Anda di halaman 1dari 8

DRAMA BAHASA INDONESIA!

JUDUL: TIGA KEBAIKAN

NAMA PEMERAN:
 Rina Mansyur S.S sebagai Marsha
 Susi Sondari sebagai Lisa
 Sakiah Fauziah sebagai Mona
 Azuhratul L.S.A sebagai Angel
 Siti Aisyah sebagai Ibu Marsinah
 Siti Anita sebagai Ibu Warni
 Santi Marlina sebagai Ibu Ajeng
 Aziz Alqomari sebagai Marco
 Risky Fauzi sebagai Bang Toyib
 Ascha Yudha N. sebagai Bang Jali
 Sri Binatang P. sebagai Wisnu
 Zaenal Abidin sebagai Narator
TIGA KEBAIKAN

ALKISAH:
            Di atas awan, tedapat sebuah kerajaan yang bernama Andalusia.Rakyatnya hidup
tentram, makmur dan damai.Tapi semuanya berubah ketika Raja mereka yag terkenal arif, adil
dan bijaksana meninggal karena terserang sebuah wabah penyakit asing. Kerajaan itu tidak
semakmur dulu.
            Sepeninggal Raja, pihak kerajaan belum memutuskan siapa yang akan menjadi pemegang
tahta kerajaan sebagai penerus. Raja dan Ratu telah tiada.Mereka hanya memiliki dua orang putri
yang bernama Mona dan Lisa.Keduanya sama-sama berparas cantik jelita.Tapi sayang, mereka
belum cukup umur untuk memerintah kerajaan sebesar Andalusia karena masih manja dan
kekanakan.
            Pada suatu pagi, seperti biasa Putri Mona dan Putri Lisa berjalan mengelilingi sekitar
kerajaan untuk menikmati udara pagi yang menyejukkan.Tanpa sengaja ada seorang penasihat
kerajaan yang tidak sengaja menabrak putri Mona dan Lisa hingga mereka tersungkur
bersamaan.Petinggi kerajaan itu sedang membawa seember air dan otomatis membasahi gaun
indah putri.
Mona               : Apa-apaan ini?
Wisnu              : Maafkan saya putri, saya tidak sengaja..
Lisa                  : Kamu sengaja ingin membuat kami malu dan gaun kami basah?
Wisnu              : Maaf putri, saya kurang hati-hati. Saya benar-benar tidak sengaja..
Mona               : Kamu pasti sengaja! Saya tidak bisa menerima ini!
Lisa                  : Kamu harus keluar dari kerajaan ini! Andalusia tidak membutuhkan orang
seceroboh kamu! Pergi dan jangan mendekat lagi!
Wisnu              : Tapi saya benar-benar tidak sengaja, Putri. Tolong jangan usir saya dari kerajaan
ini.
Mona               : Tidak bisa! Kamu memang harus diusir dari kerajaan ini.
Wisnu              : Oh putri, betapa sombongnya kalian. Semenjak Raja meninggal, kalian telah
semena-mena kepada semua orang.Sebagai penasihat kerajaan, saya sungguh kecewa.Selama ini,
saya banyak menerima keluhan dari rakyat atas keangkuhan kalian.Tapi hari ini saya baru
mendapat buktinya secara langsung.Apa kalian menyadarinya? 
Lisa                  : Jadi selama ini rakyat Andalusia mengadukan kami padamu? Mereka memang
orang desa yang tidak berguna.Seharusnya mereka sadar, kami sebagai putri kerajaan memang
harus dihargai.
Wisnu              : Maaf putri, dengan berat hati aku harus mengirim kalian untuk turun ke bumi.
Disana kalian akan menyadari betapa banyaknya orang susah yang membutuhkan bantuan.
Kehidupan kalian tidak akan sama seperti di kerajaan ini. Di bumi, kalian akan merasakan
kehidupan yang sebenarnya.
Mona               : Tidak! Aku tidak mau turun ke bumi yang penuh penderitaan itu.
Lisa                  : Aku juga tidak mau!
Semuanya telah terlambat.Penasihat kerajaan itu telah memutuskan untuk mengirim
Mona dan Lisa untuk turun ke bumi.Mereka menangis.Merasa menyesal telah menyia-nyiakan
kenikmatan yang telah ada.Mereka ingin tetap berada pada kemewahan hidup di kerajaan.
            Setelah turun di bumi, mereka merasa asing dengan tempat itu.Mereka juga tidak dibekali
sekeping emas atau sebiji gandum sekalipun.Mereka terlihat sangat panik, cemas dan
ketakutan.Gaun indah mereka telah diganti oleh pakaian lusuh khas penduduk bumi yang miskin.
Mona               : Aku tidak mau hidup di bumi, Penasihat. Bawa kami kembali ke kerajaan
sekarang.
Lisa                  : Kami akan berusaha memperbaiki semuanya, jangan tempatkan kami disini.
Wisnu              : Putri Mona dan Putri Lisa, kalian pasti akan kembali lagi ke Andalusia. Bumi ini
hanya sementara.Kalian hanya perlu melakukan Tiga Kebaikan dengan tulus dan ikhlas tanpa
dendam ataupun keangkuhan. Jika kalian berhasil, kalian akan kembali lagi ke Andalusia.
Selamat berjuang, Putri!
*-*-*
Kedua Putri itu pun akhirnya menyerah setelah mahkota yang ada di kepala mereka
diambil oleh Sang Penasihat Kerajaan.Tanpa kekuatan yang ada di mahkota itu, mereka tidak
mungkin bisa memasuki Andalusia.Sekarang mereka hanya perlu mengerjakan tiga kebaikan
yang disebut oleh Penasihat tadi agar bisa secepatnya kembali lagi ke Andalusia.
Hujan deras sedang mengguyur bumi.Putri Mona dan Putri Lisa berteduh di bawah
sebuah gubug reyot yang kotor.Dan keduanya pun tidak sengaja tertidur sampai pagi datang.

Ibu Marsinah   : Nak, bangun! Apa yang sedang kalian lakukan disini?
Lisa                  : Ibu siapa?
Mona               : Kami ada dimana, bu?
Ibu Marsinah   : Ibu tadi tidak sengaja lewat di dekat gubug ini. Saya pikir kalian mayat yang
suka dibuang hasil mutilasi kaya di tv-tv gitu.
Mona               : Mayat? Mutilasi? (Bingung, nggak ngerti)
Lisa                  : Sebenarnya kami ada dimana, bu?
Ibu Marsinah   : Kalian pasti bukan orang dari kampung ini, ya? Kalian ada di desa ‘Seger
Bener’.Kalian datang dari mana?
Lisa                  : Kami datang dari Anda……… (kepotong)
Mona               : Oh maksud adik saya kami tersesat, bu. Kami tidak punya rumah sekarang. Dan
kami bingung mau tinggal dimana.
Ibu Marsinah   : Mau tinggal di rumah ibu? Kebetulan ibu seorang janda yang tidak punya
anak.Kalo kalian mau silahkan tinggal di rumah ibu, tapi hanya seadanya saja.
Mona               : Oh terimakasih atas kebaikan hati ibu..
Lisa                  : Kami tidak keberatan sama sekali, bu..
*-*-*
            Selanjutnya Mona dan Lisa tinggal di rumah Ibu Marsinah yang sekarang menjadi ibu
angkat mereka.Sehari-hari, Ibu Marsinah biasa berjualan kue kering sekaligus menjadi pembantu
di rumah salah satu pengusaha kue kering di kampung itu.Untuk meringankan beban, Mona dan
Lisa terpaksa membantu berjualan kue untuk menjaga agar identitas mereka sebagai Putri
kerajaan langit tidak terbongkar.
Mona & Lisa    : Kue… Kue keringnya lezaat dan enak…
Marco              : Hey, kalian penjual kue! Kesini…
Mona               : Mau beli kue yang mana?
Marco              : Siapa bilang saya mau beli kue?
Lisa                  : Trus kamu mau apa?
Marco              : Setelah melihat kue kalian dan ternyata nggak ada yang menarik bagi saya.
Keliatan kue kalian nggak enak semua.
