DIUSULKAN OLEH :
1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mengatasi keterbatasan alat penunjuk arah yang membantu
penyandang disabilitas tunanetra ?
2. Bagaimana merancang alat penunjuk arah yang mudah dibawa dan
digunakan oleh penyandang disabilitas tunanetra ?
3. Bagaimana menciptakan alat penunjuk arah yang lebih inovatif dengan
sistem digital ?
1. 3. Tujuan Penelitian
1. Merancang alat penunjuk arah yang dapat digunakan penyandang disabilitas
tuna netra ketika hendak berpergian ke suatu tempat.
2. Merancang alat penunjuk arah yang efisien dan mudah digunakan oleh
penyandang disabilitas tunanetra.
3. Menghaslkan alat bantu untuk penyandang disabilitas tunanetra yang lebih
inovatif menggunakan hasil terjemahan informasi alamat oleh GPS.
1. 4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai alat yang dapat membantu penyandang tunanetra dalam berpergian
ke suatu tempat.
2. Sebagai alat penunjuk arah yang dapat dibawa kemana saja.
3. Sebagai inovasi alat yang lebih mudah dan efisien digunakan oleh
penyandang disabilitas tunanetra.
4. Sebagai peluang usaha dalam bidang kesehatan.
Gambaran sistem kerja atau cara kerja Satelit GPS yaitu melingkari Bumi
dua kali sehari dalam orbit yang sangat tepat dan mengirimkan sinyal informasi ke
Bumi. Orbit satelit berinklinasi 55 derajat terhadap bidang ekuator dengan
ketinggian rata-rata dari permukaan Bumi sekitar 20.200 km. Satelit GPS bergerak
dalam orbitnya dengan kecepatan kira-kira 3,87 km/ detik dan mempunyai periode
11 jam 58 menit (sekitar 12 jam). Sehingga 4 sampai 10 satelit GPS akan selalu
dapat diamati pada setiap waktu dari manapun di permukaan Bumi. Penerima GPS
menerima informasi ini dan triangulasi yang digunakan untuk menghitung lokasi
pasti pengguna.
Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah:
3. 1. Identifikasi Masalah
Hal pertama yang dilakukan sebelum memulai tahap – tahap perancangan
alat yaitu identifikasi masalah. Identifikasi masalah dilakukan dengan menemukan
masalah – masalah yang umum terjadi dikalangan masyarakat. Tentunya masalah
tersebut harus berkaitan dengan teknologi kesehatan atau medis. Pada proposal ini,
masalah yang menjadi alasan kami dalam merancang alat ini yaitu banyak nya para
penyandang disabilitas tunanetra yang kesulitan dalam menjalankan aktivitas
sehari – hari. Terutama ketika mereka hendak berpergian ke suatu tempat.
3. 2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara melakukan tinjauan pustaka terkait
dengan perancangan alat yang hendak direalisasikan. Studi literatur yang dapat
dilakukan yaitu perancangan device dengan komponen – komponennya,
identifikasi suara yang dapat dideteksi Arduino (sensor suara) pemprosesan input
suara pada Arduino, pemasangan komponen speaker, serta yang terakhir yaitu
penambahan sistem GPS dan bluetooth pada device.
3. 3. Perancangan Alat
Setelah studi literatur dilakukan, perancangan dari alat dilakukan. Direction
Belt ini didesain menyerupai sabuk yang dapat dipasang pada lengan tangan. Ia
dirancang agar bisa dibawa kemana saja oleh si pengguna karena fungsi dari alat
ini sendiri alah sebagai penunjuk arah. Maka dari itu, device pada alat ini didesain
dapat di rechargeable (menggunakan baterai sekunder) agar mudah dibawa kemana
saja. Ukuran dari alat ini juga disesuaikan dengan lengan tangan manusia. Di desain
agar tidak terlalu besar sehingga tidak menyulitkan si pengguna dalam
pemakaiannya. Berikut desain gambar untuk Direction Belt tersebut.
Gambar 2. Tampak depan dan belakang alat
3. 4. Identifikasi Sistem
Pada identifikasi sistem ini, dijelaskan cara kerja dari alat yang telah
dirancang. Pertama pengguna menghidupkan Direction belt dengan cara menekan
tombol on/off yang terdapat pada alat tersebut. Kemudian alat dipasangkan pada
lengan tangan si pengguna. Kedua, pengguna menyebutkan alamat dari lokasi yang
ingin ia tuju. Sensor akan memproses suara tersebut kedalam bentuk data informasi
dari sebuah alamat. Kemudian alat memprosesnya pada GPS. Ketiga, setelah detail
lokasi ditemukan pada GPS, alat akan menterjemahkan rute menuju lokasi tersebut
kedalam bentuk perintah suara. Terakhir, alat akan menunjukkan arah menuju
menuju lokasi dalam bentuk perintah suara. Suara perintah keluar dari speaker yang
ada pada alat tersebut.
3. 5. Pembuatan Prototype
Pembuatan prototype merupakan bentuk realisasi dari desain dan model
sistem yang telah direncanakan sebelumnya. Karena Direction Belt ini nantinya
dipasang pada lengan si pengguna, maka dari itu alat ini terdiri dari sebuah device
dan sabuk tangan yang terbuat dari karet. Proses perangkaian atau pembuatan dari
alat ini kemungkinan akan memakan waktu sekitar 1 -2 bulan.
3. 6. Uji Kelayakan Alat
Pengujian dilakukan dengan dengan tiga percobaan yaitu yang pertama
menguji akurasi dari alamat yang disebutkan dengan lokasi yang ada di GPS pada
device. Percobaan kedua dilakukan dengan ketepatan kesesuaian perintah petunjuk
arah yang keluar dari device tersebut. Percobaan yang terakhir yaitu uji keselamatan
terhadap si pengguna ketika menggunakan Direction Belt ini. Untuk menambah
nilai kelayakan alat ini, uji kelayakan juga dapat dilakukan pada fitur wireless
bluetooth yang terdapat pada alat. Apakah ia dapat di-connect dengan mudah pada
headset tanpa kabel atau tidak.
3. 7. Analisis Hasil Pengujian
Analisis dari hasil pengujian disesuaikan dengan percobaan yang telah
dilakukan. Apakah alat ini layak untuk dipasarkan (diperjual – belikan), apakah
keamanan penggunaan alat ini sesuai dengan standar keamanan yang telah
ditetapkan. Evaluasi akhir juga dapat dilakukan pada alat ini untuk
menyempurnakannya.
3. 8. Kesimpulan dan Laporan Akhir
Kesimpulan dan pembuatan laporan dilakukan pada tahap akhir setelah
seluruh tahapan yang direncanakan telah terlaksana dengan baik sehingga hasil
yang disampaikan dapat dijelaskan secara rinci dan dapat menjelaskan keseluruhan
proses yang dilaksanakan dari hasil dan data yang didapatkan.
No Kegiatan Bulan
I II III IV V
1 Identifikasi
Masalah
2 Studi
Literatur
3 Perancangan
Alat
4 Identifikasi
Sistem
5 Pembuatan
Prototype
6 Uji Kelayakan
Alat
7 Analisis Hasil
Pengujian
8 Kesimpulan dan
Laporan Akhir
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program
DAFTAR PUSTAKA
Aktanto, Mujtahid. 2016. Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 “Multi Ultrasonic
Electronic Travel Aids (MU-ETA) Sebagai Alat Bantu Penunjuk Jalan Bagi
Tuna Netra”. Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Diartono, Dwi Agus. 2009. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIV,
No.1, Januari 2009 : 70-78 “Teknologi Bluetooth untuk Layananan Internet
pada Wireless Local Area Network”. Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Stikubank, Semarang.
Fadli, dkk. 2017. Jurnal Online Teknik Elektro “Rancang Bangun Penentu Arah
dengan Rambu Pada Koridor Untuk Penyandang Tunanetra dengan Output
Suara Berbasis Raspberry Pi”. Jurusan Teknik Elektro Dan Komputer,
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Kurniawan, Robi Wahyu. 2021. Tugas akhir “Penerapan data Global Positioning
System (GPS) pada Sistem Presensi Berbasis Mobile”. Program Studi
Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama, Bandung.
Prastyo, Elga Aris. 2022. “Pengertian dan Penjelasan tentang Sensor Suara”.
https://www.arduinoindonesia.id/2022/09/pengertian-dan-penjelasan-tenta
ng_20.html. Diakses pada 14 Mei 2023.
Sofyan. 2021. “Pengertian Baterai: Prinsip, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya”.
Gramedia Blog, https://www.gramedia.com/literasi/pengertianbaterai/#2_
Baterai_Sekunder _Baterai_Isi_UlangRechargeable. Diakses pada 14 Mei
2023.
Sutrisno. 2017. “Pengertian dan Sejarah Speaker”. https://blog.unnes.ac.id/sutrisn
o/2017/02/28/pengertian-dan-sejarah-speaker/. Diakses pada 14 Mei 2023.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alvina Nur Khaira
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Biomedis
4 NIM 122430112
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bukittinggi, 3 Maret 2004
6 Alamat E-mail alvina.122430112@student.itera.ac.id
7 Nomor HP/WA 082268051903