Selama ini proses pembelajaran khususnya matematika di kelas Sekolah Dasar
daerah terpencil kebanyakan masih mengunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada anak dan anak menerimanya secara pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan anak duduk, diam, dengar, catat dan hafal (3DCH) sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian anak. Padahal anak usia sekolah dasar memiliki tahap perkembangan kognitif yang berbeda. Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dalam pengajaran matematika dilakukan suatu inovasi khususnya di daerah terpencil guna membuat revolusi dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar secara umum dan mutu pelajaran matematika secara khusus diperlukan perubahan pola pikir positif, salah satunya dengan menerapkan permainan edukatif sebagai media pembelajaran. Banyak permainan edukatif yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran untuk menumbuhkan semangat dan motivasi dalam belajar, serta menjadi sumber anak-anak untuk memahami pembelajaran dengan lebih mudah. Tangram merupakan salah satu permainan edukatif, selain bisa digunakan untuk bermain, tangkram juga bisa digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep dasar matematika. Permainan tangram cocok untuk diterapkan di sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran matematika karena dengan tangkram guru dapat memperkenalkan berbagai bidang geometri datar. Apalagi untuk sekolah dasar di daerah-daerah terpencil yang masih terbatas media pembelajarannya, penggunaan tangkram sangat menguntungkan guru. Guru atau pendidik bisa membuat sendiri permainan ini dari bahan-bahan yang seadanya, yaitu karton, kayu, atau bahan- bahan lainnya yang bisa digunakan. Tangram adalah permainan yang paling tua yang dikenal dalam matematika. Perminan ini dikembangkan pertama kali di negeri Cina dan sering disebut dengan puzzle china. Tangram berasal dari kata Tang dan Gram. Tangram (Bahasa Mandarin : 七巧板 (qī qiǎo bǎn), secara harafiah berarti "tujuh papan keterampilan") adalah suatu puzzle yang terdiri dari tujuh keping bangun datar (disebut ‘tans’) yang terdiri atas : - Dua segitiga siku-siku sama kaki (besar) - Dua segitiga siku-siku sama kaki (kecil) - Satu segitiga siku-siku sama kaki (sedang) - Satu bujursangkar (kecil), dan - Satu jajaran genjang Aturan Main dalam Tangram Aturan dasar bermain adalah dengan cara menghubungkan sisi-sisi ketujuh tan (semua tan harus digunakan) dan tiap tan tidak boleh saling tumpang tindih. Kemampuan tertentu tidaklah dibutuhkan untuk bisa bermain tangram – cukup dengan kesabaran, waktu dan imaginasi tiap orang akan dapat memecahkan cara membentuk sesuatu atau menciptakan model imaginer baru. Balok-balok tan bisa dibeli atau dapat juga dibuat sendiri dengan mudah. Alat-alat yang dibutuhkan hanyalah selembar kertas dan gunting. Cara membuatnya: Ambil kertas lipat yang persegi empat (kalo bukan persegi empat mesti dibuat persegi empat dulu) lalu digunting. Manfaat Tangram Para ahli berpendapat bahwa Tangram bermanfaat bagi anak-anak dalam berbagai hal, di antaranya (Bohning and Althouse 1997; Krieger 1991; National Council of Teacher’s Mathematics 2003) : Mengembangkan rasa suka terhadap geometri Mampu membedakan berbagai bentuk Mengembangkan perasaan intuitif terhadap bentuk-bentuk dan relasi-relasi geometri Mengembangkan kemampuan rotasi spasial Mengembangkan kemampuan pemakaian kata-kata yang tepat untuk memanipulasi bentuk (misalnya ‘ membalik’, ‘memutar’, ‘menggeser’) Mempelajari apa artinya ‘kongruen’ (bentuk yang sama dan sebangun) Tangram juga dapat menjadi pengalaman multi-kultural bagi para pelajar. Ada beberapa kegiatan seni bahasa yang berpusat seputar Tangram, sehingga di sini terjadi hubungan inter-disipliner bidang ilmu. Motivasi / Hikmah Pembelajaran Tangram memberikan kesempatan pada pemain (segala usia, baik anak-anak hingga orang dewasa) untuk menggunakan permainan ini sebagai alat peraga guna membentuk pengertian akan ide-ide geometri, juga mengembangkan kemampuan spasial. Mereka dapat menggerakkan kepingan-kepingan Tangram untuk menyadari relasi bentuk geometri tiap keping, dan juga mempelajari mengenai pembalikan, pemindahan dan perputaran (refleksi, rotasi dan pemindahan posisi). Hal ini memberikan gambaran nyata bagi mereka yang orientasi belajarnya adalah melalui penglihatan (visual). Dengan memindahkan-mindahkan ketujuh kepingan yang ada, kita dapat menciptakan berbagai bentuk yang sangat banyak. Ini adalah awal mula / dasar untuk mengerti akan luas (area) dan garis keliling. Kongruensi, persamaan dan simetri juga dapat dipelajari menggunakan Tangram. Kita bahkan juga dapat menggunakan Tangram untuk menghitung luas tanpa menggunakan rumus. Daftar Pustaka EOStudent. (2013). Tangram : Media Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia : http://eostudent.blogspot.co.id/2013/11/tangram-media-pembelajaran- matematika.html