Anda di halaman 1dari 50

https://meet.google.

com/cnc-fhhh-ack

Konseling Kelompok

Pendekatan Kognitif Behavioral

Rambu Kasus, Skema, dan Verbatim Konseling Kelompok

Kelompok Nanas

Anggota :

1. Ambrosia Desideria (191114047)


2. Grasela Cicilia A. R (1911140430
3. Bernadette Anggita K. L (191114023)
4. Priska Nur Yuandari (191114015 )

RAMBU KASUS KELOMPOK NANAS


Takut melakukan kesalahan di depan umum

Sela, Anggita, Priska dan Rosi merupakan mahasiswa yang berkuliah di


Universitas Sanata Dharma. mereka semua merupakan mahasiswa angkatan 2019
yang berada di kelas yang sama. mereka sangat dekat satu sama lain dan sering
menghabiskan waktu bersama. dulunya mereka memiliki masalah dengan
kepercayaan diri mereka terhadap penampilan fisik mereka namun masalah mereka
tersebut sudah pernah teratasi dengan konseling kelompok yang dibantu oleh konselor
kampus. sekarang mereka adalah mahasiswi yang lebih percaya diri dengan fisik
mereka namun meskipun demikian, mereka merupakan mahasiswi yang jarang mau
tampil di depan umum atau menunjukan kemampuan mereka depan umum. Sela
adalah mahasiswi yang tidak mau tampil depan umum padahal ia memiliki bakat
bermain musik dan bernyanyi, Anggita adalah mahasiswi yang tidak berani bertanya
ke dosen padahal ia tidak mengerti mengenai materi yang dijelaskan oleh dosen,
Priska adalah mahasiswi yang sangat takut untuk salah ketika ia sedang menjawab
seseorang padahal ia memahami hal yang sedang dibicarakan, begitupula Rosi
mahasiswi yang masih memiliki ketakutan untuk mempin sebuah kepanitiaan lagi
karena masa lalunya. Pemaparan kasus mereka secara detail dapat dilihat sebagai
berikut :

Kasus Sela ( 191114043)

Sela adalah seorang mahasiswa yang aktif di kelas. ia adalah mahasiswa yang memiliki
banyak bakat. ia bisa menyanyi, main gitar dan bermain piano. ia sering berlatih dan mau
mengasah kemampuannya namun sayangnya ia tidak mau menunjukan bakatnya di depan
banyak orang. ia bahkan menolak ketika diminta untuk tampil pada acara apapun. suatu hari
ia diminta untuk bermain musik di salah satu organisasi di kampus yaitu PMK. ia menolak
tawaran tersebut tanpa mempertimbangkan apapun. Tawaran tersebut membuat ia takut dan
berpikir bahwa tawaran tersebut hanya akan mempermalukan dirinya saja. Dengan menerima
tawaran tersebut hanya akan membuat dirinya menjadi gugup dan memiliki beban. beberapa
minggu setelah ditolak, ia kemudian kembali diminta oleh organisasi yang sama untuk
menjadi pemusik. ia kembali menolak tawaran tersebut dengan rasa jengkel dan cemas. Ia
berpikir bahwa dengan menerima tawaran tersebut ia akan dipermalukan di depan mahasiswa
yang hadir. Dengan menolak tawaran tersebut membuat ia merasa lebih tenang. beberapa
minggu kemudian, ia kembali lagi diminta untuk tampil dan bernyanyi 1 lagu saja dalam
acara yang dibuat oleh organisasi yang sama. lagi-lagi ia menolak tanpa alasan yang jelas. Ia
berpikir bahwa tampil menyanyi hanya akan membuatnya dipermalukan di depan umum. Ia
kesal, cemas, dan juga takut. Ia merasa lebih baik jika ia menolak tawaran tersebut. dengan
perilaku Sela yang berkali-kali menolak tawaran dari organisasi tersebut membuat ia menjadi
tidak nyaman bertemu dengan anggota organisasi tersebut. ada beberapa teman kelasnya yang
merupakan anggota dari organisasi tersebut sehingga membuatnya menghindar dari teman-
temannya. tindakan Sela dalam menolak tampil dikarenakan ia memiliki beberapa
pengalaman buruk di masa lalu. saat dia masih SMA ia pernah tampil bernyanyi di pentas
seni sekolah. saat itu ia sakit tenggorokan sehingga membuat penampilannya tidak maksimal
ditambah lagi dengan suaranya yang gugup. teman-temannya menertawakannya dan bahkan
mengvideokan penampilanya saat itu sehingga ia menjadi bahan candaan di kelas. Sela hanya
bisa diam dan menyendiri dia sangat malu dengan penampilannya itu. Ia berpikir bahwa
penampilannya di depan panggung hanya mempermalukan dirinya saja. tidak hanya di SMA,
saat SMP ia juga pernah tampil bermain piano acara natal sekolah. saat itu ia dipercayai
untuk mengiringi paduan suara sekolah namun saat ia bermain piano ia salah cord sehingga
beberapa anggota paduan suara menggerutu dan mengatakan bahwa permainan piano Sela
hanya membuat penampilan mereka semakin buruk. ia berdiam diri dan menyendiri di kursi
paling belakang. Ia sedih dan berpikir bahwa memang penampilannya itu memalukan. saat
SD ia juga pernah mengikuti lomba menyanyi namun ia tidak juara sehingga membuatnya
diejek oleh kakak-kakaknya. Ia menangis dan tidak mau berbicara dengan kakak-kakaknya.
Ia sedih dan berpikir bahwa ia penampilannya itu memang mempermalukan dirinya. beberapa
kasus buruk di masa lalu membuat Sela tidak akan mau untuk tampil di depan umum untuk
melakukan hal apapun.

Kasus Anggita (191114023)

Anggita merupakan mahasiswa semester 6 salah satu universitas swasta di Yogyakarta. Ia


merupakan anak yang santai di kehidupan sehari-harinya namun Saat perkuliahan, Anggita
bisa dibilang sebagai mahasiswa yang pendiam, tidak percaya diri dan tidak terlalu aktif di
kelas. Anggita terkadang sulit untuk memahami materi yang sedang dosen jelaskan, sehingga
menghambat perkuliahan Anggita dalam mengerjakan tugas-tugas. Sayangnya, ketika
Anggita tidak memahami materi yang dijelaskan oleh dosen, Anggita tidak berani untuk
bertanya karena ia cemas akan tanggapan yang diberikan oleh guru atau dosen kepadanya
sehingga mengurungkan niatnya untuk bertanya kepada guru atau dosen. Ketakutan itu
muncul karena ia memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan yang menimpa dirinya ketika
sedang bertanya kepada guru yaitu ketika kelas VII SMP, Anggita pernah bertanya kepada
guru Matematika mengenai materi yang ia tidak pahami dan tanggapan gurunya sangat
menyakiti hatinya dengan berkata bahwa Anggita bodoh karena tidak bisa memahami
materinya. Perasaan Anggita saat itu sangat sakit hati sekali dengan perkataan beliau. Lalu
pada kelas VIII, ketika ia bertanya pada guru fisika mengenai materi yang ia tidak pahami,
respon dari guru tersebut malah diejek dengan membanding-bandingkan kepintaran dirinya
dengan kakaknya di depan kelas oleh gurunya. Saat itu juga ia sangat kesal, malu dan sakit
hati sekali. Lalu pada kelas XI ketika ia bertanya mengenai pelajaran sosiologi, respon
gurunya sangat marah sekali dan mengatakan bahwa diri saya bodoh sekali tidak memahami
materi tersebut dan tentu sakit hati sekali dengan perkataannya. Sejak saat itu. Anggita selalu
takut untuk bertanya ketika tidak mengerti materi pelajaran karena takut dirinya salah
bertanya dan juga takut akan tanggapan guru yang akan diterimanya jika ia tidak memahami
materi yang diberikannya karena takut tanggapannya menyakitkan dirinya, sehingga
membuat dirinya untuk tetap diam jika tidak mengerti materi.

Kasus Priska (191114015)

Priska adalah seorang mahasiswa. Ia adalah seorang yang cukup santai di situasi apapun.
Namun, saat mulai menjadi mahasiswa ia menjadi sering takut salah di berbagai situasi, ia
menjadi selalui dihantui oleh rasa takut salah. Saat di kelas ia jarang untuk menatap mata
dosen atau ia jarang untuk on cam karena takut jika ditunjuk untuk bertanya atau menjawab
pertanyaan. Hal tersebut tidak hanya terjadi sekali atau di satu mata kuliah saja tetapi hampir
di semua mata kuliah. Setelah digali ternyata waktu ia masih SMP tepatnya kelas VIII ia
pernah ditunjuk oleh guru mata pelajaran IPS untuk menjelaskan materi minggu lalu, dan saat
itu tepat disaat priska tidak mengingat materi itu sama sekali sehingga ditegur oleh guru
habis-habisan. Ia hanya diam dan menerima teguran tersebut daripada salah menjawab lagi.
Ia menjawab materi yang salah dan ia merasa sangat malu. Kemudian saat kelas IX ia
ditunjuk untuk menjawab salah satu pertanyaan dari temannya pada mata pelajaran fisika,
saat itu kondisi tubuh priska sedang tidak fit sehingga tidak memperhatikan dan lagi-lagi ia
ditegur oleh guru dan sempat ditertawakan oleh beberapa teman di kelas. Ia langsung
menghindari semua tatapan dari teman-teman kelasnya karena merasa sangat malu dan
ditambah ia sedang tidak fit ia merasa sedikit pusing. Lalu saat kelas X SMA di mata
pelajaran matematika, ia ditunjuk untuk maju kedepan menjawab pertanyaan, ia merasa
bingung dan takut sehingga pikirannya blank. Ia sempat mencoba menulis jawaban di papan
tulis namun ternyata salah rumus. Priska merasa sangat malu karena hal tersebut. Sejak saat
itu ia selalu berusaha untuk menghindari untuk ditunjuk oleh guru atau dosen walaupun ia
mengerti dan memahami jawaban dari pertanyaan atau memahami materi tersebut.

Kasus Rosi (191114047)

Rosi seorang mahasiswa aktif tingkat 3. Selama kuliah, ia aktif mengikuti kegiatan prodi.
Kemudian, pada semester 6 ia mendapat tawaran untuk menjadi ketua panitia kegiatan di
tingkat fakultas. Rosi selalu menolak, karena ia takut jika ia akan gagal memimpin, dan ia
pun merasa belum mampu jika berelasi dengan banyak orang dengan berbagai jabatan seperti
dekan dan BEM-U. Padahal, ketika kegiatan prodi, ia terlihat enjoy dan sangat menikmati
kegiatannya.
Pada saat SMA, ketika rosi menjadi ketua panitia dalam tingkat sekolah, ia pernah membuat
kesalahan, dan ia seketika menjadi perbincangan satu sekolahnya sehingga membuatnya
kepikiran dan mengakibatkan ia tidak masuk sekolah selama 2 hari. Ketika saat kuliah, ia
juga sempat menjadi ketua Kompai, namun karena dilakukan secara daring, rosi juga
mengalami kesulitan untuk berkoordinasi dengan anggotanya. Dan itu membuat jabatannya
sebagai ketua terbilang gagal. Meskipun ia tidak mendapat kritikan yang pedas, namun rosi
selalu berpikir bahwa teman-teman menghakimi bahwa ia adalah ketua yang buruk sehingga
membuat ia menghapus semua nomor kontak anggota Kompai tersebut. Semenjak saat itu, ia
menjadi takut, dan merasa cemas ketika diminta menjadi ketua. Padahal, Rosi sendiri mau
dan sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi pemimpin sebuah kegiatan.

SKEMA

Fase 1 : Pembukaan

1. Konseli dan konselor bertemu melalui aplikasi zoom


2. Konselor menyapa semua konseli dengan mengucapkan salam pada semua konseli
3. Konselor memastikan suaranya terdengar.
4. Konselor menanyakan kabar konseli (membangun rapport yang baik).
5. Konselor memberitahu waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konseling
kelompok
6. Konselor mengajak konseli untuk membuat peraturan selama konseling kelompok
berlangsung :

a. Dilarang merekam atau memposting sesuatu di sosial media saat konseling kelompok
berlangsung

b. Boleh buka mic saat berbicara

c. Dilarang memotong pembicaraan teman

d. Meminta ijin sebelum memberikan tanggapan pada kasus teman

e. tidak berbicara kasar atau menghakimi teman.

Fase 2 : Penjelasan Masalah

Pada fase ini, setiap anggota kelompok menceritakan masalahnya secara bergiliran

Sela : Sela yang takut untuk tampil di depan umum (bermain musik/menyanyi di
depan umum)
Anggita : Anggita yang takut untuk bertanya kepada guru/ dosen karena takut jika
salah bertanya

Priska : Priska yang takut untuk salah ketika ditanya atau menjawab pertanyaan

Rosi : Rosi yang takut jika gagal menjadi seorang pemimpin

Fase 3 : Analisis Masalah

Masa A B C

Sela R : Menolak tawaran merasa lebih baik


Sela diminta untuk tersebut dengan menolak
tampil dan bernyanyi tawaran tersebut
1 lagu saja dalam r afektif : kesal,
acara yang dibuat cemas dan takut
oleh organisasi PMK
r kognitif : tampil
menyanyi hanya
akan membuatnya
dipermalukan di
depan umum

Sela diminta untuk


menjadi pemusik R : menolak tawaran merasa lebih tenang
oleh organisasi PMK untuk menjadi
pemusik

r kognitif : dengan
menerima tawaran
tersebut ia akan
dipermalukan di
depan mahasiswa
yang hadir

r afektif : cemas dan


jengkel

Sela diminta untuk R : menolak tawaran merasa lebih tenang


bermain musik di tersebut tanpa dan tidak memiliki
salah satu organisasi mempertimbangkan beban
di kampus yaitu apapun
PMK
r afektif : takut dan
cemas

r kognitif : tawaran
tersebut hanya akan
mempermalukan
dirinya saja.

SMA saat tamppil R : Menyendiri dan merasa lebih aman


bernyanyi di pensi terdiam
sekolah namun tidak
maksimal karena r afektif : Malu
sakit tnggorokan dan
gugup. teman- r kognitif :
temannya penampilannya di
menertawakannya depan panggung
dan bahkan hanya
mengvideokan mempermalukan
penampilanya saat dirinya saja
itu sehingga ia
menjadi bahan
candaan di kelas

SMP mengiringi paduan R : berdiam diri dan merasa lebih tenang


suara sekolah namun menyendiri di kursi dan tidak
saat ia bermain piano paling belakang mendapatkan
ia salah cord intimidasi
sehingga beberapa r afektif : sedih
anggota paduan
suara menggerutu r Kognitif :
dan mengatakan penampilannya
bahwa permainan hanya
piano Sela hanya mempermalukan
membuat diriya
penampilan mereka
semakin buruk.

SD tampil di lomba R : menangis dan merasa lebih baik


menyanyi tapi tidak tidak berbicara
mendapat juara dan dengan kakak-
diejek oleh kakak- kakaknya.
kakaknya
r afektif : sedih

r kognitif :
penampilannya itu
memang
mempermalukan
dirinya

Anggita

Masa Sekarang Ketika Anggita tidak R: Anggita setiap Anggita merasa


(Kuliah semester 6) memahami materi kali ingin bertanya, aman dan lebih
yang dijelaskan oleh ia mengurungkan nyaman
dosen, Anggita tidak niatnya untuk
berani untuk bertanya dan hanya
bertanya. diam saja.

r afektif: takut,
cemas untuk
bertanya ke dosen

r kognitif: Anggita
berpikir bahwa
dosen itu
menyeramkan, tidak
suka jika murid
bertanya, suka
menyalahkan murid
jika murid tidak
paham.

Masa Lampau Anggita bertanya R: Anggi langsung Merasa aman dan


(XI SMA) mengenai materi menunduk dan balik nyaman
pelajaran sosiologi ke tempat duduknya
ke guru, lalu respon dengan wajah
gurunya marah dan menunduk.
mengatakan bahwa
Anggi bodoh sekali
karena tidak
memahami materi di
depan kelas.

r afektif: marah,
sakit hati

r kognitif : Anggita
berpikir bahwa guru
itu memarahi murid
jika tidak memahami
materi yang
diajarkan.

kelas VIII SMP Anggita bertanya R: Anggita kabur ke merasa lebih nyaman
kepada guru fisika toilet untuk dan tenang
mengenai materi menangis sepanjang
yang ia tidak pelajaran fisika.
pahami, lalu respon
gurunya yaitu
mengejek dirinya
dengan
membanding-
bandingkan
kepintaran Anggita
dengan kakaknya di
depan kelas.

r afektif: sakit hati,


sedih, kesal, marah,
malu

r kognitif: Anggita
berpikir bahwa guru
meremehkan potensi
dirinya.

Kelas VII SMP Anggita bertanya R: Anggita merasa aman dan


kepada guru menunduk dan diam lebih nyaman
matematika karena selama semua
dirinya tidak paham, pelajaran pada hari
namun respon guru itu hingga pulang
tersebut adalah sekolah.
mengatakan bahwa
Anggita bodoh
karena tidak
memahami materi.

r afektif: sakit hati,


malu

r kognitif: Anggita
berpikir bahwa guru
itu mengerikan dan
tidak suka dengan
pertanyaan yang
diberikan oleh
murid.

Priska

masa sekarang takut untuk ditunjuk R : menghindari merasa lebih aman


oleh orang lain atau menatap mata dan
dosen memilih untuk
offcam

r afektif :merasa
takut

r kognitif : berpikir
jika nanti ditunjuk
pasti akan menjawab
jawaban yang salah

kelas VIII ditunjuk oleh guru R : Ia hanya diam mencari rasa aman
mata pelajaran IPS dan menerima
untuk menjelaskan teguran tersebut
daripada salah
materi minggu lalu
menjawab lagi.

r afektif : merasa
malu

r kognitif : berpikir
kalau semua orang
menganggap dirinya
tidak paham

kelas IX ditunjuk untuk R : menghindari merasa aman dan


menjawab salah satu semua tatapan dari tidak tertekan
pertanyaan dari teman-teman
kelasnya
temannya pada mata
pelajaran fisika

r afektif : merasa
sangat malu
ditambah sedang
tidak fit ia merasa
sedikit pusing

r kognitif :
berpikiran buruk
(overthinking
tentang tanggapan
teman-temannya)

kelas X Ia ditunjuk untuk R : mencoba agar segera terbebas


maju kedepan menjawab dari tatapan teman-
menjawab temannya
pertanyaan
r afektif : merasa
sangat malu,
bingung, takut

r kognitif :
overthinking tentang
tanggapan teman-
temannya

Rosi

Masa sekarang Diminta untuk r: menghindari Merasa lebih aman


(semester 6) menjadi ketua kegiatan kepanitiaan. dan tidak terbebani
panitia.

r afektif: merasa
takut akan gagal lagi

r kognitif: ia tidak
mampu menjadi
ketua

Masa SMA membuat kesalahan R: membolos mencari rasa aman


ketika menjadi ketua sekolah selama 2
dalam kepanitiaan di hari cenderung
sekolah menghindari teman-
temannya

r afektif: cemas dan


takut akan menjadi
olokan oleh teman-
temannya

r kognitif: berpikir
bahwa semua orang
jadi membencinya
dan tidak
menyukainya.

semasa kuliah menjadi ketua R: mengundurkan mencari rasa aman


(semester 4) kompai namun diri dari kompai dan
kurang koordinasi menyalahkan diri
sendiri

r kognitif: ia tidak
mampu lagi dan
berpikir bahwa
semua anggotanya
menghakiminya
r afektif: cemas,
takut, gelisah, sedih,
malu

Fase 4 : Penyelesaian Masalah

1. konselor menanyakan pengalaman positif serupa yang pernah dialami oleh konseli di
masa lalu. pengalaman positif yang pernah dialami

Sela :

-saat ia duduk di kelas 3 SMA ia pernah bernyanyi acara pernikahan, ia mendapatkan


apresiasi dan banyak pujian karena suaranya yang bagus

- saat ia duduk di kelas 2 SMA ia pernah bermain piano di depan gubernur dan mendapat
apresiasi dari para penonton yang hadir

Priska

- Saat ada diskusi ia sempat mengatakan salah satu ide, dan itu terdengar oleh pemimpin dan
ia dipuji bahwa ia memiliki ide yang sangat bagus

- Saat SMA kelas XI di mata pelajaran sejarah, ia sempat ditunjuk untuk menjawab
pertanyaan dan ternyata benar setelah beberapa siswa mencoba menjawab dan jawabannya
salah, akhirnya ia dipuji oleh teman-temannya dan juga guru

Anggi

- Saat SMA kelas X pada mata pelajaran geografi, ia bertanya kepada guru di depan
kelas mengenai materi dan respon guru tersebut sangat mengapresiasi pertanyaan
tersebut dan menjawab serta menjelaskan dengan senang karena murid berani
bertanya mengenai materi yang tidak dimengerti.
- Saat SMA kelas XII pada mata pelajaran bahasa mandarin ketika sedang ada diskusi
kelompok dan kelompoknya belum paham mengenai materi yang perlu dikerjakan, ia
memberanikan bertanya kepada guru sebagai perwakilan kelompok dan guru tersebut
mengapresiasi pertanyaan tersebut dan menjawab pertanyaannya dengan jelas dan
sabar hingga ia dan kelompok paham.

Rosi:

- Saat SMP kelas 3, Rosi pernah menjadi ketua panitia untuk pentas seni. Rosi
mendapat apresiasi karena acara berjalan lancar.
- Saat tahun 2020 juga Rosi sempat menjabat sebagai ketua koordinator divisi
keamanan dalam kepanitiaan di luar kampusnya. Dan ia menyelesaikan tugas
kepanitiaan dengan baik.
2. Konselor mengajak konseli mengembangkan pikiran yang baru berdasarkan
pengalaman positif yang pernah ia alami. Pikiran baru positif:
Sela :
tampil menunjukan bakat di panggung tidak akan selalu gagal dan memalukan, justru
dengan tampil maka bakat akan semakin berkembang

Priska :
untuk menjawab sebuah pertanyaan, atau menyampaikan suatu hal bukanlah hal yang
memalukan tetapi dengan kita mau belajar untuk menyampaikan apa yang kita
mengerti atau mencoba untuk bertanya apa yang tidak kita pahami akan membuat kita
menjadi memiliki pemikiran yang lebih berkembang.

Anggita
Anggita berpikir bahwa guru tidak semuanya mengerikan, galak, tidak mau menerima
dan tidak suka jika murid bertanya, dan suka meremehkan muridnya sehingga dapat ia
berani untuk bertanya ke guru.

Rosi
Rosi berpikir, seharusnya keagalan itu menjadi sebuah pembelajaran agar ia tidak
mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu dan membuatnya semakin berkembang
lagi untuk menjadi pemimpin.

3. Konseli dibantu untuk merencanakan tingkah laku baru (R ). Tingkah laku yang
direncanakan adalah :
Sela :
mulai mau tampil dengan bakat yang sudah dimiliki agar bisa berguna juga bagi orang
lain, rencana awal dilakukan dengan mulai ikut pelayanan di gereja sebagai pemusik
dan singer. dengan begitu Sela bisa melayani setiap hari minggu dan mau tampil
depan umum.
Priska :
Ia mau mulai mencoba untuk menyampaikan apa yang ada dibenaknya ketika ada hal
yang ia ketahui atau mungkin ada hal yang ingin ia tanyakan.
Anggita:
Anggita mau mulai berani dan tidak takut untuk bertanya dengan dosen/guru, ketika
tidak paham materi

Rosi
Mulai mau mencoba menerima tawaran untuk menjadi ketua panitia kegiatan di
fakultasnya, dan mulai memiliki gambaran apa saja hal yang harus ia perbaiki untuk
menjadi ketua

Fase 5 : Penutup

Konselor merangkum isi dari konseling kelompok

Konselor dan setiap anggota kelompok saling memberikan bombongan

Konselor menawarkan untuk melakukan konseling kelompok lagi jika dibutuhkan atau
merasa kesulitan di saat melakukan plan

Konselor berpisah dengan konseli.

No Ko/Ki Dialog teknik Non


verbal ver
bal

1 Ko “halo semuanya, selamat siang”

2 Anggi, “selamat siang bu”


Sela,
Rosi,
Priska

3 Ko Apa kabar kalian semua? PHT

5 Anggi, Sela, baik bu


Rosi, Priska

6 Ko Puji Tuhan kalau begitu, ibu sangat penerima


senang yah mendengar kalian ternyata an
dalam keadaan yang baik

7 Rosi ibu sendiri apa kabar bu?

8 Ko “puji Tuhan ibu sendiri juga baik Rosi” Pemberia


n
informasi

9 Anggit “syukurlah kalau begitu bu”


a, Rosi

10 Ko “betul sekali// oh iya ngomong-ngomong Penerima


kalian ini satu kelas yah?” an// PHT

Anggit “Iya bu kami semua satu kelas”


a

Priska kami angkatan 19 A bu.

Ko “oh seperti itu// baiklah kalau begitu, Penerima


kuliahnya gimana? aman?” an// PHT

Sela “lancar jaya bu”

Rosi “ yah masih bergulat dengan seminar


proposal bu haha”

Anggit “weh weh plis deh aku gamau mikirin itu


a haha”

Priska, Hahahahahaha
Sela

Priska “doain yah bu biar bisa cepet selesai dan


revisinya lancar jaya”

Ko “iya ibu akan mendoakan yang terbaik Penerima


deh buat kalian semua” an

Rosi : “aw thank you bu”

Ko “ sama-sama// oh iya ngomong-ngomong Penerima


nih, kalian sudah pernah mengikuti an// PHT
konseling kelompok sebelumnya?”

Anggi, “sudah bu”


Sela,
Rosi,
Priska
Ko “Oh ya? dimana kalian konselingnya?” PHT

Anggit “di Pusat konseling juga bu, konselor


a kampus juga kok bu”

Ko “oh iyaa iyaa, kemaren konselor kalian PHT


siapa?”

Sela “sama bu Grasel bu, kayaknya sekitar


sebulan atau dua bulan lalu bu kami
konseling kelompok”

Ko “oh gitu, jadi kalian sudah ada refleksi


pengalaman konseling kelompok sekitar pikiran
satu atau dua bulan lalu” restateme
nt

Anggi, “ iya bu benar”


Sela,
Rosi,
Priska

Ko “baikla kalau begitu// kan kalian sudah penerima


punya pengalaman jadi ibu mungkin akan an//
memberikan informasi sedikit saja yah pemberia
mengenai konseling kelompok ini. jadi n
pertemuan kita hari ini mungkin akan informasi
berlangsung minimal 45 menit sampai 1
jam atau bisa lebih juga. nah kita nanti
bisa saling menanggapi juga yah kasus
satu sama lain”

Anggi, “baik bu”


Sela,
Rosi,
Priska

Ko “okey // nah sekarang kita buat aturan penerima


dulu untuk konseling kita kali ini. //kira- an//
kira apa yang harus kita lakukan untuk pemberia
menjaga kenyamanan bersama?” n
sturktur//
PHT

Priska “mm kalau menurut aku sih rahasia harus


benar-benar dijaga bu. ga boleh rekaman
atau bikin status WA pas teman lagi
curhat”

Ko “okay terima kasih Priska.// peraturan Penerima


pertama tidak boleh merekam atau an//
menyebarkan apapun di sosial media pemberia
untuk menjaga kerahasiaan ya// nextnya n
apa?” informasi
// PHT?

Sela “mungkin kalau mau menanggapi teman


harus on mic bu, kalau tidak ingin bicara
off mic”

Ko “baik terima kasih Sela// peraturan penerima


selanjutnya adalah nyalakan mic ketika an//
mau berbicara yah// okey nextnya apa?” pemberia
n
informasi
// PHT

Anggit “ bu kalau jangan memotong


a pembicaraan gimana bu? jadi kalau mau
kasih tanggapan ijin dulu gitu”

Ko “sip// peraturan ketiga tidak boleh penerima


memotong pembicaraan teman yah, kalau an//
mau kasih tanggapan perlu ijin dulu agar pemberia
tidak terkesan memotong pembicaraan n
teman// adalagi kah teman-teman?” infromasi
// PHT

Rosi “ini bu, dilarang berbicara kasar atau


kayak ngejudge gitu sama kasus yang
nanti akan diceritakan”

Ko “okay Rosi terima kasih. ibu pikir ini ide Penerima


yang bagus yah// peraturan keempat tidak an//
berbicara kasar atau menghakimi pemberia
teman. // ada lagi teman-teman? n
informasi
PHT

Rosi “udah sih bu kalau menurut saya”

Anggi, “dari saya juga udah cukup bu”


Sela,,
Priska

ko “ baik kalau begitu,// apakah semua penerima


setuju dengan peraturan yang sudah an// PHT
ditetapkan?”

Anggi, Setuju bu
Sela,
Rosi,
Priska

ko Kalau begitu apakah konseling kita pada ajakan


hari ini bisa dimulai ? untuk
memulai

Anggi, Bisa bu
Sela,
Rosi,
Priska

FASE 2

Ko “Baiklah// sekarang ibu mau “Penerim


mendengarkan permasalahan apa yang aan//
saat ini sedang kalian hadapi, mungkin pemberia
kita bisa mulai dari satu orang dulu yah n
lalu akan dilanjutkan dengan yang lain” sturktur”

Sela “ibuu, saya boleh gak bu?”

ko “tentu saja Sela”” Penerima


an

Sela Jadi gini bu. saya beberapa kali ditawarin


organisasi PMK untuk tampil jadi
pemusik dan penyanyi bu. tapi saya tolak
terus menerus. dan ada beberapa dari
anggota organisasi itu satu kelas sama
kita. jujur saya itu menghindar untuk
bertemu dengan mereka”

Ko “oh seperti itu// jadi Sela menolak tampil penerima


di organisasi mereka. “ an//
refleksi
pikiran
restateme
nt

Sela “iya bu. jadinya saya jadi gaenak kalau


berpapasan dengan mereka”

Ko “okey Sella// kelihatannya kamu merasa klarifikas


tidak enak hati menolak tawaran mereka i pikiran
ya?” parafrase

Sela “iya bu tapi mau gimana lagi”

Ko “ okey Sella..// apakah ada teman-teman penerima


yang mau menanggapi?” an// PHT
Rosi “saya bu, kenapa Sel kamu tolak? kamu
kan jago main musik sama nyanyi”

Sela “aku takut Ros, ga berani lah asli. ntar


kalo aku malu-maluin gimana? apalagi
kan biasanya acara PKM live youtube
kan. ntar malu-maluin “

Anggit “oh gitu yah Sel, jadi kamu takutnya itu


a kalau live terus buat kesalahan gitu yah”

Sela “yaialah itu bener-bener buat jantung


copot tau gak”

Ko “Baik Sela. ibu bisa pahami rasa takutmu penerima


untuk membuat kesalahan saat tampil. // an//
nanti kita akan membahas masalah kamu pemberia
lebih dalam lagi yah setelah teman yang n
lain bercerita tentang masalah mereka.// sturktu//
ada yang masih mau Sela ungkapkan? PHT

Sela “sepertinya itu dulu bu, ya masalah saya


hanya itu sih bu.”

Ko Nah tadi Sela sudah memulai.. sekarang


ada yang lagi yang ingin cerita?

Anggi Mungkin saya bu.. akhir-akhir ini saya


tuh ga berani bertanya bu ke dosen bu
kalau di kelas pas saya ga ngerti materi

Ko Baik..// kelihatannya kamu memiliki rasa


takut untuk bertanya, benar begitu
Anggita?

Anggi Iya begitu bu..

Ko Baik..// Apakah teman-teman ada yang


ingin menanggapi dari permasalahan
Anggita?

Priska saya bu.. saya juga melihat Anggita di


kelas itu ga pernah nanya sih bu ke dosen

Sela Iya bu.. bahkan hampir tidak pernah


terdengar suara Anggi kalau di kelas
kayak nanya gitu engga bu

Rosi Iya bu bener kata temen-temen.. Anggi


tidak terlalu terlihat aktif bertanya bu
kalau di kelas
Ko Baik..// apakah kami boleh tau apa yang
membuat kamu takut untuk bertanya ke
dosen?

Anggi Ya saya tuh bu takut kalau yang saya


tanya tuh tentang materi tuh kayak takut
salah gitu bu..

Ko Baik ibu mengerti..// apakah ada yang


ingin kamu ceritakan lagi, Anggita?

Anggi sudah bu cukup..

Ko Baik, selanjutnya mau siapa lagi? Perminta


an untuk
melanjutk
an

Priska Saya bu

Ko oke baik, silahkan priska Perminta


an untuk
melanjutk
an

priska kalo saya gimana ya bu, saya intinya


takut salah gitu bu kalo menjawab
pertanyaan

ko menjawab pertanyaan? pengulan


gan satu
dua kata

priska iya bu kalo pas menjawab pertanyaan


atau mungkin waktu ingin bertanya gitu

ko oke baik, dari apa yang sudah kamu penerima


sampaikan, kelihatannya kurang lebih an//
sama ya dengan apa yang dialami oleh klarifikas
anggita? i pikiran

priska iya sih bu, kurang lebih sama

Ko oke bagaimana dengan tanggapan teman- PHT


teman yang lain

Rosi Kalo priska itu waktu di kelas kek sering


off cam gitu sih bu. Biar kamu ga ditanya
sama dosen ya pris waktu di kelas?

Priska Iya ros, bener banget


Anggit aku paham banget sih pris gimana rasa
a takutnya

priska iyaa kan git, ya gitu pokoknya kan ya


rasanya ahaha

Ko oke oke baik, ada yang ingin kamu PHT


sampaikan lagi priska?

priska kalo untuk saat ini sih cukup sih bu

Ko oke baik, berarti yang selanjutnya rosi ya pemberia


ini n struktur

Rosi Kalo saya bu, kemaren sempet diminta


untuk jadi ketua panitia setingkat fakultas
gitu bu.. tapi saya takut..

ko Jadi Rosi diminta untuk jadi ketua panitia refleksi


setingkat fakultas, tapi takut.. // nah, kalo perasaan/
boleh tau, apa yang Rosi takutkan? /PHT

Rosi iya bu.. saya takut gagal lagi bu.. soalnya


saya pernah gagal gitu bu

Ko ibu paham yang Rosi rasakan.. nah, penerima


mungkin sebelum kita lanjut, gimana an//
tanggapan teman-teman? pemberia
n struktur

Sela kalo dari saya bu, padahal rosi itu cukup


aktif di kelas.. kamu tuh punya potensi
loh ros..

Priska Iya bener banget yang dibilang sela..


soalnnya Rosi tuh kayak keliatan
semangat aja gitu.. tanpa sengaja keliatan
kalo lagi mimpin gitu.. xixixixixi

Anggi iya tau ros.. aku setuju sama Priska Sela..

Rosi aaaa.. makasih banyak gais.. hehe

Ko nah, teman-teman aja sudah mengakui ya bombong


tentang Rosi ini bagaimana jika di kelas.. an//PHT
nah, Rosi, masih ada yang mau
disampaikan lagi?

rosi udah cukup bu

FASE 3
Ko “baiklah kalau begitu//, kalian kan sudah penerima
memberikan gambaran masalah kalian an//
secara luas yah, nah sekarang kita akan pemberia
membahas masalah kalian ini lebih detail n struktur
lagi”

Sela, “baik bu”


Anggit
a,
Prsika,
Rosi

Ko “nah karena tadi diawali oleh Sela, ibu Pemberia


mau mendengar cerita full Sela dulu yah, n sturktur
teman-teman boleh mencermati dulu lalu
ibu akan memberikan kesempatan bagi
kalian untuk menanggapi certia Sela”

Sela, “baik bu”


Anggi
ta,
Priska
, Rosi

Ko “baik Sela// bisakah cerita permasalahan penerima


ini lebih lanjut?” an// PHT

Sela jadi gini bu saya itu diminta untuk tampil


dan bernyanyi 1 lagu saja dalam acara
yang dibuat oleh organisasi PMK tapi
tawaran itu saya tolak bu.

Ko “kelihatannya tawaran tersebut klarifikas


membuatmu tidak merasa nyaman yah?” i pikiran
parafrase

Sela “iya e bu. jadi sebenarnya mereka udah


tawar saya dari beberapa minggu lalu.
terakhir ini mereka menawarkan saya
untuk bernyanyi satu lagu saja tapi saya
tetap tolak. saya kesal bu. tapi juga cemas
dan takut sih.

Ko ibu paham apa yang kamu rasakan// Peneimaa


kelihatannya dengan menolak tawaran n//
tersebut kamu merasa lebih baik yah? klarifikas
i pikiran
parafrase

Sela “iya sih bu”


Ko “apakah ada yang mau menanggapi PHT
Sela?”

Priska “aku tau sih organisasi itu memang


biasanya mengadakan acara Sel. apakah
mereka sering minta kamu tampil di
acara mereka Sel?

Sela lumayan sering sih Pris. kalau mau


dihitung sih mungkin ada kali yah 3 kali
mereka minta aku tampil di acara
mereka.

Rosi “acara apa aja sel?”

Sela “ beberapa minggu lalu itu mereka


mintanya bermain musik tapi kurang tau
acara apa karena aku menolak dan gak
nanya kelanjutannya, terus abis tu
minggu seletahnya mereka minta lagi aku
jadi pemusik aku tolak juga. terus baru-
baru ini minta lagi aku nyanyi. ya aku
tolak dong

Priska “memangnya kenapa kamu tolak Sel?”

Sela “ ya karena aku gak bisa pris, aku takut


dan jujur agak jengkel juga sih.

Ko “Jengkel? // bolehkah kami tahu apa yang pengulan


membuatmu jengkel Sela? ” gan satu
dua
kata??
PHT

Sela “iya bu jengkel karena aku rasa tuh kayak


mereka seolah-seolah memaksa aku
sedangkan aku sendiri cemas kalau
terima tawaran itu aku malah
mempermalukan diriku di depan orang
banyak”

Anggi “tapi kamu kan jago sel, kenapa kamu


merasa bahwa itu akan mempermalukan
dirimu depan orang banyak Sel?”

Sela “gimana yah Anggi. aku memang bisa


main kalau gak di atas panggung, tapi
kalau sudah depan panggung itu aku pasti
gugupan dan pasti ada aja hal yang
membuat aku keliatan bodoh”
Ko “baiklah Sela// apakah kamu pernah Penerima
mengalami situasi dimana kamu gugup an// PHT
berada di atas panggung dan kamu
merasa bahwa itu mempermalukan
dirimu???”

Sela “ ada bu, jadi pas SMA saya itu pernah


tampil di pensi sekolah jadi penyanyi kan
bu. tapi waktu itu saya lagi sakit
tenggorokan ditambah lagi saya gugup
banget kan bu. waktu itu saya divideoin
sama teman-teman dan menjadi bahan
candaan sekelas bu. saya bener-bener ga
mau bergabung dengan teman-teman
saya sejak saat itu

Ko keliatannya kamu menyendiri yah saat klarifikas


kamu kamu diperlakukan seperti itu? i pikiran
parafrase

Sela “iya bu, saya benar-benar hanya bisa


diam, malu pokoknya campur aduk deh
bu. penampilan saya di panggung itu
hanya mempermalukan diri saya sendiri
bu”

Ko “baik Sella, ibu akui memang itu bukan penerima


pengalaman menyenangkan yang mudah an//
dilupakan// sekarang ibu akan pemberia
memberikan kesempatan kepada teman– n struktur
teman lain yah untuk memberikan
tanggapan ke Sela”

Priska “saya ijin menanggapi bu, gugup itu


memang hal yang manusiawi sih Sel
apalagi kamu kan gak bisa tampil
maksimal karena memang kamu sakit
tenggorokan saat itu. aku paham sih
kalau digituin pasti kita juga jadi gaenak
di kelas. tapi yang ngelakuin itu semua
teman kamu di kelas yah Sel?”

Sela “gak sih Pris, ada beberapa aja sih, tapi


tetap aja malunya to the bone”

Rosi “berarti orang-orang yang gituin kamu itu


yang gamau kamu maju Sel. biasalah kan
kalau kita melakukan apapun itu gak
semua orang suka sama kita”

Anggi “jangankan kita yang orang biasa, artis


aja dihujat, padahal mereka banyak yang
berbakat”

Priska “iya Sel, aku ngerti sih apa yang kamu


rasain Sel”

Sela “thank you yah gengs”

Ko “nah baik Sela// mungkin ada lagi penerima


pengalaman yang pernah kamu alami di an//PHT
masa lalu yang mungkin serupa dengan
peristiwa tersebut ?”

Sela “ada bu. dan ini gak kalau memalukan


dengan pengalaman tadi. saya pernah
mengiringi paduan suara dengan piano
tapi saat itu saya salah chord. terus anak
padus pada komplain itu terus mereka
bilang kalau permainan piano saya hanya
membuat penampilan mereka semakin
buruk.

Ko “lalu setelah peristiwa tersebut terjadi, PHT


apa yang Sela lakukan?”

Sela “aku diam terus duduk di kursi pojok


belakang. bener-bener malu dan
menyedihkan. penampilanku itu hanya
buat malu diriku sendiri sih.”

Ko “mm gitu yah, ibu paham dengan pikiran Penerima


dan perasaanmu Sela” an

Sela “iya bu makanya gak mau lagi deh


tampil-tampil”

Ko “kamu mengatakan kamu tidak mau Interperta


tampil lagi, apakah mungkin hal ini yang si
membuatmu jengkel ketika mendapat
tawaran dari organisasi PMK?”

Sela “Iya bu, saya jengkel kalau ada tawaran


gitu bu.”

Ko “baik, apakah ada yang memberikan PHT


tanggapan”

Priska “Sel, itu orang-orang yang ngomong gitu


emangnya bisa main piano?”
Sela “gak Pris”

Priska “kayak Netizen yah. tapi kamu keren


kok, lagian gak semua orang bisa kayak
kamu main piano gitu. “

Rosi, Setuju
Anggi

Ko “baik Sela, apakah masih ada lagi PHT


pengalaman serupa yang kamu punya?”

Sela “mmmmm pas SD saya kan ikut lomba


nyanyi bu. terus saya ga juara bu. diejek
sama kakak saya bu. sampai saya itu
nangis dan gak ngomong sama kakak-
kaka saya”

Ko “kelihatannya kamu merasa sedih ya” Klarifikas


i perasaan
parafrase

Sela “iya bu makanya saya nangis. kayak


seteleh saya nangis tuh kayak rasa lebih
baik aja gitu. terserah dibilang cengeng
yang penting bisa merasa baikan”

Ko “Baik Sela, /// sekarang teman-teman lain Penerima


bisa memberikan tanggapan ya” an//
pemberia
n sturktur

Rosi “saya bu. menurut aku kamu itu keren loh


Sel bisa ikut lomba, artinya kalau
memang kamu ada diperlombaan itu
memamng kamu itu berbakat Sel”

Sela “tapi gajuara ros”

Ros “it’s okay kalau ga juara, yang penting


kan pernah berpengalaman”

Anggi “tapi paling males sih kalau kita berusaha


yang terbaik tapi pas gagal diperlakukan
kayak gitu”

Priska “iya sih tapi aku stuju sama Rosi. ikut


lomba aja udah keren loh”

Sela “thank you guys, tapi memang sih waktu


itu kan aku masih kecil terus didaftarin
gitu lomba sama guru aku haaha”
Ko “ guru itu biasanya melihat potensi siswa, Pemberia
kalau guru merasa siswa punya potensi n
guru ppasti akan mendukung dengan cara informasi
apapun termasuk mendaftarkannya ke
perlombaan jadi benar yang dikatakan
oleh teman-temanmu tadi Sela”

Sela “iiya sih bu.”

Ko “baik Sela,// ada lagi yang mau Sela penerima


ceritakan?” an//PHT

Sela “saya pikir sudah gak ada lagi bu”

Ko Okey..// sekarang kita pindah ke masalah penerima


Anggita yah//Tadi kamu mengatakan an//
kalau kamu tidak berani bertanya kepada pemberia
dosen ketika kamu tidak mengerti materi, n
benar begitu Anggi? sturktur//
PHT

Anggi iya bu..saya takut respon dari guru atau


dosen itu ga mengenakkan gitu loh bu..
jadi saya itu setiap ingin bertanya tuh
saya tuh selalu mengurungkan niat saya
gitu bu untuk bertanya.. jadi ya saya diam
aja deh bu kalau ga ngerti materi

Ko Baik..ibu mengerti..//Apakah teman- penerima


teman ingin memberikan tanggapan an//pht
kepada Anggi?

Priska Kalau boleh tau nggi, apa yang kamu


rasakan kalau kamu pengen bertanya gitu
ke dosen?

Anggi yang ku rasain sih kea cemas gitu lih


terus takut banget buat nanya kayak takut
salah nanya sama takut respon dosennya
itu tidak mengenakkan gitu..

Ko “oh begitu ya.. // jadi ketika kamu penerima


mengurungkan niat kamu untuk bertanya an/
dan diam saja itu akan merasa kamu lebih klarifikas
aman dan nyaman, benar begitu Anggita? i perasaan

Anggi Iya bu saya ngerasa lebih aman dan


nyaman aja kalau tidak bertanya ke dosen

Ko Okey baik..//Sekarang Anggi apakah penerima


kamu memiliki pengalaman sebelumnya an//pht
yang tidak menyenangkan dengan
seorang guru atau dosen yang terjadi di
masa lampau sehingga hal tersebut
membuat kamu di masa sekarang takut
untuk bertanya ke dosen?

Anggi ada sih bu.. jadi pernah sih pas saya kalau
ga salah itu kelas XI SMA saya pernah
nanya ke guru pas pelajaran sosiologi..
pas itu saya samperin maju ke tempat
guru terus saya nanya ke guru tentang
materi yang saya ga paham bu.. terus
resoin guru itu marah bu menohok gitu
bu..

Ko Baik..// kamu mendapatkan respon penerima


negatif yang diberikan oleh gurumu ke an//
kamu ketika kamu bertanya ya saat kelas refleksi
XI SMA ya pikiran
restateme
nt

Anggi iya bu begitu.. sakit hati banget sih bu


dan marah bu..

Ko okey baik..// apakah teman-teman ada penerima


tanggapan? an//pht

Sela saya bu.. kalau boleh tau, emang respon


dari guru kamu itu apa nggi?

Rosi responnya bikin kamu sakit hati banget


ya nggi

Priska iya nggi

Anggi hmm guru itu ngatain aku bodoh sekali di


depan kelas gegara aku ga ngerti materi..
aku masih inget kata guru itu kayak gini
“kamu bodoh atau gimana sih? masa gitu
aja ga ngerti.. kamu merhatiin ga sih
tadi?”

Ko oh begitu ya..// Kelihatannya kamu sedih penerima


sekali ya dengan perkataan guru kamu ya an// pht

Anggi iya bu kayak pas guru itu ngomong kayak


gitu, aku langsung nunduk dan abis itu
balik kearah tempat duduk nunduk..

Sella aku kalau di posisi Anggi mungkin saya


juga bisa merasa down dan sakit hati
banget sih bu kalau guru ngomong gitu
ke aku..

Priska Iya bener banget.. sakit hati banget terus


marah sih pasti kalau guru ngomong gitu

Rosi iya setuju

Ko oh okey baik..// setelah kejadian tersebut, penerima


kalau ibu dan teman-teman boleh tau, apa an//pht
yang terlintas di pikiran kamu mengenai
guru?

Anggi Ya saya mikirnya tuh guru itu bakal


memarahi murid kalau murid itu ga ngerti
atau paham tentang materi yang diajarin
bu..

Ko okey baik..// kamu berpikir bahwa guru penerima


akan memarahi murid jika tidak an//
memahami materi ya refleksi
pikiran
restateme
nt

Anggi iya bu begitu

Ko lalu apakah kamu memiliki pengalaman pht


yang tidak menyenangkan lagi tentang
guru yang serupa seperti pengalaman
tadi?

Anggi Ada bu,, pas itu kelas VIII SMP aku


nanya ke guru fisika tentang materi yang
aku ga paham terus respon guru itu malah
membandingkan kepintaran diri saya
dengan kakak saya di depan kelas

Ko baik..// ketika kamu bertanya saat mata penerima


pelajaran fisika, guru kamu memberikan an//
tanggapan negatif dengan refleksi
membandingkan diri kamu dengan kakak pikiran
kamu di depan kelas restateme
nt

Anggi Iya bu benar.. jadi pas itu kebetulan juga


kan kakak saya jadi ketua osis dan kakak
saya itu emang pintar bu

ko okey baik..// apakah teman-teman ingin penerima


memberikan respon mengenai hal yang an//pht
dialami anggi ini?

Sela kalau boleh tau nggi, membanding-


bandingkan kamu dengan kakak kamu
seperti apa?

Anggi pas itu aku nanya materi ga paham kan,


terus aku masih ingat respon guru itu
kayak “Anggi kamu beda ya sama kakak
kamu.. kakak kamu udah pintar fisika dan
ketua osis juga, sedangkan kamu masa
gini aja ga ngerti.. beda ya kamu sama
kakak kamu..” di depan kelas dengan
suara lantangnya

Priska pasti yang kamu rasakan saat itu sakit


hati dan kesal karena kamu dibanding-
bandingkan seperti itu

Rosi Iya pasti kamu sakit hati banget ya nggi

Anggi Iya benar teman-teman.. aku pas itu


rasanya campur aduk banget.. sakit hati
banget, kesel, sedih, marah sekaligus
malu juga dibanding-bandingin gitu..
padahal aku cuma pengen nanya materi
yang ga aku ngerti, malah endingnya di
remehin gitu sama guru

Ko Baik anggita..// kalau boleh tahu setelah penerima


hal tersebut terjadi apa yang kamu an// PHT
lakukan?

Anggi ya saya kabur bu ke toilet buat nangis..


saya di toilet sepanjang pelajaran fisika
berlangsung..

Ko okey..// dengan pergi ke toilet kamu penerima


untuk menangis membuat kamu merasa an//
lebih nyaman dan tenang, begitu Anggi? klarifikas
i perasaan

Anggi Iya bu bener.. saya merasa aman, nyaman


aja bu karena pas itu saya sakit hati
banget dan malu sih bu

Ko baik Anggita.. ibu penerima


mengerti..//Kelihatannya dengan kamu an//
pergi ke toilet untuk nangis membuat klarifikas
kamu lebih tenang dan lega juga ya i perasaan
Anggi iya bu kayak saya mikir nih guru
ngeremehin saya gitu

Ko Baik ibu mengerti..// Hal ini menjadi penerima


salah satu alasan kamu takut untuk an//
bertanya ya..// lalu apakah kamu refleksi
memiliki pengalaman lain yang tidak pikiran
menyenangkan Anggi? parafrase/
/pht

Anggi ada bu ini 1 lagi..ini kayak yang


pengalaman yang pertama sih.. tapi ini
pas saya kelas VII SMP, dimana pas itu
saya nanya guru matematika.. kan
matematika itu susah kan ya bu.. nah
saya nanya materi yang saya ga ngerti,
nah guru itu malah bilang ke saya kalau
saya bodoh

Ko Okey baik..// apakah teman-teman ingin penerima


menanggapi? an//pht

Priska kamu pasti sakit hati ya nggi dibilangin


seperti itu untuk kedua kalinya..

Sella Iya pasti kamu sakit hati ya nggi..

Rosi Iya nggi..

Anggi Iya bener.. sakit hati banget sekaligus


malu aku dikatain itu di depan kelas..
jadinya gara-gara itu aku nunduk dan
diam seharian sepanjang pelajaran pada
hari itu hingga pulang sekolah

Ko Baik ibu mengerti dan paham sekali penerima


terhadap perasaan kamu Anggita.. //kamu an//
merasakan nyaman dan aman juga refleksi
dengan menunduk ya ketika pengalaman pikiran
tersebut terjadi.//lalu, setelah kejadian parafrase/
tersebut apakah menambah pikiran /pht
negatif kamu mengenai guru, Anggita?

Anggi iya bu.. saya mikir kalau guru itu


mengerikan dan ga suka dengan
pertanyaan yang diberikan oleh murid

Ko Baik ibu paham Anggi// rasa takut kamu penerima


untuk bertanya muncul sejak an//
pengalaman-pengalaman tersebut dimana refleksi
kamu mendapatkan respon negatif oleh pikiran
guru kamu ketika bertanya sehingga hal parafrase
tersebut berefek hingga sekarang dimana
kamu tidak berani bertanya karena kamu
takut akan respon dari guru/dosen

Anggi Benar bu seperti itu

Ko “ada lagi yang mau kamu ceritakan PHT


Anggita?”

Anggi “sudah tidak ada bu”

Ko ok, kalau gitu sekarang kita akan lanjut pemberia


ke masalahnya Priska yah// priska tadi n
mengatakan kalau takut untuk salah struktur//
menjawab gitu ya priska, apakah boleh PHT
diceritakan dengan lebih detail lagi
priska?

Priska iya bu, jadi akhir-akhir ini saya bener-


bener menghindari buat ditanya sama
dosen atau orang di berbagai kesempatan
gitu bu

ko oke baik, jadi karena kamu takut untuk klarifikas


salah jadi kamu memilih untuk i perasaan
menghindari begitu, benarkah demikian?

priska Iya bu bener begitu bu

Sela Bu, saya izin menanggapi.. Oh jadi kaya


yang udah dibilang rosi tadi makanya
kamu sering off cam itu tadi ya pris

Priska Iya sel, kalo on cam rasanya takut banget


kalo bakalan ditanya atau gimana

Ko oke baik, dari apa yang sudah kamu PHT


sampaikan, apakah ada pengalaman yang
buruk mengenai hal tersebut?

Priska ada bu tapi ya waktu masih SMP gitu jadi


waktu itu saya masih kelas VIII terus
ditunjuk oleh guru mata pelajaran IPS
untuk menjelaskan materi minggu lalu,
tapi waktu itu tepat saya ga paham sama
materinya terus disuruh buat jelasin,
akhirnya kan saya jadi gabisa jelasin apa-
apa dan malah dimarahin sama gurunya,
saya juga jadi malu sama teman-teman
saya

ko oke baik, kelihatannya kamu merasa klarifikas


kurang nyaman dan juga merasa gugup i pikiran
ya ketika ada orang yang bertanya parafrase
kepadamu, benarkah demikian?

priska iya benar bu, rasanya gugup banget, kalo


gugup kan jadinya ngeblank gitu

anggit izin menangapi juga bu.. izin menanggapi


a bu, oh iya bener banget pris, aku paham
banget

priska iya kann git, soalnya waktu aku masi


SMP kalo ga salah kelas IX di pelajaran
fisika gitu, aku waktu itu lagi pusing gitu
kan terus tiba-tiba aku disuruh buat
jawab, ya aku ngeblank dong, itu malu
banget rasanyaa

rosi saya ingin menanggapi juga bu, itu


gurunya gatau kalo kamu baru sakit gitu
pris?

priska engga ros, kan aku masih ikut pelajaran


seperti biasanya ga ke uks gitu

ko baik priska, ibu paham mengenai penerima


perasaanmu,// apakah masih ada an// PHT
pengalaman masa lalu yang berhubungan
dengan hal tersebut?

priska oh bentar bu, saya ingat-ingat


oh ada bu waktu SMA juga, kelas X gitu
nah aku tiba-tiba juga ditunjuk buat maju
ngerjain matematika gitu dan ternyata
aku salah rumus, disitu aku juga malu
banget

Ko apakah ada yang ingin menanggapi PHT


teman-teman?

sela bu ijin menanggapi, salah rumus gimana


pris?

priska iya sel, jadi tu aku mikir kok kalo tiap


ditunjuk aku salah terus sih, aku juga jadi
mikir dong apa aku bodoh banget ya,
gituu

anggit aku paham banget pris rasanyaa


a

priska iya makanya aku jadi mikir, wah kayanya


jangan sampe deh aku ditunjuk tunjuk
gitu buat jawab pasti salah lagi
jawabanku, dan kalau salah tu aku
bakalan kepikiran terus gitu bu

ko oke baik, jadi dari hal yang sudah klarifikas


disampaikan priska tadi karena i pikiran
pengalaman pengalaman itu membuat parafrase
kamu berfikir kalau kamu bodoh dan
pasti selalu salah ketika menjawab,
benarkah demikian priska?

priska iya benar bu seperti itu, makanya saya


jadi takut kalo ditunjuk buat jawab gitu
soalnya dipikiran saya pasti salah

ko oke baik ibu memahami perasaanmu,// penerima


apakah ada hal yang ingin disampaikan an// PHT
lagi?

priska sudah cukup bu

ko oke, kalau gitu, kita bisa melanjutkan ke pemberia


Rosi ya.. nah, tadi Rosi sempat n
mengatakan bahwa Rosi takut gagal struktur//r
menjadi ketua di tingkat fakultas ya? efleksi
perasaan

Rosi iya bu.. saya takut hal dulu tuh terulang


lagi bu..

Ko hal yang dulu terulang?// kalo boleh tau, pengulan


hal apa yang membuatmu jadi takut? gan satu
dua kata//
pht

Rosi iya bu.. jadi waktu SMA itu saya pernah


jadi ketua panitia setingkat sekolah bu..
nah, saya tuh bikin kesalahan dan
akhirnya saya jadi perbincangan teman-
teman sekolah saya bu.. saya sampe ga
masuk sekolah 2 hari waktu itu bu

ko ibu paham yang rosi rasakan.. // nah, penerima


mungkin dari teman-teman ada yang mau an//
menanggapi dulu? pemberia
n
strukturp
enerimaa
n// PHT

anggi mungkin saya dulu bu.. pasti kamu


ngerasa malu ya waktu itu ros.. aku bisa
paham.. ga enak banget pasti..

rosi iya nggi, ga enak banget.. sampe rasanya


cemas gitu takut buat dateng ke sekolah..

sela kalo boleh tau, kamu bikin kesalahan apa


emangnya ros?

rosi iya, aku pernah bikin kesalahan tentang


surat menyurat waktu itu.. jadi, harusnya
kan sekretaris kabarin aku, nah, aku tuh
kecolongan gitu.. malah sekretaris make
ttd ku ga ngomong ke aku..dan akhirnya
tuh acaranya hampir batal hanya karena
hal ttd itu sel..

priska tapi, akhirnya tuh gimana ros?

rosi iya, untungnya acaranya sih masih bisa


berjalan gitu..

ko nah, dari yang rosi sampaikan ini, rosi PHT


sebelumnya ada pengalaman yang sama
seperti ini kah? yang akhirnya membuat
rosi juga jadi tambah takut buat jadi
ketua?

rosi ada bu.. baru aja semester 4 kemaren bu..


saya kebetulan jadi ketua kompai gitu
kan bu.. nah, karena pandemi, dan online
kemaren itu, saya jadi kesulitan buat
komunikasi sama temen-temen lain, dan
berakibat semua proker saya tuh ga ada
yang terlaksana bu..

ko ibu paham..// dari kejadian ini, apa yang penerima


rosi rasakan? an//pht

rosi saya ngerasa cemas bu.. saya ngerasa


semua anggota jadi ngehakimin saya dan
menilai bahwa saya ini ga becus jadi
pemimpin gitu bu..

ko rosi mengatakan bahwa rosi merasa refleksi


bahwa semua anggota menghakimi pikiran
rosi.. // tapi,apakah rosi pernah mendapat restateme
perkataan buruk dari salah satu nt//pht
anggotanya?

rosi engga pernah sih bu..

ko baik.. ibu paham // nah, teman-teman ada penerima


yang mau menanggapi dulu ga? an

sela kalo menurutku ros, mungkin wajar


terjadi ga sih kita kesulitan
berkomunikasi di masa pandemi ini..
karna aku juga ngalamin, susah buat
koordinasi sama temen kelompok gitu..

priska iya bener yang dibilang sela.. aku rasa itu


hal wajar kok ros..

anggi iya ros bener yang dibilang priska sama


sela.. aku juga malah nangkepnya wajar
aja deh.. apalagi juga tadi kamu sempet
bilang kamu juga ga dapet judges kamu
gitu..

rosi iya sih, bener yang dibilang kalian..

ko nah, kalau gitu, ada lagi yang ingin rosi PHT


sampaikan?

rosi udah cukup dari saya bu

Fase 4

Ko “nah kalian sudah menceritakan pemberia


permasalahan kalian satu persatu secara n
detail. // menurut kalian apa sih yang informasi
menjadi masalah utama dari masalah // PHT
kalian ini?”

Rosi “kalau diliat dari setiap kasus sih


sepertinya kami semua punya masalah
dalam tampil di depan umum gitu bu atau
maju gitu bu”

Sela “”iya bu kayak di depan banyak orang


gitu kita semua ga berani gitu bu”

Priska “iya bu kayak gamau kelihatan menonjol


gitu”

Ko “baik, //jadi dapat disimpulkan yah Penerima


bahwa kalian ini memiliki masalah dalam an//
tampil di depan umum”
Anggit “iya deh, aku stuju”
a

Ko “nah okay, ketakutan kalian untuk tampil, diagnosis


bertanya atau menjadi ketua itu
dikarenakan kalian pernah mengalami
kejadian tidak mengenakan di masa lalu
dan kejadian tersebut terjadi berkali-kali
sehingga membuat kalian memiliki
pikiran yang negatif tentang suatu
peristiwa yang belum tentu benar adanya.
benar gak seperti itu?”

Sela, “betul bangets bu”


Anggit
a,
Priska,
Rosi

Ko “Baiklah kalau begitu, sekarang kita akan penerima


mencoba untuk mengubah pikiran negatif an//
kalian menjadi pikiran yang lebih pemberia
positif.” n sturktur

Anggit “emang bisa bu?”


a

Ko “ tentu saja bisa Anggita, jadi ibu akan Pemberia


mengajak kalian untuk menceritakan n
pengalaman positif serupa yang pernah informasi
kalian alami. “

Sela “pengalaman serupa itu bebas apa


gimana sih bu”

Ko “jadi yang ibu maksud adalah kalian Pemberia


menceritakan pengalaman masa lalu n
serupa tapi kali ini yang positif, nah informasi
misalnya tadi Sela tampil di panggung.
Sela bisa menceritakan pengalaman Sela
tampil di panggung tapi yang positif
misalnya diberikan apresiasi, diberikan
pujian atas penampilannya Sela”

Sela, “oh gitu bu paham”


Anggit
a,
Priska,
Rosi

Ko “baiklah kalau gitu, // ibu mau dengar peerimaa


cerita dari Sela dulu yah” n//
Pemberia
n skturtur

Sela “okey bu kalau pengalaman positif saya


yah , dulu itu saat saya kelas 3 SMA,
saya pernah nyanyi di acara pernikahan
sepupu saya bu. terus saat itu saya
mendapat tepuk tangan dan sorakan dari
orang. mereka bilang bahwa suara saya
bagus gitu bu.”

Ko “jadi nyanyian kamu membuat orang refleksi


terpukau dengan suaramu” pikiran
parafrase

Sela “iya bu, bisa dibilang begitu”

Ko “nah, sekarang tanggapan teman-teman PHT


nih, gimana menurut kalian?”

Priska “keren keren, berarti gak semua momen


kamu itu membuat kesalahan saat tampil
dong Sel”

Sela “emang gak semua momen sih, tapi


waktu itu aku senang sih, dan bangga
juga”

Ko “kamu senang dan bangga, apakah Interpreta


mungkin saat itu kamu berpikir bahwa si
penampilanmu itu sangat menakjubkan?”

Sela “tidak bermaksud sombong tapi iya


hahah”

Rosi, “Kerenn pooooolll Selaa”


Priska,
Anggi

Sela “thank you so much girls”

Ko “nah Sela pengalamanmu itu benar-benar umpan


menyenangkan yah. ibu bisa balik
membayangkan betapa bangganya kamu
saat mendapatkan pujian itu”

Sela “iya bu, terus juga saat saya kelas 2 SMA


saya pernah ikut tim ansambel sekolah
dan dipercaya bermain piano depan
gubernur”
Ko “wow// terus gimana?” penerima
an//
permintaa
n untuk
melanjutk
an

Sela “saya diberikan apresiasi juga bu.


penonton tepuk tangan dan bahkan saya
masuk youtube bu”

Ko “wah gimana perasaan kamu saat itu?” PHT

Sela “terharu banget bu, dan sesenang itu”

Ko “kelihatannya kamu puas dengan Klarifikas


penampilan kamu saat itu ya” i pikiran
pararase

Sela “iya bu saya nangis terharu sih bu saat


itu, terus abis itu foto sama gubernur
deh”

Ko “wah keren banget Sella// sekarang coba umpan


kita dengar tanggapan dari teman-teman balik/
yah” pemberia
n sturktur

Rosi “saya bu, sela keren banget yah. gini-gini


tampil depan gubernur yah”

Priska “Sela nih, senggol dong”

Sela “hahaha bisa aja”

Anggi “tapi itu keren banget loh, aku aja ketemu


gubernur aja mungkin kecil
kemungkinannya. tapi kamu?! tampil
dong. aku akui bakatmu the best”

Ko “Nah Sela. bakatmu itu luar biasa// umpan


bermain piano di depan gubernur adalah balik//pe
suatu pencapaian yang luar biasa dan mberian
tidak semua orang mampu untuk informasi
melakukannya”

Sela “iya juga yah bu hehehe”

Ko “Nah dari pengalaman postif kamu ini


dan tanggapan dari teman-teman kamu
tentang seberapa kerennya dirimu, apa
yang bisa kamu simpulkan?”
Sela “mmm menurut saya tampil di depan
umum itu tidak selamanya akan
mempermalukan diri saya dan gagal,
justru itu yang akan membuat saya
semakin berkembang”

Ko “yes betul sekali// kamu keren sekali bisa penerima


memberikan poin utama dari pengalaman n// umpan
positifmu ini. //gimana teman-teman lain balik//
stuju dengan apa yang disampaikan PHT
Sela?”

Anggit “Setuju banget sih bu, ga selamanya


a ketakutan dan kegugupan kita itu
mengakibatkan sesuatu yang buruk saat
tampil di panggung sih”

Sela “ya tapi kan tetap aja sih takut juga”

Ko “Sela tadi mengatakan bahwa tampil di Konfrotas


depan panggung itu tidak selamanya i verbal
memalukan dan bisa membuatmu vs verbal
berkembang. tapi baru saja Sela bilang
bahwa itu menakutkan. bagaimana
menurut Sela?”

Sela “maksud saya memang itu bisa buat


berkembang tapi memang detik-detik
mau tampil itu pasti gugup bu”

Ko “benar Sela memang kalau belum biasa bombong


tampil akan gugup dan deg degan, tapi an
setelah kita memberanikan diri tampil itu
akan membuat kita legah dan bahkan
terbiasa untuk tidak gugup lagi, memang
awalnya sulit tapi selama ada kemauan
pasti lama kelamaan kamu bisa”

Rosi, “Betul Sela, kamu keren kok”


Priska,
Anggi

Sela “makasih banyak yah, aku mau deh


menjadi lebih baik lagi”

Ko “jadi kamu mau menjadi lebih baik lagi// relfkesi


untuk mewujudkan keinginanmu untuk pikiran
menjadi lebih baik kamu harus restateme
merencanakan perilaku yang baru. nt//
dengan begini kamu bisa merealisasikan pemberia
keinginan kamu menjadi orang yang jauh n
lebih baik” inrfomasi

Sela “iya juga sih bu. berarti saya harus mulai


berani tampil depan umum gitu yah bu?”

Ko “kalau menurut kamu itu yang bisa bombong


membuat kamu menjadi lebih baik, ibu an
akan dukung itu// gimana cara kamu
berusaha agar mulai berani Sela? ”

Sella “mmm saya pikir sih dengan telenta dan


bakat yang saya punya ini saya bisa
mulai dari palayanan di gereja tiap hari
minggu kali ya bu jadi pemusik atau
singer gitu bu?”

Ko “wow Sela kamu luar biasa. // jadi kamu umpan


mau memberi dirimu untuk melayani di balik//
gereja// coba yah kita dengar tangapan refleksi
teman-temanmu “ pikiran
restateme
nt//
pemberia
n sturktur

Rosi “aku salut sama kamu Sel, kamu mau


melawan ketakutan kamu bahkan kamu
berani memberi diri untuk tampil tiap
hari minggu”

Priska “iyaaa bener banget apa kata rosi tadi,


menurut aku itu cara yang tepat sih
supaya kamu bisa mengembangkan
dirimu juga”

Sela “iya dan aku juga pikir kan aku diberikan


talenta oleh Tuhan jadi gak ada salahnya
aku pakai untuk pelayanan. saya sudah
mantap sih dengan rencana ini bu”

Ko “baik Sela, yakinkan dirimu bahwa kamu penerima


bisa melewati semua ini yah// ada lagi an//
yang mau sela sampaikan?” bombong
an// PHT

Sela “sudah tidak ada bU”

Ko “nah sekarang kita lanjut ke Anggita yah. pemberia


boleh menceritakan pengalaman n sturktur
positifmu tadi seperti yang Sela lakukan”
Anggi Saya ada sih bu pengalaman positif pas
itu kalau ga salah tuh pas saya SMA
kelas X, pas itu mata pelajaran geografi
saya nanya,terus beliau menjawab
pertanyaaan juga sekaligus jelasin dengan
detail bu

Ko okey..// jadi Anggita ketika kelas X penerima


berani bertanya dan respon dari gurumu an//
positif terhadap pertanyaan tersebut refleksi
perasaan

Anggi iya bener bu..terus juga saat itu saya di


apresiasi banget karena sudah berani
bertanya ke beliau pas ga ngerti materi.

Ko baik ibu mengerti..// Sepertinya kamu penerima


terlihat senang dengan apa yang an//
dilakukan oleh guru kamu tersebut ke refleksi
kamu ya.. perasaan

Anggi Iya bu seneng bu kalo ada guru yang


apresiasi saya.. awalnya sih takut buat
nanya tp pas tau responnya begitu kan
jadinya saya ga takut buat nanya bu

Ko baik anggita..// kamu merasa tidak takut penerima


ketika guru memberi respon positif an//
terhadap pertanyaanmu, benarkah klarifikas
demikan Anggita? i perasaan

Anggi iya bu bener kan jadinya lebih tenang


gitu

Sella kamu hebat Anggi sudah berani bertanya

Priska, iya nggi


Rosi

Ko Baik Anggita// kamu hebat telah berani penerima


keluar dari rasa takut kamu dan an//
memberanikan diri untuk bertanya ketika bombong
kamu belum memahami materi ya..// lalu, an
apakah ada pengalaman lain yang serupa,
Anggi?

Anggi coba saya ingat-ingat lagi yak bu.. oh ada


bu pas itu saya kelas XII SMA lagi ada
kelompokkan gitu mapel bahasa
mandarin.. nah kelompok saya tuh masih
belum ngerti kan tugasnya suruh ngapain,
saya nanya ke guru buat jelasin bu..
untungnya gurunya tuh ibu mau
ngejalasin bu

Ko Baik..// kamu ketika mata pelajaran penerima


bahasa mandarin sebagai perwakilan an//
kelompok inisiatif untuk bertanya parafrase
mengenai materi yang perlu dikerjakan

Anggi Iya bu dan juga saya diapresiasi banget


juga bu karena telah bertanya..

Ko Baik Anggi ibu mengerti// sekarang coba penerima


teman-teman memberi tanggapannya ya an//
pemberia
n struktur

Rosi wah kamu keren nggi dah berani nanya


demi kelompok kamu

Priska iya nggi.. apalagi kan juga bahasa


mandarin tuh ga mudah buat di pahami,
jadi perlu nanya juga dan kamu berani..
hebat nggi

Sella menurut saya anggi hebat bu dah berani


keluar dari zona nyaman dan rasa
takutnya untuk bertanya

Anggi hehe makasi gaiss

Ko Dari pengalaman positif kamu dan PHT


tanggapan teman-teman terhadap dirimu,
apa yang kamu dapat simpulkan anggi?

Anggi Saya mikir kalau guru itu tidak semuanya


mengerikan, galak, tidak mau menerima
dan tidak suka jika murid bertanya, dan
suka meremehkan muridnya.. dan
ternyata itu banyak guru juga yang
mengapresiasi murid ketika bertanya

Ko baik Anggi// kamu bagus sudah memiliki penerima


pemikiran baru mengenai bahwa tidak an//
semuanya guru itu menyeramkan dan umpan
balik//refl
tidak mau menerima ketika murid
eksi
bertanya// meskipun dari cerita tersebut perasaan
awalnya kamu merasa takut namun kamu parafrase
berani lawan rasa takut itu
Rosi.P iya kamu keren Anggi
riska,
Sela

Anggi thankyou gais

Ko Lalu, sekarang kamu selanjutnya PHT


membuat rencana perilaku kamu seperti
apa Anggi setelah kamu memiliki
pemikiran baru mengenai guru?

