Collaborative Governance
Collaborative Governance
ARTIKEL ILMIAH
Disusun oleh :
Oleh :
Haikal Aulia Rahman
ABSTRAK
Pendidikan vokasi yang selama ini dikenal dengan pendidikan teknik & kejuruan mestinya
menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten untuk bekerja, menghasilkan barang dan jasa
yang memiliki added value yang tinggi. Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membentuk
“Super KEK” Metropolitan Rebana merupakan tantangan tersendiri, baik untuk Pemerintah Provinsi
Jawa Barat sendiri maupun untuk masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan. Metropolitan Rebana
yang terdiri dari 7 wilayah yang termini dari Kabupaten Sumedang, Majalengka, Subang, Indramayu,
Kuningan, Cirebon dan Kota Cirebon. Metropolitan Rebana yang diproyeksikan akan menyerap 4,3
juta tenaga kerja tentunya diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran di Provinsi Jawa Barat.
Sejatinya, 4,3 juta lapangan kerja tersebut haruslah diperuntukan untuk pemuda-pemudi Jawa Barat
yang memiliki kompetensi mumpuni yang mencakup pada tiga aspek yaitu pengetahuan (knowledge),
keahlian (Skill), dan sikap (Attitude). Karya tulis ilmiah ini akan mengkaji bagaimana proses
kolaborasi pemerintah, sektor industri dan akademisi serta kemungkinan terlibatnya sektor lain diluar
pemerintah dalam menciptakan link and match kebutuhan industri dengan sumber daya manusia yang
dihasilkan dalam era vokasi baru yang merujuk pada industry 4.0. Kesesuaian antara supply and
demand tenaga kerja akan menjadi pondasi dasar yang kuat dalam menghasilkan sumber daya
manusia industri yang bersaing dan unggul demi meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
masyarakat.