Anda di halaman 1dari 60

BAB IX

PERMAINAN RAKYAT RIAU

9.1 Permainan Rakyat


Permainan rakyat merupakan
bagian dari tradisi lisan, pada
hakikatnya sama dengan
permainan tradisional.
Permainan rakyat adalah
permainan yang dimain secara
tradisional yang dimiliki oleh
suatu komunal, yang diwariskan
dari generasi ke generasi secara
lisan.
Permainan rakyat
dimainkan dengan metode
yang sederhana, misalnya
berdasarkan gerak tubuh
• Bermain Gasing. [Foto: Ensiklopedia Kebudayaan Melayu Riau]
seperti lari dan lompat, atau
berdasarkan kegiatan sosial sederhana seperti kejar-kejaran, sembunyi-sembunyian,
dan berkelahi-kelahian; atau berdasarkan matematika dasar atau kecekatan tangan
seperti menghitung dan melemparkan batu ke suatu lubang tertentu. Semuanya
diekspersikan melalui gerakan fisik, nyanyian, dialog, nyanyian dan dialog, tebak•
tebakan, adu kecermatan dalam penghitungan, ketepatan menjawab pertanyaan,
belajar komunikasi dan sebagainya.
Permainan rakyat umumnya dimainkan oleh Di dalam pelaksanaanya, setiap pemain
anak-anak, namun beberapa permaintan tertentu mendapatkan peran-peran tertentu yang
juga dimainkan oleh laki-laki dewasa. Dimainkan diputuskan melalui suten. Dikenal beberapa
antara 2 hingga 15 pemain yang berumur 4 hingga suten seperti suten daun, suten gunting, suten
16 tahun. Beberapa permainan membedakan gajah dan lain sebagainya. Suten dilakukan oleh
antara anak laki-laki dan perempuan, namun dua orang pemain menggunakan jari tangan
pada permainan tertentu misalnya galah panjang, sebagai media permainan. Dalam melakukan ini,
patok lele, kasti, catur Melayu, dan permainan ya tangan atau jari-jari diumpamakan sebagai hal
oma ya oma tidak dibedakan anak laki-laki dan lain. Misalnya, tangan terbuka diumpamakan
perempuan. sebagai daun, tangan tergenggam sebagai batu
Permainan rakyat yang bersifat dan telunjuk sebagai duri atau lidi. Kedua orang
mengandalkan kekuatan fisik secara umum pemain itu mengeluarkan tangannya secara
dimainkan oleh laki-laki-misalnya

''-'--: ,,,.ru umpamanya pemain A mengeluarkan batu,


mengeluarkan daun, maka yang menang
anak perempuan. Pada beberapa jenis ter�f ,
permainan rakyat dapat digolongkan s ' _ag ·
permainan sakral yang menggunakan ke
magis.
Permainan biasanya dimainkan mengisi
waktu senggang yang bisa berdasarkan ral-t�i..,�.ang, penjelasannya sebagai berikut: (i)
harian, mingguan, dan musiman. Permainan daun dapat membungkus batu, (ii) batu dapat
harian dilaksanakan hampir setiap hari dan mematahkan duri; (iii) duri dapat menusuk
biasanya permainan-permainan ringan yang daun.
tidak membutuhkan peralatan khusus. Disini yang kalah dan yang menang mempunyai
Mingguan dilaksanaan pada saat hari-hari pekan peranannya sendiri-sendiri, sesuai dengan
kesepakatan bersama, yang kalah berperan apa,
(pasar), karena pada hari ini teman sebaya banyak yang menang berperan apa. Biasanya yang kalah
berkumpul. Sedangkan musiman dilaksanakan sut mendapat peran lebih berat.
mengikuti musim-musism tertentu misalnya rekreasi sedangkan yang kedua dilaksanakan
musim menugal, menuai, musim hujan, dan lain• dengan metode pertandingan.
lain.
Berdasarkan sifat permainan, maka
permainan rakyat dapat dibagi rnenjadi dua
golongan bersar, yaitu permainan untuk bermain
(play) dan permainan untuk bertanding (game).
Perbedaan dari keduanya, bahwa yang pertama
lebih bersifat mengisi waktu senggang atau

388
Pennainan Rakyat Riau 388
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Suten bukanlah inti permainan tetapi awal
permainan untuk menentukan peran-peran yang
harus dilakukan oleh setiap pemain. Cara ini
dirasakan adil, siapapun tidak akan menolak kalau
mendapat peran yang lebih berat, karena para
pemain tidak tergantung kepada besar kecilnya
tubuh, bentuk perawakan, air muka, maupun
sifat-sifat dan watak pribadi tetapi, tergantung dari
menang kalahnya dalam suten. Setelah masing•
masing pemain mempunyai peran, permainanpun
dimulai.

389
Pennainan Rakyat Riau 389
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
9.2 Permainan Gasing seperti piring terbang. Gasing terdiri dari
Permainan gasing hampir ada di semua bagian kepala, bagian bad an dan bagian kaki
negeri rumpun Melayu, termasuk juga di Riau (paksi).
dan Kepulauan Riau. Walaupun termasuk Kayu yang sering digunakan
permainan yang sudah terbilang tua, permainan untukmembuat gasing antaranya kayu kempas,
ini masih eksis sampai sekarang. Sering dilakukan kemuning, merbau, rambai, bebaru, durian atau
perlombaan, kompetisi atau festival gasing, baik di kundang. Namun kayu yang paling sesuai adalah
Indonesia maupun di Malaysia. merbau, seperti merbau tanduk, merbau darah,
Gasing ini benda yang terbuat dari kayu. merbau johol dan merbau keradah. Jenis kayu
Bentuknya bulat seperti buah labu. Bawahnya mudah dilarik tetapi tidak mudah serpih atau
runcing. Sedangkan bagian atasnya seperti merekah. Selain itu kayu leban tanduk, limau,
berkepala, berbentuk bulat, yang disebut bakau, koran, sepan, penaga, keranji juga bagus.
jambul, Boleh juga dibuat dari kayu• kayu yang mudah
serta sedikit ada lehernya, yaitu lekukan kecil atau
didapati seperti manggis, jambu
bat

gasing berputar di porosnya pada satu titik ke ik:


dimainkan di atas tanah atau lapangan yang ata�,�:>J�<�ti::'!tang kayu. Sedangkan untuk yang paling
lantai atau pun di atas papan tapuk, sek ede ·h na tidakjarang pula dibuat cuma dari kayu
papan kecil yang digunakan untuk menga k t an -.r. Untukgasing mainan anak-anak. Semakin
gasing yang tengah ligat berputar. ah' i seseorang membuat dan meraut gasingnya
Bentuk gasing selalu sama. Ada ba�wwJmdur · �ooikin menarik bentuk dan ketunakan
jambulnya dan paksinya, bawahnya yang runcing. gasingnya ketika dimainkan.
Hanya rupanya yang selalu berbeda-beda sedikit Tali gasing untuk pada masa <lulu terbuat
antara daerah satu dengan daerah lainnya. Ada dari kulit bebaru. Sekarang orang sering
yang bulat lonjong, ada yang berbentuk seperti menggunakan tali yang mudah didapat, seperti
jantung, kerucut, silinder, juga ada yang berbentuk tali nilon dan sejenisnya. Tali yang digunakan

390
Pennainan Rakyat Riau 390
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
• Perlombaaan Gasing. [Foto: Disbud Riau]

391
Pennainan Rakyat Riau 391
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
untuk bermain gasing ini menyesuaikan dengan Lomba Gasing Pangkah
panjangnya tangan pemainnya, tetapi pada Dimulai dengan kesepakatan atau osit.
umumnya berukuran sekitar satu meter. Begitu Siapa yang memangkah atau dipangkah lebih
juga ketebalan tali, menyesuaikan dengan besarnya <lulu. Pihak yang dipangkah memutar gasingnya
gasing. Untuk mendapatkan hasil putaran yang lebih <lulu. Sedangkan pihak pemangkah memutar
bagus tidak jarang pula tali gasing digosok dengan dan atau memangkah gasing yang telah dipasang.
minyak kelapa. Begitu pula gasingnya. Sehingga Pemangkah menang, (a) bila gasing dipangkah
tampak agak berkilat. terbang jauh, (b) nilai kemenangan bertambah
Sebuah gasing yang hebat, ligat, tunak, lama c berputarnya dan selalu menang bila diadakan
dipangkah pecah. Pihak dipangkah menang lombaberpangkah.Adabeberapajenisperlombaan (a)
bila gasing pemangkah malah yang mantul, gasing ini, yaitu lomba gasing uri, lomba gasing
terbang jauh dan berhenti berputar lebih <lulu, pangkah, dan lomba main gasing paduk. Gasing
(b) , a$ ng pemangkah locong, (c) pangkah tidak
uri dipertandingkan untuk gasing yani han lama

i genai sasaran.
• /!)
berputar, ligat, dan tunak berputar pa · -E�r�\nY :--.�w
7
di satu titik. Gasing pangkah diperta ,rafu.-g:Ra ·
untuk adu pangkah. Selain gasing uri dan gJi' g ,;_i:'1Mandah Indragiri Hilir ada kreasi lain
pangkah ada juga gasing plnang, yaitu gasing ¥aner--,r,'-=�'io:='i
digunakan untuk anak-anak.

Cara Bermain
Cara bermain gasing . i ngan. Papan paduk itu dipersiapkan
melilitkan tali gasing di bawah jambulnya lebih <lulu. Papan yang tipis lebih bagus.
sampai ke badan gasing hingga meliputi separuh Panjangnya sekitar sehasta. Lebih bagus lagi bila
atau nyaris seluruh badan gasing. Berikutnya dibuat bertangkai, seperti papan penepak bola
mengambil ancang-ancang. Gasing dipegang batminton.
kuat dengan tangan kanan. Setelah siap, dengan Cara bermain kreasi ini, gasing dimainkan
serta-merta gasing dicampakkan ke tanah sambil duludiatastanahataulantai,denganmenyentaknya
menyentak talinya sekuat-kuatnya sehingga gasing seligat-ligatnya. Ketika gasing tengah berputar
itu meluncur ke tanah sekaligus berputar seligat- ligat ini si pemain dengan kedua telapak tangannya
ligatnya. dalam sekejab mata memindahkannya ke atas
papan tapuk. Semakin piawai si pamain sekilas
Lomba Gasing Uri menyentuh memindahkan gasingnya semakin
Caranya sama-sama star melemparkan lama gasing itu tahan berputar di atas papan
gasing ke tanah, lapangan, atau arena yang sudah paduk. Sebaliknya, bila tidak pandai bermain di
disiapkan. Gasing siapa yang berputar ligat dan papan paduk ini, gasing itu malah berenti seketika
tahan lama dia yang menang. Dengan catatan,
itu juga.
semua gasing berputar normal. (a) tidak locong, Gasing merupakan permainan tertua yang
yaitu berputar terbalik atau jambul ke bawah, dan
ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih
(b) tidak keluar garis arena yang disepakai.

390
Pennainan Rakyat Riau 390
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
bisa dikenali. Tiap daerah juga memiliki istilah
yang berbeda-beda untuk menyebut gasing

391
Pennainan Rakyat Riau 391
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
ini. Masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta Harns sama rata. Dalam satu kelompok ada yang
menyebutnya gangsing atau panggal. Masyarakat kuat lari. Ada juga yang tidak kuat berlari.
Lampung menamainya pukang. Orang Kalimantan Jarak antara benteng ke benteng biasanya
Timur menyebutnya begasing. Sedangkan di sekitar 30 meter sampai 40 meter. Yang dimaksud
Maluku disebut apiong. Orang Bugis Makasar benteng itu berbentuk garis saja sekitar sepuluh
dan orang Nusa Tenggara Barat menamainya meter. Di luar garis itu adalah medan perang
maggasing. Sedangkan masyarakat Bolaang walaupun dekat dengan garis benteng.
Mangondow di daerah Sulawesi Utara memberi Cara bermainnya, perang dimulai ketika
nama paki. Orang Jawa Timur menyebut gasing salah seorang dari kedua kelompok itu keluar
sebagai kekehan. Sedangkan di Yogyakarta, gasing dari bentengnya mendekati benteng lawan untuk
disebut dengan dua nama berbeda. Jika terbuat memancing kejaran lawan.
dari bambu disebut gangsingan, dan jika terbuat Bila dia langsung dapat masuk benteng
dari kayu dinamai pathon.

seperti Semenanjung Malaysia, tetap men· e


gasing. · su ikejar oleh salah seorang dari kelompok
.............-�a �rikutnya, yang mengejar itu dikejar
9.3 Main Perang ula,Q_leh temannya yang keluar kemudian dari
Permainan anak petani di kawasan elm oala -.r. elompok kawan. Di sinilah selalu muncul
kelapa. Dulu selalu dimainkan di sekolah-sek�u gsi yang lemah. Dia keluar dari benteng untuk
kampung di daerah Indragiri Hilir. Main .·�ai1'{?;lam111iQ,1l1filJ@n. Ketika musuh yang dipancing sudah
adalah main perang-perangan secara beregu atau dekat, muncul pelari cepat yang memburn musuh.
berkelompok. Kelompok kawan dan kelompok Sifatnya, siapa yang barn keluar dari dalam
lawan. Bentuk permainan lebih pada bagaimana kelompoknya dia berhak mengejar lawan. Yang
strategi menangkap lawan serta
melakukan mengejar hanya boleh satu orang. Begitu juga
penyelusupan ke benteng lawan. Mengandalkan sebaliknya. Satu masuk benteng menyelamatkan
kecepatan, kelincahan berkelit, mengacah-acah, diri dan satu lagi keluar benteng mengejar lawan
serta memanfaatkan kelengahan dan kelemahan yang memburn kawan. Cara keluarnya pun
pihak lawan. Tidak menggunakan alat bantu dan berganti-ganti. Bila ada yang tertangkap dia tidak
aksi tembak-tembakan. boleh ikut main lagi. Kemenangan ditentukan
Permainan ini berawal masing-masing pihak mana yang paling banyak dapat poin atau
membuat kelompok, dan saling berhadapan di menangkap jumlah lawan.
tengah-tengah tanah lapang. Jumlah kelompok
tidak ditentukan. Tetapi antara kedua kelompok Sistem Nilai
jumlahnya seimbang. Misalnya, dua lawan dua atau a) Bila dapat ditangkap lawan berarti dia mati
sepuluh lawan sepuluh. Soal seimbang dilakukan dan tidak boleh ikut main lagi.
juga dalam memilih teman seregu. Berdasarkan b) Bila dapat menyelusup ke benteng lawan
kesepakatan. Tidak boleh pada satu regu cuma ada yang mati satu. Biasanya orang yang
diisi orang-orang kuat. Sementara kelompok paling dekat dengan penyelusup atau
satunya lagi bergabung pula orang-orang lemah. berdasarkan kesepakatan, atau juga dipilih

392
Pennainan Rakyat Riau 392
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
oleh kelompoknya orang yang paling lemah. orang-orang yang sebelumnya memainkan peran
d) Penyusup dibebaskan keluar. Boleh dikejar sebagai pagar. Yang kuat lari berlawan dengan
atau ditangkap lagi setelah jaraknya dari yang kuat lari. Yang gemuk bisa pula berlawanan
benteng lawan sekian langkah. dengan yang kurus bila mereka sama-sama tidak
e) Permainan berakhir setelah salah
satu kuat lari.
pihak banyak yang mati atau tidak bisa lagi
mengendendalikan benteng yang terus
disusupi.

9.4 Main Rimau-Rimau


Main rimau-rimau, yaitu permainan dua
orang yang mengambil posisi sebagai harimau dan
seorang yang diburu harimau. Sedangkan sekawan

terkaman harimau.
Cara berrnainnya, sekawanan
membentuk lingkaran dengan masing- <lulu sangat populer di
,.-.,.-<=···=·-elapa. Orang-orang menyebutnya main
· Mandah-Kateman dan sekitarnya, daerah
""""'"'rris 100 persen hidup dari perkebunan
langsung mengejar orang yang ingin ditangkapnya. kelapa rakyat, menyebut permainan ini dengan
Orang yang ingin ditangkap ini lalu melarikan nama sengki.
diri. Bisa lari berkeliling lingkaran atau langsung Permainan liguatau sengki ini menggunakan
masuk lingkaran yang maksudnya sebagai pagar. bilah atau stik sepanjang sedepa atau sekitar 40 cm
Bila merasa tidak kuat berlari dikejar dan lempengan tempurung kelapa yang dibentuk
harimau, orang yang dikejar bisa masuk ke pagar serupa hati sekitar 6x8 cm atau 8xl O cm. Seperti
untuk minta bantu menyelamatkan diri. Harimau bermain golf, stik digunakan sebagai alat penepuk
yang kelaparan pun
melanggar-melanggar atau pemukul. Sedangkan bilah tempurung sengki
pagar untuk mencapai sang mangsa. Sementara dijadikan alat yang ditepuk atau dipukul. Jadi stik
tangan sekawanan orang yang berfungsi sebagai bilah itu gunanya untuk mempelantingkan buah
pagar terus merapat barisan menghadang agar sengki. Mainnya dilakukan secara beregu. Satu
harimau tidak bisa masuk. Sedangkan orang yang regu boleh dua sampai enam orang. Ada pihak
dikejar senantiasa diberi ruang dan lubang untuk kawan. Ada pihak lawan. Saling berhadapan.
menyelamatkan diri atau melarikan badan.
Posisi harimau dan orang yang dikejar akan 9.4.1 Jalan Permainan
berganti bila sang harimau dapat menggapai atau Persiapan permainan dimulai dengan
mengejar orang yang dikejar, Habis dua orang yang memilih teman seregu.
berperan sebagai harimau dan orang yang dikejar Jalannya permainan dimulaimemilihkawan
harimau, lalu diganti pula oleh pasangan lain dari seregu. Caranya masing-masing melambungkan

393
Pennainan Rakyat Riau 393
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
buah ligu atau sengki. Ligu telentang bergabung 9.4.2 Aturan Permain
dengan rekan yang telentang lainnya, sedangkan Pertama, bila terkena ligu lawan tidak
ligu yang telungkup bergabung dengan yang tumbang, pangkah hams diulang;
telungkup pula. Bila terjadi sama, sama-sama Kedua, dalam memukul, terserah mana
banyak yang tel entang atau sebaliknya banyak saja yang kena dalam ligu yang berjajar, itu sudah
yang telungkup, yang lebih banyak samanya diundi dianggap sah;
lagi dengan melambung ligu itu berkali-kali Ketiga, usaha yang naik mesti mengenai
hingga terdapat kawan seregu dengan jumlah yang ligu lawannya:
sama. Waktu memukul, sebut sebanyak buah si
Untuk menentukan regu mana yang pemain. Umpamanya lawan lima orang, sebutkan:
berhak membawa lebih <lulu, kedua ketua regu "Cabang buah lima. Tapi umpamanya terkena
melambung kepingan ligunya lagi. Yang telungkup
kalah, dan yang tertelentang menang. Jika terjadi buah ketiga, penaik terpaksa meloncat tiga kali

dengan ligu yang lainnya seukuran satu langka ,/.'. . �empat, kalah - menang.
atau istilahnya selangkah. -.r Jla penaik sesudah sampai pada garis
Regu yang menaik atau yang me ang era hi terlebih <lulu dari lawannya, maka
disebut penaik. Regu pertama yang melW('�lami.l: ·<tl<@la yang dinyatakan sebagai pemenangnya:
pemangkahan. Mereka yang kalah dihukum dengan hukuman
Permainan dimulai. Penaik bersiap dengan memasang legu masing-masing, lalu dipangkah
stik bilah di tangan kirinya. Ligu atau sengki yang oleh yang menang berkali- kali hingga legunya
berada di tangan kanannya diletakkannya ke tanah pecah.
menghadap sengki lawan yang akan dipangkah. Pangkah memangkah ini, jumlahnya
Jarak antara yang memangkah dengan yang dijanjikandulusebelumbermain. Tujuanhukuman,
dipasang disepakati dari awal. Sang penaik duduk untuk menghabiskan atau menusnahkan ligu atau
setengah berjongkok. Kaki kirinya berpihak ke buah sengki lawan. Karena itu dalam bermain ligu,
tanah. Sedangkan lutut kaki sebelah kanannya masing-masing mempersiapkan ligunya beberapa
ditekuk ke tanah atau ujung lututnya mendekati buah setiap orang.
tanah. Pangkal stik digenggamnya dengan tangan
kirinya. Sedangkan ujung stik "ditujuhkannya" 9.4.3 Pertukaran Naik
di celah lekukan ligu yang berada di atas tanah. Pertama, bila sudah seluruh lawan yang
Setelah berada dalam posisi siap begini, tangan naik habis membawa, sedangkan ligu lawan masih
kanannya, dengan satu sentakan langsung tertinggal/masih tertancap biar pun sebuah saja,
menepuk atau menampar stik, sehingga buah dianggap mati. Lalu dilakukan pertukaran posisi
sengki terbang melayang menuju ke arah ligu yang penaik dengan penahan. Mereka yang semula
akan dipangkah. sebagai menahan jadi pihak naik, yang naik jadi

394
Pennainan Rakyat Riau 394
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
penahan.

395
Pennainan Rakyat Riau 395
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Kedua, kalau seluruh kawan seregu tak di depan layar utama, yang disebut jip. Sedangkan
mengenai sasaran pukulan, maka giliran naik kemudi jong terletak ujung ganda kate. Perahu
jatuh pada pihak lawan. jong dimainkan di laut, pesisir, atau sungai, tempat
angin bertiup bebas. Biasanya dimainkan ketika
9.6 Jong air laut tengah pasang. Bagi orang-orang yang
Perahu jong permainan anak lelaki pesisir tinggal di daerah pantai berpasir biasanya main
dan pulau negeri Melayu. Namanya perahu. atau melepaskan jong ke laut atau sungai seraya
Tetapi sebetulnya adalah duplikat atau tepatnya mengarung air pantai yang dangkal. Dilepas dari
miniatur sebuah perahu. Ada layarnya. Ada arah laut menuju ke pantai. Lalu bila ada jong yang

kemudinya. Beda dengan perahu pada umumnya, lepas ke tengah laut diambil menggunakan perahu
selain bentuknya kecil, perahu jong ini bentuknya yang sebenarnya. Sedangkan bagi mereka yang
panjang dan ada anak perahu di samping tinggal di daerah berlumpur, seperti di
Indragiri
kanannya, yang dinamakan kate atau ganda kate. Hili � emainkan atau melepaskan jong dari
arah
Jong dengan katenya dilekatkan denga a){)l bilah � · c au seberang sungai dengan menggunakan
w .
kecil yang dipasang melintang. ·� �'&
Perahu jong ini dibuat dari ka
Sejenis kayu lempung, ringan dan m1Yuind,h''� �ngin. Seorang yang ahli bermain jong
.------�,,.-·-jong biasanya dia sangat tahu bagaimana
,g
dibentuk. Tukang ahli membuat perahu jo g ini
biasanya membentuk berbagai rupa ornamen j haluan jong, atau
untuk memperindah jong. Ada sauknya ber e a a

sudah sampai ke tangan peminat atau


jong. Dia akan memoles dengan memberikan menjadikan jong itu bergerak mencicit, laju,
berbagai corak cat kesukaan masing-masing. seperti berlari meniti di atas buih-buih
Ukuran perahu jong ini beragam. Ada gelombang.
besar dan ada pula kecil. Tetapi rata-rata yang Festival atau lomba main jong sama dengan
dimainkan untuk dilombakan panjangnya sekitar lomba pacu sampan atau lomba kendaraan darat.
1,30 hingga 1,35 meter. Lambung perahunya Bermula dari garis start dan berakhir di garis finish
dikeruk layaknya sebuah perahu, tetapi ditutup yang disepekati atau ditetapkan panitia. Hanya
sedemikian rupa, selain agar air tidak masuk, juga bila kendaraan darat, seperti lomba sepeda motor,
arenanya berkelok-kelok, dalam perlombaan
untuk memperindah bentuknya. Di sisi kanan jong selalu memakai garis lurus. Jong yang keluar
perahu dipasang kate, yang dilekatkan dengan sebagai pemenang adalah jong yang sampai lebih
bilah kayu seukuran 1,40 meter. Fungsinya sebagai <lulu di garis finis. Bukan perahu jong yang laju
penyeimbang. Kalau tidak ada kate, perahu tidak tetapi haluannya berbelok arah. Namun
tidak

396
Pennainan Rakyat Riau 396
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
bisa tegak walaupun dalam kondisi tidak berlayar. jarang pula, dalam main-main ini dilombakan
Perahu jong ini panjang kurus, sedangkan layarnya beradu laju. Tidak peduli arah agak membelok.
cukup besar. Jadi untuk memainkan atau menjadi
Soallayar. Untukjong berukuran 1,30 hingga seorang joki sebuah memerlukan juga keahlian
1,35 meter layar utama yang dipasang agak lebih membaca angin dan gelombang, malah juga
tinggi daripada panj ang perahu, yaitu antara 1,50 arus air laut atau sungai. Dari piawai memahami
meter-1,60 meter. Dilengkapi dengan layar kecil kekuatan gerak angin, arus, dan gelombang, si joki

397
Pennainan Rakyat Riau 397
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
jong tahu pula menyetel agak diulur atau ditarik siap, sekawanan anak-anak lainnya yang tidak
tali ikatan layar utama atau layar jipnya. Begitu ditentukan jumlah berderet berjalan
pula setelan kemudinya. menunduk sambil tiap-tiap orang memegang bahu
Di Riau, seperti Dumai, Bengkalis, Meranti, atau punggung atau juga pinggang teman di
Pelalawan, dan Indragiri Hilir
menggemari depannya. Ketika berjalan sambil menunduk
permainan ini. Begitu pula Kepulauan Riau dan inilah dinyanyikan lalu Tam Tam Buku. Bila
daerah pesisir dan pulau lainnya. lagunya sudah selesai lalu perangkap ambai
memerangkap anak yang pas lalu di bawahnya.
9.7 Tam-Tam Buku Langkah-langkah dalam permainan ini bisa
pula diurut demikian:
Tam tam buku,
- A dan B berdiri berhadapan, lalu menautkan
seleret tiang batu,
patah lembing, patah paku, jari-jari kedua tangan orang ini, untuk

berd, ret berbaris memanjang ke belakang.


masyarakat Melayu nusantara, juga di Riau. Se' a n ''A S • · orang berposisi memimpin barisan.
dimainkan oleh anak-anak usia dini, anak-anak "e entara masing-masing yang di deretan
taman kanak-kanak sampai anak-anak Setelah rerumah jermal atau terowongan
sekolah lanjutan pertama.
Suasana bermainnya sangat meriah
menggembirakan. Bukan saja bagi an(II
yang bermain tetapi juga bagi orang-orang yang
menyaksikannya. Sangat menghibur.
Bentuk permainannya ada anak-anak
mengambil posisi seperti tangguk jermal dan
anak-anak lainnya berposisi seperti ikan-ikan
yang terbawa arus masuk ke dalam hadangan jajar
jermal dan berakhir diciduk tangguk atau ambai
jermal yang disentak.

Cara bermain
Diawali dua orang anak mengambil posisi
berhadapan sebagai tiang pancang rerumahan
jermal. Tangan masing-masing dua orang anak ini
(A dan B) saling menggenggam dengan jari-jari
mereka saling bertautan. Di bawah tangan yang
berpegangan ini selain tampak seperti rerumahan
jerrnal, juga tampak seperti terowongan untuk
dilalui orang-orang.

398
Pennainan Rakyat Riau 398
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
...... ];,,. laRang memegang bahu atau punggung
-.r_ u juga pinggang teman di depannya.
retan barisan ini lalu berjalan berkeliling
4: dk keluar terowongan seraya
membungkuk-bungkuk sambil menyanyikan
lagu Tam Tam Buku.

tam tam buku,


seleret tiang batu,
patah lembing, patah paku,
anak belakang tangkap satu ...

bunyi lonceng pukul satu.

- Pas lagu selesai A dan B memerangkap salah


satu anak yang ada di bagian belakang. Kalau
belum masuk ke bagian belakang deretan
lagu terns diulang ..
- A dan B menahan anak dalam deretan yang
terperangkap, dengan memberikan satu
pertanyaan, "Kamu menjadi matahari atau
bulan ?" Bila sang anak memilih matahari
dia akan berdiri di belakang A dengan

399
Pennainan Rakyat Riau 399
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
memegang punggung A. Sebaliknya, bila dan panjang 9 meter. Lalu dibuat garis tengah
memilih bulan dia akan berdiri di belakang B memanjang yang membagi sisi kanan dan sisi kiri
dengan memegang punggung atau atau bahu sama lebar dan garis melintang yang membagi
B. petak menjadi tiga (lihat bagan).
- Untukkepentingan mata pelajaran - sebelum
masuk ke poin 5 di atas, A atau B bisa c A D

memberikan satu pertanyaan berupa soalan


dari sebuah mata pelajaran, Misalnya soal
E1--------+-t-------1F
dari pelajaran agama. ''Apa yang dimaksud
9 Meter
dengan rukun Islam?" Baru kemudian
dilanjutkan dengan pertanyaan nomor 5, G H
"Kamu mau menjadi matahari atau bulan?"
-.3Meter ._
- Berkeliling masuk keluar terowongan atau
B

bulan terus diberikan. Begitu juga

Kelompok yang bertahan akan


9.8 Galah Panjang
menempatkan pemain mereka di setiap garis
Nama lain permainan ini main belon. Jenis
melintang, EF, GH, dan IJ. Penjaga-penjaga garis
permainan anak-anak dan remaja yang dikenal
ini hanya boleh bergerak di sepanjang garis yang
hampir di seluruh wilayah di Indragiri, bahkan
mereka jaga, sedangkan ketua kelompok dapat
juga hampir seluruh wilayah di Riau. Permainan
melewati garis AB, selain menjaga garis CD.
ini masuk dalam kategori pertandingan (game).
Kelompok yang menyerang mencoba
Dinamakan galah panjang karena arena permainan
melewati atau melintas dari garis paling depan
ini berupa garis-garis yang memanjang seperti
sampai ke belakang. Kemudian kembali ke depan
galah.
tanpa tersentuh oleh kelompok bertahan dan tidak
Galah Panjang dimainkan secara
boleh mundur ke petak yang sudah dilaluinya.
berkelompok. Masing-masing kelompok
Kelompok penyerang tidak boleh melanggar
sekurang-kurangnya terdiri dari empat
sampai garis. Pemain hanya dibenarkan bergerak dalam
sepuluh orang. Bisa dimainkan laki-laki saja atau lingkungan garis C- I dan D-J. Bila ada yang berlari
perempuan saja. Bisa juga gabungan. Usia pemain keluar garis maka kelompoknya dinyatakan kalah.
biasanya antara 10 sampai 17 tahun. Dalam permainan berikutnya kelompok ini
Tempat yang digunakan untuk bermain menjadi kelompok bertahan.
adalah di tanah lapang yang datar. Di arena itu Jika salah satu dari pasukan penyerang dapat
dibuat petak berukuran kira-kira lebar 6 meter berlari dari depan ke belakang dan kemudian

400
Pennainan Rakyat Riau 400
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
• Permainan Setatak. [Foto: InKalam]

kembali ke depan lagi tanpa tersentuh, pasm a


penyerang dinyatakan menang. Dalam permai a
� �
berikutnya kelompok ini tetap bertindak seoaga 1=-=1
penyerang. Sebaliknya, jika salah satu clari
kelompok penyerang tersentuh oleh p ma·
kelompok bertahan, permainan dimenangkan Ieh
kelompok bertahan. Dalam permainan ber n ya �:1111!1•
w .la
kelompok ini bertindak sebagai penyerang dan
kelompok yang kalah menjadi kelompok bertahan. atau pecahan tempayan yang telah dihaluskan sisi
tajamnya sehingga berbentuk membulat.
9.9 Setatak
Permainan anak-anak di waktu luang.
Biasanya pada petang hari di pekarangan rumah.
Permainan ini dapat dimainkan oleh siapa saja,
khususnya anak-anak usia 6-12 tahun. Jumlah
pemain yang diperlukan antara 2-4 orang, laki•
laki atau perempuan. Diperkirakan, permainan ini
berkembang di Riau sejak tahun 1930-an. Namun
sekarang sudah jarang dimainkan.
Permainan ini tidak memerlukan banyak
perlengkapan dan tempat khusus, karena dapat
dimainkan di mana saja asalkan berupa tanah
lapang. Sedangkan alat yang diperlukan yaitu
ucak atau gacuk, yang terbuat dari pecahan piring

401
Pennainan Rakyat Riau 401
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Persiapan permainan dilakukan dengan
membuat gambar bidang setatak yang terdiri dari
sembilan petak. Melewati lapangan dari petak (1)
menuju petak (9) disebut dengan naik, sedangkan
dari petak (9) menuju petak (1) disebut turun.
Cara bermain setatak adalah dengan
melompati petak demi petak dengan sebelah kaki
dan tidak boleh menyentuh garis. Petak yang
ada ucak-nya tidak boleh dilompati oleh pemain,
harus dilewati dengan dilangkau. Sebelum
memulai bermain, ucak diletakkan pada petak
(1) semua. Petak yang berisi ucak lawan, boleh
kita tikam juga. Waktu mengambil bintang, ucak
dilempar ke belakang menuju petak bintang
yakni: 6,7 ,8,9 ,5,4,3,2, l, dan tempat bin tang.
Pelak berbintang nantinya boleh dilompati
dengan dua

402
Pennainan Rakyat Riau 402
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
kaki oleh pemilik petak, sedangkan lawan harus langkahi petak (1 ), lalu turun.
melangkauinya. - Ucak tikam pada petak (4), loncat sebelah
Berikut ini adalah tata urutan permainan kaki. [1] Naik: jika ucak lawan masih ada di
setatak: petak (1), langkahi petak (1) itu, loncat, ke
- Sebelum permainan dimulai, semua pelaku petak (2), loncat ke petak (3), loncat ke petak
mencari urutan pembawa dengan melakukan (5), loncat ke petak (6), loncat ke petak (7),
sut, yang menang mendapat giliran lebih loncat ke petak (8), dan turun dua kaki pada
<lulu. petak (9); [2] Turun: dari petak (9) loncat ke
- Ucak tikam pada petak, yaitu meletakkan petak (5), dan dari sini ambil ucak di petak
semua ucak pemain di petak (1), loncat (4), loncat ke petak (3), loncat ke petak (2),
sebelah kaki. [I] Naik: petak (1) yang berisi dan jika masih ada ucak lawan di petak (1)
ucak dilangkahi, loncat ke petak (2), turun langkahi petak (1 ), langsung turun.
dua kaki pada petak (3) dan (4), loncat ke ak tikam Pada petak (5), loncat sebelah
petak (5), loncat ke petak (6), lo ' ke petak • , ;� aki. [I] Naik: kalau petak (1) masih berisi
· ucak lawan, langkahi petak (1) loncat kepek
(2), turun ke petak (3) dan (4), loncat ke
loncat ke petak (5), turun dua kaki P,a<la
petak (3) dan (4), loncat ke petak (2), d
sini mengambil ucak di petak (1), kem dian
petak (4) dilangkahi, terns turun.
- Ucak tikam pada petak (2), loncat se elah ), loncat ke petak (2), dan jika pada petak
kaki. [I] Naik: jika pada petak (1) m��Wtl,'9. amriati)i asih ada ucak lawan, langkahi petak (1)
ucak lawan, loncat melangkah petak (1) dan tersebut, dan turun.
(2), turun dua kaki pada petak (3) dan (4), - Ucak tikam pada petak (6), loncat sebelah
loncat ke petak (8) dan turun dua kaki pada kaki. [I] Naik: jika pada petak (1) masih
petak (9); [2] Turun: dari petak (9) loncat ke ada ucak lawan, langkahi petak (1), loncat ke
petak (5) turun ke petak (3) dan (4). Dari sini petak (2), turun pada petak (3) dan (4), loncat
ambil ucak di petak (2) dan jika di petak (1) ke petak (7), loncat ke petak (8) turun dua
masih ada ucak lawan langsung melompat kaki pada petak (9); [2] Turun: dari petak
langkahi petak (2) dan (1) dan turun. (9), ambil ucak di petak (6), loncat ke petak
- Ucak tikam pada petak (3), loncat sebelah (5), turun pada petak (3) dan (4), loncat ke
kaki. [I] Naik: jika di petak (1) masih ada petak (2), dan jika ucak masih berada di
ucak lawan, maka langkahi petak (1), loncat petak (1), langkahi petak (1) tersebut, dan
ke petak (2). Loncat ke petak (4), loncat langsung turun.
ke petak (5), loncat ke petak (5), loncat ke - Ucak tikam pada petak (7), loncat sebelah
petak (6), loncat ke petak (7), loncat ke petak kaki. [I] Naik: jika pada petak (1) masih ada
(8), dan turun dua kaki pada petak (9); [2] ucak lawan, loncat ke petak (2), turun pada
Turun: dari petak (9), loncat ke petak (5), petak (3) dan (4), loncat ke petak (5), loncat
loncat ke petak (4), dan dari sini ambil ucak ke petak (6), loncat ke petak (8), dan turun
pada petak (3), lansung loncat ke petak (2), pada petak (9); [2] Turun: dari petak (9)
dan jika masih ada ucak lawan di petak (1) ambil ucak pada petak (7), loncat ke petak

403
Pennainan Rakyat Riau 403
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
(5), turun pada petak (3) dan (4), loncat ke kaki. [I] Naik: langkahi petak (1) jika masih
petak (2), dan jika pada petak (1) masih ada ada ucak lawan, loncat ke petak (2) loncat
ucak lawan, langkahi petak tersebut, dan ke petak (3), loncat ke petak (5), loncat ke
langsung turun. petak (6), loncat ke petak (7), loncat ke petak
- Ucak tikam pada petak (8), loncat sebelah (8), dan turun dua kaki pada petak (9); [2]
kaki. [I] Naik: kalau pada petak (1), masih Turun: dari petak (9), loncat ke petak (5),
ada ucak lawan, langkahi petak (1) lo neat dari sini ambil ucap pada petak (4), loncat ke
ke petak (2), turun pada petak (3) dan (4), petak (3), loncat ke petak (2), dan jika pada
loncat ke petak (5), loncat ke petak (6), loncat petak (1) masih ada ucap lawan, langsung
ke petak (7), dan turun dua kaki pada petak langkahi petak (1) dan turun.
(9). Dari sini ambil ucak pada petak (8); [2] - Ucak tikam pada petak (3), loncat sebelah
Turun: dari petak (9) loncat ke petak (5), kaki. [I] Naik: langkahi petak (1) jika, masih
ca. i" ucak lawan, loncat ke petak (2), loncat
9
.J,�v,;:';.,"; ·' petak ( 4), loncat kepetak (5), loncat ke
� "a1
- petak (6), loncat ke petak (7), loncat ke petak
masih ada ucak lawan, langkahi dan n ·
turun. ..
" ·""''''"'
- Ucak tikam pada petak (9), loncat se elali ,.._,..�wcat ke petak (4), dari sini ;.mbil ucak di
kaki. [ 1] Naik: kalau petak (1) masih ada uc ........ , tak (3), loncat ke petak (2), dan jika petak
lawan, langkahi petak (1) tersebut, lond ke •r , masih ada ucak lawan langkahi langsung
petak (2) turun dua kaki pada petaqk (3 dan
(4), loncat ke petak (5), loncat ke pew �Jam-rim!t:.c:ikl tikam pada petak (2), loncat sebelah
loncat ke petak (7), loncat ke petak (8), dan kaki. [I] Naik: jika pada petak (1) masih
dari petak (8) sambil ucak di petak (9); [2] ada ucak lawan, langkahi petak (1) dan (2),
Turun: dari petak (8), loncat ke petak (5), turun pada petak (3) dan (4), loncat ke petak
turun dua kaki pada petak (3) dan (4), loncat (5), loncat ke petak (6), loncat ke petak (7),
ke petak (2), dan jika pada petak (1) masih loncat ke petak (8) dan turun dua kaki pada
ada ucak lawan, langkahi saja, dan langsung petak (9); [2] Turun: dari petak (9), loncat
turun. ke petak (5), turun dua kaki pada petak (3)
- Ucak tikam pada petak (5), loncat sebelah dan (4), dari sini ambil di petak (2), dan jika
kaki. [I] Naik: jika pada petak (1) masih pada petak ( 4) masih ada ucak lawan, maka
ada ucak lawan, langkahi petak (1), loncat ke langsung langkahi petak (2) dan (1), lalu
petak (2) turun dua kaki pada petak (3) dan turun.
(4), loncat ke petak (6), loncat ke petak (7), - Ucak tikam pada petak (1), loncat sebelah
loncat ke petak (8), dan turun dua kaki pada kaki. [1] Naik: langkahi petak (1), loncat
petak (9). Dari petak (9) ambil ucak pada ke petak (2), turun pada petak (3) dan (4),
petak (5); [2] Turun: dari petak (9), langkahi loncat ke petak (5), loncat ke petak ( 6),
petak (5), turun dua kaki pada petak (3) dan loncat ke petak (7), loncat ke petak (8), dan
(4), loncat ke petak (2), dan jika pada petak turun dua kaki pada petak (9); [2] Turun:
(1), dan langsung turun. dari petak (9), loncat ke petak (5), turun dua
- Ucak tikam pada petak (4), loncat sebelah

404
Pennainan Rakyat Riau 404
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
kaki pada petak (3) dan (4), loncat ke petak
(2),

405
Pennainan Rakyat Riau 405
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
dan dari sini ambil ucak di petak (1), lalu (7), jalan ke petak (8), dan turun dua kaki
langkahi petak (1), langsung turun. pada petak (9); [2] Turun: dari petak (9),
- Putih, ucak diletakkan di telapak tangan,
sarong tangan agak ke depan di arah
pinggang, ataupun dada. Loncat sebelah kaki.
[I] Naik: langkahi petak (1) jika masih ada
ucak lawan, loncat ke petak (2), turun dua
kaki pada petak (3) dan (4), loncat ke petak
(5), loncat ke petak (6), loncat ke petak (8),
dan turun dua kaki pada petak (9). Di petak
(9), hitam: ucak di telapak tangan lambung
tingkop, dengan belakang telapak tangan. [2]

turun.
- Tingkop ucak 5 kali, yakni dengan lamb · nga
ucak di belakang telapak tangan, ta kaR
dengan telapak tangan.

tangan ke muka ke samping, loncat sebelah


kaki. Naik: langkahi petak (1) bila masih ada
ucak lawan, loncat ke petak (2) turun pada
petak (3) dan (4), loncat ke petak (5),
loncat ke petak (6), loncat ke petak (7),
loncat ke petak (8), dan turun dua kaki pada
petak (9); Turun: dari petak (9) loncat ke
petak (5), turun dua kaki pada petak (3) dan
(4), loncat ke petak (2), dan jika pada petak
(1) masih ada ucak lawan, langkahi saja, lalu
turun. Setelah turun, turunkan ucak dari
tangan, sambut dengan telapak tangan itu
juga.
- Kepala, ucak letakkan di kepala, berjalan
biasa melewati lapangan. [I] Naik: langkahi
petak (1) kalau masih ada ucak, jalan ke
petak (2), turun pada petak (3) dan (4), jalan
ke petak (5) jalan ke petak (6), jalan kepetak

400
Pennainan Rakyat Riau 400
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
jalan ke petak (5), turun dua kaki pada dengan kaki kiri, cari petak (7) raba ke
petak (3) dan (4), jalan ke petak (2), dan belakang, cari petak (8) raba dengan
jika petak (1) masih ada ucak la-wan, kaki kanan. Waktu mencari itu terus
langkahi saja lalu turun. Jatuhkan ucak dari bertanya "pijak?", jika dijawab oleh lawan
kepala, dan sambut dengan tangan. "ndak" berarti terus, jika dijawab "pijak''
- Genggong, ucak diletakkan pada berarti mati. Setelah dijawab "ndak'', maka
belakang kaki kanan, sedangkan meloncat berhenti dengan dua
dengan kaki kiri. [1] Naik: langkahi petak
(1) jika masih ada ucak lawan, loncat ke
petak (2), turun ke petak (3) dengan kaki
kanan tergantung pada petak (4), loncat
ke petak (3) dengan kaki kanan tergantung
pada petak (4), loncat
.' petak (5), loncat ke petak (6), loncat ke
.·""';""z"'!""etak (7), loncat ke petak (8), dan
turun
· kaki kiri pada petak (9) dengan kaki
kanan aga tergantung di petak (9); [2]
Turun: dari p tak (9) lencat ke petak (5),
loncat ke petak
--\,1."�engan kaki kanan tergantung pada petak
....:.,QJ, oncat ke petak (2), jika petak (1) masih
-.r a ucap lawan langkahi saja, lalu turun,
tapi k'i kanan tak boleh jejak menyentuh
tanah.

tangkap dengan tangan


kanan.
- Raun, ucak pegang di telapak
tangan, kaki kanan seperti genggong,
tak boleh menyentuh tanah, loncat
sebelah kaki kiri. [I] Naik: langkahi petak
(1) jika masih ada ucak lawan, loncat ke
petak (2), turun pada petak (3) dan kaki.
kanan agak tergantung pada petak (4),
loncat ke petak (5), loncat ke petak (6),
loncat ke petak (7), loncat ke petak (8),
turun kaki kiri pada petak (9) kaki kanan
tergantung di petak (9). Dari petak (9),
ucak tikam pada petak bintang sampai
masuk. Mata pejamkan, cari petak (6) raba

401
Pennainan Rakyat Riau 401
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
kaki pada petak (9), dan katakan "nis": [2] belakang (penikaman membelakangi lapangan)
Turun: Setelah berkata nis tadi, dengan dengan tangan melewati kepala. Jika masuk petak
mata terpicing berjalan menjajab-jajab ke salah satu seperli yang lelah ditentukan menurut
petak (5), serta berucap "pijak'', "ndak'' jawab fase pengambilannya ( I, 11, ... , VII) maka
lawan, jalan jajab-jajab petak (4) dan (3), disitulah biji kemenangan pemain. Gunanya
seraya bertanya "pijak'', "ndak'' kata lawan, bintang bagi pemain adalah sebagai tempat
jalan dan jajab lagi petak (2),dan seterusnya berhenti seperti petak (9), serta bintang pemain
sampai petak (1), kalau disana masih ada ucak tak boleh
disinggahi oleh lawan. Selanjutnya, bintang
lawan, langkahi saja. Bila lawan menjawab masing-masing diberi tanda, dan terakhir, petak
"ndak'' berarti jalan terns. Bila pihak lawan bintang seseorang, tak boleh diambil oleh yang
menyahut "pijak'' berarti pembawa mati. lainnya lagi.
- Meraba-raba ucak di petak bintang. Dengan
mata terpejam, membelakangi petak bintang,
sampai duduk mencangkung tangt. , raba•
raba untuk mengambil ucak di pet� �Ii, ngv,,=........r
Setelah dapat, ucak dilambung s
dengan belakang telapak tangan. Lalu sa

ancang-ancang untuk menikam bintan . ila - R .main dianggap gagal. Bila dalam melon cat
waktu -meraba-raba ucak pada pelak bi an "� s ntuh garis. Bila dalam pelaksanaanya
tadi tersentuh garis, berarti mati. ti gkop, langkap. dan genggong, ucak
- Ambil bintang. Bintang, mernpak\flpwbifilamri trjPl!Ph. Bila tak dapat menangkap ucak
kemenangan bagi permainan setatak, telapak tangan. Kemudian, tikamkan ucak
petak-petak yang akan direbuti bintang itu ke
berturut-turut adalah: petak (6), (7), dan (8).
Jika sudah habis petak 6.7.8. diambil lawan,
barn turun ke petak (5). Jika petak-petak
6.7.8,5. habis ambil petak (3) atau (4). Jika
petak-petak 6.7.8.5.4.3. habis ambil petak
(3) atau (4). Jika patak-petak 6.7.8.5.4.3.2.
habis, ambil pelak (1). Jika petak-petak
6.7.8.5.4.3.2.1. habis, ambil petak (9). Jika
petak-petak 6.7.8.5.4.3.2.1.9. habis, ambil
bintang di petak bintang.
Dengan demikian, jumlah bintang
direbutkan ada 10, dalam 7 fase pengambilan,
yang akan menjadi biji kemenangan. Mengambil
bintang, setelah selesai sekali putaran permainan
dari urutan permainan, bintang tersebut dapat
diambil dongan cara: Letakan ucak di belakang

402
Pennainan Rakyat Riau 402
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
waktu di lambung.
- Meneruskan permainan selanjutnya. Mulai
dari nomor kegagalan pemain waktu ia
mati. Jika ia mulai selelah dapat bintang
waktu membawa sebelumnya, mulai lagi
satu putaran dari awal, hingga mengambil
bintang lagi. Bila gagal pada pengembalian
bintang, untuk meneruskankan permainan
kelak dengan hanya mengambil bintang saja.
- Ucak diletakkan terns ke tempat (1) bila
seseorang pemain belum per-nah membawa
sama sekali. dan letakkan pada petak dimana
pemain gagal, untuk diteruskan kemudian.
- Seliap petak yang masih ada terletak ucak
baik milik sendiri maupun milik lawan, tak
boleh diinjak.
- Menentukan kalah menang, ialah setelah
selesai bermain berbanding banyak pemilik
bintang; diantara 10 bintang itu siapakah yang

403
Pennainan Rakyat Riau 403
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
terbanyak memitikinya, disusul terbanyak
ke-2, ke-3, dan seterusnya.

9.10 Main Catuk Ula (Patok Lele, Catuk Lele,


Main Cukil, Kecuke)
Permainan tradisional ini orang Melayu di
Indragiri Hilir dan Kepulauan Riau menyebutnya
catuk ula. Sedangkan orang Jawa menyebutnya
patuk Zele atau catuk Zele. Orang Banjar
menyebutnya main cukil (cungkil). Nama lain r

lagi, kecuke.
Merupakan permainan yang cukup
menyenangkan. Peralatannya pun sederhana.
Lapangannya cukup halaman ru,r a
Permainan ini dapat dilakukan bereg . C5
masing anggota dua atau tiga orang. r-��:a\
Dua potong kayu sebesar ibu jari ak1
yang satu panjangnya lebih kurang seteng� turcara permainan ialah pemain
meter sebagai induk sedangkan yang sat me.. :·,·,;, ul anak dengan induknya. Anak dan
setengahnya, sebagai anak. Tempat berm i i du nya pada satu tangan. Anak dilambungkan
0

tempat memulai dan merupakan pusat per- · · · �la rJ


halaman rumah dibuat sebuah lubang s agai se ikit, kemudian dipukul sampai jauh. Kalau
i. �mbut atau ditangkap oleh yang menjaga
Permainan ini dilakukan oleh remaja laki-laki dan langsung sebelum menyentuh tanah, permainan
perempuan. berganti. Kalau tidak dapat disambut, permainan
Sebelum bermain dilakukan terlebih <lulu berlanjut.
osit atau toss, dengan jari atau dengan memukul Anak dilemparkan mendekati lubang.
penganak atau anak. Siapa yang menang osit atau Kalau anaknya dekat lubang kurang satu induk,
lebih jauh memelantingkan anaknya dia yang maka permainan berganti. Kalau lebih permainan
mendapat giliran pertama yang main dan yang berlanjut dan jarak antara lubang dan anak itu
kalah menjaga. dihitung sebagai poin. Hitungannya dengan
Anak catuk ula diletakkan melintang di mengukur jarak antara lubang dengan anak
atas lubang yang dibuat agak memanjang. Lalu yang dilemparkan penjaga tersebut dengan
anaknya yang diletakkan melintang di lubang menggunakan panjang induk. Hitungan dimulai
dicongkel dengan menggunakan induk catuk ula dari satu.
sekuat-kuatnya sampaijauh terbang. Apabila anak Kelanjutan permainan, anak diletakkan
ini dapat ditangkap ketika tengah melayang oleh pada lubang. Sebagian dari anak agak keluar
regu yang menjaga sebelum menyentuh tanah, agar dapat dipukul dengan menggunakan induk
langsung regu pemain berganti posisi. Regu yang sehingga anak melenting ke atas atau melompat.
menjaga mendapat giliran main. Kalau tidak Ketika anak tadi belum menyentuh tanah dipukul
dapat disambut, induk diletakkan melintang di dengan induk untuk menjauhkan dari lubang.
atas lubang. Regu yang menjaga melemparkan

404
Pennainan Rakyat Riau 404
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
• Permainan Setatak. [Foto: InKalam]

Kalau gagal memukulnya,

dihitung dengan menggunakan induk, se agai


poin. Poin ini merupakan akumulasi dari poin
yang sudah didapatkan, sampai gem d ngan
batasan tertentu, sesuai dengan keseµ.'lr-.'ll'\l:o :fiitl1�ifi1.Lrc:t Puncak kenikmatan bermain catuk ula,
Misalnya gem yang disepakati, antara lain 50, 100 pada saat didukung. Bagi yang kalah, penatnya tak
atau 200 poin. seberapa, tapi malunya yang tak tahan. Permainan
Bonus hitungan diberikan, apabila ketika selesai di situ untuk satu ronde. Permainan boleh
anak yang melenting dipukul lebih dari satu beberapa ronde.
kali sebelum jatuh. Kalau sempat dua kali kena, Permainan catuk ula ini, benar-benar
maka jarak yang dihitung menggunakan anak, memerlukan keterampilan. Terampil dalam
berarti dua kali lipat dari hitungan menggunakan memukul dan terampil pula dalam bertahan atau
induk. Kalau sempat tiga kali kena, maka dihitung menangkap. Tidak banyak memerlukan taktik dan
dengan setengah anak atau seperempat induk. strategi. Paling-paling menempati posisi bertahan,
Selanjutnya kalau sempat empat kali pukul maka ketika masing dari lawan akan memulai bermain.
hitungannya menjadi seperempat anak. Poin ini
diakumulasikan dengan jumlah poin yang sudah 9.11 Congkak
ada, sampai gem. Pemain yang hebat, berusaha Permainan ini sejenis permainan di dalam
memukul anak beberapa kali, kemudian yang rumah. Menggunakan kayu bujur berlubang. Bisa
terakhir dengan sekuat-kuatnya supaya jauh. juga dibuat lubang di atas tanah. Buahnya, selain
Tidak jarang sekali main saja, langsung gem. kerikil bisa pula menggunakan buah dari biji saga,
Setelah gem, masing-masing anggota regu biji getah, kulit kerang atau lokan, dan lain-lain.
pemenang memukul anak sejauh-jauhnya. Boleh Papan congkak biasanya dibuat dari batang
juga diwakilkan oleh anggota regu yang dapat kayu besar yang direka bentuk mirip bentuk

405
Pennainan Rakyat Riau 405
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Setiap permainan congkak memerlukan
dua orang pemain yang duduk berhadapan pada
papan congkak. Permainan ini dimulai dengan
kedua belah pihak serentak mencapai buah di
kampung masing-masing. Setiap pemain boleh
mengambil buah kampung yang disukainya
mengikuti perkiraan clan kepintaran masing•
masing clan kemudian memasukkan sebiji buah
pada setiap kampung dengan pergerakan dari
kanan ke kiri sampai ke rumah clan ke kampung
lawan tetapi tidak di rumah lawan. Gerakan ini
terns dilakukan sampai buah terakhir yang ada di
tan .' q · asukkan ke dalam kampung kosong clan
7
• Permainan Congkak. [Foto: InKalam]
.1-,:.,..1 v""n harus berhenti.

-� �� Sekiranya buah itu jatuh di kampung sendiri,
sebuah perahu nelayan atau ikan belah ,a Uj maka pe ain itu boleh "menembak" kampung
dari papan congkak ini dibuat ukiran berma a!- an ,a,ng ada di hadapannya dengan mengambil
'A -
macam rupa. Bisa berukiran kepala burung, fil:ng , sem . uah yang ada di dalam kampung tersebut.
angsa atau ular besar. Lubangnya ditebuk i atas ....: .,.Se elah itu, pihak lawan dapat
meneruskan permukaan papan tersebut. Sekiranya perma'nan ew;;.,1 annya tanpa gangguan hingga
buahnya congkak hanya di atas tanah, lubangnya ber ir di kampung kosong.
Sekiranya buah
clan kemudian diletakkan atau dita a . arwri · ri atuh di dalam rumah sendiri, maka
sebelah tempurung kelapa yang telah dikeringkan. pemain boleh meneruskan permainan dengan
Kadang-kadang hanya dilubangkan saja tanpa mengambil buah dari kampungnya. Tetapi
diletakkan tempurung atau mangkuk lain. sekiranya buah terakhir jatuh di kampung kosong
Dalam permainan congkak, biasanya pihak lawan, maka permainan itu "mati" di situ
terdapat tujuh lubang dalam dua barisan yang saja clan pihak lawan boleh memulai permainan
saling berhadapan satu sama lain yang disebut seterusnya dengan aturan sama.
"kampong" Di ujung kampung terdapat sebuah Setelah putaran pertama tamat, setiap
lubang yang lebih besar clan dalam, disebut pemain mengis1 semula kampung masing•
"rumah" Keseluruhan lubang yang terdapat pada masing dengan buah mengikuti jumlah kampung.
setiap pap an congkak berjumlah 14 buah kampung Sekiranya ada kampung yang tidak cukup buah,
clan dua buah rumah. Ada juga papan congkak maka semua buah yang ada itu dikembalikan
yang berisi sembilan buah kampung dalam satu ke dalam rumah clan kampung itu dianggap
barisan, namun rumahnya tetap dua. terbakar. Kampung ini tidak boleh diisi apabila
Sekiranya papan itu mempunyai tujuh bermain pada putaran kedua. Begitu juga pada
kampung dalam satu barisan, maka tujuh buah putaran ketiga clan seterusnya hingga pihak lawan
yang diisikan ke dalam setiap kampung. Begitu mengaku kalah, setelah putaran ketiga tanpa
juga sekiranya papan itu memiliki sembilan dapat mengatasi pihak lawan untuk mendapatkan

406
Pennainan Rakyat Riau 406
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
kampung maka diisikan sembilan buah pada semula buah dari kampung lawan.
setiap kampung, sedangkan rumah dikosongkan.

407
Pennainan Rakyat Riau 407
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
9.12 Ali Oma asam, dicampurkan ke dalam cairan getah. Atau
Permainan anak-anak tradisional ali oma menggunakan cuka getah. Setelah kentalnya
ini dikenal di Indragiri Hulu dan di tempat lain di cukup, diangkat dari piring dan dilipat dua.
Riau. Permainan ini konon sudah ada sejak zaman Pinggirannya dipencet sampai menempel, dengan
penjajahan Belanda. Nama ali oma diambil dari disisakan sedikit lubang untuk meniupkan angin.
judul lagu yang dinyanyikan untuk mengiringi Getah beku setengah lingkaran itu ditiup, sehingga
permainan ini. Permainan ini dilakukan anak- membuat gelembung, seperti balon, sebesar tinju.
anak perempuan dan laki-laki. Balon getah sebesar tinju dibungkus dengan
Permainan ini merupakan jenis permainan lapisan getah. Lapisan getah untuk pembalut ini
sembunyi dan cari yang dapat dilakukan oleh 5-20 dibuat lebih <lulu. Cairan getah dioleskan di atas
anak, baik laki-laki atau pun perempuan. Tempat daun manggis. Sepuluh lembar daun
manggis
permainan ali oma berupa tanah lapang atau
pekarangan rumah yang cukup luas, dengan pohon

seperti semak-semak atau pepohonan.


Cara permainan mula-mula dila · kan ralatan lain adalah pemukulnya atau
lambung uang atau osit untuk menen uk � da:; ir,a-kira panjang 50 cm. terbuat dari kayu
1'.r
siapa yang jadi. Anak yang jadi inilah yang a a ebe · engan anak-anak. Kemudian lapangannya
menutup matanya di 'benteng', sementara r-ang cuku a1aman rumah saja. Di halaman itu dibuat
lainnya bersembunyi (penyuruk). Dalam hi.1\l'liJ\gMla�a ·· fJi�i;ai benteng. Dan di ujung lain dibuat
yang disepakati, anak yang jadi akan membuka tonggak sebagai cenggong. Cenggong boleh juga
matanya dan mencari para penyuruk. Bila anak ditambah dengan asam. Daun nenas ditumbuk,
yang jadi mendapati seroang penyuruk dia harus keluar air yang kehijau-hijauan dapat dijadikan
menyebut namanya dan mengatakan, "jadi!" Para
penyuruk dapat menghindari tangkapan yang
jadi dengan menyerang benteng, yaitu dengan
menepuk benteng tanpa setahu yang jadi atau
sebelum namanya disebut.

9.13 Bola Kasti


Jenis permainan rakyat dengan memakai
bola kasti atau disebut dengan main kasti saja.
Bedanya aturan mainnya yang berbeda. Waktu itu
bola kasti dibuat sendiri. Bola dibuat dari getah.
Getah berupa cairan seperti susu itu di biarkan
mengental di dalam pinggan ayan - piring kaleng,
tipis saja. Untuk mempercepat pengentalan dapat

408
Pennainan Rakyat Riau 408
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
pohon kayu hidup seperti pohon rambutan di
halaman.
Permainan ini sifatnya beregu. Satu regu
boleh 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan besarnya
halaman. Untuk menentukan regu yang main dan
menjaga atau bertahan dilakukan dengan osityang
diwakili kapten regu.
Sebagai pemenang secara bergantian
melakukan pemukulan setelah mendapat umpan
dari yang menjaga. Pemain yang akan memukul
keluar dari benteng untuk menerima bola yang
dilambungkan sesuai dengan permintaan. Kalau
umpannya tidak memuaskan dapat ditolak. Setelah
umpannya sesuai, boleh dan harus dipukul. Kalau
gagal bola yang terlanjur ke belakang ditangkap
oleh penjaga dan boleh melempar pemain yang
memukul kalau belum sampai pada cenggong
pertama atau lari ke cenggong yang jauh. Apabila

409
Pennainan Rakyat Riau 409
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
lemparan mengenai pemain, berarti permainan cita. Namun, ada juga dimainkan ketika hari•
bergantian yang menagan. Bola yang sudah hari besar. Masyarakat memantangkan bermain
mengenai dapat diambil dan dilemparkan kembali layang-layang sebelum musim menuai. Menurut
ke pihak lawan. Kalau mengenai kembali pihak orang tua-tua, memainkan layang-layang sebelum
yang menjaga yang belum sempat masuk benteng musim menuai dapat mengakibatkan padi
atau singgah di cenggong, maka permainan dapat menjadi hampa. Berbeda dengan permainan
diteruskan dengan posisi semula. gasing, hams ketika sedang bertanam, dan
Bola yang berhasil dipukul, pemainnya menjadi padi cepat besar dan isinya bernas. Apa
hams menuju cenggong atau bertahan dalam hubungannya bermain layang-layang dan gasing
benteng. Pemain yang berada dalam benteng tidak dengan tanaman padi wallahu a'lam. Memang
boleh dilempar. Begitu juga yang sudah berada di setelah menuai, biasanya mulai masuk
musim
cenggong. Lawan yang boleh di lempar adalah yang hujan. Pada musim hujan relatif banyak angin. Di
sedang menuju cenggong atau kembali ke benteng. luarf .; sa itu, sangat sedikit angin, karena untuk
Pemain yang tidak mendapat kesemp�� ;gan qi ikkan layang-layang memerlukan angin.
aman pergi ke cenggong, kembali k� @�"'&: eng
Pe main harus ada yang siap memukul. Ka �
selesai semua memukul dan belum ada yang pufa
ke benteng, maka benteng dibom, regu te
dinyatakan kalah. Supaya tidak dinyatakan
yang di cenggong pulang ke benteng. Penja a
harus lebih cepat melemparkan bola ke be teng
- mengebom benteng -dibandingkan v}wg�. ar ;ti\'Jp �.i ayang-layang tokong kurang diminati.
pemain. Atau pemain hams dilempar, sampai kena. Di Indragiri Hulu tidak popular layang-layang
Kalau pemain yang lebih <lulu ke benteng sebelum aduan menggunakan benang gelasan yang dapat
dibom dan tidak kena lemparan, permainan memutuskan layang-layang orang lain. Sifatnya
diteruskan. Sebaliknya kalau lebih <lulu dibom hanya berlomba untuk menjadi yang terbaik tanpa
atau kena lemparan, permainan bergantian yang menjatuhkan, mencederai atau merugikan pihak
jaga. Regu yang kalah berkewajiban mendukung lawan. Terdapat beberapa bentuk atau jenis yang
- menggendong, yang menang bolak balik dari pernah ada dan dibuat oleh anak-anak Inderagiri
benteng ke cenggong, kembali lagi ke benteng. seperti:
- Layang-layang sawai
9.14 Layang-layang waktu petang setelah musim panen sebagai
Terbuat dari bahan dasar kertas atau plastik, suka
buluh, dan benang. Penggunaan bilah bambu
sebagai kerangka dan pelastik atau kertas sebagai
penopang angin yang melekat pada bilah bambu
tersebut.
Untuk memainkannya, layang-layang diberi
tali agar dapat dilayangkan ke udara. Bermain
layang-layang tidak sembarang waktu. Biasanya

410
Pennainan Rakyat Riau 410
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
- Layang-layang cucor
- Layang-layang sepatung
- Layang-layang tokong
- Layang-layang pesawat
- Layang-layang orang, dan lain-lain.

Layang-layang yang terbaik adalah yang


paling tinggi terbangnya. Menggunakan benang
injin dan benang gudang. Semakin benangnya
tegak lurus semakin tinggi layang-layang tersebut

411
Pennainan Rakyat Riau 411
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
dan tinggi pula nilainya. Layang-layang berd r
kurang disenangi, karena dianggap Iayang-l (an
yang tidak sempurna, tidak seimbang sehmg a la an ... esti lentur untuk mengantisipasi terpaan
diperlukan ekor untuk pengimbang. Mes ii:iu angi e,r dengan demikian kemungkinan
putus ekor tersebut membuat layang-layang sem kin semakin berkurang. Layang-layang perlu
angin
indah, namun dengan ekor dapat membua i �a"lflgla�lii�e· · rpa dan menantang supaya naik. Kalau
terbelit ketika kondisi angin tidak menentu. Buat Layang-layang harus seimbang bentuk dan
apa indah tetapi mendatangkan masalah.
Sebagai variasi, meskipun jarang dibuat
adalah dengan memasang pita yang dibuat dari
rotan yang tipis. Pita tersebut dibentangkan dari
ujung sayap yang satu ke ujung yang lain. Ketika
pita itu diterpa angin, akan menimbulkan bunyi
berdengung.
Sekarang sudah jarang anak-anak yang
berpeluh karena berlari-lari menaikkan layang•
layang, di lapangan terbuka. Apalagi yang sempat
membuat sendiri mulai dari menebang buluh,
memotong, meraut, menimbang dan mengikatnya
dengan benang, kemudian mengambil pelepah
rumbia untuk sekedar mendapatkan getah
pengganti lem, untuk merekatkan kertas minyak
sehingga menjadi sebuah layang-layang.

412
Pennainan Rakyat Riau 412
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
kebetulan tidak ada angin, kita harus berlari
supaya menciptakan angin bagi layang-layang.
Anginlah yang membuat layang-layang itu dapat
naik.
Filosofi permainan Iayang-layang, antara
lain dalam hidup bermasyarakat orang-orang
sukses itu fleksibel, terutama bagi yang berprofesi
sebagai petugas marketing. Orang yang keras
kepala, tidak mau tolak angsur, banyak mendapat
kesulitan dalam pergaulan. Setelah mencapai
ketinggian tertentu, Iayang-layang tidak akan
turun lagi, tetap berada di angkasa. Angin tersebut
seumpama dengan tantangan. Hidup orang sukses,
perlu dan banyak mendapat tantangan, cobaan
dan rintangan. Tantanganlah yang membuat
mereka kreatif dan maju.

413
Pennainan Rakyat Riau 413
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
9.15 Main Guli kadang boleh juga terdiri dari batu kali yang bulat
15.l Lubang Satu menyerupai guli sebenarnya. Sekarang, anak-anak
Permainan rakyat menggunakan guli atau banyak bermain dengan guli kaca, sebesar telunjuk
kelereng dengan menggunakan kecerdasan dan tangan saj a.
ketangkasan yang masih selalu dimainkan anak•
anak Melayu di berbagai perkampungan. Jalan Permainan
Guli batu dimainkan adalah semata-mata Penentuan
urutan pelaku. Untuk
untuk mengisi waktu senggang, yang dimainkan menentukan siapa pelaku yang berhak membawa
oleh anak-anak baik laki-laki maupun perempuan dahulu dan berikutnya. maka para pemain secara
sekedar untuk menghibur dirinya. Dimainkan bersama-sama menikam gulinya ke lobang guli
secara bersama-sama baik pagi maupun sore hari tersebut: (a) Yang terdekat dengan lubang ialah
dipekaranganrumahmaupundihalamansekolah. yang membawa 1. (b) yang ke-2 menjadi No. 2,
Bahkan, selalu pula dimainkan di malam hari

membedakan status sosial, siapa


memainkan permainan ini,
peraturan permainan yang telah ditentukan. M in
guli batu mulai berkembang sejak masy n fat
zaman dahulu kala, secara langsung saja men ima
pertumbuhan permainan tersebut, dan aW\iww. a(,u1� .·dapal nilai I. Pelaku tersebut mendapat
berkembang dengan baiknya di masyarakat pula giliran menuju guli lawannya, hingga ia
pendukungnya itu. mendapat nilai 7. (b) pelaku yang menang tadi
Jumlah pemain dua hingga lima orang keluar istirahal menunggu pemain lainnya selesai
laki-laki sama laki-laki, usianya, zaman <lulu, mengumpulkan nilai 7 juga dan baru mulai
lagi
10-18 tahun, mas a kini, tujuh hingga 12 setelah terdapal senrang pelaku yang kalah paling
tahun. Zaman dahulu, permain dipisahkan akhir.
menurut jenis kelaminnya, tapi saat ini sudah tidak Kedua, setiap guli masuk ke lubang, nilainya
masalah lagi, boleh bergabung anak laki-laki dan 1: demikian juga pukulannya tuju guli lawan.
perempuan. nilainya I.
Ketiga, yang keluar sebagai pemenang
Perlengkapan Permainan. adalah pelaku yang paling <lulu mendapat nilai 7.
Lubang guli. Lapangan bermain yang dipilih Keempat, saat pelaku menuju guli lawan,
tanah datar lebih kurang lima meter persegi. Di diukur dengan jarak sepersalaman tangan atau ±
tengah-tengah dibuat lubang guli sedalam lebih 2 hasta: (a) Jika tak sampai jarak tersebut antara
kurang 4 cm, dengan besar permukaannya: R. 6 guli pelaku dengan guli lawannya, maka pihak
hingga 7 cm. lawan boleh mencari tempat tunggu secara bebas.
Guli. Tiap pemain harus memiliki guli (b) Sipelaku terpaksa tuju lubang, ia mati langkah
sebuah seorang. Guli tersebut biasanya dibuat dari

414
Pennainan Rakyat Riau 414
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
adonan semen dengan kapur, berbentuk bulat, jika tak masuk. Dan pelaku berikutnya mendapat
putih. kira-kira sebesar ibu jari kaki. Kadang- kesempatan membawa seterusnya.

415
Pennainan Rakyat Riau 415
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Kelima, pelaku yang akan
permisi ke lubang, kalau tak masuk ia mati langkah.
meninggalkan permainan sementara lantaran Keempat (a) Jika masuk nilainya bertambah
ada sesuatu azab hendaklah mengucapkan "Nas" 1 lagi. Bila belum game juga cari guli lawan, dan
artinya minta diri dengan sah atau cup. tuju lagi dari lubang.
Kelima, setelah semua pelaku selesai
Urutan permainan membawa sehingga akhirnya tinggallah seorang
Jika tidakadaguli pelaku yang masuklubang yang kalah: (a) Semua pelaku tuju lobang lagi (A.
waktu tikam pertama yang langsung menang 1.2.); (b) Urutan permainan berlaku lagi seperti
seperti (B.L) maka urutan pelaku yang membawa (A. 1.2., B.la. lb. le., B.23 . .4.5.)
seperti (A.1.2) dengan urutan permainan sebagai Main guli batu yang ada sekarang, jika
berikut: dilihat cara bermainnya masih sama seperti yang
Pertama, pelaku memasukkan gulinya ke dulu-dulu juga. Cara penentuan menang kalahnya
a mengikuti <lulu, menghukum yang
· � dengan menuju atau menyetik gulinya
-,,;;.c.,,;>'1,J''apa kali seorang.
M in guli dipandang dari segi kreativitas
serta
yang membawa, dan berlaku pula seperti ( c.
Ketiga, jika masih terns mengenai t ju
gulinya, sedangkan guli-guli lawan sud ah h b · s
• Bermain Guli. [Foto: InKalam]

416
Pennainan Rakyat Riau 416
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
.� a melalui kegiatan anak-anak di luar
jam sekolah sore hari, ataupun melalui permainan
bimbingan pada jam-jam olahraga anak-anak
kelas SD di sekolah-sekolah.

1. 15.2 Lubang Tiga


Permainan anak-anak dengan mengunakan
guli atau kadang-kadang disebut kelereng
walaupun bentuknya bulat, bukan seperti lereng
(bulat pipih seperti roda). Ukurannya sebesar
ujung telunjuk. Kini banyak terbuat dari bahan
kaca. Permainan ini sangat digemari oleh anak•
anak hampir di seluruh wilayah Riau.
Permainan ini merupakan permainan
untuk mengisi waktu senggang. Waktu bermain
bisa pagi hari ataupun sore hari dan di tempat
yang teduh. Permainan ini berlangsung biasanya
antara satu jam hingga dua jam.
Awalnya, permainan ini hanya dikenal oleh
anak-anak para datuk ataupun kaum bangsawan

417
Pennainan Rakyat Riau 417
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
di istana. Mereka saling mengandalkan kecerdasan melemparkan kelereng ke lubang atas. Siapa yang
dan kecakapan dan menyentikkan guli dengan paling dekat dengan lubang atas maka ia yang
jarinya ke sasaran yang tepat. Guli yang digunakan pertama kali jalan dan diikuti oleh yang paling
terbuat dari potongan-potongan kayu atau teras dekat kedua dan seterusnya.
kayu yang cukup serta dibulatkan sebesar telur Jalannya permainan guli adalah yang
ayam atau, dari kulit kima; yakni sejenis karang pertama jalan, dari lubang bawah (lubang satu)
besar yang terdapat di dasar laut ataupun di tebing• menyentil (memeting) gulinya untuk masuk ke
tebing karang. lubang tengah (lubang dua). Bila masuk maka ia
Tumbuhnya permainan ini di tengah• bisa langsung ke lubang atas (lubang tiga). Bila
tengah masyarakat hampir bersamaan dengan tidak maka yang kedua giliran jalan yaitu dari
sepak raga. Kini permainan ini tidak terbatas lubang bawah ke lubang tengah, dan
seterusnya. pada kelompok sosial tertentu, siapa saja dapat Setelah semua pemain jalan maka
yang pertama memainkannya. Umumnya, dimainkan oleh anak- kemtmenjalankan gulinya dari
lubang tengah
anak tanggung yang hidup di dataran �� . dah baik
J�e< ·� ang atas dan diikuti oleh yang berikutnya.
di kampung, perumahan nelayan ping�Hfi ntai · i yang pertama telah berhasil masuk ke lubang
maupun di lembah-lembah pinggir su g tiga ma a ia boleh menembak lawannya. Bila

Permainan guli ini umumnya dimah


oleh anak laki-laki usia tujuh hingg
tahun. Namun anak perempuan juga
memainkannya. Jumlah pemain mlnlme lawannya maka ialah yang menang.
orang dan maksimal tidak ada batasan, namun Kalau belum berhasil kena menembak maka belum
biasanya hanya sampai lima orang saja. menang sampai ia berhasil kena menembak salah
Ada banyak jenis permainan guli akan satu lawannya (istilah memburu). Sedangkan
tetapi yang populer adalah permainan lubang tiga. pemain yang kalah adalah pemain yang terakhir
Arena permainan lubang tiga biasanya dimainkan kena tembak setelah diburu, dan yang terakhir
di halaman rumah yang teduh. Pada halaman kena tembak, disebut azab.
dibuat atau digali tiga buah lubang. Besarnya Yang dimaksud dengan azab adalah pemain
lubang dua kali besar guli. Jarak antara lubang yang terkena azab/kalah. Pemain ini berusaha
yang satu dengan lubang yang lainnya berkisar 12 memasukkan guli atau kelerengnya ke dalam
sampai dengan 15 telapak kaki si pemain. Lubang salah satu dari tiga lubang yang ada. Pertama-
tama yang pertama disebut lubang bawah, lubang kedua pemain ini melemparkan kelerengnya ke
lobang disebut lubang tengah dan lubang ketiga disebut atas. Bila langsung masuk maka ia tidak
kena azab lobang atas. lagi dan permainan diulang dari awal
lagi. Bila Setelah lubang disiapkan, langkah awal tidak maka pemain yang menang menembak
guli
adalah dengan menetapkan siapa yang jalan pemain yang kalah ini. Urutan menembak adalah
pertama, kedua dan seterusnya. Cara mengundi yang game pertama dan disusul oleh pemenang
dalam permainan kelereng sangat unik. Tidak berikutnya. Akhir dari azab ini, bila yang kena

410
Permainan Rakyat Riau 410
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
menggunakan undian umumnya seperti lambung azab mampu memasukkan kelerengnya ke dalam
uang atau osit. Cara mengundinya adalah dengan salah satu lubang.

411
Permainan Rakyat Riau 411
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
9.16 Golik pelajaran yang dapat diambil dari kaki tujik.
Kelereng, golik terdiri dari biji buah-buahan Pemain selalu bergerak, dinamis. Seperti halnya
dan yang terdiri dari bebatuan atau kaca. Golik dalamberusaha,belajaratauaktivitaslainnyaharus
yang dari tumbuh-tumbuhan diperoleh dari hutan tanpa henti. Tidak ada berhenti di tengah jalan.
karena merupakan pohon liar yang tumbuh di Selalu menjaga keseimbangan dan koordinasi,
hutan dan disukai kelelawar. Anak-anak biasanya berlanjut dan berkesinambungan dengan selalu
memperolehnya yang dibawa oleh kelelawar; buah bergerak dan dinamis.
golik tuju konak tu lah caak-caak keno pangkah. Selain kaki tujik yang terbuat dari kayu,
juga dibuat dari tempurung. Dua buah tempurung
9.17 Main Kaki Tujik yang berlubang, diberi bertali, masing-masing
Permainan yang menggunakan keahlian sepanjang kira-kira satu meter. Tali diselipkan
dan keseimbangan yang stabil, jenis kaki tujik antara ibu jari kaki dan telunjuk. Setelah kedua
ada dua. Kaki tujik merupakan kreativitas para kakif ,:e" ada di atas tempurung, siap melangkah.
0

remaja laki-laki. Remaja perempuan sat . tJJarang K:e · , melangkah, diimbangi dengan menarik tali
� ()
yang ikut-ikutan memainkan kaki tujik. · =SU a, a tempurung selalu menempel pada kaki.
ada dua jenis kaki tujik, yaitu dari kayu a
tempurung, rernaja perempuan tetap tidak terta 1 .

tongkat. Panjang masing-masing lebih kuran 2


meter. Dua potong kayu, sekitar 25 cm. m si
masing dipakukan atau diikat melintang gatuiik: lianya merupakan permainan yang sifatnya
miring sedikit. Tempat memakukannya terg,t\f\fflla:hlllWtU.idedar untuk bersenang-senang saja,
dengan kemampuan pemain. Ada yang hanya 30 namun filosofinya sangat tinggi.
cm. saja, tetapi ada juga yang sampai 1 meter dari Kaki tujik tidak pernah dibuat untuk
tanah. Kayu yang melintang itu, dibuat sebagai perlombaan yang mempunyai aturan tertentu.
tempat berpijak, ketika kaki tujik dimainkan. Namun demikian, pernah diadakan dalam
Dibuat sepasang, karena kaki tujik sebenarnya permainan bola, pemainnya memakai kaki tujik.
adalah sambungan kaki, supaya berjalan lebih Karena sangat berbahaya, maka main bola dengan
tinggi. Ketinggian kaki tujik ini bisa mencapai kaki tujik tidak dikembangkan. Kaki tujik hanya
lebih satu meter. Karena tinggi, untuk naik hams untuk sekedar berjalan-jalan dengan kondisi,
dari tempat tertentu atau dari tangga. lebih tinggi dari orang lain.
Sepasang kaki diletakkan pada palang kayu,
kemudian diangkat untuk melangkah. Sedangkan 9.18 Main Yeye
tangan berpegangan pada ujung bagian atas. Jenis permainan anak perempuan yang
Bermain merupakan pengaturan keseimbangan. menggunakan karet gelang yang dijalin panjang,
Main kaki tujik tidak bisa istirahat, tanpa untuk jenis permainannya ada banyak ragam:
bersandar, kecuali turun dari kaki tujik. Bermain ada yang diputar kemudian anak tersebut masuk
kaki tujik tidak boleh berhenti, selalu menjaga ke dalam putaran karet tersebut, tali merdeka,
keseimbangan dan koordinasi antara tangan dan demise.
kaki. Permainan tersebut masih dimainkan oleh
Berhenti berarti jatuh. Inilah salah satu anak-anak zaman sekarang. Untuk permainan

412
Permainan Rakyat Riau 412
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
• Bermian Yeye. [Foto: InKalam]

kali ke kaki pasangan. Dimainkan di


'ganda badminton.

Pada saat diputar dan pemain mulai mas


dalam putaran tersebut, maka pemutar ulai terbua dari anyaman rotan dan pemain berdiri
menyanyikan dalam lagu dalam menigi,lli'ng a inJM.:iiitJ k lingkaran. Pada tahun 1940-an hal
permainan tersebut. Selain lagu, kadang putaran gabungan dari sepakbola dan bola volley, namun
dihitung sesuai dengan ketentuan. Semakin lama tidak boleh memakai tangan selain melempar
semakin banyak jumlah hitungannya.
Untuk permainan yang tidak diputar,
dua orang berdiri sejajar memegang tali untuk
dilompati pemain lain. Dimulai dari bawah mata
kaki, lutut, pinggang, dada, dagu, telinga, kepala,
kepala ditambah kepalan tangan, dan terakhir
setinggi tangan yang didirikan. Ada juga yeye
yang dimainkan 3 lawan 3 yang jalinan karet
disambungkan membentuk segi tiga dan tinggi
dipasangkan karet tersebut hampir sama dengan
aturan yang tidak diputar.

9.19 Sepak Raga atau Takraw


Jenis permainan rakyat dengan memakai
bola raga. Jenis permainan ini merupakan

413
Permainan Rakyat Riau 413
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
ini berubah dengan menggunakan jaring dan
peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut
sipa, di Burma chinlone, di Laos kator.
Peraturannya sama dengan bola volley
dengan perbedaan: 1) pemain tidak boleh
menyentuh bola dengan tangan; 2) pemain atau
tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut•
turut; 3) posisi pemain bertahan tidak diputar
Bahan pembuat rotan segah, cara
menggunakan dengan menyepak atau menendang
dan menanduk. Aturan pertandingannya setiap
regu terdiri dari 3 orang pemain; setiap pemain
mendapat tugas tetap, yaitu melempar bola,
menendang, dan menanduk, dimana arena
pertandingan tidak berganti posisi atau tidak
berubah. Yang berhasil memasukkan bola ke
daerah lawan, dan lawan; jika gagal memblok,
maka akan mendapat poin/nilai. Nilai pemain
yang banyak yang menang.

414
Permainan Rakyat Riau 414
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Dalam permainan sepak raga, beberapa pada sebuah tim atau kelompok. Lalu tempurung
pemain berdiri dan membentuk satu bulatan. porok milik satu tim disandarkan tiang pancang
Permainan ini dimulakan dengan salah seorang menghadap ke depan. Sementara pihak tim
pemain melambung bola kepada rakannya dengan satu lagi berdiri mengambil posisi di depan
tangan. Rakannya itu akan menimang bola itu porok yang disandarkan pada tiang. Jarak antara
dengan kakinya sekali atau beberapa kali, sebelum tiang pancang porok dengan tim lawan yang
menendangnya ke arah pemain lain. Pemain• akan melerengkan atau menggelinding porok
pemain yang membentuk lingkungan atau bulatan tergantung kesepakatan. Tetapi jarak idealnya
itu mestilah bergilir-giliran menimang bola itu sekitar 10 sampai 15 meter. Untuk anak taman
dan mengawalnya supaya tidakjatuh ke bumi. Jika kanak-kanak lebih pendek lagi.
bola itu jatuh, permainan dalam pusingan tersebut Setelah masing-masing siap, tim yang
ditamatkan. pertama melerengkan porok berancang-ancang
den ,a.�, tempurung porok di tangan. Lantas
9.20 Main Porok �? i.;p m pelempar, satu per satu melemparkan
Permainan ini populer di Manda' , ,'d-,;; iry,-=t:,:.o,=k mereka itu ke atas tanah di depan. Teknik
Hilir dan sekitarnya, khususnya daeral -cfa:�et< "'
penghasil kopra atau banyak kebun kelapanya. l
yang dipergunakan tempurung kelapa da
tiang pancang sepanjang sekitar sehasta. Temr,a
bermain di sebuah padang kecil atau tanah lapan
yang rata serta tidak berumput.
Main porok ini seperti permainan b0.�1fgJamt.1f sn.IDdurus, kecuali menggelinding, melereng
Kalau boleh menggunakan bola plastik bulat atau malah menyereng, bergerak agak melingkar.
yang digulingkan. Sedangkan main porok
Tetapi tujuan akhirnya dari lemparan tempurung
menggunakan sebelah tempurung kepala yang porok ini tetap saja harus dapat menyentuh atau
digelindingkan. Bila bowling digulingkan untuk menjatuhkan porok lawan yang tersandar di tiang
menumbangkan jumlah botol-botol yang disusun pancang.
menghadang sejajar, Sedangkan porok di-lesin Tiap tim atau kelompok terns bergantian
atau dilempar sehingga bergerak melereng atau melempar atau menggelindingkan porok dan
menggelinding di atas tanah sampai menyentuh memasangnya di tiang pancang. Banyaknya
atau menggeser tempurung pasangannya yang putaran pergantian juga tergantung kesepakatan.
bersandar pada tiang-tiang pancang yang disusun Bisa juga sampai penat atau sampai waktu masuk
sebanjar di hadapan masing-masing pelempar jam belajar,
porok. Bermainnya dengan cara berkelompok. Dalam permainan porok ini ada istilah
Masing-masing dua orang, atau masing-masing mindang, ekor, tengah, dan kepala. Yang dimaksud
paling banyak lima orang. ekor, tengah, dan kepala adalah penamaan orang-
Cara bermainnya, para pemain yang terdiri orang yang ada di dalam regu. Ada yang berposisi
dari dua kelompok atau regu mencacakkan tiang- sebagai kepala, sebagai ekor, dan sebagai pelempar
tiang pancang berukuran sekitar 40 cm sampai tengah. Bila jumlahnya lebih dari tiga posisinya

413
Pennainan Rakyat Riau 413
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
60 cm sejajar melintang pada sebuah lapangan. sebagai anggota saja.
Jumlah pancangnya sesuai dengan jumlah orang

414
Pennainan Rakyat Riau 414
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Biasanya yang berposisi sebagai ekor pihak pelempar ada yang memindang
melempar lebih <lulu. Baru yang tengah. Terakhir langsung dapat ditangkap.
baru kepala yang melerengkan poroknya. Tetapi
ini tergantung pada kesepakatan tim. Ekor dan
tengah tidak dimasalahkanbila porok yang 9.21 Lu Lu Cina Buta
dilerengkannya tidak mengenai sasaran. Hanya Permainan lu lu cina buta ini merupakan
bila tidak kena mereka tidak mendapatkan point. suatu permainan yang menarik dan menghibur.
Tetapi yang berposisi sebagai kepala tidak boleh Selalu dimainkan oleh anak-anak seusia sekolah
tidak dapat mengenai sasaran ketika melerengkan dasar atau juga anak taman kanak-kanak. Main
poroknya. Bila tidak kena maka posisi regu lulu cina buta cukup dimainkan tiga orang saja.
langsung berganti. Tetapi bila tambah ramai akan bertambah bagus.
Kemudian yang dimaksudkan mindang Idealnya enam sampai sepuluh orang.
ialah, setelah porok pertama dilerengkan pihak ralatan yang digunakan cukup selembar

e) Pergantian posisi antara pelempar dan


pemasang bisa juga langsung terjadi bila
Sistem Poin Permainan
a) Setiap ekor, tengah, atau anggota yang
poroknya mengenai porok lawan dapat point
(jumlah point tergantung kesekapatan).
c) Bila kepala regu dapat menjatuhkan porok
lawan maka posisi mereka tetap sebagai
pelempar walaupun anggota, ekor dan tengah
tidak dapat mengenai sasaran lawan. Cuma
point tidak dapat.
d) Bila kepala regu ketika melerengkan
porok tidak mengenai sasaran maka posisi
regu langsung berganti. Pihak pelempar
jadi pemasang, dan pihak pemasang jadi
pelempar.

415
Pennainan Rakyat Riau 415
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
kain ini.
Setelah selesai kain diikat, orang-orang di
sekitar si buta memberi aba-aba menyebutkan
kata, sudah! Diikuti suara teman - temannya
yang bernyanyi berulang-ulang,
Lu lu cina buta
Lu banyak tai mata
Sekilo dua mata
Tak cukup bagi dua...
Si buta pun merentangkan tangannya
berusaha menjangkau atau menangkap teman•
temannya yang mengela-ngelak darinya dalam
lingkaran kecil tersebut.
Apabila si buta berhasil menangkap salah
seorang temannya dia dibolehkan meraba-raba
temannya dan menyebut nama temannya itu. Bila
yang disebutnya betul, maka bertukar pula posisi.
Orang dipegangnya itu pula menjadi si buta.

416
Pennainan Rakyat Riau 416
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
di �inkan dibimbing oleh seorang guru
menyebutkan, =Salah ... - maka dia terus melilja g dewasa bisa saja dinyanyikan dengan
i
si buta. anak
Eloknya permain dimainkan oleh
anak yang sebaya, sejenis kelamin, dan
besarnya, sehingga si buta agak sulit mengenali cub! niencubit atau saling jinjit-menjinjit pakai
orang-orang yang ditebaknya. PermainWnW .la J !�Uk u punggung tangan temannya yang
kadang-kadang terjadi juga timbul main-main ditelungkupkan seraya menyanyi-nyanyi lagu
atau usil yang merugikan si buta, sebab kadang• "enjit-enjit semut". Yang di atas mencubit yang di
kadang dimasukkan orang lain yang ciri-cirinya bawah. Siapa yang di bawah merasa sakit naik ke
tidak dikenali oleh si buta. atas, untuk mencubit tangan yang di bawahnya.
Permainan ini mengandung nilai tenggang Begitulah seterusnya. Yang tidak tahan lagi,
rasa, melatih kepekaan, memumpuk sikap punggung tangannya panas atau perit, dibolehkan
kebersamaan, kerja sama, melancarkan pergaulan, keluar dari permainan.
persahabatan, kejujuran dan sportivitas. Permainan injit-injit semut lebih
menanamkan prinsip kerja sama atau kerja
9.22 lnjit-injit Semut kelompok kepada anak-anak. Hal ini dapat
Permainan tradisional enjit-enjit semut mengajarkan betapa pentingnya sesuatu itu
ini <lulu populer di semua bumi Melayu, baik dilakukan secara kompak. Kemudian permainan
di Sumatera maupun di Semenanjung ini dapat membentuk rasa toleransi atau tenggang
Malaysia. Permainan ini biasa dimainkan anak-anak rasa; bahwa dalam pergaulan hidup harus
usia dini, baik yang masih di taman kanak-kanak tenggang-menenggang. Selain itu, injit-injit semut
maupun yang duduk peringkat awal di sekolah dapat menanamkan sikap patriotik, bahwa dalam
dasar. Dulu dimainkan oleh anak-anak tidak ingin mendapatkan sesuatu perlu perjuangan dan
dengan pantun• pantun seperti yang dilakukan kuat menahan sakit.
grup banda. Tetapi

417
Pennainan Rakyat Riau 417
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
9.23 Main Seremban Dimulai dengan osit. Siapa yang menang dia yang
Permainan ini dikenal dengan nama lain akan jalan lebih <lulu. Sedangkan siapa yang kalah
selambut atau juga serembat. Permainan biasanya mesti rela menyusun biji-biji paranya dua tingkat
dilakukan oleh anak-anak perempuan, boleh di tanah. Lalu si pemenang menumbuknya dengan
dimainkan secara individu lawan individu atau genggaman tangannya bagian bawah. Jika belum
secara berpasangan. ada yang pecah, maka yang semula kalah pula
Alat yang digunakan boleh kerikil, buah menumbuknya. Permainan ini dinyatakan ada
guli, biji para, pokoknya benda-benda berbentuk pemenangnya bila dapat memecahkan buah para
bulat atau bundar. Anak-anak yang tinggal di lawan.
daerah berlumpur seperti daerah-daerah Kuala
Indragiri atau pesisir di Riau kawasan berlumpur 9.26 Engrang/Kaki Anggau
biasanya menggunakan kulit atau cangkang engrang atau kaki
atau juga cangkang siput-siputan kecil untuk

tujuh. Memainkannya dengan cara melam


lambungkan buah dari genggaman raya iri Herasal dari bahasa Lampung yang berarti
menangkap buah yang masih berada di lallftrui w. lari<I ll.t'i'11f:lldPancung yang terbuat dari buluh atau
bambu bulat panjang. Di Riau orang menyebutnya
9.24 Meja Pari dengan kaki anggau. Permainan ini sudah ada
Permainan meja pari menggunakan meja sejak <lulu kala dan merupakan
permainan empat dari kayu yang berbentuk bujur sangkar. yang memerlukan konsentrasi,
kecakapan dan Pada bagian permukaan meja terdapat 96 kotak keseimbangan tubuh.
berlubang. Teknis bermainnya dengan cara Engrang atau anggau permainan dengan
mencampakkan anak dadu ke atas meja. Angka menggunakan dua batang buluh atau bambu
yang muncul pada dadu bagian atas menunjukkan sebagai kaki pengganti ataukaki bantu. Panjangnya
berapa jumlah anak pari yang dapat dimakan. sekitar dua setengah meter. Tergantung si pemakai,
anak-anak atau orang dewasa. Orang dewasa
9.25 Adu Buah Para lebih panjang dan anak-anak lebih pendek. Pada
Buah para, buah dari pohon karet. masing-masing bagian pangkal batang bambu
Bentuknya bulat bundar seperti telur puyuh. Selain sebesar lengan itu dibuatkan tapak atau
pedal ringan warnanya yang bercoklat agak berkilat-kilat untuk telapak kaki berpijak. Jarak antara
bawah ini menjadikan menarik untuk dijadikan bahan bambu (tanah) sampai ke pijakan kira-
kira dua main-mainan oleh anak-anak. jengkal lebih atau sekitar 50 cm.
Lebar tapak
Disejumlahdaerahyangbanyakkebunkaret pijakannya sekitar 20-30 cm.

418
Pennainan Rakyat Riau 418
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
di Riau ada permainan rakyat yang dinamakan Umumnya permainan ini dilakukan
adu buah para. Cara bermainnya sederhana. dilakukan oleh anak laki-laki yang berusia 7-13

419
Pennainan Rakyat Riau 419
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
tahun. Jumlah pemainnya 2-6 orang. Tetapi dimainkan anak-anak pelajar setingkat SLTP clan
sekarang sudah banyak dimainkan anak-anak SLTA.
rernaja.
Tempat bermain pun tidak memerlukan Jalan Permainan
tempat atau lapangan yang khusus. Permainan Apabila permainan hanya berupa adu
ini dimainkan di mana saja, asalkan di atas tanah. kecepatan (lomba lari), maka diawali dengan
Boleh di tepi pantai, di tanah lapang atau di jalan berdirinya 3-4 pemain di garis start sambil menaiki
asalkan tidak mengganggu ketertiban umum. Luas bambu masing-masing. Bagi anak-anak yang
arena permainan anggau ini hanya sepanjang 7-15 kurang tinggi atau baru belajar bermain engrang,
meter clan lebar sekitar 3-4 meter. mereka dapat menaikinya dari tempat yang agak
tinggi atau menggunakan tangga clan baru berjalan
Aturan Permainan Kaki Anggau ke arah garis start. Apabila telah siap, orang lain
Aturan permainan engrang dapat yan . ti ak ikut bermain akan memberikan aba-
dibagi menjadi dua, yaitu perlombaa :�� i�dn ��u tuk segera memulai permainan.
Mendengar
pertandingan untuk saling menjatuhkl tid,enga �ab - ba itu, para pemain akan berlari menuju
cara saling memukulkan �aki-kaki . � � garis fin· h '. Pemain yang le�ih <lulu mencapai
Perlombaan adu kecepatan biasanya dilak , , i!. fi 1$h dmyatakan sebagai pemenangnya.
oleh anak-anak yang berusia antara 7-11
dengan jumlah 2-5 orang. Sedangkan, perm it
untuk saling menjatuhkan lawan
dilakukan oleh anak-anak yang berusia antar 11-
13 tahun dengan menggunakan sistem kolf\P;e.ti.&i..la . ·. , mereka akan berdiri berhadapan.
Sekarang ini kedua kategori ini sudah biasa Apabila telah siap, peserta lain yang belum
mendapat giliran bermain akan memberikan
aba-aba untuk segera memulai permainan.
Mendengar aba-aba itu, kedua pemain akan
mulai mengadukan bambu-bambu yang mereka
naiki. Pemain yang dapat menjatuhkan lawan
dari bambu yang dinaikinya dinyatakan sebagai
pemenangnya.

Nilai Budaya
Nilai budaya yang terkandung dalam
permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan,
clan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari
semangat para pemain yang berusaha agar dapat
mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin
dari proses pembuatan alat yang digunakan
untuk berjalan yang memerlukan keuletan clan
ketekunan agar seimbang clan mudah digunakan
• Bermian Lu Lu Cina Buta. [Foto: InKalam]
untuk berjalan. Dan, nilai sportivitas tercermin

420
Pennainan Rakyat Riau 420
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak begitu untuk dilombakan permainan ini
berbuat curang saat berlangsungnya permainan, lebih populer dimainkan secara beregu dan
tetapi juga mau menerima kekalahan dengan dikompetisikan. Kalau banyak regunya dibuat
lapang dada. beberapa kelompok atau grup. Kemudian dibuat
beberapa pusingan atau putaran sampai semifinal
9.27 Tarik Upih Pinang posisi. Sekali ditarik sekali menarik. Begitulah
Permainan Tarik upih atau pacu upih seterusnya. Sampai beberapa putaran. Namun
pinang terdapat di banyak daerah. Bukan hanya di
Riau. Malah permainan ini ada nyaris di seluruh
negara Asia Tenggara. Di Malaysia permainan
rakyat yang satu ini sangat populer.
Upih pinang itu adalah pangkal pelapah
daun pinang yang sudah kering. Bila sudah tua

digunakan untuk membungkus maka · a


diawetkan atau tahan lama,
atau lempuk durian. Bagi
ini bisa juga dijadikan semacam pelana �a.
g ditempelkan pada ambong atau keranjang r
tan
yang dipanggul, atau alas antara punggung d gan

atau gantangan atau juga sukatan untuk anak-anak


ikan, udang, beras dan bahan pangan lainnya. Bagi
anak-anak Melayu upih pinang ini dijadikan bahan
permainan. Daun pelapahnya dibuang. Kemudian
bagian tengah sampai ke ujung pelapah dijadikan
ulu penariknya. Sedangkan upihnya untuk anak•
anak duduk di atasnya.

Cara Bermain
Permainan upih pinang boleh dimainkan
untuk iseng-iseng, yaitu cukup dua orang saja. Si
penarik atau yang ditarik. Dulu ini dilakukan oleh
sang ayah atau abang untuk menarik anaknya atau
adiknya ketika bermain di waktu-waktu senggang.
Selain untuk main iseng-iseng keluarga,
permainan dua orang ini juga bisa dilombakan.
Yaitu, dengan penarik dan penumpang bertukar

421
Pennainan Rakyat Riau 421
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
dan berakhir dengan final memperebutkan posisi
sangjuara.
Untuk main beregu sebuah upih pinang
boleh dinaiki oleh lebih dari satu orang. Bisa dua
orang, tiga orang atau berapa saja asalkan muat.
Bergantung pada ukuran upih dan seberapa banyak
pula pula orang yang menariknya. Umumnya

siapa atau regu mana yang tiba lebih <lulu di garis


finish. Saal garis finish, selain di ujung
lapangan
- yaitu garis star dan finish dari ujung ke
ujung, bisa juga garis star berfungsi sebagai garis
finish bila lapangannya pendek. Caranya, setiap
regu harus mematah balik ketika sudah
sampai di garis ujung lapangan. Bila belum
sampai ke ujung garis garis lapangan sudah
mematah haluan regu bersangkutan bisa
didiskualifikasi.

Peraturan Permainan
- Peserta perlu menunggu aba-aba ditiup
sebelum memulakan permainan.
Bila per orangan, seorang peserta akan
menjadi penarik, sementara seorang lagi
sebagai penunggang- duduk atas upih pinang.
Peserta yang tiba lebih <lulu di garis finish
keluar sebagai pemenang.
Peserta per orang perlu mengulang semula

422
Pennainan Rakyat Riau 422
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
permainan sekiranya penunggangnya jatuh abang untuk menarik anaknya atau adiknya ketika
dari upih di tengah permainan sebelum bermain di waktu-waktu senggang.
sampai ke garis finish. Sedangkan untuk Selain untuk main iseng-iseng keluarga,
beregu pemain yang jatuh dianggap disk. permainan dua orang ini juga bisa dilombakan.
- Penunggang tidak dibenarkan untuk Yaitu, dengan penarik dan penumpang bertukar
membantu penarik semasa pertandingan. posisi. Sekali ditarik sekali menarik. Begitulah
- Peserta yang mengganggu dan memasuki seterusnya. Sampai beberapa putaran. Namun
kawasan pihak lawan akan dikeluarkan dari untuk dilombakan permainan ini lebih menarik
pertandingan. dimainkan secara beregu dan dikompetisikan.
- Peserta tidak dibenarkan menukar pasangan Kalau banyak regunya dibuat beberapa kelompok
sebelum sampai ke garis finish. atau grup. Kemudian dibuat beberapa pusingan
- Penunggang dilarang sama sekali berdiri utaran sampai semifinal dan berakhir
ketika permainan sedang berjalan.

9.28 Tarik Bangkong Kelapa ,�,,,.,.


Di kawasan Kuala Indragiri yan ma
kebun kelapa, seperti Mandah dan Kateman, s�ai
tarik upih kelapa ada juga permainan serupa;yai? a g bangkong kelapa cuma satu orang.
tarik bangkung kelapa. Sama dengan upih pe e Begit,µ;.,pu'la dengan sang penariknya, juga cuma
pinang, bangkung kepala adalah bagian pa kal atu :�Ing. Jadi satu regu cuma dua orang.
dari pelapah kelapa. Bila sudah tua bangkurig ini Tempat bermain bangkong kelapa selalu di
akan jatuh ke tanah. www. la:tmitmlcidr atau ruangan yang datar. Dibuatkan
Untuk dijadikan permaian tarik bangkung garis star dan garis finish. Permainan dimulai
kelapa, pangkal pelapah kelapa dipotong sekitar dengan persiapan regu di garis star. Hakim
satu setengah meter. Pangkalnya untuk bagian yang lapangan memberikan aba-aba. Lalu meniup
ditarik. Sedangkan ujungnya bagian si penarik peluit sebagai tanda star. Pemenangnya ditentukan
untuk menariknya. Beda dengan tarik upih, bila siapa atau regu mana yang tiba lebih <lulu di garis
upih ketika dimainkan posisinya ditelentangkan finish. Soal garis finish, selain di ujung lapangan
dan anak duduk bersila atau berselimput di - yaitu garis star dan finish dari ujung ke ujung,
dalamnya. Sedangkan bangkul kelapa ketika bisa juga garis star berfungsi sebagai garis finish
dimainkan posisinya ditelungkupkan dan duduk bila lapangannya pendek. Caranya, setiap regu
jongkok atau mencangkung di dalamnya. Seperti harus mematah balik ketika sudah sampai di
orang menunggang kuda, badan dijongkokkan. garis ujung lapangan. Bila belum sampai ke ujung
Sementara tangan berpaut pada tangkai pelepah garis garis lapangan sudah mematah haluan regu
yang ditarik. bersangkutan bisa didiskualifikasi.

Cara Bermain Peraturan Permainan


Sama permainan upih pinang, tarik Peserta perlu menunggu aba-aba ditiup
bangkong boleh dimainkan untuk iseng-iseng, sebelum memulakan permainan.

419
Permainan Rakyat Riau 419
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
yaitu cukup dua orang saja. Si penarik atau yang - Peserta akan menjadi penarik, sementara
ditarik. Dulu ini dilakukan oleh sang ayah atau seorang lagi sebagai penunggang- duduk atas

420
Permainan Rakyat Riau 420
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
bangkong kelapa. A: Kamu pencuri..?
- Peserta yang tiba lebih <lulu di garis finish C: Tidak.. Tidak .. Saya hakim .. ( C menunjukkan
keluar sebagai pemenang. kertasnya, gembira) Selamat aku ...
- Peserta mengulang semula permainan bila C: Kamu yang pencuri..?
penunggangnya jatuh dari bangkong di D: Tidak .. Tidak .. Saya jaksa .. (menunjukkan
tengah permainan sebelum sampai ke garis kertasnya seraya ketawa).
finish. C: Kamu ... ?
- Penunggang tidak dibenarkan untuk E: Tidak. .. Saya polisi..
membantu penarik semasa pertandingan. C: Nah ... ! Tinggal dua orang lagi... Yang mana
- Peserta yang mengganggu dan memasuki satu, pencurinya ... ? Mengaku saja.
kawasan pihak lawan akan dikeluarkan dari A: Saya tukang pukul...
pertandingan. rupanya, ya .. ?
- Peserta tidak dibenarkan menukar pasangan
sebelum sampai ke garis finish.
Penunggang dilarang sama sek : Palisi! Tangkap pencuri.
ketika permainan sedang berjalan. : Siap, Pak Hakim.
: [aksa, berapa jumlah tuntutannya?
9.29 Main Hakim Jaksa
: 10 kali, Pak Hakim.
Ini mungkin permainan
: Saya jatuhkan hukuman lebih berat.
tahu asal-usulnya. Yang jelas permainan i i ju a
20 kali pukul.
berkembang di Meranti dan sekitarnya. J lah
: Tukang pukul!
pemainnya bisa empat bisa juga limawV\WMla
PUKUL : Siap, Pak Hakim.
Masing-masing memerankan tokoh hakim, jaksa, HAKIM : Pukul pencuri 20 kali.
polisi, tukang pukul, dan pencuri. Bila dimainkan
empat orang tokoh polisi bisa ditiadakan. A: Kamu pencuri?
Permainan dimulai dengan kelima orang B: Tidak.. Tidak..
ini duduk berhadapan. Lalu diambil kertas kecil
dan dituliskan nama hakim, jaksa, polisi, tukang
pukul, dan pencuri. Kemudian kertas-kertas ini
digulung atau dilipat kecil-kecil dan diserakkan
di tanah atau lantai. Masing-masing orang
diminta mengambil satu kertas tersebut dan
menggenggamnya erat-erat. Tidak boleh dilihat
oleh orang lain. Yang dicari dalam keempat orang
ini adalah yang memegang kertas dengan nama
pencuri. Lalu terjadilah saling curiga dan tuduh•
menuduh. Orang yang memegang kertas pencuri
dianggap sebagai orang yang bersalah atau kalah
dan wajib dihukum.

421
Permainan Rakyat Riau 421
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Lalu tukang pukul memukul-rnukul telapak
tangan pencuri sebanyak 20 kali dengan kekuatan
sesuka hatinya. Permainan ini sekadar untuk
menghibur. Hakim juga bertindak sesuka hati.
Selalu tampak tidak adil. Nanti ketika menjadi
pencuri dia pula yang mendapat balasan pukulan
sesuka hati dari orang lain yang menjadi hakim
kemudian. Orang yang kalah ditandai dengan
sering kali mendapat kertas menjadi pencuri.
Sedangkan pemenangnya adalah orang yang
sering menjadi hakim, jaksa, dan polisi. Tukang
pukul berada di tengah-tengah sebagai algojo.
Walaupun kesan jauh dari sikap keadilan
tetapi permainan ini bagus sekali untuk ajang
kebersamaan untuk keakraban dalam pergaulan.
Cocok dimainkan pada masa-rnasa pertama
masuk ke sekolah baru.

422
Permainan Rakyat Riau 422
Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu
Riau
Daftar Pustaka

Hamidy, UU. 2014. Jagad Melayu dalam Lintas


Budaya di Riau. Pekanbaru: Bllik Kreatif
Press.
Rahman, Elmustian. 2008. Penyusunan Profil dan
DeskripsiAdatIstiadat Daerah (Reidentifikasi
Tradisi Lisan Melayu Kabupaten Bengkalis).
Pekanbaru: Tenas Effendy Foundation.
Rahman, Elmustian dkk. 2012. Ensiklopedia
Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Pusat

Universitas Riau

2007. Tromba Rokan. Pasir


Yayasan Garasibumy.

www.lamriau.id

Pennainan Rakyat Riau 421


www.lamriau.id

422 Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu Riau

Anda mungkin juga menyukai