DISUSUN OLEH :
SITI WULANSARI
0101018074
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RISIKO INFEKSI
3. Sub pokok bahasan : definisi risiko infeksi, tanda dan gejala risiko infeksi,
4. Sasaran : Ny.A
8. Waktu : 20 Menit
9. Tujuan
infeksi.
A. kegiatan penyuluhan
n Kegiatan pendidikan Kegiatan belajar Kegiatan klien
o
1 Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
menyimak
risiko infeksi
c. Pertanyaan :
d. Jawaban
1) Pengertian risiko infeksi
Infeksi adalah invasi tubuh pathogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit. Risiko infeksi merupakan keadaan dimana seorang
individu berisiko terserang oleh agen pathogenik dan opor tunistik
(virus,jamur,bakteri,protozoa, atau parasit lain) dari sumber sumber
eksternal, sumber sumber eksogen dan endogen (potter dan ferry, 2005)
2) Tanda dan gejala risko infeksi
tanda dan gejala risko infeksi yaitutanda dan gejala yang lazim terjadi,
pada infeksi menurut (smeltzer 2002) sebagai berikut :
a. Rubor
Rubor atau kemerahan merupakan hal yang pertama yang terlihat
didaerah yang mengalami peradangan. Saat reaksi peradanga timbul,
terjadi pelebaran arterior yang mensupali darah ke daerah peradangan.
Sehingga lebih banyak darah mengalir ke mikorsirkulasi lokal dan
kapiler meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini
di sebut hypermia atau kongesti, menyebabkan warna kemerahan lokal
karena peradangan akut.
b. Kalor
Kalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan
akut. Kalor disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat.
Sebab darah yang memiliki suhu 37 derajat di salurkan ke permukaan
tubuh yang mengalami radang lebih banyak dari pada ke daerah
normal.
c. Dolor
Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat
merangsang ujung-ujung saraf. Pengeluaran zat seperti histamin atau
bio aktif lainnya dapat merangsang saraf. Rasa sakit di sebabkan pula
oleh tekanan meninggi akibat pembengkakan jaringan yang meradang.
d. Tumor
pembengkakn sebagian di sebabkan hyperemi dan sebagian besar di
timbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel sirkuasi darah ke
jaringan-jaringan insterstitial.
e. Functio Laesa
Merupakan reaksi peradangan yang telah dikena. Akan tetapi belum di
ketahui secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jarinagn
yang meradang.
4) Pencegahan
Cara pencegahan infeksi adalah mandi 2x sehari didaerah yang terbalut
luka jangan sampai terkena air atau basah karena dapat meningkatkan
kelembapan pada kulit yang terbungkus sehingga dapat menjadi tempat
berkembangbiak kuman. Makanan yang di butuhkan yaitu makanan yang
mengandung protein atau tinggi kalori (TKTP). Makanan yang banyak
mengandung protein misalnya susu, telur, madu, roti, ikan laut, kacang-
kacangan. Ganti balitan minimal 1x sehari, mencuci tangan sebelum dan
sesudah mengganti balutan.
MATERI PEMBAHASAN
A. Risiko Infeksi