PELAYANAN NEONATUS
B. LATAR BELAKANG
Bayi Baru Lahir juga dinamakan Neonatus merupakan individu yang sedang
berkembang dan bisa saja mengalami trauma kelahiran. Berdasarkan pernyataan
WHO bahwa penyebab langsung kematian Neonatus adalah infeksi, asfiksia, BBLR
dan kelainan bawaan. Timbulnya penyakit pada masa neonatal ini sesungguhnya
masih dapat dicegah melalui berbagai upaya antara lain melalui peningkatan
kwalitas pelayanan ibu dan Bayi Baru Lahir.
Upaya menurunkan angka kematian Bayi Baru Lahir harus terus dilakukan
terlebih jika dikaikan dengan target Kesepakatan Global (MDGS, 2000). Pada tahun
2015 diharapkan angka kematian bayi dan angka kematian bayi dan balita menurun
sebesar 2/3 dalam kurun waktu 1990-2015.
Berdasarkan hal ini Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan
angka kematian bayi dari 68 menjadi 23/1000 KH dan angka kematian balita 97
menjadi 32/1000 KH pada tahun 2015.
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan yaitu adanya
pelayanan kesehatan pada Bayi Baru Lahir atau Neonatal. Suatu pelayanan
kesehatan Neonatal berhasil adalah jika kunjungan (cakupan) pemeriksaan
Neonatal 100% untuk kunjungan Neonatal pertama kali (KN 1), diikuti 95% untuk
kunjungan Neonatal Kedua (KN 2), serta 95% untuk kunjungan Neonatal Ketiga
(KN 3).
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
- Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan akses Neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar.
b. Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi atau mengalami
masalah pada Neonatus
c. Melakukan upaya deteksi dini Neonatus resiko tinggi agar segera dapat
diberikan pelayanan yang diperlukan.
d. Tercapainya cakupan kunjungan Neonatal.
F. SASARAN
Sasaran sesuai proyeksi yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten
Sumenep dan sasaran dibagi sesuai dengan wilayah kerja puskesmas batang-batan