Anggi hmm aku bakal mulai berani dan tidak


takut untuk bertanya dengan dosen bu pas
aku ga ngerti materi bu

Ko Bagus Anggi rencana perilakumu yang pemberia


telah kamu buat itu// apakah kamu n umpan
memiliki rencana lain Anggi? balik

Anggi tidak sih bu cukup dimulai dari situ dulu


bu

Ko Okey.. yakinkan diri kamu kalau kamu bombong


bisa melewati rasa takutmu ya// oke an//
sekarang gimana nih kalo dari priska, permintaa
gimana dengan pengalaman positif kamu n untuk
melanjutk
an

Priska kalau dari saya sih saya itu pernah kaya


baru diskusi gitu nah saya tiba-tiba
nyeletuk aja gitu salah satu ide terus
ketua diskusinya langsung denger apa
yang saya katakan terus ide saya dibilang
ide bagus

ko ya baik, jadi kamu seperti mengusulkan klarifikas


ide dalam diskusi tersebut begitu priska? i pikiran
parafrase

priska iya bu, ya seperti ga sengaja sih


sebenarnya, tapi sebenarnya hal itu ga
terjadi sekali aja sih bu

sela emang udah sekitar berapa kali pris?

priska aku kurang inget kapan aja sih sel, tapi ya


pernah waktu diskusi sama teman
kampus, terus diskusi waktu sama temen
gereja juga pernah, waktu diskusi acara
remaja gitu juga pernah

anggit wah lumayan sering juga ya pris


a

priska ah enggak juga sih git, soalnya aku


mikirnya ya itu kebetulan gitu lho

rosi tapi itu udah keren lho pris, maksudku


kaya kalo pas diskusi dan bisa ngusulin
ide yang bagus itu dah keren gitu lho

priska ya bener juga sih ya ros

Ko oke baik, itu sudah hal yang sangat bagus bombong


priska, kamu mau untuk menyampaikan an // PHT
ide // lalu bagaimana perasaanmu priska
ketika bisa menyampaikan apa yang ada
dibenakmu ketika diskusi?

priska ya rasanya senang gitu bu, rasanya juga


malu tapi bukan yang malu gitu gimana
ya bilangnya

anggit oh ya kaya malu-malu gitu kan pris?


a

priska iya git, susah jelasinnya

ko baik, ibu paham mengenai perasaanmu, // penerima


apakah masih ada pengalaman positifmu an // PHT
yang lainnya

priska ada sih bu, kalo ini waktu saya SMA

Ko Baik, boleh kamu ceritakan priska Perminta


an untuk
melanjutk
an

priska oh baik bu, jadi tu waktu SMA kan nah


itu waktu pelajaran sejarah gitu, kan saya
anak IPS kan. Nah, itu gurunya tanya
tentang salah satu materi gitu, udah tanya
ke 2 atau 3 orang gitu tapi jawabannya
masih salah terus, terus saya dapet giliran
buat ditanya sama gurunya terus saya
bisa menjawab bu, ya walaupun sempet
kaget gitu karna tiba-tiba tapi ya
untungnya saya bisa menjawab

Ko wah bagus sekali priska walaupun sempat bombong


merasa kaget tetapi masih bisa an
mengontrol dan bisa menjawab
pertanyaan dari guru

priska hehe, iya makasih bu

Ko apakah temen-temen ada yang mau PHT


menanggapi

rosi wah, sejarah tu susah lho, kamu keren


banget sih kamu bisa menjawb
pertanyaan dari gutu tersebut

sela iya bener banget, aku tu sampai pusing


kalo pas pelajaran sejarah, kamu keren
pris

priska waaa, makasih banyak temen-temen

Ko sekarang bagaimana dengan rencana PHT


perilaku yang akan kamu lakukan priska?

priska hmm, saya mau mencoba untuk


menyampaikan dan menjawab kalau ada
kesempatan begitu sih bu, atau mencoba
untuk bertanya ketika saya tidak paham

ko bagus priska, yang terpenting adalah umpan


kamu sudah mau untuk mencoba balik
daripada tidak sama sekali

priska hehe iya bu

ko oke gimana nih priska apakah kamu juga PHT


mendapat pandangan atau pemikiran baru
mengenai permasalahanmu tadi?

priska ada sih bu, ya kalau sebelumnya kan saya


mikirnya wah pasti kalo jawab aku salah
lagi nih gitu kan tapi ya ternyata enggak
juga, waktu itu emang baru pas aku ga
paham, terus waktu aku sakit jadi ga
terlalu memperhatikan gitu, tapi kalo
sekarang ya gaada salahnya kalau kita
mau mencoba untuk menjawab atau
menyampaikan ide, kalau memang salah
ya berarti kita harus coba untuk belajar
lagi, salah itu normal

Ko mungkin temen-temen ada yang mau PHT


menanggapi
rosi iya bener banget pris, salah itu hal yang
normal, dan gaada salahnya juga kalau
kita mau untuk mencoba

anggit iya bener, yang penting kita mau untuk


a mencoba

Sela semangat priskaa, yuk bisa yuk

ko ya baik, bagus sekali priska kamu mau bombong


untuk berani mencoba dan juga memiliki an
pemikiran yang lebih positif lagi
dibandingkan sebelumnya

priska iya bu, terimakasih bu, makasih temen-


temen semuaa

Ko nah, kalau begitu, kita lanjut ke rosi Pemberia


nih.. //kalau rosi sendiri punya n
pengalaman positif kamu? Struktur//
PHT

ROSI JANGAN LUPA TAMBAHKAN


TEKNIK VERBAL

rosi kalau saya bu, waktu SMP itu saya


pernah mengajukan diri sebagai ketua
panitia pentas seni gitu di sekolah saya..
ya, memang panitia kecil gitu sih bu..

Ko nah,lalu? permintaa
n untuk
melanjutk
an

rosi iya gitu bu.. karena baru pertama kali


juga bu, saya antusias dan sering
konsultasi ke guru mengenai
kepemimpinan yang baik gitu kan bu..
dan hasilnya, acara berjalan sesuai
rencana dan saya juga sempet dibanggain
sama orang tua saya.. karena masih SMP
saya sudah bisa jadi ketua panitia acara
sekolah gitu bu

Ko wah.. pengalamannya menyenangkan penerima


sekali ya rosi.. nah, sebelum rosi lanjut an//
cerita, mungkin ada teman-teman yang pemberia
mau menanggapi ceritanya rosi? n struktur

anggi tuh ros, kamu udah punya bakat buat


mimpin tau.. buktinya, dari SMP kamu
pertama kali aja udah bagus lancar gitu..

sela iya bener ros.. kamu tuh keren tau

priska setujuuu.. rosi juga kalo lagi presentasi


gitu keren banget public speakingnya..

Ko duh, ibu malah baru tau loh kalo rosi nih bombong
ternyata berbakat dalam mempin dan an
public speaking yang baik di mata teman-
teman..

rosi hehehe.. iya sih bu.. makasih yaw gais..

Ko nah, kira-kira dari rosi ada pengalaman pht


positif apa lagi selain itu?

rosi hmm.. apa ya bu.. oh, ini bu.. saya juga


pernah jadi ketua koordinator divisi
keamanan gitu di kepanitiaan luar
kampus.. awalnya emang ragu karna
acaranya juga besar gitu kan bu.. karna
menyangkut banyak orang dari latar
belakang yang beda.. tapi, pas
berjalannya kepanitiaan itu, ternyata saya
juga berhasil dan ga banyak evaluasi dari
divisi saya.. sampai-sampai juga setelah
kepanitiaan itu dah selesai, saya diminta
buat jadi ketua koordinator umumnya di
tahun berikutnya bu..

ko wah.. rosi keren loh! kamu hebat loh.. bombong


dari divisi samppe ditawari jadi an// pht
koordinator umum gitu.. berarti, memang
ada yang baik dari dirimu kan?

rosi hehehe.. iya sih bu.. saya ngerasa bangga


banget waktu itu bu.. karena dari sekian
banyak Ketua koordinator divisi lainnya,
saya yang ditawarin buat jadi koordinator
umumnya..

ko nah, sekarang bagaimana, apakah kamu pht


sudah mendapat pandangan baru tentang
pengalamanmu ini?

rosi iya bu.. saya jadi berpikir, ternyata ya


saya itu punya bakat untuk memimpin..
saya juga senang bersosialisasi dan bisa
dibilang aktif gitu dalam kegiatan..
harusnya memang pengalaman kemaren
itu buat pembelajaran saya ke depannya
untuk jadi lebih baik lagi bu..

priska nah, semangat ros! kita dukung kamu


loh..

anggi iya ros, bener banget.. kalo kata merry


riana, ga ada kesalahan, yang ada tuh
pembelajaran ros.. semangat rosiii

ko nah, bagus nih rosi.. dah dapet semangat bombong


dari temen-temennya juga.. jadi, kira-kira an//pht
rosi akan gimana ke depannya?

rosi mungkin saya akan terima tawaranya


temen saya itu untuk jadu ketua panitia di
fakultas bu..

ko nah.. langkah bagus itu rosi.. kamu bisa bombong


mulai belajar lagi dari pengalamanmu an
kemarin, untuk membuat kamu semakin
berkembang dan semakin sukses untuk
jadi ketua.. sudah bagus sekali kamu
mengambil langkah ini rosi..

rosi hehehe.. iya bu.. terima kasih banyak bu..

FASE 5

Ko Baiklah teman-teman.. kalian sudah penerima


mampu untuk mengerti dan juga an//
menemukan solusi kalian atas masalah rangkuma
yang kalian alami//Jadi tadi kalian semua n
datang dengan masalah kalian masing-
masing. Sela yang takut untuk tampil di
depan umum, Anggita yang takut untuk
bertanya kepada dosen karena takut jika
salah bertanya, Priska yang takut untuk
salah ketika ditanya atau menjawab
pertanyaan, dan Rosi yang takut jika
gagal menjadi seorang pemimpin. Setelah
kita gali masalah lebih dalam lagi
ternyata ketakutan kalian itu dikarenakan
kalian mengalami kejadian yang tidak
mengenakan di masa lalu dan kejadian itu
terjadi berkali-kali sehingga yang
membuat kalian memiliki pikiran negatif
tentang peristiwa yang belum tentu benar
adanya. Setelah itu, kalian juga sudah
mengembangkan pikiran baru
berdasarkan pengalaman positif yang
pernah kalian alami dan juga kalian
merencanakan tingkah laku baru dimana
sela akan mulai mau tampil di depan
umum dengan bakat yang sudah dimiliki,
Priska yang mau mulai mencoba untuk
menyampaikan apa yang ia ketahui dan
mungkin hal yang ingin ditanyakan,
Anggita yang mau mulai berani dan tidak
takut untuk bertanya ke dosen ketika
tidak paham materi, dan Rosi yang mau
mencoba menerima tawaran untuk
menjadi ketua panitia kegiatan di
fakultas, benarkah demikian?

Rosi, benar bu
Anggit
a,
Sella,
Prsika

ko Yakinkan pada diri kalian kalau kalian bombong


dapat berani dan melawan rasa takut an
tersebut dan jangan lupa untuk tetap
semangat untuk melakukan rencana
tingkah laku yang kalian buat yaa

Rosi, makasih ibuu.. semangat teman-teman


Anggit
a,
Sella,
Priska

Ko Kalau demikian, konseling kita hari ini pemberia


kita akhiri ya.. kalian boleh datang ke ibu n
jika kalian memiliki masalah atau merasa informasi
kesulitan untuk melakukan rencana
tingkah laku kalian.. ibu welcome sekali
untuk kalian yang ingin konseling

Rosi, baik ibu.. terimakasih


Anggit
a,
Sella,
Priska

Ko kita berpisah di sini ya teman-teman.. ibu pemberia


akan end zoom meeting ini ya.. selamat n
sore informasi

Rosi, selamat sore bu, terimakasih


Anggit
a,
Sella,
Priska

Anda mungkin juga menyukai