuk
b) Detailed Schedule yang berisikan detail
mengetahui perkembangan pelaksanaan
dari kegiatan-kegiatan utama yang
proyek, maka perlu dilakukan pengukuran
dibuat untuk membantu para pelaksana
pada pekerjaan yang dituangkan dalam
dalam pengerjaan di lapangan.
suatu laporan. Laporan kemajuan proyek
menjelaskan kemajuan proyek sampai sudah direncanakan. Evaluasi pada tahap
dengan saat pelaporan. Beberapa langkah pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui
yang dilakukan dalam mengukur dan aktivitas – aktivitas pekerjaan yang
membuat laporan kemajuan proyek, yaitu terlambat dan menganalisis penyebab
(Soeharto, Clough dan Sears, dalam keterlambatannya serta akibat yang
Ardani, 2009) : ditimbulkan adanya keterlambatan tersebut

1. Mengukur dan mencatat hasil kerja 2.2.3. Merencanakan dan menetapkan


Dalam pengukuran dan pencatatan tindakan perubahan (plan and
hasil kerja harus diperoleh informasi sebagi implement corrective action)
berikut : Setelah membandingkan jadwal
a) Memperoleh informasi actual start yang ditetapkan dengan hambatan yang
dan actual completion date terjadi dalam perjalanan konstruksi maka
b) Memperoleh informasi kemajuan harus dibuat keputusan perubahn yang
dari setiap aktivitas (progress) mendasar bagaimana solusi agar tidak
c) Memperoleh informasi perubahan terjadi keterlambatan dan menghindari
hubungan atau urutan dari suatu permasalahan tersebut muncul kembali.
aktivitas (job logic) Jalan keluar agar permasalahan
d) Memperoleh informasi laporan keterlambatan suatu proses konstruksi
singkat tentang kejadian penting dapat di kendalikan dengan jalan sebagi
pada saat pengerjaan proyek berikut (Soeharto, Clough dan Sars, dalam
2. Mencatat pemakaian sumber daya Ardani, 2009) :
3. Memeriksa kualitas
1) Menambah jumlah tenaga kerja
4. Mencatat kinerja dan produktivitas
2) Jadwal alternative (lembur, shif)
3) Membagi-bagi pekerjaan ke
2.2.3. Membandingkan progress yang subkontraktor
dicapai dengan jadwal rencana. 4) Work Splitting (pembagian pekerjaan
Selama proyek berjalan perlu dengan durasi yang lama)
dilakukan evaluasi (Santosa, 2009). Evaluasi 5) Mencari sumber dana ataupun sponsor
dilakukan dengan cara membandingkan
kemajuan pelaksanaan dengan jadwal yang
2.2.3 Memperbaharui penjadwalan penyelesaian sesuai dengan waktu yang
proyek (update operational dialokasikan (Santosa, 2009). Oleh karena
schedule) itu perlu adanya pengelolaan waktu (time
management) dengan baik. Time
Apabila hasil pelaksanaan proyek
management dalam proyek konstruksi
menyimpang jauh dari rencana, baik dalam
merupakan proses kegiatan-kegiatan yang
hal biaya maupun jadwal dan tidak dapat
saling berurutan satu dengan yang lainnya.
dikendalikan dengan cara-cara penanganan
Kegiatan tersebut adalah Menentukan
seperti diatas, maka rencana penjadwalan
Penjadwalan Proyek, Mengukur dan
harus diubah untuk menyelesaikan pekerjaan
membuat laporan kemajuan proyek
proyek yang tersisa (Santosa, 2009).
(monitoring), Membandingkan progress
Tujuan dasar dari update operational
yang dicapai dengan jadwal rencana
schedule adalah memperbaharui jadwal
(analisis), Merencanakan dan menetapkan
pekerjaan yang lama dengan jadwal yang
tindakan perubahan (plan and implement
baru sesuai kondisi di lapangan untuk
corrective action), Memperbaharui
menghindari keterlambatan dan hambatan
penjadwalan proyek (update operational
dalam proses konstruksi, hal ini bertujuan
schedule).
supaya pekerjaan dapat diselesaikan tepat
Tujuan yang diharapkan dari
waktu.
penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana penerapan time management
3. METODOLOGI PENELITIAN
(manajemen waktu) pada pelaksanaan
3.1. Kerangka Pikir proyek konstruksi gedung di Surakarta.

