Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN AN. A DENGAN DHF

Disusun Oleh :
Adinda Trophy 120003
Yuni Susanti 120115
Yayan Adhi Permana 120114
Nadia Putri Andriyanny 120072

S1 – Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
Nama Mahasiswa : Adinda Trophy 120003
Yuni Ssuanti 120115
Yayan Adhi Permana 120114
Nadia Putri Andriyanny 120072
Tempat Praktik : RSUD Dr. Gunawan Mangunkusumo
Tgl/Bln/Th Pengkajian : 09 Januari 2023
A. Pengkajian
Data Umum Biografi
1. No. Register : 223695 – 2023
2. Tanggal Masuk : 09 Januari 2023
3. Nama Anak : An. A
4. Umur : 6 tahun 1 bulan 0 hari
5. Diagnosa Masuk : DHF
6. Nama Ayah : Tn. B
7. Nama Ibu :Ny. M
8. Agama : Islam
9. Suku : Jawa
10. Alamat Rumah : Jurangsari

B. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami demam
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan, pada tanggal 09 Januari 2021 pasien dating ke IGD Dr.
Gunawan Mangunkusumo dalam kondisi demam tinggi menggigil, disertai mual,
muntah, sesak dan lemas. Demam dialami dari hari Jum’at, dan sudah diperiksakan
ke Bidan terdekat serta mendapatkan paracetamol. Akan tetapi tidak ada perubahan,
dan demam masih saja memburuk. Demam terjadi pada saat di malam hari naik turun.
Kemudian, pasien dirujuk untuk rawat inap di ruang Cendana.
D. Riwayat Masalalu :
Keluarga pasien mengatakan sebelumnya belum pernah masuk ke Rumah Sakit
dengan penyakit yang seperti ini.
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan, jika di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
seperti pasien, ataupun penyakit menurun seperti Diabetes Melitus dan penyakit
menular seperti Hepatitis.

F. Genogram
Keterangan Genogram : (bentuk narasi)

: Laki-laki

: Perempuan

: Sudah Meninggal

: Pasien

: Tali Pernikahan

G. Riwayat Kesehatan Sosial


Ibu pasien mengatakan yang mengasuh anaknya adalah beliau sendiri, dengan
beralasan bila anak diasuh sendiri, beliau dapat mengetahui tumbuh kembang sang
anak. Karena, sang anak memiliki sifat yang pemalu. Kebiasannya sering bermain di
lingkungan halaman rumah. Lingkungan rumah bersih tetapi dekat dengan (selokan
aliran air got). Didalam rumah juga bersih, terdapat ventilasi udara tetapi sedikit
lembab akibat jarang dibuka.
H. Keadaan Kesehatan Saat Ini
1. Diagnosa Medis : DHF
2. Tindakan Opersi :-
3. Obat – Obatan : Kalnex (2X200 mg), PCT (3X200 mg),
Ondansentron (2X2 mg)
2. Tindak Keperawatan : Kompres hangat dan observasi tanda – tanda vital
3. Hasil Lab : HB (19.1), HT (58.3), TB (49), L (5.6)
4. Hasil Rotgen :-
I. Pengkajian Pola Fungsional Menurut Gordon

1. POLA PRESEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN


Dirumah : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak tau tentang penyakit yang
dideritanya sekarang dan kurang memperhatikan kondisi kesehatannya.
Di rumah sakit : Keluarga pasien mengatakan mengetahui penyakitnya saat berada di
rumah sakit dan dijelaskan oleh dokter dan perawat, serta lebih mengetahui tentang
kesehatannya.
2. POLA NUTRISI METABOLIK
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan makan secara teratur yaitu 3x sehari dengan
porsi ½ centong makan nasi, sayur, lauk, dan selalu habis, pasien mengatakan sehari
minum 5 gelas perhari
Dirumah sakit: Keluarga pasien mengatakan saat di RS nafsu makan agak berkurang
dan namun dipaksa habis
3. POLA ELIMINASI
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan BAK sehari sebanyak 5 kali dan BAB 2X
sehari.
Di rumah sakit: Pasien mengatakan BAK dan BAB masih tetap sama.
4. POLA AKTIVIKTAS DAN LATIHAN
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit dapat melakukan semua
aktiviktas sehari hari. Pasien dapat beraktivitas dirumah dan bermain sepakbola
ataupun permainannya lainnya Bersama teman – temannya yang sudah akrab tanpa
keluhan apapun.
Di rumah sakit: Keluarga pasien mengatakan pasien hanya bisa berbaring diatas kasur
Kegiatan Level
0 1 2 3 4
Makan dan minum 
Mandi 