Lisa                  : Sembarangan kamu! Belum mencoba udah bilang nggak enak.Kalau nggak
punya uang bilang aja.
Marco              : Saya pasti punya uang! Tapi saya cuma nggak mau buang-buang uang buat beli
kue nggak enak kalian.
Mona               : Udah, ayo kita pergi saja, Lis.
            Sang Penasihat kerajaan yang memantau mereka dari kejauhan tersenyum melihat Putri
Lisa yang lebih emosional dari Putri Mona.
Wisnu: Ini baru cobaan yang paling ringan, Putri. Kalian harus belajar dewasa dan sabar…
*-*-*
            Kue yang dibawa Mona dan Lisa tinggal separuh lagi.Mereka sudah memulai perjalanan
untuk pulang ke rumah Ibu Marsinah.Untuk pemula, ini sudah cukup lumayan menurut Ibu
Marsinah.Dalam perjalanan pulang, mereka bertemu dua orang Ibu dan anak yang sedang
bersedih di pinggir jalan.
Ibu Warni        : Sabar ya, Nak. Sebentar lagi pasti ada makanan.
Angel               : Tapi Angel udah lapar, Bu..Apa nggak ada makanan lagi?
Ibu Warni        : Makanan terakhir yang kita punya sudah habis untuk tadi pagi, Nak.
*
Mona               : Lisa, Coba kamu lihat ibu itu. Kenapa dia bersedih?
Lisa                  : Mana aku tau. Kenapa kita harus peduli?
Mona               : Kamu nggak inget kita dikirim ke bumi karena apa dan untuk apa? Siapa tau
salah satu kebaikan diantara tiga kebaikan yang mau kita capai ada di ibu itu.Aku pengen
secepatnya pulang ke Andalusia.
Lisa                  : Iya, aku juga, Kak. Ayo kita dekati mereka!
*
Mona               : Ibu, ibu terlihat sedih. Ada apa, Bu?
Ibu Warni        : Kami nggak punya makanan, Non. Saya ingin bekerja tapi Angel, anak saya lagi
sakit dan nggak ada yang menjaga.Saya jadi bingung. Saya sedih, kasian sama anak saya.
Lisa                  : Ibu dan anak ibu belum makan dari tadi?
Ibu Warni        : Kalo saya nggak penting, Non. Yang penting Angel ini, dia lagi sakit kasian
belum makan…
Mona               : Kami punya sedikit kue, Bu. Tadinya kami jual, tapi karna udah hampir malam
jadi ibu makan aja sisanya. Nggak perlu bayar, kami beri gratis buat ibu dan Angel.
Ibu Warni        : Tapi nanti kalo Non rugi gimana?
Lisa                  : Ambil aja, Bu. Yang penting Angel makan sekarang.
Ibu Warni        : Terima kasih, Non. Semoga Allah membalas kebaikan Non semua.
Angel               : Terima kasih, Non.
*-*-*
Sesampainya di rumah, Mona & Lisa tampak merasa bersalah karena mereka hanya bisa
memberi setengah dari hasil yang seharusnya padahal kuenya habis.Mereka takut dimarahi ibu.
Mona               : Ibu, tadi sisa kuenya kami berikan ke ibu-ibu dan anaknya yang nggak punya
makanan.
Lisa                  : Maaf, Bu. Tapi kami kasihan sama mereka.
Ibu Marsinah   : Kalian sungguh mulia. Ibu senang kalian mau membantu sesama. Jangan takut,
Ibu nggak marah sama kalian..
Mona & Lisa    : Terima kasih, Bu… (Memeluk Ibu Marsinah)
            Penasihat terlihat mengawasi mereka.Sekarang senyumnya semakin lebar.Dia
mengangguk-angguk yakin kalau Putri Mona dan Putri Lisa pasti bisa melewati cobaan ini.
Wisnu              : Kalian berhasil melakukan kebaikan yang pertama, Putri. Kalian telah tulus
menolong ibu dan anaknya tadi.Masih ada dua kebaikan lagi yang harus dilakukan.Semoga
kalian dapat mengambil pelajaran dari rintangan ini.
*-*-*
Keesokan harinya…
            Dua orang preman yang terlihat sangar datang ke rumah Ibu Marsinah sambil
memanggil-manggil Ibu Marsinah dengan kasar.Mereka terlihat seperti marah.
Bang Jali          : Marsinah, keluar kamu!
Bang Toyib      : Cepat! Kamu harus keluar, Marsinah!
Ibu Marsinah   : (Membuka pintu) Ada apa ini? Kenapa kalian datang ke rumah saya?
Bang Jali          : Kamu harus secepatnya melunasi hutangmu!
Ibu Marsinah   : Hutangku? Hutangku sama siapa?
Bang Toyib      : Kamu lupa? Kamu harus cepat membayar hutang ke Ibu Ajeng!
Ibu Marsinah   : Oh, baik. Saya usahakan akan terbayar secepatnya. Sekarang lebih baik kalian
pergi dan jangan buat keributan lagi disini.
*
Mona dan Lisa sedang dalam perjalanan menuju rumah Ibu Ajeng, produsen kue kering
yang mereka jual.Tidak lupa mereka juga membawa uang hasil penjualan kue dari dua hari yang
lalu.Hasilnya tidak banyak.Mungkin Ibu Ajeng pasti merasa tidak puas.
Mona & Lisa    : Assalamu’alaikum…
Ibu Ajeng         : Wa’alaikumusalam, kalian siapa, ya? Kesini mau apa?
Mona               : Saya Mona dan ini adik saya Lisa. Kami ingin mengambil kue yang biasanya
ibu buat untuk kami jual berkeliling.
Ibu Ajeng         : Kalian sudah biasa jualan kue saya? Kenapa saya baru liat kalian sekarang?
Lisa                  : Oh, maaf, Bu. Kami ini anak angkatnya Ibu Marsinah, yang biasanya jualan kue
ibu.
Ibu Ajeng         : Oh, gitu. Harusnya Marsinah sendiri yang harus bertemu langsung dengan
saya.Dia harus menyelesaikan beberapa urusan hutangnya.
Mona               : Ibu Marsinah hanya menitipkan ini, Bu. (Memberi amplop)
Lisa                  : Itu hasil penjualan kue selama dua hari ini.
Ibu Ajeng         : Selalu saja tidak memuaskan! Kenapa hasil setoran Marsinah selalu kurang?
Kalo begini terus saya bisa rugi! Bilang ke Ibu kalian, segera lunasi hutangnya! Saya mau
penjualan kue hari ini harus lebih baik dari sebelumnya.Harus ada peningkatan.Kalian ngerti?
Mona & Lisa    : Baik, Bu. Maaf. Terima Kasih.
*-*-*
            Mona dan Lisa berjalan bersamaan di pinggir jalan raya.Tanpa sengaja mereka ingin
berpapasan dengan anak Ibu Ajeng yang kaya itu bernama Marsha.Tapi karena kurang hati-hati,
Lisa tidak sengaja menabrak Marsha hingga jatuh bersamaan.
Marsha             : Kalo jalan itu pake kaki sama mata juga dong!
Lisa                  : Maaf, tadi saya nggak sengaja.
Marsha             : Maaf? Segampang itu kamu bilang maaf padahal saya sampe jatuh gini?
Mona               : Maaf, adik saya memang ceroboh. Dia nggak sengaja tadi.
Lisa                  : Sini biar saya bantu bersihkan baju kamu… (Sambil mengibaskan baju Marsha)
Marsha             : Eh, nggak usah pegang-pegang saya! Saya nggak mau deket-deket
kalian.Kalian itu orang miskin.Nanti baju saya rusak, memang kamu bisa ganti? (Sambil
nyelonong pergi)
            Mona dan Lisa diam sejenak. Mereka sekarang juga merasakan apa yang dirasakan oleh
Pensihat dan beberapa rakyat miskin yang pernah mendapat perlakuan itu darinya. Mereka
menyesal.Ternyata mereka sudah salah selama ini.Mereka sadar kalau mereka sudah terlalu
angkuh.
            Sang Penasihat kerajaan muncul tiba-tiba dan masih mengawasi Mona dan Lisa dari
kejauhan. Mengawasi apapun yang terjadi dan apapun yang dilakukan mereka.
Wisnu              : Saya harap Putri akan dapat pelajaran berharga dari cobaan ini. (Kemudian
kembali menghilang)
*-*-*
Setelah berjualan kue seharian, Mona dan Lisa yang terlihat lelah sedang beristirahat
sejenak di bawah pohon rindang.Hari sudah hampir sore.Mereka memutuskan untuk memulai
perjalanan pulang setelah istirahat ini.Tapi tiba-tiba dua orang preman yang sangar mendatangi
mereka.
Bang Jali          : Berikan uang kalian!
Mona               : Apa-apaan ini?
Bang Toyib      : Kalian telah berani jualan di sekitar daerah kekuasaan kami tanpa ijin. Sekarang
ayo bayar!
Lisa                  : Jangan ambil uang kami.
Bang Jali          : Kalian berani melawan kami?!
Mona               : Ini uang hasil penjualan hari ini. Jika kalian ambil, bagaimana kami bisa
setoran?
Bang Toyib      : Kami nggak peduli dan nggak mau tau.
            Karena kesal dengan Mona dan Lisa yang masih mempertahankan uangnya, dua preman
itu pun mengacak-acak dagangan Mona dan Lisa.Mereka hanya bisa pasrah akhirnya uang
mereka dirampas juga dan dagangan mereka rusak.
Lisa                  : Bagaimana ini, Kak? Apa yang harus kita katakan pada Ibu?
Mona               : Kasihan, Ibu. Dia belum pernah mencicipi hasil kerja kita.Kita harus
mengatakan ini dengan jujur ke Ibu. Ayo kita pulang..
*-*-*
            Kedua preman tadi pergi dengan mengendarai motor berkecepatan tinggi. Tapi karena
kurang hati-hati, mereka tidak sengaja menyerempet seorang pemulung yang hendak
menyebrang.Akhirnya ketiganya jatuh terkapar di tengah jalan.Pemulung itu ternyata Marco.
            Mona dan Lisa yang sedang berjalan ke rumah melihat dua preman dan Marco terluka
parah di jalan. Tanpa berpikir lagi mereka langsung menolong mereka.
Bang Jali          : Kalian kenapa masih mau menolong kami?
Bang Toyib      : Kami kan baru saja merampas uangmu.
Marco              : Saya juga pernah mengerjai kalian, tapi kalian nggak marah sama saya.
Mona               : Kalian semua udah kami maafkan.
Lisa                  : Semua orang punya kesalahan. Kami juga nggak pernah dendam sama kalian.
            Akhirnya kedua preman itu mengembalikan uang yang telah dirampasnya secara paksa
tadi.Mereka juga berjanji akan mengganti semua barang dagangan yang telah dirusak.
Sedangkan Marco, dia berniat untuk berlangganan kue setiap hari.
            Penasihat kerajaan muncul lagi.Dia masih mengawasi Mona dan Lisa.
Wisnu              : Kalian hebat, Putri! Kalian telah melakukan dua kebaikan secara tulus dan
ikhlas. Tinggal satu kebaikan lagi! Saya tidak sabar ingin cepat-cepat membawa kalian kembali
ke Andalusia.
*-*-*
            Keesokan harinya, Mona dan Lisa semakin bersemangat.Mereka mulai menyesuaikan
diri tinggal di bumi.Mereka mulai menyadari sifat sombong dan angkuh mereka selama
ini.Mereka benar-benar mendapat berbagai pelajaran berharga selama di bumi.
            Seperti biasa, Mona dan Lisa pergi ke rumah Ibu Ajeng untuk mengambil kue yang akan
mereka jual hari ini. Tidak disangka, disana mereka bertemu dengan Angel yang merupakan
anak Ibu Warni.
Mona               : Angel?
Lisa                  : Kamu sekarang jual kuenya Ibu Ajeng juga?
Angel               : Iya, ibu saya kan kerja disini. Bantu-bantu Ibu Ajeng buat kue, saya bantu
jualnya. Oh iya, sekali lagi terima kasih waktu itu kalian udah menolong saya.
Lisa                  : Oh, itu. Sama-sama ya..
Mona               : Kita senang bisa membantu..
            Mona, Lisa dan Angel akhirnya berangkat berjualan berbarengan.Meskipun rute mereka
berbeda.Di teras rumah Ibu Ajeng, Marsha sedang duduk sambil merenung.Dia terlihat sangat
sedih.Mona, Lisa dan Angel yang penasaran pun akhirnya mendekati Marsha.
Marsha             : Kenapa aku selalu kesepian? Kenapa aku nggak pernah punya temen yang
nggak memandang hartaku?Kenapa semua orang harus memandang kekayaan dan tahta?
Mona               : Marsha?
Lisa                  : Kamu kenapa?
Marsha             : Kalian? Ngapain kalian kesini?
Angel               : Kami peduli sama Non Marsha.
Marsha             : Apa yang kalian mau? Hartaku?
Mona               : Kalo kamu mau kita semua bisa jadi teman.
Lisa                  : Iya, teman tanpa memandang harta.
Angel               : Jangan khawatir, Non. Kita semua mau jadi temen Non Marsha.Kita ikhlas kok.
Marsha             : Kalian serius? Selama ini anggapan saya tentang kalian salah.Ternyata
berteman itu nggak seharusnya memandang harta dan kedudukan. Maaf ya kalo saya pernah
merendahkan kalian dulu..
Angel               : Tanpa diminta juga udah saya maafin, Non.
Marsha             : Mona dan Lisa, saya pernah kasar sama kalian waktu itu. Padahal kesalahannya
sederhana tapi saya besar-besarkan.
Lisa                  : Kami sudah maafin itu Marsha.
Marsha             : Kalian semua mau memaafkan saya dan berteman sama saya?
Mona               : Iya, kenapa enggak?
            Karena ketulusan Mona dan Lisa yang tanpa dendam mau bertemen dengan Marsha yang
sudah pernah merendahkan mereka, Wisnu si Penasihat Kerajaan kembali datang untuk
menjemput Putri Mona dan Lisa.
Wisnu              : Selamat, Putri! Kalian telah berhasil melakukan tiga kebaikan dan sesuai janji
saya, saya akan mengembalikan mahkota ini pada kalian. Kalian bisa ikut saya kembali lagi ke
Andalusia.
Mona               : Tapi, apa boleh kami minta beberapa permintaan?
Wisnu              : Silahkan, Putri. Jika bisa pasti saya kabulkan.
Lisa                  : Aku ingin Ibu Marsinah hidup berkecukupan di bumi ini dan dia tidak perlu
bersusah payah bekerja lagi. Dan juga semua hutangnya pada Bu Ajeng harus bisa dilunasi.
Mona               : Iya, itu permintaan yang mulia, Lisa. Aku mau, kami masih bisa kembali lagi ke
bumi sesekali untuk bertemu teman kami, Marsha dan Angel.
Wisnu              : Hebat, kalian memang berubah menjadi berhati mulia. Ada lagi, Putri?
Mona & Lisa    : Cukup itu saja, aku berharap semoga setelah kami meninggalkan bumi
semuanya menjadi damai.
Wisnu              : Kalau begitu, ayo kita kembali ke Andalusia!
            Akhirnya, Putri Mona dan Putri Lisa berhasil kembali lagi ke kerajaan
Andalusia.Sebelumnya mereka sudah berpamitan untuk pergi dari rumah Ibu Marsinah. Setelah
ini, kehidupan Ibu Marsinah, Ibu Warni, Angel, Bang Jali, Bang Toyib, Marco, Marsha dan Ibu
Ajeng semakin membaik. Mereka hidup damai dan rukun satu sama lain.
Semua rakyat Andalusia antusias menyambut kepulangan mereka.Mulai hari itu, Mona
dan Lisa menjadi Putri yang baik hati dan bijaksana dalam memimpin kerajaan.Andalusia
kembali damai, sejahtera dan tentram.

SELESAI!!

Anda mungkin juga menyukai