BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh No. 66 Tahun 2016 tentang Rencana Induk
Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji, dan dikuatkan dengan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, maka
Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji termasuk Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Hierarki
Pelabuhan Kelas I yang melayani antar1Kabupaten/Kota, yaitu lintas Labuhanhaji – Sinabang.
Keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji memiliki peran yang sangat strategis, yang
merupakan salah satu simpul jaringan transportasi yang mengandalkan kemampuan sarana
kapal yang memiliki daya angkut logistik dalam jumlah yang besar.
Berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (1) dan Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ditetapkan setiap
usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal dan UKL – UPL wajib memiliki izin
lingkungan, dan izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan/atau
kegiatan. Secara singkat dapat digambarkan bahwa Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji
telah beroperasi sejak tahun 1996, namun belum memiliki dokumen lingkungan hidup,
berdasarkan Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
S.541/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Penyelesaian
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Kegiatan Pemerintah/Pemerintah Daerah yang Telah Berjalan,
sehingga kegiatan pelabuhan penyeberangan ini wajib menyusun dokumen DELH (Dokumen
Evaluasi Lingkungan Hidup) untuk memenuhi syarat pengurusan izin lingkungan sebagaimana
juga yang di atur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan.
Penetapan DELH ini diperkuat dengan surat dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Aceh Selatan Nomor 660/149/2019 Perihal Hasil Penapisan (Lampiran I), dalam surat tersebut
dinyatakan bahwa dokumen lingkungan hidup pada kegiatan Pelabuhan Penyeberangan
Labuhanhaji ini adalah DELH yang merujuk kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang Wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Bidang Perhubungan poin 4
(Pembangunan Pelabuhan), huruf b (Dermaga Dengan Konstruksi Masif), dengan skala/besaran
(Semua Besaran). Atas dasar hal-hal dan peraturan-peraturan tersebut, maka Dinas
Perhubungan Aceh c/q UPTD Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji menyusun Dokumen
Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) ini.
Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.
S.731/PKTL-PDLUK/2015, tanggal 24 Juli 2015, tentang Kewenangan Penilaian Dokumen
AMDAL atau UKL-UPL untuk Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Berlokasi di Wilayah Laut
dari Garis Pantai sampai dengan 12 Mil ke Arah Laut dan/atau Perairan Kepulauan, maka
kewenangan penilaian dokumen DELH ini adalah pada Instansi Lingkungan Hidup Provinsi, yang
dalam ini adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh.
b. Penanggung Jawab :
Nama : Junaidi, ST, MT
Jabatan : Kepala Dinas Dinas Perhubungan Aceh
C. Instansi teknis yang membina usaha dan/atau kegiatan adalah Dinas Perhubungan
Provinsi Aceh.
Adapun identitas konsultan (tim penyusun dan tim ahli) selaku penyusunan dokumen
DELH ini adalah sebagai berikut:
Tim Penyusun :
Ketua Tim : Andri Kamajaya, ST, MT
(KTPA / LHK. 564 00198 2016)
Auditor Lingkungan : Lalu Ahmalian Bahari, ST, MT
(Auditor / 0045/SKAKLH-INTAKINDO/VIII/2016)
Anggota I : Ario Indarto, ST (ATPA / LHK.564.00155.2016)
Anggota I : Firman Januari Tambunan, S.Sos
(ATPA / LHK.642.00290.2016)
Tenaga Ahli :
Ahi Dermaga : Agus Dian Syahril, ST, MT
Ahli Geodesi : Muhammad Nazir, S.Kel
Ahli Kesehatan Masyarakat : Renny Wulan Sari, SKM, M.Kes.
Berhubungan dengan kegiatan ini, pihak pemrakarsa saat ini telah memiliki beberapa
perizinan, jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Nomor dan
No Jenis Izin Penerbit Izin
Tanggal
1 Peraturan Bupati Aceh Selatan tentang Pembentukan Bupati Aceh Nomor 18,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja UPTD Dinas Selatan Tanggal 23
Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Aceh Desember 2009
Selatan
2 Peraturan Gubernur Aceh tentang Rencana Induk Gubernur Aceh Nomor 66 Tahun
Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji. 2016
Adapun izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berjumlah 12 (dua
belas) jenis izin sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan, jenis izin Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH) pada penjelasan Pasal 48 Ayat (2), kegiatan pengoperasian
pelabuhan penyeberangan Labuhanhaji ini belum memiliki izin PPLH tersebut, sehingga pada
BAB V berdasarkan peraturan tersebut telah dirincikan jenis izin yang harus (wajib) dimiliki oleh
pemrakarsa dalam pengoperasian kegiatan ini.