Berpakaian 

Toileting/ Eliminasi 

Berpindah 

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Membutuhkan penggunaan alat bantu
2 : Membutuhkan supervisi/ pengawasan dari orang lain
3 : Membutuhkan bantuan dari orang lain
4 : Ketergantungan/ tidak berpartisipasi

5. POLA ISTIRAHAT TIDUR


Dirumah: Keluarga pasien mengatakan jika dirumah dapat tidur dan istirahat yang
cukup yaitu antara 6-8jam/hari
Di rumah sakit: Keluarga pasien mengatakan saat sakit, tidurnya sedikit terganggu
karena nyeri namun sehingga ia hanya dapat tidur salama 5 jam dan sering terbangun.
6. POLA PRESEPSI KONGNITIF
a. Fungsi penglihatan : pasien mengatakan pandangannya rabun
b. Fungsi pendengaran : pasien mengatakan pendengarannya tidak terganggu
c. Fungsi pembau : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pada
penciuman
d. Fungsi perasa : pasien mengatakan masih bisa membedakan rasa asin,manis,
pahit, asam dengan baik
e. Presepsi nyeri : pasien mengatakan nyeri dibagaian abdomen
7. POLA PRESEPSI DAN KONSEP DIRI
Dirumah : Keeluarga pasien mengatakan tidak melakukan pola hidup sehat seperti
jarang berolahraga. Pasien menjalankan peran sebagaimana mestinya baik di keluarga
ataupun di lingkungan sekolah dan bermainnya.
Dirumah sakit : Keluarga pasien mengatakan ingin pasien dapat segera sembuh dan
pulang kerumah.
8. POLA PERAN DAN HUBUNGAN
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan pasien merupakan seorang anak tunggal.
Keluarga pasien mengatakan hubungan dan komunikasi pasien dengan antar anggota
keluarga dan orang tua terjalin baik.
Dirumah sakit: Keluarga pasien mengatakan pasien merupakan seorang anak tunggal.
Keluarga pasien mengatakan hubungan dan komunikasi pasien dengan antar anggota
keluarga dan orang tua tetap terjalin baik.
9. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan reproduksi
seksual ia mengalami menstruasi secara rutin
Dirumah sakit: Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan
reproduksi.
10. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan jika ada permasalahan dirumah selalu
diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan, sehingga sebisa mungkin tidak
menampilkan keributan di depan anak.
Dirumah sakit: Keluarga pasien mengatakan menerima keadaan pasien untuk dirawat
inap di RS dan apabila ada permasalahan atau pengambilan keputusan dilakukan
secara kekeluargaan, guna menghindari konflik di depan anak.
11. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
Dirumah: Keluarga pasien mengatakan pasien memeluk agama islam, dan sebelum
sakit pasien menjalankan sholat 5 waktu dengan Ayahnya ke Musholla.
Dirumah sakit: Pasien mengatakan selama di RS pasien mengatakan tidak dapat
melaksanakan sholat karena pasien susah untuk berkativiktas.
J. Tandaa – Tanda Vital
1. Kesadaran : Sadar penuh
2. Skala Koma Glasgow : E4 M6 V5 = 15
3. Tanda-tanda Vital : S : 38.9oC
TD : -
RR : 28x/ menit (Reguler dan Pernapasan dada)
N : 85 x/Menit

K. Antropometri
1. Lingkar Lengan Atas : 16.5 cm
2. Tinggi Badan : 116 cm
3. Berat Badan : 20 kg
4. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 23.2 kg/m
5. Kesimpulan : Normal
L. PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)

1. Kepala
- Bentuk : Mesosepal
- Kulit Kepala : Bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
- Rambut : Rontok
2. Mata
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak Ikterik
- Kornea : Mata jernih, sokor dan peka terhadap rangsang
3. Hidung
- Kebersihan : Kotor
- Cuping Hidung : Simetris
4. Telingga : Bentuk simetris, bersih, tidak memakai alat bantu
dengar, tidak ada lesi dan peka terhadap rangsang suara
5. Mulut
- Rongga Mulut : Bersih, tidak ada lesi maupun stomatitis
- Gusi : Tidak ada bengkak
- Gigi : Berlubang
- Mukosa bibir : Kering
- Bicara pelo
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan, dan tidak ada lesi

7. Thorax (Paru-paru)
- Inspeksi : Bentuk dada simetris
- Palpasi : Diafragma mengembang simetris kanan dan kiri
- Perkusi : Terdapat suara redup antara IC 6-8 pada dada sebelah
kanan
- Auskultasi : Terdengar suara vesikuler pada thorax sinistra dan
terdengar suara ronkhi pada thorax dextra antara IC6-8
depan.
8. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : tidak ada pembesaran
- Perkusi : Suara pekak, tidak ada pembesaran hati
- Auskultasi : terdengar suara jantung lup dup, tanpa suara tambahan
9. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk simetris
- Auskultasi : Bising usus 8x/menit
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan di kuadran 3 dan 4
- Perkusi : Suara timpani
10. Ekstermitas
- Atas : Tangan sebelah kiri pasien terpasng infus Ringer Lactat
10 tpm
- Bawah : Tidak ada kelemahan otot pada ekstermitas bawah
- Kekuatan otot :5555 5555

5555 5555
11. Genetalia
Genetalia pasien bersih
M. Data Imunisasi
No. Jenis Imunisasi Usia Anak Tempat Imunisasi
1. BCG 1 Bulan Posyandu
2. DPT 1 Bulan Posyandu
3. Polio 1 Bulan Posyandu
4. Hepatitis 0 – 24 Jam Posyandu
5. Campak 9 Bulan Posyandu
6. MMR - -
N. Data Penunjang
Tanggal : 09 Jamuari 2023
1. Hasil labororatorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hb 19.1 11,7-15,5 g/dl
Leukosit 5.6 3.6-11.0 Ribu
Eritrosit 7.37 3,8-5,2 Juta
Ht 53.8 35-47 %
Trombosit 49 150-400 Ribu
Limfosit 1.18 1,0-4,5 103/mikroL
Monosit 1.36 0,2-0,8 103/mikroL
Eosinofil 0,02 0,04-0,8 103/mikroL
Basofil 0,09 0-0,2 103/mikroL
Neutrofil 2.95 1,8-7,5 103/mikroL
Limfosit 21.1 25-40 %
Monosit 24.2 2-8 %
Eosinofil 0.3 2-4 %
Basofil 1.6 0-1 %

2. Pemeriksaan Diagnostik
EKG : Synus Rhitm
3. Terapi medikasi
TANGGAL& WAKTU
NAMA DOSI 09/01/ 09/01/
No. INDIKASI 09/01/23
OBAT S 23 23_
P S M P S M P S M
Jenis : Per
injeksi
1. Paracet 3x1 Meredakan v v v v v v v v v
amol demam dan
nyeri
2. Kalnex 2x1 Mengurangi v v v v v v
dan
menghentik
an
perdarahan
3. Ondans 2x1 Mencegah v v v v v v
entron mual dan
muntah
yang
disebabkan
oleh asam
lambung
tinggi
4. Ampro 2x1 Mengatasi v v v v v v
cilin infeksi
bakteri
saluran
pernapasan,
pencernaan,
kemih, dan
jantung
Jenis : Oral
1. Sukrasf 2x1 Mengatasi v v v v v v
at tukak
Syrup lambung,
ulkus
deodenum,
dan grastitis
kronis
2. Psidii 2x1 Suplemen v v v v v v
Syrup penunjang
untuk
membantu
meningkatk
an trombosit
Jenis : Lain –
lain
1 Infus 10tpm Untuk v v v v v v v v v
RL memenuhi
kebutuhan
cairan dan
elektrolit
I. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem

1 DS: Hipertermia
Keluarga pasien mengatakan demam Proses penyakit

tinggi mengigil dan lemas (infeksi virus


dengue)
DO :
Kulit pasien tampak kemerahan
Kulit pasien terasa hangat

TTV, S : 38.9°C
N : 130 x/mnit
RR : 28 x/mnit

2 DS : Hambatan upaya Pola napas tidak


Keluarga pasien mengatakan pasien napas efektif
sesak
DO :
Tampak penggunaan otot bantu
pernapasan
Fase ekspirasi tampak memanjang
Tampak pernapasan dengan pursed
lip dan cuping hidung
TTV, S : 38.9°C
N : 130 x/mnit
RR : 28 x/mnit

3. DS : Kekurangan intake Hipovolemia


Pasien mengatakan sering ingin haus cairan
dan ingin selalu minum
Pasien mengatakan lemah dan lemas
Keluarga pasien mengatakan pasien
sering pipis
DO :
Suhu tubuh pasien meningkat dan
terasa panas
Tampak turgor kulit pasien menurun
(CRT >3 detik)
Membran mukosa pasien tampak
kering

II. PERENCANAAN

No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD


Hasil
1. Hipertermi Setelah dilakukan Manajemen hipertermi : a
b.d proses tindakan Observasi :
penyakit keperawatan selama 1. Identifikasi penyebab
virus dengue 3X24 jam hipertermia
diharapkan 2. Monitor suhu tubuh
hipertermia dapat Terapeutik :
menurun dengan 1. Sediakan lingkungan yang
KH : dingin
2. Berikan kompres hangat
1. Suhu
Edukasi :
tubuh
1. Anjurkan tirah baring
kembali
Kolaborasi :
normal
1. Kolaborasikan dalam
2. Mengigil pemberian antipiretik
menurun

3. Tidak ada
perubahan
warna
kulit

2 Pola napas Setelah dilakukan Penatalaksanaan respirasi : a


tidak efektif tindakan keperawatan Observasi :
b.d selama 3X24 jam 1. Monitor pola napas
hambatan diharapkan pola napas 2. Monitor kedalaman dan
upaya napas tidak efektif pada pasien upaya napas
dapat membaik dengan Terapeutik :
KH : 1. Atur posisi pasien menjadi
semi fowler
1. Dyspnea menurun Edukasi :
2. Frekuensi napas 1. Jelaskan tujuan pemberian
membaik semi fowler
3. Tidak ada pernapasan Kolaborasi :
pursed lip dan cuping 1. Kolaborasikan dengan
hidung pemberian oksigen tambahan
4. Fase ekspirasi
kembali normal

3. Hipovolemia Setelah dilakukan Management hypovolemia : a


b.d tindakan keperawatan Observasi :
kekurangan selama 3X24 jam 1. Monitor intake dan
intake cairan diharapkan hipovolemia output cairan
tubuh pasien dapat membaik Terapeutik :
dengan KH : 1. Beri pasien posisi
1. Perasaan sering haus nyaman
menurun 2. Beri asupan oral
2. Sering pipis menurun Edukasi :
3. Turgor kulit membaik 1. Anjurkan memperbanyak
asupan oral
Kolaborasi :
Kolaborasikan pemberian
cairan IV

III. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


N TGL/ NO IMPLEMENTASI RESPON TTD
O JAM DIAGNOSA
1. 09 – 01 – I Memonitor suhu tubuh DS : Pasien mengatakan Yu
23 badannya masih terasa
08.30 menggigil
DO : Suhu pasien
38.9oC
2. 09 – 01 – II Memonitor pola napas DS : Pasien mengatakan Yu
23 sesak
09.30 DO : RR pasien 28
x/mnt

3. 09 – 01 – III Memonitor intake dan DS : Pasien mengatakan Ya


23 output pasien masih sering haus dan
10.30 sering pipis
DO : Pasien tampak
kelelahan
4. 09 – 01 – III Memberi asupan oral DS : Pasien mengatakan s
23 tidak ingin makan
12.30 DO : Tampak pasien
menolak suapan
makanan

5. 10 – 01 – II Memonitor kedalaman dan DS : Pasien mengatakan s


23 upaya napas bersedia untuk di
14.30 monitor kedalaman
nafasnya
DO : Tampak fase
ekspirasi pasien masih
memanjanf
6. 10 – 06 – II Memonitor pola napas DS : Pasien mengatakan s
22 sesak
15.00 DO : RR pasien 26
x/mnt
7. 10 – 06 – I Memonitor suhu tubuh DS : Pasien mengatakan a
22 badannya masih terasa
15.10 menggigil
DO : Suhu pasien
IV. EVALUASI
Tanggal No.Dx SOAP Paraf
09 – 10 – 23 I S: a
14.30 Pasien mengatakan masih
menggigil
O:
Kulit pasien tampak kemerahan
S : 38.9oC ; RR : 28x/mnt ; N :
135x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

09 – 10 – 23 II S: Yu
14.30 Pasien mengatakan masih sesak
O:
Tampak fase ekspirasi masih
memanjang dan pernapasan
menggunakan pursed lip dan
cuping hidung
S : 38.9oC ; RR : 28x/mnt ; N :
135x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi
09 – 10 – 23 III S: Ya
14.30 Pasien mengatakan masih sering
haus dan sering pipis
O:
Tampak turgor kulit pasien
memanjang (CRT >3 detik)
S : 38.9oC ; RR : 28x/mnt ; N :
135x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi

Tanggal No.Dx SOAP Paraf


10 – 01 – 23 I S: Ya
21.30 Pasien mengatakan masih
menggigil
O:
Kulit pasien tampak kemerahan
S : 38.0oC ; RR : 26x/mnt ; N :
130x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

10 – 01 – 23 II S: Yu
21.30 Pasien mengatakan masih sesak
O:
Tampak fase ekspirasi masih
memanjang dan pernapasan
menggunakan pursed lip dan
cuping hidung
S : 38.0oC ; RR : 26x/mnt ; N :
130x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi

10 – 01 – 23 III S: s
21.30 Pasien mengatakan masih sering
haus dan sering pipis
O:
Tampak turgor kulit pasien
memanjang (CRT >3 detik)
S : 38.0oC ; RR : 26x/mnt ; N :
130x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi
Tanggal No.Dx SOAP Paraf
11 – 01 – 23 I S: n
21. 30 Pasien mengatakan masih
menggigil
O:
Kulit pasien tampak kemerahan
S : 37.5oC ; RR : 28x/mnt ; N :
130x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:

Lanjutkan intervensi

11 – 01 – 23 II S: Ya
21. 30 Pasien mengatakan masih sesak
O:
Tampak fase ekspirasi masih
memanjang dan pernapasan
menggunakan pursed lip dan
cuping hidung
S : 37.5oC ; RR : 28x/mnt ; N :
130x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi
11 – 01 – 23 III S: Yu
21. 30 Pasien mengatakan masih sering
haus dan sering pipis
O:
Tampak turgor kulit pasien
memanjang (CRT >3 detik)
S : 37.5oC ; RR : 28x/mnt ; N :
130x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai