Nama : Aprilia Inovita Wijayanti Peran : Perawat Pelaksana
NIM : 2103065 Shift jaga : Siang
Tanggal : 18 Juli 2022 Nama pasien : Ny. S, Tn. R dan Ny. N
No Dx Medis Data fokus Dx Kep Intervensi Implementasi Evaluasi TTD
1 Abdominal DS : Pasien Nyeri akut Manajemen nyeri 1. Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan April Pain mengatakan merasa b.d agen 1. Identifikasi lokasi, lokasi, merasa nyeri nyeri ulu hati pencedera karakteristik, karakteristik, P : peningkatan asam P : peningkatan fisiologis durasi, frekuensi, durasi, frekuensi, lambung asam lambung d.d kualitas, intensitas kualitas, intensitas Q : tertusuk-tusuk Q : tertusuk-tusuk mengeluh nyei nyei R : abdomen R : abdomen nyeri, 2. Identifikasi skala 2. Mengidentifikasi S:3 S:4 gelisah nyeri skala nyeri T : hilang timbul T : hilang timbul 3. Identifikasi nyeri 3. Mengidentifikasi O : Pasien tampak DO : Pasien non verbal nyeri non verbal terbaring di tempat tidur, tampak tebaring di 4. Berikan teknik non 4. Memberikan teknik pucat dan gelisah tempat tidur, pucat farmakologis untuk non farmakologis Pasien tampak memegangi dan gelisah mengurangi rasa untuk mengurangi perutnya Pasien tampak nyeri rasa nyeri TTV : TD 102/66 mmHg, memegangi nadi 70 x/mnt, suhu perutnya 36,6oC, RR 20 x/mnt, TTV : TD 102/66 SPO2 99% mmHg, nadi 70 Inj Ranitidine 3x25 mg x/mnt, suhu 36,6oC, A : Masalah nyeri akut b.d RR 20 x/mnt, agen pencedera fisiologis SPO2 99% belum teratasi Inj Ranitidine 3x25 P: Lanjutkan intervensi mg 2 Anemia DS : Pasien Perfusi Perawatan sirkulasi 1. Memeriksa S : Pasien mengatakan April mengatakan perifer tidak 1. Periksa sirkulasi sirkulasi perifer merasa pusing pusing, belum efektif b.d perifer 2. Mengidentifikasi Pasien mengatakan belum BAB penurunan 2. Identifikasi faktor faktor resikoBAB DO : Pasien konsentrasi resiko gangguan gangguan sirkulasi Pasien mengatakan merasa tampak lebih segar, hemoglobin sirkulasi 3. Memonitor panas, demam saat malam hari CRT >2 detik d.d CRT >3 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri O : Pasien tampak lebih TTV : TD 85/49 detik, kulit kemerahan, nyeri atau bengkak pada segar, CRT >2 detik detik mmHg, nadi 94 pucat atau bengkak pada ekstremitas TTV : TD 85/49 mmHg, x/mnt, suhu 36,5oC, ekstremitas 4. Melakukan hidrasi nadi 94 x/mnt, suhu RR 20 x/mnt, 4. Lakukan hidrasi 5. Menginformasikan 36,5oC, RR 20 x/mnt, SPO2 99% 5. Informasikan tanda tanda dan gejala SPO2 99% dan gejala darurat darurat yang harus Infus RL 20 tpm yang harus dilaporkan A : Masalah perfusi dilaporkan perifer b.d penurunan konsentrasi hemoglobin belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 3 TB Paru DS : Pasien Bersihan Manajemen jalan 1. Memonitor bunyi S : Pasien mengatakan April mengatakan jalan napas napas napas tambahan kadang-kadang batuk kadang-kadang tidak efektif 1. Monitor bunyi 2. Memposisikan Pasien menagtakan batuk b.d napas tambahan semi fowler atau menjalani pengobatan TB Pasien mengatakan hipersekresi 2. Posisikan semi fowler sejak Januari 2022 menjalani jalan napas fowler atau fowler 3. Mengajarkan O : Pasien tampak batuk pengobatan TB d.d batuk 3. Ajarkan teknik teknik batuk efektif tidak efektif sejak Januari 2022 tidak batuk efektif 4. Mengkolaborasi Ronchi DO : Pasien efektif, 4. Kolaborasi pemberian Tampak pasien tidur tampak batuk tidak ronchi pemberian bronkodilator, dengan posisi semi fowler efektif bronkodilator, ekspektoran, TTV : TD 121/85 mmHg, Ronchi ekspektoran, mukolitik nadi 100 x/mnt, suhu TTV : TD 121/85 mukolitik 36,6oC, RR 20 x/mnt, mmHg, nadi 100 SPO2 98% x/mnt, suhu 36,6oC, Nebulizer Pulmicort RR 20 x/mnt, Meprovent 3x1 SPO2 98% A : Masalah bersihan jalan Nebulizer napas b.d hipersekresi Pulmicort jalan napas belum teratasi Meprovent 3x1 P : Lanjutkan intervensi