Herman Susila
Muhamad Abdul Azis
Abstrak
Salah satu faktor Keberhasilan pelaksanaan dalam suatu proyek konstruksi dapat
dilihat dari waktu penyelesaian pekerjaan. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat
berdampak pada anggaran yang sudah direncanakan, tidak hanya cash flow tetapi bisa juga
menyebabkan pembengkaan biaya. Oleh karena itu perlu adanya manajemen waktu dengan
baik.
Kota Surakarta saat ini merupakan kota yang berkembang pesat hal ini ditandai
dengan banyaknya pembangunan fisik di kota in khususnya untuk proyek pemerintah yang
didanai oleh pemerintah daerah. Tetapi dalam tahap pelaksanaan fisik masih terdapat
kendala dan masalah yang dihadapi dilapangan. Hal ini bisa dilihat dari 30 proyek Pemkot
yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) dan APBD 2007 tidak memenuhi target waktu
(Pemkot Surakarta,2009). Oleh karena itu maka perlu adanya penelitian untuk mengetahui
bagaimana manajemen waktu pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh kontraktor yang ada
di kota Surakarta.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melalui kuisioner dan
wawancara. Dimana telah terkumpul kuisioner sebanyak 73 dari 85 kuisioner yang disebar ke
perusahaan-perusahaan konstruksi di Kota Surakarta yang menangani pelaksanaan proyek
konstruksi gedung. Perusahaan tersebut terdiri dari 27 perusahaan dengan grade 5, 16
perusahaan dengan grade 4, 14 perusahaan dengan grade 3, dan 16 perusahaan dengan
grade 2.
Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi dari hasil jawaban responden. Dari hasil
analisis diperoleh bahwa dalam manajemen waktu kontraktor selalu membuat detail schedule
sebelum berjalanya proses konstruksi, membuat perkiraan kurun waktu pekerjaan dan urutan
pekerjaan. Dalam memonitoring kontraktor membuat tabel ataupun ringkasan kemajuan
pekerjaan. Kontraktor melakukan pembandingan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan
rencana apabila ada keterlambatan, kontraktor juga melakukan analisis untuk mengetahui
penyebab keterlambatan. Untuk mengatasi keterlambatan maka kontraktor menambah jumlah
alat dan menambah jam kerja (lembur). Apabila diperlukan maka project manager melakukan
perubahan update schedull untuk menyesuaikan dengan kondisi dilapangan.
Kata kunci : time management
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang akan berdampak pada keterlambatan
Kegiatan proyek konstruksi penyelesaian pekerjaan.
merupakan kegiatan yang sifatnya sementara Keterlambatan dalam proyek
yang berlangsung dalam jangka waktu konstruksi merupakan permasalahan yang
tertentu, dengan alokasi sumber daya dan menyebabkan dampak negatif bagi proyek
anggaran tertentu untuk mencapai suatu dan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek.
hasil tertentu yaitu suatu bangunan dengan Keterlambatan yang terjadi tidak hanya
kriteria mutu yang telah disyaratkan. Di menyebabkan meningkatnya durasi
dalam proses mencapai tujuan tersebut ada kegiatan, tetapi akan berpengaruh juga
batasan yang harus dipenuhi, yaitu besar terhadap meningkatnya biaya konstruksi.
anggaran yang dialokasikan, jadwal serta
mutu yang harus dipenuhi (Iman Soeharto, 1.2. Perumusan Masalah
1999). Untuk mencapai tujuan yang telah Berdasarkan uraian latar belakang
ditentukan dalam suatu proyek dengan permasalahan di atas, maka yang menjadi
waktu yang cepat, tepat dan efektif maka rumusan masalah dalam penelitian ini
perlu adanya penerapan time management adalah bagaimana pelaksanaan manajemen
(manajemen waktu) yang baik dalam waktu pada proyek konstruksi gedung di
pelaksanaan proyek konstruksi. Apabila Surakarta.
tidak ada manajemen waktu yang baik maka
1.3. Tujuan Penelitian disediakan pedoman yang spesifik untuk
Sesuai dengan masalah tersebut, menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cepat dan efisien (Clough dan Scars dalam
bagaimana penerapan time management Ardani . 2009)
(manajemen waktu) pada pelaksanaan
2.2. Aspek Kegiatan Time Management
proyek konstruksi gedung di Surakarta.
Time management dalam suatu
1.4. Batasan Masalah proyek merupakan suatu proses kegiatan
Penelitian dibatasi pada pelaksanaan dalam merencanakan serta mengendalikan
proyek konstruksi gedung di Surakarta. waktu pelaksanaan proyek. Karena
Responden diambil dari tingkat level merupakan suatu proses maka kegiatan-
manajemen menengah yang menyangkut kegiatan tersebut saling berurutan satu
dengan pelaksanaan manajemen waktu dengan yang lainnya. Urutan Kegiatan
proyek konstruksi gedung pada perusahaan tersebut adalah
kontraktor. 1. menentukan penjadwalan,
2. Mengukur dan membuat laporan
2. TINJAUAN PUSTAKA kemajuan,
2.1. Time Management 3. Membandingkan kemajuan di lapangan
dengan penjadwalan,
Pengertian time management atau
4. Menentukan akibat yang ditimbulkan
manajemen waktu adalah proses
pada akhir penyelesaian,
merencanakan, menyusun dan
5. Merencanakan penanganan untuk
mengendalikan jadwal kegiatan proyek.
mengatasi akibat tersebut, dan
Time management diperlukan untuk
6. Memperbaharui penjadwalan proyek.
memastikan waktu penyelesaian proyek.
Dalam pengendalian manajemen waktu
meliputi pengendalian preventif, yaitu 2.2.1. Menentukan Penjadwalan Proyek
pengendalian yang dilakukan pada saat Manajemen waktu pada suatu proyek
proses pekerjaan sedang berjalan dan (Project Time Management) memasukkan
pengendalian represif , yaitu pengendalian semua proses yang dibutuhkan dalam
yang dilakukan setelah pekerjaan selesai. upaya untuk memastikan waktu
Dimana dalam pengendalian tersebut telah penjadwalan hinnga penyelesaian suatu
proyek. Ada lima proses utama dalam yang tingkat level-nya.
tersusun dalam penjadwalan proyek, yang – Elemen pekerjaan dalam WBS
dijelaskan dari (PMI 2000) yaitu: merupakan pekerjaan yang terukur.
berbeda dengan aktifitas kegiatan yang rutin. kuesioner. Analisis data dilakukan dengan
Sifat tersebut antara lain adalah bahwa analisis mean pada variabel-variabel
Pernahkah dibuat menjadi satu antara Master Schedule dengan Detail Schedule. X3
Pernahkah membuat identifikasi aktivitas (Work Breakdown Structure /WBS) X4
sebelum berjalanya suatu aktivitas konstruksi.
Apakah membagi-bagi lagi ke bagian yang lebih terperinci dalam WBS tersebut. X5
Apakah sering laporan antara peralatan dan material dibuat menjadi satu. X17
Apakah sering mengalami hambatan saat mencatat pemakaian sumber daya. X18
Apakah selalu ada pemeriksaan dan pencatatan terhadap kualitas sumber daya X19
(material dan peralatan)
Apakah menggunakan konsultan saat pelakukan pemeriksaan kualitas X20
Apakah mengalami hambatan dalam mencatat kinerja dan produktivitas pekerja. X23
Faktor Apakah selalu melakukan analisis dari hasil pengukuran d pencatatan hasil X24
Analisis pekerjaan.
Apakah selalu membandingkan secara berkala perencanaan kemajuan proyek X25
dengan kemajuan dilapangan
Apakah pernah mengalami hambatan dalam analisis kinerja proyek konstruksi. X26
n −
=
ℎ
Dimana: 5−1
= = 0,8
8
Me = nilai rata-rata (mean)
n = jumlah responden Dari nilai interval tersebut maka dapat
Xi = frekuensi pada (i) yang diberikan a. Nilai rata-rata 1,00 – 1,79 = penerapan
Tabel 4.5. Aspek analysis dalam Tabel 4.7. Aspek update schedule dalam
manajemen waktu manajemen waktu
N Mean N Mean
Melakukan analisis dari hasil 73 4,36 Ada perubahan schedule apabila 73 4,27
pengukuran dan pencatatan hasil terjadi hambatan-hambatan dalam
pekerjaan. berjalanya proses konstruksi.
Membandingkan secara berkala 73 4,48 Project Manager melakukan 73 3,75
perencanaan kemajuan proyek perubahan Update Schedule
dengan kemajuan dilapangan tersebut.
Mengalami hambatan dalam analisis 73 3,62 Ada hambatan hambatan dalam 73 3,27
kinerja proyek konstruksi. Update Schedule tersebut.
Terjadi perubahan setelah terjadi 73 3,90 Valid N (listwise) 73
analisis.
Memeriksa kemungkinan 73 3,70
munculnya jalur kritis baru setelah Pembuatan schedule sebelum
terjadinya analisis tersebut. berjalannya suatu konstruksi diharapkan
perjalanan proyek bisa tertata sesuai dengan tersebut sangaat diperlukan untuk mengetahui
rencana yang diatur dan direncanakan. apakah pelaksanaan proyek terlambat atau tidak
Terlihat dari tabel 4.3 aspek schedul, yang dan juga untuk mengetahui penyebabnya apabila
pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan.
sering dilakukan adalah pembuatan master
Dalam aspek ini kontraktor kadang-kadang
schedul serta detail schedul untuk berjalanya
mengoreksi munculnya jalur kritis baru.
proses konstruksi, membuat urutan
pekerjaan dan durasi pekerjaan. Untuk Dari tabel 4.6. Aspek correct action
identifikasi pekerjaan dengan WBS dari terlihat bahwa kontraktor apabila terjadi
kadang yang dibuat oleh kontraktor. Ini pekerjaan sering melakukan koreksi,
berarti kontraktor dalam mengikuti tender menambah jumlah alat dan menambah jam
secara detail, hanya menggunakan data BQ dilakukan untuk mgejar keterlambatan agar
(Bill of Quantity) saja. Apa bila dalam penyelesaian akhir proyek dapat
Dari tabel 4.4. Aspek Monitoring melakukan update schedule. Dari tabel
terlihat bahwa kontraktor sering melakukan tersebut juga terlihat Project Manager
pengukuran, mencatat dan membuat laporan kadang-kadang melakukan perubahan
tentang kemajuan kerja proyek. Kontraktor juga Update Schedule tersebut. Ini berarti bahwa
sering mencatat penggunaan sumber daya dan Update Schedule merupakan usaha terakhir
produktivitas pekerja. Hasil dari monitoring ini apabila usaha-usaha untuk memperbaiki
selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk
prestasi kinerja penyelesaian pekerjaan
menganalisis prestasi kemajuan proyek.
sudah maksimal dilakukan namun belum
Dari tabel 4.5 Aspek Analisis terlihat dapat mengejar keterlambatan. Kegiatan
bahwa kontraktor sering membandingkan
dalam update schedule adalah
prestasi kemajuan pelaksaan proyek yang
Mengklasifikasikan, menganalisa serta
dicapai dengan prestasi kemajuan rencana dan
melakukan perubahan schedule dari tiap-
juga sering menganalisis. Kedua kegiatan
tiap permasalahan. Kemudian mencari jalan update schedull untuk menyesuaikan dengan
keluar dari kendala-kendala maupun kondisi dilapangan.
kegagalan yang terjadi dalam berjalanya Penerapan time management yang
proses konstruksi dengan uraian kebijakan dilakukan oleh kontraktor pada pelaksanaan
yang terjadi. konstruksi gedung di Surakarta sudah baik,
5. KESIMPULAN DAN SARAN namun pada aspek schedule perlu adanya
kegiatan identivikasi pekerjaan untuk
Dari hasil penelitian terhadap
mengurangi resiko yang timbul pada saat
kontraktor dalam penerapan time
pelaksanaan proyek.
management pada pelaksanaan gedung di
Surakarta, dapat disimpulkan sebagai 6. DAFTAR PUSTAKA
berikut : Ardani, 2009. “Analisis Penerapan
Dalam penerapan time management Manajemen Waktu Pada Proyek
Konstruksi Jalan” Tugas Akhir
kontraktor selalu membuat detail schedule
UNSU.
sebelum berjalannya proses konstruksi,
Azis, A.M, 2012. “Analisis Manajemen
membuat perkiraan kurun waktu atau durasi Waktu dan Kualitas Kerja pada
untuk setiap pekerjaan dan membuat urutan Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Gedung di Surakarta” Tugas Akhir
pelaksanaan pekerjaan tetapi kontraktor
UTP Surakarta.
tidak selalu mengidentifikasi pekerjaan-
Clough, Richard h. and sears, glen a, (1991).
pekerjaan proyek. Dalam memonitoring Construction Project Management.
kontraktor membuat tabel ataupun ringkasan Canada : John Willey & Sons Inc.
kemajuan pekerjaan. Kontraktor melakukan Djojowirono, Sugeng, 1991.
pembandingan hasil pelaksanaan pekerjaan Manajemen konstruksi 1,
Fakultas Teknik Universitas
dengan rencana apabila ada keterlambatan,
Gajah Mada, Yogyakarta.
kontraktor juga melakukan analisis untuk
Ervianto, Wulfram. (2002). Manajemen
mengetahui penyebab keterlambatan. Untuk Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi.
mengatasi keterlambatan maka kontraktor Husen, Abrar. (2008). Manajemen Proyek.
menambah jumlah alat dan menambah jam Yogyakarta: Andi
kerja (lembur). Apabila diperlukan maka Smith, Karl A. (200). Project Management
project manager melakukan perubahan And Teamwork. Minnesota : McGraw-
Hill Inc.
Soeharto, Iman, 2001. Manajemen Proyek, Biodata penulis :
Jilid 2, Erlangga, Semarang Herman Susila, Alumni S1 Teknik Sipil
Soeharto, Iman. (1999) Manajemen Proyek Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
(1998), Pascasarjana (S2) Magister Teknik
: Dari Konseptual Sampai Operasional.
Sipil program studi Manajemen Konstruksi
Edisi 2, Cetakan 1. Jakarta : Erlangga Universitas Diponegoro (2012), Dosen
Sutopo, Hadi (2007). Manajemen Proyek program studi Teknik sipil Fakultas Teknik
Multimedia. Jakarta UTP Surakarta.
Muhamad Abdul Azis, Alumni S1 Teknik
Widiyanto, Joko (2010). SPSS for windows.
Sipil Universitas Tunas Pembangunan
Surakarta : Penerbit Badan FKIP UMS Surakarta (2012)
Surakarta