Proyek mempunyai sifat karakteristik Pengumpulan data dilakukan melalui

berbeda dengan aktifitas kegiatan yang rutin. kuesioner. Analisis data dilakukan dengan

Sifat tersebut antara lain adalah bahwa analisis mean pada variabel-variabel

proyek bersifat sementara dan mempunyai manajemen waktu.

ketidak pastian yang tinggi. Dalam proses


pelaksnaannya harus memperhatikan 3.2. Tahapan Penelitian
batasan-batasan anggaran, mutu dan waktu. Tahapan yang direncanakan dalam
Salah satu syarat bahwa proyek tersebut penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap,
dikatakan berhasil apabila waktu yaitu:
a. Identifikasi masalah dan tujuan pelaksanaan proyek konstruksi gedung
penelitian di Surakarta. Responden dari perusahaan
Identifikasi masalah dan tujuan kontraktor.
penelitian sebagaimana diuraikan pada d. Pengolahan data
bab pendahuluan. Untuk dapat Setelah memperoleh data di lapangan,
mengidentifikasi faktor-faktor kemudian dilakukan perhitungan dengan
manajemen waktu, maka dilakukan metode yang sesuai tujuan penelitian.
kajian terhadap teori-teori dan literatur. Pengolahan data diawali dengan
b. Desain kuesioner membuat tabulasi-tabulasi jawaban
Kuesioner di buat sebagai alat untuk questioner dari responden, selanjutnya
mengumpulkan data yang digunakan menguji validitas dan reliabilitas dari
sebagai dasar untuk analisis dalam pertanyaan questioner.
mencapai tujuan yang telah ditentukan e. Analisis dan Pembahasan
dalam penelitian ini. Pertanyaan- Hasil pengolahan data yang dihasilkan
pertanyaan yang disusun dalam pada butir (d) kemudian dianalisis dan
kuesioner bertujuan untuk dikaji lebih lanjut.
mengumpulkan informasi tentang :
f. Kesimpulan dan Saran
- Data responden
- Penerapan variabel - variabel 3.3. Variabel Penelitian
manajemen waktu Variabel - variabel time
c. Pengumpulan data management, diambil dari penelitian -
Alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian sebelumnya. Faktor-faktor yang
penelitian ini adalah menggunakan menjadi instrument pengukuran variabel-
kuesioner yang dibagikan kepada variabel tersebut kemudian dikodekan
responden yang pernah terlibat dalam seperti yang ada pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Variabel – variabel penelitian

Faktor Variabel Kode


Aspek Pernahkah membuat Master Schedule dahulu sebelum berjalanya proses X1
Schedule konstruksi.
Pernahkah membuat Detail Schedule sebelum berjalanya proses konsruksi. X2

Pernahkah dibuat menjadi satu antara Master Schedule dengan Detail Schedule. X3
Pernahkah membuat identifikasi aktivitas (Work Breakdown Structure /WBS) X4
sebelum berjalanya suatu aktivitas konstruksi.
Apakah membagi-bagi lagi ke bagian yang lebih terperinci dalam WBS tersebut. X5

Apakah pernah membuat WBS sesuain dengan pengalaman masa lampau. X6

Pernahkah membuat urutan kegiatan sebelum berjalanya proses konstruksi. X7


Apakah sering menggunakan Metode GANTT/BAR chart dalam penyusunan X8
kegiatan tersebut.
Apakah selalu membuat perkiraan kurun waktu berjalanya proses konsatruksi. X9
Apakah selalu membuat perkiraan kurun waktu datangnya material,peralatan, X10
tenaga kerja
Apakah menggunakan program aplikasi komputer dalam penyusunan Schedule X11
Aspek X12
Apakah pernah mengukur dan mencatat hasil kerja dalam proyek konsturksi.
Monitoring
Apakah anda selalu mengukur kemajuan kerja pada proyek konstuksi. X13
Apakah anda sering membuat table ataupun ringkasan kemajuan dal X14
memonitoring.
Apakah anda selalu mencatat pemakaian sumber daya berkaitan dengan proyek X15
konstruksi.
Apakah anda selalu memakai period-period waktu tertentu dalam penyusunan. X16

Apakah sering laporan antara peralatan dan material dibuat menjadi satu. X17

Apakah sering mengalami hambatan saat mencatat pemakaian sumber daya. X18
Apakah selalu ada pemeriksaan dan pencatatan terhadap kualitas sumber daya X19
(material dan peralatan)
Apakah menggunakan konsultan saat pelakukan pemeriksaan kualitas X20

Apakah mengalami hambatan saat memeriksa kualitas. X21

Apakah anda selalu mencatat kinerja dan produktivitas pekerja. X22

Apakah mengalami hambatan dalam mencatat kinerja dan produktivitas pekerja. X23
Faktor Apakah selalu melakukan analisis dari hasil pengukuran d pencatatan hasil X24
Analisis pekerjaan.
Apakah selalu membandingkan secara berkala perencanaan kemajuan proyek X25
dengan kemajuan dilapangan
Apakah pernah mengalami hambatan dalam analisis kinerja proyek konstruksi. X26

Apakah pernah terjadi perubahan setelah terjadi analisis. X27


Apakah anda selalu memeriksa kemungkinan munculnya jalur kritis baru setelah X28
terjadinya analisis tersebut.
Apakah anda selalu update dalam melakukan pemeriksaan. X29
Aspek
Apakah anda sering melakukan pengoreksian disaat terjadi keterlambatan dalam X30
Correction
proyek konstruksi.
Action
Apakah sering anda mempercepat aktivitas apabila mengalami keterlambatan. X31
Apakah anda sering menambah jumlah alat, sekaligus mempercepat material X32
untuk mengatasi ketelambatan.
Apakah pernah melakukan penambahan jam (lembur) untuk mengatasi X33
keterlambatan.
Apakah ada hambatan dalam pengoreksian kegitan konstruksi tersebut. X34
Aspek
Apakah pernah ada perubahan schedule apabila terjadi hambatan-hambatan X35
Update
dalam berjalanya proses konstruksi.
Schedule
Apakah sering Project Manager melakukan perubahan Update Schedule tersebut. X36

Apakah ada hambatan- hambatan dalam Update Schedule tersebut. X37

3.4. Metode Analisis Data X2 = frekuensi jawaban ”tidak


Analisis dalam penelitian ini pernah”
menggunakan metode mean ranking. Mean X3 = frekuensi jawaban ”jarang”
ini didapat dengan cara menjumlahkan data X4 = frekuensi jawaban ”kadang-

seluruh individu dalam kelompok itu, kadang”


kemudian dibagi dengan jumlah individu X5 = frekuensi jawaban “sering”
yang ada pada kelompok tersebut. Hal ini
Nilai rata-rata dari masing-masing
dapat dilihat dengan rumus berikut :
responden dapat dikelompokkan ke dalam
∑ i. interval, karena data ini merupakan data

Me = -------------------- ordinal sehingga skala data harus interval.

n −
=

Dimana: 5−1
= = 0,8
8
Me = nilai rata-rata (mean)
n = jumlah responden Dari nilai interval tersebut maka dapat

i = kategori index responden ditentukan skala distribusi pendapat

(i= 1,2,3,4,5) responden sebagai berikut :

Xi = frekuensi pada (i) yang diberikan a. Nilai rata-rata 1,00 – 1,79 = penerapan

responden, sebagai persentase variabel time management dalam proyek

pada jumlah responden terhadap tidak perlu dilakukan.

masing-masing permasalahan. b. Nilai rata-rata 1,80 – 2,59 = penerapan


variabel time management dalam proyek
X1 = frekuensi jwaban ”tidak perlu”
tidak pernah dilakukan.
c. Nilai rata-rata 2,60 – 3,39 = penerapan 4. ANALISIS DAN HASIL
variabel time management dalam proyek
4.1. Deskripsi Responden
jarang dilakukan.
Tabel 4.1. menunjukkan deskripsi
d. Nilai rata-rata 3,40 – 4,19 = penerapan
jabatan dan pendidikan dari responden dan
variabel time management dalam proyek
tabel 4.2. menunjukkan pengalaman
kadang-kadang dilakukan.
perusahaan dari responden.
e. Nilai rata-rata 4,20 – 5,00 = penerapan
variabel time management dalam proyek
sering dilakukan.

Tabel 4.1. Jabatan dan Pendidikan


No Uraian Kualifikasi Kontraktor (%)
Gred 5 Gred 4 Gred 3 Gred 2
1. Jabatan Dalam Perusahaan
Project Manager 48.15 56.25 57.14 81.25
Site Manager 22.22 18.75 28.57 12.5
Pelaksana Lapangan 29.63 25 14.29 6.25
2. Pendidikan Terakhir
STM-Bangunan Gedung 0 12.5 0 12.5
S-1 Tehnik Sipil/Arsitek 95.29 81.25 100 75
S-2 Tehnik Sipil/Arsitek 3.71 6.25 0 12.5

Table 4.2. Pengalaman Perusahaan


No Uraian Kualifikasi Kontraktor (%)
Gred 5 Gred 4 Gred 3 Gred 2
1 Cara Perolehan Pekerjaan
Tender 75 66.66 40 30
Pemilihan Langsung 15.62 5.55 25 40
Penunjukkan langsung 9.38 27.79 35 30
2 Pengalaman Perusahaan
Lebih kecil 3 tahun 7.40 0 0 6.25
3-7 tahun 7.40 18.75 28.57 37.5
8-10 tahun 3.72 12.5 28.57 18.75
> 10 tahun 81.48 68.75 42.86 37.5
3 Cara Pelaksanaan Pekerjaan
Kontraktor Utama 81.82 93.75 92.86 88.88
Joint Operation 3.03 0 7.14 5.56
Sub Kontraktor 15.15 6.25 0 5.56
4 Waktu Penyelesaian
Tepat Waktu 92.5 100 100 100
Tidak tepat waktu 7.5 0 0 0

4.2. Analisis Penerapan Time Membuat identifikasi aktivitas 73 4,03


Management. (Work Breakdown Structure /WBS)
sebelum berjalanya suatu aktivitas
Analisis manajemen waktu konstruksi.
kontraktor merupakan analisis data terhadap Membagi-bagi lagi ke bagian yang 73 3,64
lebih terperinci dalam WBS tersebut.
lima variabel yang teridentifikasi
Membuat WBS sesuain dengan 73 3,88
mempengaruhi manajemen waktu kontraktor pengalaman masa lampau.
yaitu aspek schedule, aspek monitoring, Membuat urutan kegiatan sebelum 73 4,63

aspek analisis, aspek correct action, dan berjalanya proses konstruksi.


Menggunakan Metode 73 3,95
aspek update schedule. Kelima variabel
GANTT/BAR chart dalam
tersebut dibentuk oleh indikator-indikator penyusunan kegiatan tersebut.
dengan total 37 pertanyaan dan jawaban dari Membuat perkiraan kurun waktu 73 4,59
berjalanya proses konstruksi.
setiap pertanyaan tersebut telah diukur
Membuat perkiraan kurun waktu 73 4,48
berdasarkan nilai pada skala Likert′s. datangnya material,peralatan, dan
Analisis dilakukan dengan bantuan soft ware tenaga kerja
Menggunakan program aplikasi 73 4,49
SPSS. Hasil analisis adalah seperti pada
komputer dalam penyusunan
tabel di bawah ini :
Schedule

Tabel 4.3. Aspek schedule dalam Valid N (listwise) 73


manajemen waktu

N Mean Tabel 4.4. Aspek monitoring dalam


Membuat Master Schedule dahulu 73 4,81
manajemen waktu
sebelum berjalanya proses N Mean

konstruksi. Mengukur dan mencatat hasil kerja 73 4,79


Membuat Detail Schedule sebelum 73 4,30 dalam proyek konsturksi.
berjalanya proses konstruksi. Mengukur kemajuan kerja pada 73 4,81
Dibuat menjadi satu antara Master 73 4,03 proyek konstuksi.
Schedule dengan Detail Schedule. Membuat table ataupun ringkasan 73 4,42
kemajuan dalam memonitoring.
Mencatat pemakaian sumber daya 73 4,60 Update dalam melakukan 73 4,48
yang berkaitan dengan proyek pemeriksaan.
konstruksi. Valid N (listwise) 73
Memakai period-period waktu 73 4,10
tertentu dalam penyusunan.
Laporan antara peralatan dan 73 3,78
Tabel 4.6. Aspek correct action dalam
manajemen waktu
material dibuat menjadi satu.
Mengalami hambatan saat mencatat 73 3,68 N Mean
pemakaian sumber daya. Melakukan pengoreksian disaat 73 4,73
Ada pemeriksaan dan pencatatan 73 4,49 terjadi keterlambatan dalam proyek
terhadap kualitas sumber daya konstruksi.
(material dan peralatan) Mempercepat aktivitas apabila 73 4,41
Menggunakan konsultan saat 73 3,81 mengalami keterlambatan.
melakukan pemeriksaan kualitas Menambah jumlah alat, sekaligus 73 4,42
Mengalami hambatan saat 73 3,66 mempercepat material untuk
memeriksa kualitas. mengatasi ketelambatan.
Mencatat kinerja dan produktivitas 73 4,56 Melakukan penambahan jam 73 4,40
pekerja. (lembur) untuk mengatasi
Mengalami hambatan dalam 73 3,41 keterlambatan.
mencatat kinerja dan produktivitas Ada hambatan dalam pengoreksian 73 3,55
pekerja. kegitan konstruksi tersebut.
Valid N (listwise) 73 Valid N (listwise) 73

Tabel 4.5. Aspek analysis dalam Tabel 4.7. Aspek update schedule dalam
manajemen waktu manajemen waktu
N Mean N Mean
Melakukan analisis dari hasil 73 4,36 Ada perubahan schedule apabila 73 4,27
pengukuran dan pencatatan hasil terjadi hambatan-hambatan dalam
pekerjaan. berjalanya proses konstruksi.
Membandingkan secara berkala 73 4,48 Project Manager melakukan 73 3,75
perencanaan kemajuan proyek perubahan Update Schedule
dengan kemajuan dilapangan tersebut.
Mengalami hambatan dalam analisis 73 3,62 Ada hambatan hambatan dalam 73 3,27
kinerja proyek konstruksi. Update Schedule tersebut.
Terjadi perubahan setelah terjadi 73 3,90 Valid N (listwise) 73
analisis.
Memeriksa kemungkinan 73 3,70
munculnya jalur kritis baru setelah Pembuatan schedule sebelum
terjadinya analisis tersebut. berjalannya suatu konstruksi diharapkan
perjalanan proyek bisa tertata sesuai dengan tersebut sangaat diperlukan untuk mengetahui
rencana yang diatur dan direncanakan. apakah pelaksanaan proyek terlambat atau tidak

Terlihat dari tabel 4.3 aspek schedul, yang dan juga untuk mengetahui penyebabnya apabila
pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan.
sering dilakukan adalah pembuatan master
Dalam aspek ini kontraktor kadang-kadang
schedul serta detail schedul untuk berjalanya
mengoreksi munculnya jalur kritis baru.
proses konstruksi, membuat urutan
pekerjaan dan durasi pekerjaan. Untuk Dari tabel 4.6. Aspek correct action

identifikasi pekerjaan dengan WBS dari terlihat bahwa kontraktor apabila terjadi

hasil analisis termasuk kategori kadang- keterlambatan pelaksanaan penyelesaian

kadang yang dibuat oleh kontraktor. Ini pekerjaan sering melakukan koreksi,

berarti kontraktor dalam mengikuti tender menambah jumlah alat dan menambah jam

kurang memperhatikan lingkup pekerjaan kerja (lembur). Kegiatan tersebut harus

secara detail, hanya menggunakan data BQ dilakukan untuk mgejar keterlambatan agar

(Bill of Quantity) saja. Apa bila dalam penyelesaian akhir proyek dapat

pelaksanaan ada pekerjaan yang belum ada diselesaikan sesuai rencana

di dokumen maka kontraktor akan Dari tabel 4.7. Aspek update


mengalami hambatan, dan hambatan ini bisa schedule terlihat bahwa apabila ada
menyebabkan waktu untuk menyelesaikan hambatan – hambatan dalam proses
proyek tersebut tidak sesuai dengan rencana. pelaksanaan maka kontraktor sering

Dari tabel 4.4. Aspek Monitoring melakukan update schedule. Dari tabel
terlihat bahwa kontraktor sering melakukan tersebut juga terlihat Project Manager
pengukuran, mencatat dan membuat laporan kadang-kadang melakukan perubahan
tentang kemajuan kerja proyek. Kontraktor juga Update Schedule tersebut. Ini berarti bahwa
sering mencatat penggunaan sumber daya dan Update Schedule merupakan usaha terakhir
produktivitas pekerja. Hasil dari monitoring ini apabila usaha-usaha untuk memperbaiki
selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk
prestasi kinerja penyelesaian pekerjaan
menganalisis prestasi kemajuan proyek.
sudah maksimal dilakukan namun belum
Dari tabel 4.5 Aspek Analisis terlihat dapat mengejar keterlambatan. Kegiatan
bahwa kontraktor sering membandingkan
dalam update schedule adalah
prestasi kemajuan pelaksaan proyek yang
Mengklasifikasikan, menganalisa serta
dicapai dengan prestasi kemajuan rencana dan
melakukan perubahan schedule dari tiap-
juga sering menganalisis. Kedua kegiatan
tiap permasalahan. Kemudian mencari jalan update schedull untuk menyesuaikan dengan
keluar dari kendala-kendala maupun kondisi dilapangan.
kegagalan yang terjadi dalam berjalanya Penerapan time management yang
proses konstruksi dengan uraian kebijakan dilakukan oleh kontraktor pada pelaksanaan
yang terjadi. konstruksi gedung di Surakarta sudah baik,
5. KESIMPULAN DAN SARAN namun pada aspek schedule perlu adanya
kegiatan identivikasi pekerjaan untuk
Dari hasil penelitian terhadap
mengurangi resiko yang timbul pada saat
kontraktor dalam penerapan time
pelaksanaan proyek.
management pada pelaksanaan gedung di
Surakarta, dapat disimpulkan sebagai 6. DAFTAR PUSTAKA
berikut : Ardani, 2009. “Analisis Penerapan
Dalam penerapan time management Manajemen Waktu Pada Proyek
Konstruksi Jalan” Tugas Akhir
kontraktor selalu membuat detail schedule
UNSU.
sebelum berjalannya proses konstruksi,
Azis, A.M, 2012. “Analisis Manajemen
membuat perkiraan kurun waktu atau durasi Waktu dan Kualitas Kerja pada
untuk setiap pekerjaan dan membuat urutan Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Gedung di Surakarta” Tugas Akhir
pelaksanaan pekerjaan tetapi kontraktor
UTP Surakarta.
tidak selalu mengidentifikasi pekerjaan-
Clough, Richard h. and sears, glen a, (1991).
pekerjaan proyek. Dalam memonitoring Construction Project Management.
kontraktor membuat tabel ataupun ringkasan Canada : John Willey & Sons Inc.
kemajuan pekerjaan. Kontraktor melakukan Djojowirono, Sugeng, 1991.
pembandingan hasil pelaksanaan pekerjaan Manajemen konstruksi 1,
Fakultas Teknik Universitas
dengan rencana apabila ada keterlambatan,
Gajah Mada, Yogyakarta.
kontraktor juga melakukan analisis untuk
Ervianto, Wulfram. (2002). Manajemen
mengetahui penyebab keterlambatan. Untuk Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi.
mengatasi keterlambatan maka kontraktor Husen, Abrar. (2008). Manajemen Proyek.
menambah jumlah alat dan menambah jam Yogyakarta: Andi
kerja (lembur). Apabila diperlukan maka Smith, Karl A. (200). Project Management
project manager melakukan perubahan And Teamwork. Minnesota : McGraw-
Hill Inc.
Soeharto, Iman, 2001. Manajemen Proyek, Biodata penulis :
Jilid 2, Erlangga, Semarang Herman Susila, Alumni S1 Teknik Sipil
Soeharto, Iman. (1999) Manajemen Proyek Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
(1998), Pascasarjana (S2) Magister Teknik
: Dari Konseptual Sampai Operasional.
Sipil program studi Manajemen Konstruksi
Edisi 2, Cetakan 1. Jakarta : Erlangga Universitas Diponegoro (2012), Dosen
Sutopo, Hadi (2007). Manajemen Proyek program studi Teknik sipil Fakultas Teknik
Multimedia. Jakarta UTP Surakarta.
Muhamad Abdul Azis, Alumni S1 Teknik
Widiyanto, Joko (2010). SPSS for windows.
Sipil Universitas Tunas Pembangunan
Surakarta : Penerbit Badan FKIP UMS Surakarta (2012)
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai