Anda di halaman 1dari 4

Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Disusun oleh:
Arya Pratiwi Hidayat
2021125636
D3 Akuntansi
Politeknik YKPN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu fungsi adanya Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah sebagai pendukung segala
kebutuhan siswa terkait dengan kegiatan belajarnya di sekolah. Guru BK bertugas memberikan
layanan-layanan yang dapat memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan motivasi belajarnya.

Motivasi belajar sangat penting bagi siswa, karena dapat memberikan pengaruh besar dalam
meraih kesuksesan di kelas. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar akan cenderung tidak
percaya diri, sehingga tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari proses belajarnya.

Salah satu layanan dari Guru BK adalah bimbingan kelompok. Dengan adanya kegiatan
bimbingan kelompok, diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan motivasi
belajarnya. Di dalam `

Atas dasar pemikiran itu, maka kami telah membuat suatu pembahasan berkaitan dengan tema
bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembahasan ini cukup
penting, khususnya bagi para calon Guru BK dan Guru BK yang ada di sekolah, baik tingkat
SMP maupun SMA/SMK.

C. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan kecurangan laporaan keuangan?


2. Apa saja macam macam kecurangan pada laporan keuangan perusahaan manufaktur?
3. Bagaimana cara mendeteksi kecurangan pada laporan keuangan perusahaan manufaktur?

D. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam hal manfaat
bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena motivasi belajar
merupakan sesuatu yang sangat penting dimiliki bagi setiap siswa.

E. MANFAAT
Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi para pembaca khususnya calon
Guru BK dan Guru BK di sekolah, dalam menerapkan layanan bimbingan konseling kepada
siswa.
Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan (error) yang mengandung
unsur ketidaksengajaan dan kecurangan (fraud) yang bisanya memang disengaja untuk
menaikkan harga saham perusahaan. Kecurangan Laporan Keuangan atau Fraudulent
Financial Reporting adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja
dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan. Kecurangan ini biasanya terjadi ketika
sebuah perusahaan melaporkan lebih tinggi dari yang sebenarnya (overstates) terhadap asset atau
pendapatan, atau ketika perusahaan melaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya (understates)
terhadap kewajiban dan beban. Kecurangan laporan keuangan dilakukan oleh siapa saja pada
level apa pun dan siapa pun yang memiliki kesempatan.

Menurut Sihombing (2014) urutan keterlibatan pelaku dijelaskan sebagai berikut, Senior
manajemen (CEO, CFO, dan lain-lain). CEO terlibat fraud pada tingkat 72%, sedangkan CFO
pada tingkat 43 %. Karyawan tingkat menengah dan tingkat rendah. Mereka dapat melakukan
kecurangan pada laporan keuangan untuk melindungi kinerja mereka yang buruk atau untuk
mendapatkan bonus berdasarkan hasil kinerja yang lebih tinggi. Menurut Wells et al (2011)
kecurangan adalah “ Fraud is criminal deception intended to financially benefit the
deceiver ( 1993,hal 3 )” yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk
memberi manfaat keuangan kepada si penipu.
Menurut Wells et al (2011) kecurangan laporan keuangan mencakup beberapa modus, antara
lain:

1. Pemalsuan, pengubahan, atau manipulasi catatan keuangan (financial record),


dokumen pendukung atau transaksi bisnis.
2. Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, akun, atau informasi
signifikan lainnya sebagai sumber dari penyajian laporan keuangan.
3. Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi, kebijakan, dan
prosedur yang digunakan untuk mengukur, mengakui, melaporkan dan
mengungkapkan peristiwa ekonomi dan transaksi bisnis.
4. Penghilangan yang disengaja terhadap informasi yang seharusnya disajikan dan
diungkapkan menyangkut prinsip dan kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam membuat laporan keuangan (Rezaee, 2002).

Kecurangan terhadap laporan keuangan merupakan kegiatan yang sudah awam dilakukan
perusahaan manufaktur demi menghasilkan keuntungan bagi industri maupun
pribadi. Kecurangan laporan keuangan adalah suatu perbuatan penipuan yang
dilakukan oleh seseorang atau badan usaha untuk memperoleh keuntungan, dan
memberikan dampak tidak baik untuk pengguna laporan keuangan (Nugroho,
Baridwan, & Mardiati, 2018). Kecurangan laporan keuangan yang terjadi dapat
disebabkan oleh beberapa faktor pendorong seperti adanya tekanan dari luar, target
keuangan dan ketidakefektifan pengawas.
Ada kalanya manajemen perusahaan mendapatkan tekanan yang berlebihan dari
pihak luar untuk melunasi kewajiban jangka panjangnya, karena adanya tekanan itu
manajemen akan berutang atau mencari sumber pendanaan lainnya untuk melunasi
kewajiban jangka panjangnya (Sinarti & Nuraini, 2019). Apabila angka kewajiban
yang tercatat dalam laporan keuangan terlalu tinggi, pihak calon investor akan
berpikir kembali untuk melakukan investasi dalam perusahaan tersebut, sehingga
perusahaan akan mengalami kekurangan investasi dari para calon investor. Melalui
kasus ini manajemen perusahaan akan mencari cara bagaimana laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan dapat terlihat cantik guna memikat calon investor
atau pengguna laporan keuangan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai