Anda di halaman 1dari 29

LEMBAR KERJA PESERTA

DIDIK BERBASIS
PROBLEM BASED
LEARNING
"SISTEM SIRKULASI "

Nama :
Kelas :
Kelompok :

Penulis :
Suci Anggina
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar berupa
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Problem Based Learning (PBL)
tentang materi Sistem Sirkulasi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kontribusi berupa ide,
motivasi, maupun doa dalam penulisan LKPD ini.
Penulisan LKPD ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran Biologi. Selain itu, LKPD ini
merupakan produk skripsi dari penulis sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana di Universitas Negeri Padang.

LKPD ini dibuat dengan berpedoman kepada Kompetensi Dasar yang


ada pada Kurikulum 2013. Selain itu, LKPD berbasis PBL ini dapat melatih
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah sehingga lebih mudah
memahami materi tentang Sistem Sirkulasi dan mampu mengerjakan soal-soal
yang berhubungan dengan materi tersebut.

Penulis berharap agar LKPD ini dapat memberikan manfaat dan


memudahkan peserta didik dalam pembelajaran Biologi. Penulis juga menyadari
bahwa setiap hasil pekerjaan tentu tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu,
kritikan dan dan saran dari semua pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan
dikemudian hari.

Padang, 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………i

Daftar Isi……………………………………………………………………………………....ii

Petunjuk Penggunaan LKPD………………………………………………………………....iii

Tahapan Problem Based Learning (PBL)…………………………………………………….iv

Tinjauan Kompetensi………………………………………………………………………….v

Peta Komsep…………………………………………………………………………………..vi

Pertemuan I…………………………………………………………………………………….1

Pertemuan II…………………………………………………………………………………...7

Pertemuan III………………………………………………………………………………....14

PETUNJUK PENGGUNAAN
i LKPD
i

i
Berdoalah sebelum memulai pembelajaran.

Baca dan pahamilah tujuan pembelajaran dengan baik.

Baca dan pahamilah materi yang disajikan pada LKPD.

Kegiatan pembelajaran dalam LKPD ini dilakukan secara

berkelompok saat jam pelajaran.

Baca dan cermati setiap petunjuk pada LKPD dan kerjakan secara

berurutan.
Sel
Apabila mengalami kesulitan atau kendala silakan bertanya kepada

guru.

TAHAPAN PROBLEMii BASED LEARNING


i
LKPD ini dikembangkan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami dan menerapkan langkah-langkah dari PBL
pada materi sistem sirkulasi, sehingga dapat memahami materi dengan baik. Tahap-tahap
dalam LKPD berbasis PBL ini terdiri dari beberapa fase sebagai berikut.

Orientasi Peserta Didik kepada Masalah


1

Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar


2

Membimbing Penyelidikan Individual maupun Kelompok


3

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


4

Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah


5

KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
i
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
v
TINJAUAN
peradaban terkait penyebab fenomenaKOMPETENSI
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat peserta
didik untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari peserta didik di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi manusia.
3.7 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung,
pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta
kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.

PETA KONSEP
v

KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
Sistem Sirkulasi
sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi manusia.
3.7 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung,
pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta
kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
Darah Organ Peredaran Mekanisme Gangguan/
Darah Peredaran Darah Penyakit/Kelainan
Sistem Peredaran
Darah
Pulmonalis
JantungPembuluh Darah
Sistemik
Arteri
Teknologi Terkait
Sistem Peredaran
Vena Darah

Kapiler
Plasma Darah

Komponen Eritrosit
Penyusun Darah

Sel-Sel Darah Leukosit


Golongan Darah
Trombosit
Transfusi Darah

v
i
PERTEMUAN I

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6.1 Menjelaskan komponen penyusun darah dan fungsinya.


3.6.2 Menjelaskan proses pembekuan darah.
3.6.3 Mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menjelaskan komponen penyusun darah.


2. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi dari komponen penyususn darah.
3. Peserta didik mampu menjelaskan proses pembekuan darah.
4. Peserta didik mampu mengaitkan antara golongan darah dengan transfusi darah.

Ringkasan Materi

1. Darah
Darah merupakan jaringan ikat cair yang terdiri atas dua komponen yaitu plasma darah dan
elemen sel darah. Karakteristik darah yaitu lebih berat dan lebih kental dari air, berbau khas,
memiliki pH 7,35-7,45, warna bervariasi tergantung jumlah oksigen dan volumenya 8% dari
berat tubuh.

Gambar 1. Komponen penyusun darah


a. Plasma darah
Plasma darah tersusun atas 92% air, 7% protein plasma, serta 1% bahan campuran
kompleks organik, anorganik, dan gas darah.
b. Elemen sel darah
Elemen sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.
1) Sel darah merah (eritrosit)
Eritrosit memiliki bentuk bikonkaf dan tidak memiliki inti sel. Pada laki-laki dewasa
terdapat sekitar 5 juta/mm3 dan pada wanita dewasa 4 juta/mm3. Warna merah

1
disebabkan oleh adanya hemoglobin (Hb) yang merupakan protein yang
mengandung unsur besi (Fe). Eritrosit berperan dalam pengangkutan oksigen,
karbondioksida, nutrisi, dan hormon.

Gambar 2. Sel darah merah

2) Sel darah putih (leukosit)


Leukosit memiliki bentuk yang tidak tetap (amoeboid) dan memiliki inti sel. Ada dua
macam leukosit yaitu granulosit (memiliki granula) dan agranulosit (tidak
bergranula). Granulosit terdiri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan
agranulosit terdiri dari monosit dan limfosit. Leukosit berperan untuk melawan
kuman atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Gambar 3. Sel darah putih


3) Keping darah (trombosit)
Trombosit memiliki bentuk yang tidak beraturan dan tidak memiliki inti sel.
Berjumlah 150.000-400.000 butir sel/mm 3. Trombosit sangat berperan penting dalam
proses pembekuan darah.

Gambar 4. Keping darah


1. Golongan Darah
2
Berdasarkan penggolongan darah sistem ABO, darah dibedakan menjadi empat yaitu
A, B, AB, dan O. penggolongan ini didasarkan pada kandungan aglutinogen (antigen) pada
sel darah merah dan aglutinin (antibodi) pada plasma darah.
Antigen merupakan suatu bagian berupa glikoprotein atau glikolipid yang bersifat
genetis, meliputi antigen A dan antigen B. sedangkan aglutinin adalah antibodi yang bereaksi
dengan antigen. Aglutinin terdapat pada permukaan sel darah merah dan terdiri dari dua jenis
yaitu aglutinin α dan β.

Tabel 1. Golongan darah sistem ABO


Golongan Darah Aglutinogen (Antigen) Aglutinin (Antibodi)
A A Β
B B Α
AB A dan B Tidak ada
O Tidak ada α dan β

Berdasarkan penggolongan darah sistem Rhesus (Rh), darah dibedakan menjadi dua
yaitu Rh+ dan Rh-. Golongan darah Rh berperan penting dalam proses transfusi darah.
Seseorang yang memiliki golongan darah A dengan Rhesus negatif (A-) diberikan kepada
orang yang memiliki golongan darah A dengan Rhesus positif (A+), maka akan terjadi
aglutinasi atau pembekuan darah. Oleh karena itu, selain mengetahui golongan darah ABO
sistem Rhesus juga penting untuk diketahui.

2. Transfusi Darah
Transfusi darah merupakan pemberian darah dari seseorang kepada orang yang
membutuhkan. Orang yang memberikan darah disebut donor darah dan orang yang menerima
disebut resipen. Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen yang
dimilikinya, sedangkan pada resipen yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya.
Bertemunya aglutinin β dengan aglutinogen B akan mengakibatkan pembekuan darah.
Oleh karena itu, orang yang bergolongan darah A tidak bisa mendonorkan darahnya kepada
orang yang bergolongan darah B, begitu juga sebaliknya. Seseorang dengan golongan darah O
dapat mendonorkan darahnya ke semua jenis golongan darah (donor universal). Sedangkan
orang yang bergolongan darah AB dapat menerima donor dari semua jenis golongan darah
(resipen universal).

3
Tabel 2. Transfusi darah

Donor
Resipen
O A B AB
O  - - -
A   - -
B  -  -
AB    

3. Proses Pembekuan Darah

Saat tubuh luka, maka trombosit akan pecah. Di dalam trombosit terdapat enzim
trombokinase yang akan mengubah protrombin menjadi trombin karena adanya ion kalsium
(Ca) dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi
benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin akan menjaring sel darah sehingga darah tidak
lagi menetes dan luka pun tertutup.
Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik pada masalah

Seorang anak bernama Diki mengalami kecelakaan di jalan yang


mengakibatkan robek di bagian kepalanya, sehingga mengeluarkan banyak
darah. Maka dari itu Diki memerlukan beberapa kantong darah. Dokter
meminta salah seorang dari keluarga Diki untuk mendonorkan darahnya.
Kemudian dokter melakukan uji golongan darah terhadap kedua orang tua
Diki. Setelah melakukan uji golongan darah tersebut, ternyata golongan
darah kedua orang tua Diki tidak ada yang cocok dengan Diki yang memiliki
golongan darah O, sedangkan ayahnya memiliki golongan darah A dan
ibunya golongan darah B. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Identifikasilah permasalahan yang ada pada wacana di atas! Buatlah pada tabel di bawah ini!
Penyelesaian
Identifikasi …………………………………………………………………………
masalah …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Tuliskan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan!
………………………………………………………………………… 4
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Menetapkan Berdasarkan wacana di atas, menurut dugaan ananda, apakah alat
jawaban transportasi dalam tubuh manusia? Buatlah suatu hipotesis untuk
sementara masalah tersebut!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Mencari data Mencari data dengan membaca dari buku sumber atau literasi lain dan
yang relevan diskusi dengan kelompok.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Kegiatan praktikum
Komponen Penyusun Darah
A. Alat dan Bahan
1. Alat
 Tabung reaksi 1 buah
 Gelas ukur 2 buah
 Pipet tetes
2. Bahan
 Air
 Minyak goreng
 Pewarna makanan merah
B. Langkah Kerja
1. Ukur 5 ml minyak goreng dengan menggunakan gelas ukur, kemudian tuangkan ke
dalam tabung reaksi.
2. Ukur 5 ml air dengan menggunakan gelas ukur yang berbeda, kemudian tuangkan ke
dalam tabung reaksi yang berisi minyak goreng.
3. Tambahkan lima tetes pewarna makanan merah.
4. Tutup tabung reaksi dengan cara menyumbat mulut tabung reaksi dengan ibu jari.
5. Kocoklah beberapa kali hingga ketiga bahan tersebut tercampur sempurna.
6. Diamkan tabung reaksi beberapa saat hingga larutan terpisah dan terbentuk tiga lapisan.
7. Amati lapisan yang terbentuk
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diskusikanlah pertanyaan berikut! 5
a. Bagaimana lapisan komponen darah yang terbentuk pada tabung reaksi?
b. Bagaimana cara membedakan plasma darah dan elemen seluler darah pada lapisan
yang terbentuk di tabung reaksi tersebut?
c. Apakah fungsi dari masing-masing komponen darah yang terbentuk?

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


Presentasikanlah hasil diskusi kelompok di depan kelas! Peserta didik diperbolehkan
untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru mengevaluasi hasil diskusi terkait materi sistem sirkulasi serta masing-masing
kelompok membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
…………………………………………………………………………………………………
…..….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..

PERTEMUAN II
Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6.4 Menunjukkan bagian-bagian jantung pada gambar anatomi jantung


3.6.5 Membedakan pembuluh arteri dan vena
3.6.6 Membedakan sistem peredaran darah sistemik dan pulmonalis.
3.6.7 Membedakan sistole dan diastole pada tekanan darah manusia
3.6.8 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menunjukkan bagian-bagian jantung pada gambar anatomi jantung.
2. Peserta didik mampu membedakan pembuluh arteri, vena, dan kapiler.
3. Peserta didik mampu membedakan antara sistole dan diastole.
4. Peserta didik mampu membedakan sistem peredaran darah sistemik dan pulmonalis.
5. Peserta didik mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi.
6. Peserta didik mampu menghitung denyut nadi.

Ringkasan Materi

Organ penyususn sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan
pembuluh darah.
1. Jantung
Jantung adalah organ berongga, berbentuk kerucut tumpul yang terletak di antara
kedua paru-paru. Jantung dibungkus oleh membran perikardium yaitu lapisan ganda yang
dapat membesar dan mengecil serta berisi cairan perikardial. Dinding jantung terdiri dari tiga
lapisan sebagai berikut.
a. Epikardium, bagian luar yang menutup permukaan jantung.
b. Miokardium, bagian tengah berupa jaringan otot jantung yang bisa berkontraksi untuk
memompa darah.
c. Endokardium, bagian dalam berupa lapisan endotelium.
Jantung memiliki empat ruang yaitu serambi (atrium) kanan dan kiri serta bilik
(ventrikel) kanan dan kiri.
a. Atrium kanan dan kiri, dipisahkan oleh septum interatrial dan memiliki dinding relatif
tipis. atrium menerima darah dari vena kembali ke jantung. Atrium kanan menerima
darah dari seluruh tubuh, kecuali paru-paru sedangkan atrium kiri menerima darah dari
paru-paru.
b. Ventrikel kanan dan kiri, dipisahkan oleh septum interventrikuler dan berdinding tebal
sehingga mampu mendorong darah keluar jantung menuju arteri. Ventrikel kanan7
memompa darah menuju paru-paru melalui batang pulmonari sedangkan ventrikel kiri
memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta.
Jantung memiliki katup yaitu katup trikuspid dan katup bikuspid (katup mitral).
a. Katup trikuspid, terletak di antara atrium kanan dengan ventrikel kanan, berfungsi untuk
mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak masuk kembali ke atrium kanan.
b. Katup bikuspid, terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri, berfungsi untuk
mencegah darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir lagi ke atrium kiri.

Gambar 5. Bagian-bagian jantung

2. Pembuluh darah
Pembuluh darah merupakan saluran tertutup dan bercabang yang berfungsi membawa
darah dari jantung ke jaringan dan kembali ke jantung.
a. Arteri
Arteri memiliki dinding yang tebal, kuat, dan elastis. Katup berjumlah satu yang
terletak di awal keluar jantung. Membawa darah yang kaya akan oksigen, kecuali arteri
pilmonalis yang arah alirannya meninggalkan jantung dan memiliki tekanan darah yang
kuat (darah memancar jika terpotong). Letak arteri di dalam bagian tubuh. Arteri terbesar
adalah aorta dan arteri pulmonalis.
b. Vena
Vena memiliki dinding yang tipis dan elastis. Katup berjumlah banyak yang terletak
di sepanjang pembuluh yang mengarah ke jantung. Membawa darah yang kaya akan
karbondioksida kecuali vena pulmonalis yang arah alirannya menuju jantung. Memiliki
tekanan darah yang lemah (darah menetes jika terpotong). Letaknya di permukaan bagian
tubuh. Vena terbesar adalah vena cava superior, vena cava inferior, dan vena pulmonalis. 8
c. Kapiler
Kapiler (pembuluh rambut) adalah pembuluh darah yang halus, diameternya sekitar
0,0008 mm, dan berdinding sangat tipis. Berfungsi sebagai penghubung antara arteri dan
vena, mengambil zat-zat kelenjar, tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dengan
cairan jaringan, menyerap zat makanan dari usus halus dan menyaring darah pada ginjal.

Gambar 6. Pembuluh darah

Ada dua macam mekanisme peredaran darah yaitu sistem peredaran darah sistemik
dan sistem peredaran darah pulmonalis.
a. Sistem peredaran darah sistemik (peredaran darah besar/panjang) yaitu sistem peredaran
darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) dan kembali ke
jantung (atrium kanan).

Gambar 7. Sistem peredaran darah sistemik


b. Sistem peredaran darah pulmonalis (peredaran darah kecil/pendek) yaitu sistem
9
peredaran darah dari jantung (ventrikel kanan) menuju paru-paru dan kembali ke
jantung (atrium kiri).
Gambar 8. Sistem peredaran darah pulmonalis

Tekanan darah adalah daya dorong darah darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Alat
untuk mengukur tekanan darah yaitu tensimeter atau sfigmomanometer dan stetoskop. Pada
saat ventrikel kiri memompa darah masuk ke aorta, tekanan naik sampai puncaknya (sistole).
Tekanan kemudian menurun sampai titik terendah (diastole). Tekanan darah normal yaitu
120/80 mmHg. Tekanan sistole dan diastole seseorang berubah-ubah sesuai dengan keadaan
kesehatan serta dipengaruhi oleh usia dan penyakit.
Pemeriksaan frekuensi denyut nadi adalah pemeriksaan denyut pada pembuluh nadi
atau arteri yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri pada saat terjadi gerakan atau
aliran darah akibat kontraksi jantung. Pengukuran kecepatannya dapat dilakukan pada
beberapa titik denyut antara lain pergelangan tangan, leher, lengan atas, lutut, serta kaki
bawah. Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop. Ada beberapa
faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi yaitu usia, jenis kelamin, bentuk tubuh,
aktivitas, stres dan emosi, suhu tubuh, volume darah, serta obat-obatan.

Kegiatan Pembelajaran
1
0
Orientasi peserta didik pada masalah

Ketika Ali pulang sekolah, ia melihat ayahnya terbaring di lantai. Ayah Ali
tidak merasakan sakit sebelumnya pada bagian dada. Namun beberapa bulan
ini ayahnya sering mengeluh nyeri pada bagian dada dan nafas terasa sesak
setelah melakukan aktivitas yang berat. Selain itu, ayahnya memiliki
kebiasaan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
jarang olahraga. Dari hasil pemeriksaaan dokter, diketahui bahwa pembuluh
darah di jantung telah mengalami pengerasan. Jika hal ini terus dibiarkan
akan berakibat pada gagal jantung, yaitu jantung tidak mampu lagi memompa
darah ke seluruh tubuh dan berakibat pada kematian.

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Identifikasilah permasalahan yang ada pada wacana di atas! Buatlah pada tabel di bawah ini!
Penyelesaian
Identifikasi …………………………………………………………………………
masalah …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Tuliskan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Menetapkan Berdasarkan wacana di atas, buatlah suatu hipotesis untuk masalah
jawaban tersebut!
sementara …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Mencari data Mencari data dengan membaca dari buku sumber atau literasi lain dan
yang relevan diskusi dengan kelompok.

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


1
Frekuensi Denyut Nadi 1
A. Tujuan : Menghitung frekuensi denyut nadi dan mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi frekuensi denyut nadi.
B. Alat : Stopwatch
C. Cara Kerja
1. Tempelkan ibu jari kanan pada pergelangan tangan kiri dan tekanlah sedikit sehingga
terasa adanya denyut nadi.
2. Hitunglah frekuensi denyut nadi selama 1 menit. Catatlah hasilnya pada tabel.
3. Lakukan kegitanan berlari selama 3 menit. Hitunglah frekuensi denyut nadi setelah
berlari. Catatlah hasilnya dan bandingkan dengan data awal (sebelum berlari).
4. Hitung juga frekuensi denyut nadi setelah minum air dingin dan setelah minum air
hangat, kemudian bandingkan hasilnya.
5. Tuliskan kondisi frekuensi denyut nadi teman-teman Anda dengan cara
membandingkannya pada tabel denyut nadi normal.
6. Presentasikan hasilnya, kemudian buat laporan tertulisnya.

Tabel Hasil Kegiatan


Frekuensi Denyut Nadi per Menit
Jenis Setelah Setelah
No. Nama Umur Setelah
Kelamin Normal Minum Air Minum Air
Berlari
Dingin Hangat
1.
2.
dst.

Pertanyaan:
1. Apakah frekuensi denyut nadi sestiap orang sama?
2. Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan, bagaimana perbandingan frekuensi rata-rata
denyut nadi berdasarkan jenis kelamin?
3. Apa akibatnya jika frekuensi denyut nadi normal dan setelah berlari berjumlah sama?
4. Apakah frekuensi denyut nadi setelah minum air dingin berbeda dengan setelah minum air
hangat?
5. Selain jenis kelamin, adakah faktor lainnya yang berpengaruh pada frekuensi denyut nadi?

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


1
Presentasikanlah hasil diskusi kelompok di depan kelas! Peserta didik diperbolehkan untuk
2
bertanya atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru mengevaluasi hasil diskusi terkait materi sistem sirkulasi serta masing-masing
kelompok membuat kesimpulan dari hasil diskusi.

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

PERTEMUAN III
1
Indikator Pencapaian Kompetensi 3
3.6.8 Mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis gangguan/kelainan sistem
peredaran darah.
4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang teknologi yang berkaitan dengan gangguan sistem
peredaran darah melalui studi literatur.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis
gangguan/kelainan sistem peredaran darah.
2. Peserta didik mampu menyajikan karya tulis tentang teknologi yang berkaitan dengan
gangguan sistem peredaran darah melalui studi literatur.

Ringkasan Materi
1. Gangguan, Penyakit, dan Kelainan pada Sistem Peredaran Darah
a. Anemia: jumlah sel darah merah (Hb) dalam eritrosit di bawah normal.
b. Hemofilia: kegagalan dalam pembekuan darah.
c. Leukimia: produksi leukosit terlalu banyak.
d. Siklemia: penyakit genetik akibat mutasi gen hingga Hb menjadi abnormal berbentuk
bulan sabit sehingga menyebabkan kekurangan oksigen.
e. Talasemia: penyakit keturunan akibat kelainan sel darah merah.
f. Hipertensi: tekanan darah di atas normal.
g. Hipotensi: tekanan darah di bawah normal.
h. Arteriosklerosis: penyakit degeneratif arteri menyebabkan sumbatan bertahap sehingga
mengurangi aliran darah.
i. Jantung koroner: tersumbatnya jantung sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot
jantung hanya sedikit.
j. Varises: pelebaran pembuluh vena di kaki.
k. Hemaroid (wasir): pelebaran pembuluh vena di sekitar anus.
2. Teknologi Terkait Sistem Sirkulasi
a. Ekokardiograf (Echocardiography/ECG): teknik untuk mengetahui struktur internal
jantung, mendiagnosis gumpalan darah, arah aliran darah, tumor, anatomi dan gerakan
katup serta gerakan jantung maupun pembuluh darah besar dengan menggunakan
gelombang ultrasonik.
1
b. Pemindaian dengan bahan radioaktif: menyuntikkan bahan radioaktif dan detektor sinar
4
gamma, merekam dan membuat foto polaroidnya.
c. Operasi CABG (Coronary Artery Bypass Graft) atau bedah pintas koroner: teknik
membuat saluran baru melewati arteri koroner yang mengalami
penyumbatan/penyempitan.
d. Terapi gen: teknik menumbuhkan pembuluh darah baru dengan menyuntikkan beberapa
salinan gen yang mengkode VEGF.
e. Angioplasti: teknik membuka sumbatan berupa plak/timbunan lemak pada pembuluh
darah dengan menggunakan keteter yang dilengkapi balon.
f. Transplantasi jantung: teknik operasi mengganti jantung dengan jantung baru.
g. Pemasangan ring jantung/Stent/Percutaneous Coronary Intervention (PCI): prosedur
untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang telah menyempit ataupun tersumbat
pada bagian jantung.

Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik pada masalah

Pak Adi adalah seorang guru di salah satu SMA di kota Padang.
Beliau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung. Suatu
ketika, Pak Adi dipercaya untuk mengurus segala keperluan untuk akreditasi
sekolah. Selain itu, Pak Adi memiliki beban mengajar sebanyak 6 kelas. Oleh
karena jadwal yang begitu padat, Pak Adi kurang istirahat dan banyak beban
pikiran. Selesai mengajar Pak Adi tiba-tiba tergeletak dan tidak mampu
menggerakkan tangan kirinya. Selanjutnya, Pak Adi langsung dibawa ke
rumah sakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa tekanan
darah Pak Adi di bawah 120/80 mmHg. Pak Adi mengeluh sakit pada bagian
kepalanya sehingga Pak Adi harus dirawat di rumah sakit.

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


1
Identifikasilah permasalahan yang ada pada wacana di atas! Buatlah pada tabel di bawah ini!5
Penyelesaian
Identifikasi Tulislah masalah yang ananda temukan pada wacana di atas!
masalah …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Tuliskan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Menetapkan Berdasarkan wacana di atas, buatlah suatu hipotesis untuk masalah
jawaban tersebut!
sementara …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Mencari data Mencari data dengan membaca dari buku sumber atau literasi lain dan
yang relevan diskusi dengan kelompok.

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Bacalah artikel berikut ini kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawahnya!

Operasi Bypass Jantung Miing Bagito Berjalan Lancar,


Begini Kondisinya sekarang
Miing Bagito baru saja mengalami operasi bypass jantung di Rumah Sakit Mitra
Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Operasi berjalan lancar sebagaimana
mestinya. Operasi tersebut berlangsung pada hari Sabtu (21/5/20222). Dokter yang
menangani Miing Bagito pun mengungkapkan kondisi pasien saat ini, “Operasinya
berjalan lancar, recovery cukup cepat. Bapak Miing operasi hari Sabtu kemarin.
Sabtu malam, beliau sudah bisa makan. Makannya bagus, gado-gado,” kata dokter
Utojo Lubiantoro dalam konferensi pers.
Seperti diketahui, Miing Bagito mengalami penyumbatan atau penyempitan
pembuluh darah arteri koroner sehingga harus menjalani operasi. Sakit jantung
koroner Miing Bagito terdeteksi setelah ia merasa mudah lelah saat berolahraga.
Miing Bagito pun sudah mengetahui hal tersebut, namun dibiarkannya. “Salah satu
gejala jantung koroner, saat beraktivitas itu cepat capek. Ada yang sakit dada,
keringat dingin, dan segala macam. Sumbatan itu bertahun-tahun bukan berapa
bulan. Nah, gejala itu akan muncul ketika 70 persen. Sebetulnya beliau sudah1
6
merasakan itu”, ujar dokter Utojo.
Meskipun kondisinya sudah membaik, Miing Bagito masih berada di ruangan
operasi. Ia baru akan dipindahkan setelah kadar haemoglobinnya (Hb) kembali
normal dengan cara mejalani transfusi darah terlebih dahulu hingga esok hari.
“Semua itu (alat operasi) sudah mau dilepas semua. Keluar dari ruang operasi, ke
ICU terbilang cepat. Hari ini mau pindah, tapi karena Hb turun, ya jadinya nanti”,
lanjut dokter Utojo.
Istri Miing Bagito, Lisma Gumelar, bersyukur mengenai hal tersebut. Sebab, kondisi
suaminya mengalami peningkatan pascaoperasi. “Ayah bersyukur sekali masih
diberi kesempatan. Bersyukur karena langsung stabil lagi dan sekarang sudah bisa
makan, karena sebetulnya banyak yang tak tertolong kalau sudah 95 persen
penyumbatan”, ungkap Lisma Gumelar dalam kesempatan yang sama.

1. Dari artikel tersebut berikanlah penjelasanmu mengenai jantung koroner, penyebab


terjadinya, serta gejala yang dialami penderita!

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Pada artikel tersebut disebutkan bahwa penderita jantung koroner dapat diobati dengan
operasi bypass. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan operasi bypass dan bagaimana
pemanfaatan teknologi tersebut dalam pengobatan jantung koroner!

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Apakah ada efek samping setelah melakukan operasi bypass pada penderita jantung
koroner?
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Buatlah makalah mengenai gangguan, penyakit atau kelainan pada sistem sirkulasi manusia 1
7
serta teknologi penanganannya!
Kumpulkan informasi melalui berbagai media baik buku ilmiah, artikel ilmiah atau media
informasi lainnya!
Tugas disusun dalam bentuk makalah sesuai format berikut:

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Latar belakang berisi alasan penulisan makalah
TUJUAN PENULISAN
Tujuan menjelaskan apa yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah
MANFAAT
Manfaat menyebutkan apa yang diperoleh melalui penyusunan makalah
BAB II ISI
Isi berisi informasi tentang gangguan,penyakit, atau kelainan berkaitan dengan
sistem sirkulasi disertai dengan teknologi penanganannya (minimal 5)
BAB III PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan yang menjawab tujuan penulisan makalah berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi rujukan/sumber data yang dikumpulkan

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru mengevaluasi hasil diskusi terkait materi sistem sirkulasi serta masing-masing
kelompok membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
...
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………..................................................................................................
1
8

BIOGRAFI PENULIS
SUCI ANGGINA

Lahir di Sijanih, 28 April 1998. PENDIDIKAN


Anak kedua dari 6 bersaudara.
TK ABA Tamiang Ujung
Penulis beralamat di Sijanih,
Gading.
Nagari Ujung Gading, Kecamatan
Lembah Melintang, Kabupaten MIS Muhammadiyah
Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Tamiang.
Barat. SMPN 1 Lembah Melintang.
MAN Lembah Melintang.
S1 Pendidikan Biologi di
Departemen Biologi,
FMIPA, UNP.

Anda mungkin juga menyukai