Penjenisan bahasa ini berdasarkan struktur internal, faktor sejarah, kaitannya dengan sistem
linguistik lain, dan pewariasan dari satu generasi ke genarasi berikutnya. Stewart membagi jenis
bahasa secara sosiologis berdasarkan 4 hal, yaitu:
(1) Standardisasi atau pembakuan adalah adanya
kodifikasi dan penerimaan terhadap sebuah
bahasa oleh masyarakat
(2)Otonomi atau keotonomian. Sebuah sistem linguistik disebut mempunyai keotonomian kalau
sistem linguistik itu memiliki kemandirian sistem yang tidak berkaitan dengan bahasa lain.
(3) faktor historisitas atau kesejarahan. Sebuah sistem linguistik dianggap mempunyai
historisitas kalau diketahui atau dipercaya sebagai hasil perkembangan yang normal pada masa
yang lalu. Faktor kesejarahan ini berkaitan dengantradisi dari etnik tertentu.
(4) Dasar keempat penjenisan bahasa ini adalah faktor vitalitas atau keterpakaian. Menurut
Fishman, yang dimaksud dengan vitalitas adalah pemakaian sistem linguistik oleh satu
masyarakat penutur asli yang tidak terisolasi.
2) Jenis Bahasa Berdasarkan Sikap Politik Berdasarkan sikap politik, jenis
bahasa terbagi atas:
Bahasa ibu, juga disebut sebagai bahasa asli, bahasa pertama, merupakan bahasa
pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama
anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungannya.
Pemerolehan Bahasa Pertama atau Bahasa Ibu merupakan proses yang
berlangsung di dalam otak kanak-kanak mulai dari ketika dia memperoleh bahasa
pertamanya atau bahasa ibunya.
pemerolehan Bahasa Kedua atau disingkat PB2, adalah studi yang membahas
tentang bagaimana bahasa kedua dipelajari oleh individu, dengan kata lain yaitu
studi tentang akuisisi atau pemerolehan bahasa selain bahasa ibu.
Pemerolehan bahasa asing, didefinisikan oleh Kees de Bot (2005), sebagai aktivitas
yang berlangsung di suatu tempat dimana bahasa yang diperoleh bukanlah bahasa
yang digunakan di masyarakatnya.
4) Lingua Franca
Yang dimaksud dengan lingua franca adalah sebuah sistem linguistik
yang digunakan sebagai alat komunikasi sementara oleh para
partisipan yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda. Sebuah bahasa
lingua franca karena adanya keterpahaman atau kesalingpengertian
dari para partisipan yang menggunakannya
TERIMAKASIH
Skian dari
kelompok 2