Anda di halaman 1dari 1

Nama : Deta Anjellyta

NIM : 2004111154

Sejarah Urban Akuakultur


Urban akuakultur, juga dikenal sebagai akuakultur perkotaan atau akuakultur
perkotaan, merujuk pada praktek budidaya organisme air di dalam lingkungan perkotaan atau
daerah perkotaan. Berikut ini adalah sejarah singkat urban akuakultur:
1. Awal perkembangan: Urban akuakultur tidak memiliki titik awal yang pasti karena
manusia telah terlibat dalam budidaya ikan dan organisme air lainnya sejak zaman kuno.
Pada masa lalu, kolam ikan dan tangki air digunakan untuk membudidayakan ikan di dalam
kota-kota seperti Mesir kuno, Roma kuno, dan Tiongkok.
2. Sistem terpadu: Konsep urban akuakultur modern yang terintegrasi dengan sistem
pertanian perkotaan muncul pada paruh kedua abad ke-20. Pada saat itu, kebutuhan akan
produksi pangan yang berkelanjutan dan lingkungan perkotaan yang padat mendorong para
ahli pertanian dan ilmuwan untuk mencari solusi yang efisien dan ramah lingkungan. Urban
akuakultur menjadi alternatif yang menarik untuk memanfaatkan lahan terbatas dan
menghasilkan sumber pangan lokal di kota-kota.
3. Akuaponik: Salah satu pendekatan populer dalam urban akuakultur adalah akuaponik.
Akuaponik menggabungkan budidaya ikan dengan sistem hidroponik, di mana air yang
mengandung limbah ikan digunakan sebagai nutrisi untuk tanaman. Sistem ini menciptakan
lingkungan yang saling menguntungkan antara ikan dan tanaman, sehingga menghasilkan
produk pangan yang berkelanjutan dan mengurangi limbah.
4. Teknologi dan inovasi: Perkembangan teknologi telah berperan penting dalam
perkembangan urban akuakultur. Sistem akuakultur perkotaan modern sering menggunakan
teknologi canggih seperti sensor, kontrol otomatis, dan sistem pemantauan untuk
mengoptimalkan produksi dan memastikan kualitas air yang baik.
5. Peran sosial dan lingkungan: Urban akuakultur juga telah menjadi fokus bagi komunitas
dan organisasi yang peduli terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan. Dalam beberapa
kasus, urban akuakultur digunakan sebagai alat untuk pemberdayaan komunitas perkotaan,
pelatihan keterampilan, pendidikan, dan rehabilitasi lingkungan.
6. Pertumbuhan dan adaptasi: Urban akuakultur terus berkembang di berbagai kota di seluruh
dunia. Banyak proyek akuakultur perkotaan yang berhasil telah diluncurkan, baik dalam skala
kecil maupun besar, untuk memenuhi permintaan pangan lokal, mengurangi jejak karbon,
meningkatkan keamanan pangan, dan mengembangkan sistem pertanian perkotaan yang
berkelanjutan.
Dalam kesimpulannya, urban akuakultur telah mengalami perkembangan pesat sebagai
respons terhadap tantangan pangan, pertumbuhan perkotaan, dan kebutuhan akan solusi
pertanian yang berkelanjutan di lingkungan perkotaan. Praktek ini terus berinovasi dan
beradaptasi untuk menghadapi tantangan masa depan.

Anda mungkin juga menyukai