Anda di halaman 1dari 9

KUPAS TUNTAS GANGGUAN MENSTRUASI

DISMENORE PADA REMAJA


Febi Ratnasari1, Dita Pratiwi Suprobowati2, Eliska Tias 3, Fauzy Septian4, Ghita
Ramadhayanti5, Ilfan Sarif Muhnandar6, Kustini Rahayu7, Mentari8,
Said Qamrul9, Siti Wahyu Ningsih10, Sri Hartati11, Tika Nurpaidah 12, Yuapinamaya13
1
Dosen Keperawatan STIKes Yatsi Tangerang 15113, Indonesia
Mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Yatsi Tangerang 15113, Indonesia
2-13

Email: dhesyananda@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Masa remaja merupakan suatu periode pematangan organ reproduksi manusia dan
sering disebut pubertas. Pada remaja putri pubertas ditandai dengan adanya menarche atau menstruasi
pertama kali. Hasil dari penelitian pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi (PIK-KRR)
Angka kejadian dismenore terdiri dari 72,89% dismenore primer 27,11% dismenore sekunder dan
angka kejadian mencapai 45%-90% wanita produktif tersiksa karna desminore. Tujuan: Untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai gangguan menstruasi pada remaja dan penanganan dismenorea.
Metode: Pendidikan Kesehatan dengan sasaran peserta adalah remaja. Hasil: Dari hasil pendidikan
Kesehatan didapatkan bahwa remaja dapat mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi siklus
menstruasi serta mengetahui penanganan pada dismenorea. Saran: disarankan kegiatan pemberian
informasi terkait menstruasi dan permasalahnnya sebagai salah satu perawatan kesehatan reproduksi
pada remaja dapat dilakukan secara berkala.

Kata kunci: Menstruasi, Dismenorea, Remaja

ABSTRATC

Background: Adolescence is a period of maturation of the human reproductive organs and is often
called puberty. In adolescent girls, puberty is marked by the presence of menarche or the first
menstruation. The results of the research of the reproductive health information and counseling
center (PIK-KRR) The incidence of dysmenorrhea consists of 72.89% primary dysmenorrhea, 27.11%
secondary dysmenorrhea and the incidence is 45%-90% of productive women tormented by
desminorrhea. Objective: To increase knowledge about menstrual disorders in adolescents and the
management of dysmenorrhea. Methods: Health Education with the target audience of young people.
Results: From the results of Health education, it was found that adolescents can recognize the factors
that affect the menstrual cycle and know the treatment for dysmenorrhea. Suggestion: it is
recommended that the activity of providing information related to menstruation and its problems as
one of the reproductive health treatments for adolescents can be carried out regularly.

Keywords: Menstruation, Dysmenorrhea, Adolescent

PENDAHULUAN terlalu sedikit. Durasi rata-rata siklus


Menstruasi adalah siklus menstruasi adalah 28 hari dengan
peluruhan lapisan uterus yang teratur, sebagian besar panjang siklus antara 25
sebagai respon terhadap interaksi hormon hingga 30 hari. Pasien yang mengalami
yang dihasilkan oleh hipotalamus, siklus menstruasi kurang dari 21 hari
hipofisis, dan ovarium. Panjang siklus disebut polymenorrheic, sedangkan yang
menstruasi adalah jumlah hari antara hari mengalami siklus menstruasi
pertama perdarahan menstruasi dari satu berkepanjangan lebih dari 35 hari disebut
siklus hingga awal menstruasi pada siklus oligomenorheic. Seseorang yang
berikutnya (Reed, et. All 2018). menstruasi mengalami beberapa
Data WHO 2018, menyebutkan gangguan seperti rasa sakit dan suasana
bahwa 80% perempuan di dunia hati yang tidak nyaman, hal ini sering
mengalami menstruasi tidak teratur. disebut dengan dismenore (Reed, et. All
Sedangkan menurut Data Riset Kesehatan 2018).
Dasar (Kementrian Kesehatan RI, 2018) Prevalensi di Indonesia kejadian
dimana sebanyak 11,7% remaja di dismenore menunjukan penderita
Indonesia mengalami menstruasi tidak disminore mencapai 60-70% wanita dari
teratur dan sebanyak 14,9% di daerah seluruh Indonesia. Sedangkan angka
perkotaan di Indonesia mengalami kejadian disminore tipe primer di
ketidakteraturan menstruasi. Indonesia sebesar 54,98%, dan angka
Gangguan menstruasi yaitu kejadian disminore tipe sekunder sebesar
kondisi dimana merujuk pada kelainan 45,11% (Rejeki 2021). Hasil dari
siklus menstruasi. Gangguan ini yang penelitian pusat informasi dan konseling
biasanya muncul pun akan berbeda di kesehatan reproduksi (PIK-KRR) Angka
masing-masing orang, seperti tidak kejadian dismenore terdiri dari 72,89%
teraturnya siklus menstruasi, pendarahan dismenore primer 27,11% dismenore
berlebihan, rasa nyeri berlebihan, atau sekunder dan angka kejadian mencapai
darah yang keluar dengan volume yang 45%-90% wanita produktf tersiksa karna
desminore. lakukan secara online melalui Zoom.
METODOLOGI Terdapat 2 tahapan dalam pengabdian
Kegiatan pengabdian masyarakat masnyarakat ini diantarnaya adalah:
ini diikuti oleh para remaja yang di
Tabel 1. Tahap Penyuluhan
N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
o
1.
1 5 menit Pembukaan : - Menjawab salam
- Memberi salam - Mendengarkan dan
- Memperkenalkan diri memperhatikan
- Menjelaskan tujuan
penyuluhan dilakukan oleh
moderator
2 20 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
a. Memaparkan materi mendengarkan
penyuluhan melalui power
point yang telah disediakan
yang nantinya akan membahas
mengenai menstruasi oleh
pemateri pertama, dan
gangguan menstruasi pada
dismenore serta penanganannya
oleh
pemateri kedua
3 20 menit Evaluasi : Bertanya dan
Meminta kepada peserta untuk menjawab pertanyaan
bertanya dan menjelaskan kembali
atau
menyebutkan :

Tahap penyuluhan
dengan gangguan pada
Pada tahap ini pemateri
menstruasi. Evaluasi dilakukan
memberikan penjelasan tentang
dengan cara observasi
gangguan menstruasi, faktor yang
pengetahuan peserta. Pada tahap
dapat mempengaruhi siklus
ini dapat diketahui bahwa peserta
menstruasi, serta
paham dengan materi penyuluhan
mendemonstrasikan penanganan
yeng telah di sampaikan terkait
yang dapat dilakukan pada
gangguan menstruasi, faktor-
gangguan menstruasi dismenore
faktor yang mempengaruhi siklus
2. Tahap evaluasi
menstruasi serta peserta mampu
Pada tahap ini mengetahui sejauh
mendemonstrasikan kembali
mana pemahaman peserta terkait
penanganan gangguan menstruasi yang telah disampaikan dengan
pada disminore dengan Teknik memberikan sesi tanya jawab. Pertanyaan
pijat effleurage. yang diberikan disimpulkan bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN remaja sudah mengerti mengenai
Kegiatan penyuluhan pendidikan gangguan menstruasi disminore pada
Kesehatan dengan topik: kupas tuntas remaja.
gangguan menstruasi disminore pada Menstruasi merupakan proses
remaja dilakukan dengan metode luruhnya dinding rahim yang di tandai
penyuluhan satu kali pertemuan selama dengan perdarahan, yang biasanya
30 menit secara online melalui link yang pertanma kali terjadi pada rentang usia
telah di bagikan. Peserta yang telah antara 9-16 tahun atau pada masa awal
mendapatkan link dapat mengikuti acara remaja, masa remaja yang di mulai antara
kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan usia 10-19 tahun, dimana sebelum
oleh petugas acara. Kegiatan penyuluhan memasuki usia remaja seseorang akan
diadakan oleh mahasiswa dari STIKes mengalami periode pematangan organ
Yatsi Tangerang. Kemudian Tim reproduksi wanuta, yang di tandai dengan
memaparkan materi tentang menstruasi, adanya masa pubertas. Pada masa
siklus mentruasi, faktor yang pubertas umumnya wanita akan di tandai
mempengaruhi gangguan menstruasi, adanya menstruasi (Zuniawati 2019).
materi tntang dismenore hingga Pola siklus menstruasi merupakan
tatalaksana dismenore secara pola yang menggambarkan jarak antara
farmakologis dan non farmakologis hari pertama menstruasi dengan hari
dengan menggunakan Teknik pijat pertama menstruasi berikutnya. Pola
effleurage untuk mengurangi nyeri yang siklus menstruasi di katakan normal jika
timbul akibat disminore. tidak kurang dari 21 hari dan tidak
Peserta penyuluhan dalam acara melebihi 35 hari (Yuditia NA 2017).
ini mengikuti dengan kooperatif sehingga Apabila dalam 3 bulan, salah satu siklus
dapat memahami gangguan menstruasi terdapat < 21 hari atau > 35 hari maka di
disminore pada remaja dengan baik. katakan siklus tidak teratur. Apabila
Selama kegiatan berlangsung dapat dalam 3 bulan, seluruh siklus menstruasi
diketahui bahwa penyuluhan yang memiliki rentang 21-35 hari maka di
disampaikan oleh pemateri dapat diterima katakan siklus menstruasi teratur.
dengan baik. Setelah penyampaian materi Akan tetapi masa menstruasi yang
selelsai Tim melakukan evaluasi materi akan dialami oleh setiap wanita biasanya
akan memiliki karakteristik masing- 2. Aktivitas fisik: aktivitas fisik yang
masing sehingga akan sulit untuk berlebihan merangsang inhibisi
menentukan mana yang normal dan mana Gonandotropin Releasing Hormon
yang tidak normal. Terdapat empat jenis (GnRH) diakibatkan aktivitas
Siklus Menstruasi Tidak Normal diantara intensitas tinggi sehingga sekresi FSH
nya adalah: dan LH menjadi berkurang yang
1. Metrorrhagia, menstruasi yang ada menyebabkan gangguan siklus
secara tidak teratur dan menstrruasi ini menstruasi
akan mungkin terjadi pada setiap 3-6 3. Gangguan tiroid: Hormon tirod yang
minggu sekali tidak seimbang seperti pada
2. Oligomenorrhea, arus menstruasi yang hipertiroidisme dapat mengakibatkan
terjadi amat ringan dan tidak sering berbagai gejala seperti menstruasi
terjadi pada sebagian wanita yang akan yang tidak teratur, kelelahan,
mengalami kondisi ini, menstruasi penambahan berat badan, dan depresi
mereka mungkin hanya 2 kali dalam 4. IMT: Status gizi berperan penting
setahun dalam mempengaruhi fungsi organ
3. Polymoenorrhea, menstruasi yang reproduksi. Selama ini telah diketahui
akan terjadi lebih sering, dan umumnya bahwa remaja yang memiliki status
wanita yang mengalami polymenorrhea gizi kurang memiliki resiko terjadinya
akan mungkin menantikan menstruasi gangguan siklus menstruasi yang
mereka 2- 3 minggu sekali. diakibatkan oleh terganggunya
4. Menorrhagia, yaitu pendarahan yang pertumbuhan dan perkembangan
sangat hebat pada saat selama sistem reproduksi.
menstruasi, dan tak jarang hal ini dapat 5. Diet: Diet dapat mempengaruhi
membutuhkan konsultasi dokter dan fungsi menstruasi. Vegetarian
pengobatan yang lebih lanjut. berhubungan dengan anovulasi,
Ada beberapa faktor-faktor yang penurunan respon hormon pituitari,
mempengaruhi siklus menstruasi fase folikel yang pendek, tidak
diantanya adalah: normalnya siklus menstruasi (kurang
1. Stress: Stres pada seseorang akan dari 10 kali/tahun). Diet rendah lemak
memicu pelepasan hormon kortisol berhubungan dengan panjangnya
dalam tubuh seseorang, dimana siklus menstruasi. (Kusmiran 2016).
hormon ini akan bekerja mengatur Gejala adanya siklus menstruasi tidak
seluruh sistem dalam tubuh normal diantara nya adalah :
1. Apabila usia nya sudah mencapai 16 yang terus menerus ada. Biasanya nyeri
tahun akan tetapi belum juga mulai timbul sesaat sebelum atau selama
mengalami menstruasi yang pertama. menstruasi, mencapai puncaknya dalam
2. Pada periode menstruasi anda yang waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan
biasanya ada akan tetapi tiba-tiba menghilang. Dismenore juga sering
berhenti padahal tidak hamil. disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit
3. Terjadi pendarahan menstruasi yang atau diare dan sering berkemih. Kadang
berlangsung lama hingga lebih dari 7 sampai terjadi muntah (Nugroho 2018).
hari. Terdapat 2 penyebab Disminorea
4. Panjang siklus menstruasi akan terpisah diantaranya adalah:
lebih lama 35 hari kurang dari 21 hari 1. Disminore Primer
terhitung pada saat hari pertama Disminore primer adalah proses
pendarahan menstruasi akan terjadi ke normal yang di alami ketika
hari pertama pendarahan siklus menstruasi. Kram menstruasi
berikutnya. primer di sebabkan oleh kontraksi
5. Adapula pendarahan yang terjadi di otot rahim yang sangat intens, yang di
luar jadwal menstruasi yang terjadi maksudkan untuk melepaskan lapisan
biasa nya (misalnya siklus menstruasi dinding rahim yang tidak di perlukan
yang sudah selesai, namun dua atau tiga lagi. Disminore primer di sebabkan
hari berikutnya akan terjadi pendarahan oleh zat kimia alami yang di peroleh
lagi). sel-sel lapisan dingding rahim yang di
6. Tidak akan mengalami periode sebut prostaglandin. Prostlaglandin
menstruasi selama tiga bulan berturut- akan merangsang otot-otot dingding
turut atau lebih padahal anda belum halus berkontraksi. Makin tinggi
memasuki masa perimenopause. kadar prostaglandin, kontraksi akan
7. Akan mengalami periode menstruasi makin kuat, sehingga rasa nyeri yang
yang tidak teratur paahal anda belum di rasakan akan makin kuat. Biasanya
memasuki adanya masa perimenoupase pada hari pertama menstruasi kadar
(menjelang menopause). prostaglandin sangat tinggi. Pada hari
Dismenore menyebabkan nyeri pada ke dua dan selanjutnya, lapisan
perut bagian bawah, yang bisa menjalar dinding rahim akan mulai terlepas,
ke punggung bagian bawah dan tungkai. dan kadar prostaglandin akan
Nyeri dirasakan sebagai kram yang menurun. Rasa sakit dan nyeri
hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul menstruasi pun berkurang seiring
dengan makin menurunya kadar dismenore primer juga mungkin
prostaglandin (Sinaga 2017). memiliki beberapa manfaat terhadap
2. Disminore Sekunder patologi organik.
Disminore sekunder umumnya di 2. Terapi non farmakologi merupakan
sebabkan oleh kelainan atau gangguan penangan yang lebih aman karena
pada sistem reproduksi, misalnya tidak menimbulkan efek samping
fibroid uterus, radang panggul, seperti obat-obatan. Terapi non
endometriosis atau kehamilan ektopik. farmakologi antara lain, pijat
Disminore sekunder dapat di atasi effluarge, kompres hangat, olahraga,
hanya dengan mengobati dan terapi mozart, dan relaksasi.
menangani penyakit atau kelaninan Adapun Pijat effleurage merupakan
yang menyebabkannya (Sinaga 2017). salah satu terapi yang dapat menurunkan
Menurut Mitiyani dalam Aspiani (2017) rasa nyeri pada saat dismenore. Menurut
pemeriksaan yang dapat dilakukan Zuraida (2020) setiap orang apabila
pada dismenore adalah: dipijat akan merasakan kenyamanan,
1. Tes laboratorium relaksasi dan tidak akan memfokuskan
Pemeriksaan darah lengkap: normal perhatiannya kepada nyeri yang terjadi.
Urinalisis: normal Hal ini juga yang dialami responden,
2. Tes diagnostik tambahan dimana mereka mengatakan bahwa saat
Laparoskopi: penyikapan atas diberikan massage effleurage mereka
adanya endomeriosi atau kelainan mengatakan nyerinya berkurang dan ada
pelvis yang lain. yang tidak mengalami nyeri setelah di
Tatalaksana pada Dismenore adalah: massage. Dalam hal ini peneliti
1. Farmakoterapi adalah pengobatan berkesimpulan bahwa ada pengaruh saat
yang paling dapat diandalkan dan diberikan pijatan effleurage pada saat
efektif untuk menghilangkan nyeri haid karena pemijatan ini
dismenore. Pilihan terapi lini memberikan tekanan yang
pertama bagi wanita dengan menghangatkan otot abdomen dan
dismenore primer adalah NSAID meningkatkan relaksasi fisik dan mental.
sedangkan dismenore sekunder, Dan saat dilakukan pemijatan effleurage
strategi pengobatan harus didasarkan tubuh akan merangsang untuk
pada penyakit yang mendasari, melepaskan senyawa Endorphin yang
meskipun beberapa strategi merupakan pereda rasa sakit dan dapat
pengobatan yang digunakan untuk menciptakan perasaan nyaman.
Disminore adalah nyeri haid menjelang sensitive terhadap segala hal yang di
atau selama haid, sampai membuat alaminya. Upaya yang harus dilakukan
wanita tersebut tidak dapat bekerja dan adalah memberikan sosialisasi
harus tidur. Nyeri sering bersamaan REFERENSI
dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan Afiyanti,Y. 2016. Seksualitas Dan
mau pingsan, lekas marah. Jika ditinjau Kesehatan Reproduksi
dari aspek anatomi, yang menjadi salah Perempuan. Jakarta : PT Raja
satu penyebab gangguan disminorea Grafindo Persada.
adanya sekresi hormonsecara berlebihan Aslani, Marlyn. (2016.) Teknik pijat
atau sekresi sejenis zat yang disebut untuk pemula. Jakarta:Erlangga
prostaglandin. Zat inilah yang Aspiani. 2017. Buku Ajaran
menyebabkan peningkatan frekuensi Keperawatan Maternitas. Jakarta :
kontraksi otot rahim sehingga Trans Info Medika.
menimbulkan nyeri haid. Astuti.Y, Rahmah, M., Alfiana. 2019.
Pengetahuan yang kurnag tentang “Pengaruh Terapi Murottal Dan
Kesehatan reproduksi sering berpengaruh Aromaterapi Terhadap Intensitas
terhadap masalah kesehtan reproduksi Dismenore Pada Mahasiswi
yang dihadapi remaja. Metode penyuluhan Keperawatan.” Indonesia
dipercaya mampu meningkatkan Journal Of Nursing Practices.
pengetahuan remaja serta mengubah Hakim. 2016. “Hubungan Antara
perlaku remaja untuk meningkatkan Olahraga Dengan Dismeenore
derajat kesehatannya secara mandiri. Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu
KESIMPULAN DAN SARAN Keolahragaan Universitas Negri
Kegiatan pendidikan Kesehatan yang Semarang.”
dilaksanakan ini diterima antusias oleh Haryono. 2016. Siap Menghadapi
peserta terlihat dari banyaknya remaja Menstruasi Dan Menopause.
yang bertanya seputar gangguan Yogyakarta : Gosyeng Publishing.
menstruasi, siklus normal menstruasi serta Irianto, Koes. 2016. Kesehatan
terapi komplementer untuk mengatasi Reproduksi (Reproduksi Health).
nyeri Dismenore. ALFABETA : Bandung.
Disminorea yang tidak dilakukan upaya Kartikawati. 2017. “Hubungan Tingkat
penanganan akan menggangu aktivitas Stress Dengan Siklus Menstruasi
sehari-hari dan merubah kondisi emosi Pada Mahasiswa Keperawatann.”
seseorang, sehingga seseorang lebih
Jurnal Dinamika Kesehatan Vol Tanudjaja. 2016. “Gambaran Menstruasi
8 No 2. Atlit Basket Di SMA 9 Manado.”
Kowalak. 2016. Buku Ajaran Tombokan. 2017. “Hubungan Antara
Fatofisilogi. Jakarta: EGC Stress Dan Pola Siklus
Kusmiran. 2016. Kesehatan Menstruasi Pada Mahasiswi
Reproduksi Remaja Dan Kepanitraan Klinik Madya.”
Wanita. Jakarta : Salemba Jurnal e-Biomedika.
Medika. Verawaty,SN, Liswidywati, R. 2018.
Larasati. 2016. Disminore Primer Dan Merawar Dan Menjaga
Faktor Disminore Primer Pada Kesehatan Seksual Wanita. PT
Remaja. Jakarta : Salemba Grafindo Media Pratama.
Medika Bandung.
Ratnawati. 2017. Asuhan Keperawatan Yuditia NA, A, Iryani. 2017.
Maternitas. Yogyakarta : Pustaka “Hubungan Antara Stress
Baru. Simbolan. 2016. Dengan Pola Siklus Menstruasi
“Hubungan Antara Indeks Pada Mahasiswa Fakultasi
Massa Tubuh Dengan Lama Kedokteran Universitas
Siklus Menstruasi Pada Andalas.”
Mahasiswi.” Zuniawati. 2019. Lemak Tubuh Memicu
Sinaga. 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi Dini. Jakarta :
Menstruasi. Jakarta : Universitas Salemba Medika.
Nasional IWWASH Global One.

Anda mungkin juga menyukai