Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI

INFEKSI TERHADAP LUKA POST PARTUM EPISIOTOMI

Tema : Pencegahan risiko tinggi terhadap infeksi


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan risiko tinggi terhadap infeksi pada
luka post partum episiotomi
Hari / tanggal :
Penyuluh : Wiwik nurhikmah
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Cempaka RSUD Kraton Kabupaten
Pekalongan
Sasaran : Ibu Nifas post partum episiotomi

A. Tujuan Acara Penyuluhan


1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan
pasien mengerti cara mencegah infeksi.
2. Tujuan Khusus
a. Pasien mengetahui pengertian risiko infeksi.
b. Pasien mengetahui penyebabkan infeksi pada luka post partum
episiotomi
c. Pasien dapat menyebutkan tanda – tanda terjadinya infeksi.
d. Pasien dapat mengetahui dan menyebutkan cara pencegahan infeksi
dengan perawatan luka episiotomi

B. Metode Penyuluhan
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Alat Bantu : Leaflet
Materi : Terlampir
C. Kegiatan Penyuluhan

No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menyambut salam


dan mendengarkan
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan  Mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu  Mendengarkan

2. Inti 15 menit Menyampaikan Materi :  Memperhatikan

 Menjelaskan pengetian risiko infeksi.


 Menjelaskan penyebab terjadinya
infeksi pada luka post partum
episiotomi
 Menjelaskan tanda – tanda terjadinya
infeksi.
 Menjelaskan cara pencegahan infeksi
 Pasien mengajukan
dengan perawatan luka episiotomi.
pertanyaan
 Memberikan kesempatan pada pasien
untuk bertanya
3. Evaluasi 8 menit  Memberikan pertanyaan kepada  Memperhatikan
pasien pertanyaan dan
menjawab
 Memberikan kesimpulan  Memperhatikan

4. Penutup 2 menit  Mengucapkan salam  Mendengarkan


dan menjawab
salam
PENCEGAHAN RISIKO TINGGI INFEKSI TERHADAP
LUKA POST PARTUM EPISIOTOMI

1. Pengertian risiko tinggi infeksi


Risiko tinggi infeksi post partum episotomi adalah luka pada perineum akibat
luka episiotomi yang terjadi kemerahan, keluar pus pada jahitan di perineum,
terdapat oedema, terasa nyeri ataupun panas.
2. Penyebab terjadinya infeksi pada luka post partum episiotomi
a. Sebagian besar di sebabkan oleh bakteri aerob dan anaerob seperti:
Streptococcus haemolyticus aerobicus, staphyloccus aureus, escherichia
coli, clostridium welchii, bacteroides, peptococcus
b. Perawatan luka episiotomi yang kurang bersih
3. Tanda – tanda infeksi
Tanda gejala terjadinya infeksi post partum episiotomi menurut Icesmi
Sukarni & Margareth ZH (2013, p.279)
a. Timbul rasa panas pada tempat yang terinfeksi
b. Perih saat buang air kecil
c. Demam
d. Keluar cairan seperti keputihan dan berbau
4. Cara pencegahan infeksi
a. Perawatan luka episiotomi
Cara perawatan luka episiotomi yang Menurut Bahiyatun (2009,p.78)
1) Cuci tangan
2) Ganti pembalut wanita yang bersih stiap 4-6 jam. Posisikan pembalut
dengan baik sehingga tidak bergeser.
3) Lepaskan pembalut dari arah depan ke belakang untuk menghindari
penyebaran bakteri dari anus ke vagina
4) Pembalut dibersihkan, pembalut digulung di buang di tempat sampah
khusus
5) Alirkan atau bilas dengan air hangat/cairan antiseptik dari vagina
sampai anus,
6) Membersihkan genetalia dari labia mayora kanan, labia mayora kiri,
labia minora kanan, labia minora kiri, bersihkan vagina dari atas ke
bawah
7) Keringkan dengan kain pembalut atau handuk dengan cara ditepuk-
tepuk, dan dari arah depan kebelakang
8) Berikan antiseptik/ betadin dengan kassa steril, pasang pembalut dari
depan kebelakang
9) Jangan dipegang sampai area tersebut pulih.
10) Rasa gatal pada area sekitar jahitan adalah normal dan merupakan tanda
penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan
mandi berendam air hangat atau kompres dingin dengan kain pembalut
yang telah didinginkan.
Daftar Pustaka

Bahiyatun. ( 2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC

Icesmi, Sukarni.K & Margareth ZH. (2013). Kehamilan Persalinan dan Nifas.
Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai