Urban akuakultur, juga dikenal sebagai akuakultur perkotaan atau akuakultur perkotaan, merujuk pada praktek budidaya organisme air di dalam lingkungan perkotaan atau daerah perkotaan. Berikut ini adalah sejarah singkat urban akuakultur: 1. Awal perkembangan: Urban akuakultur tidak memiliki titik awal yang pasti karena manusia telah terlibat dalam budidaya ikan dan organisme air lainnya sejak zaman kuno. Pada masa lalu, kolam ikan dan tangki air digunakan untuk membudidayakan ikan di dalam kota-kota seperti Mesir kuno, Roma kuno, dan Tiongkok. 2. Sistem terpadu: Konsep urban akuakultur modern yang terintegrasi dengan sistem pertanian perkotaan muncul pada paruh kedua abad ke-20. Pada saat itu, kebutuhan akan produksi pangan yang berkelanjutan dan lingkungan perkotaan yang padat mendorong para ahli pertanian dan ilmuwan untuk mencari solusi yang efisien dan ramah lingkungan. Urban akuakultur menjadi alternatif yang menarik untuk memanfaatkan lahan terbatas dan menghasilkan sumber pangan lokal di kota-kota. 3. Akuaponik: Salah satu pendekatan populer dalam urban akuakultur adalah akuaponik. Akuaponik menggabungkan budidaya ikan dengan sistem hidroponik, di mana air yang mengandung limbah ikan digunakan sebagai nutrisi untuk tanaman. Sistem ini menciptakan lingkungan yang saling menguntungkan antara ikan dan tanaman, sehingga menghasilkan produk pangan yang berkelanjutan dan mengurangi limbah. 4. Teknologi dan inovasi: Perkembangan teknologi telah berperan penting dalam perkembangan urban akuakultur. Sistem akuakultur perkotaan modern sering menggunakan teknologi canggih seperti sensor, kontrol otomatis, dan sistem pemantauan untuk mengoptimalkan produksi dan memastikan kualitas air yang baik. 5. Peran sosial dan lingkungan: Urban akuakultur juga telah menjadi fokus bagi komunitas dan organisasi yang peduli terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan. Dalam beberapa kasus, urban akuakultur digunakan sebagai alat untuk pemberdayaan komunitas perkotaan, pelatihan keterampilan, pendidikan, dan rehabilitasi lingkungan. 6. Pertumbuhan dan adaptasi: Urban akuakultur terus berkembang di berbagai kota di seluruh dunia. Banyak proyek akuakultur perkotaan yang berhasil telah diluncurkan, baik dalam skala kecil maupun besar, untuk memenuhi permintaan pangan lokal, mengurangi jejak karbon, meningkatkan keamanan pangan, dan mengembangkan sistem pertanian perkotaan yang berkelanjutan. Dalam kesimpulannya, urban akuakultur telah mengalami perkembangan pesat sebagai respons terhadap tantangan pangan, pertumbuhan perkotaan, dan kebutuhan akan solusi pertanian yang berkelanjutan di lingkungan perkotaan. Praktek ini terus berinovasi dan beradaptasi untuk menghadapi tantangan masa depan.