Anda di halaman 1dari 3

AKSI NYATA - TOPIK 3

Nama : Farah Dhiba Fauziah

Kelas : PPKn 01

NIM : 2200103911154009

Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia

REFLEKSI PENGUATAN PEMAHAMAN IDENTITAS


MANUSIA INDONESIA DI SMA NEGERI 21 SURABAYA

Pada PPL I yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 21 Surabaya, terlihat adanya
penghargaan dan penghayatan nilai kebhinekaan, nilai-nilai Pancasila dan nilai
religiusitas. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa SMA
Negeri 21 Surabaya telah melakukan penghayatan dan pengamalan nilai kebhinekaan,
nilai-nilai Pancasila dan nilai religiusitas. Hal tersebut tercermin dari beberapa kegiatan
berikut:
1. Nilai Kebhinekaan
a. Nilai Toleransi
Makna toleransi dalam kebhinekaan adalah hidup berdampingan secara damai
dan saling menghargai diantara keragaman suku bangsa, agama, adat istiadatdan
bahasa. Dalam kehidupan beragama secara sosial tidak bisa menafikan bahwa
mereka harus bergaul, sebagai contoh, SMA Negeri 21 Surabaya tidak memiliki
area parkir bagi kendaraan bermotor miliki siswa, siswa-siswi yang membawa
motor diizinkan parkir di halaman gereja yang ada di tepat di samping sekolah.
Bukan hanya dengan kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok yang
berbeda agama, nalai toleransi tercermin ketika adzan berkumandang maka
perserta didik yang beragama Islam diizinkan oleh guru untuk melaksanakan
ibadah meskipun kegiatan belajar mengajar di dalam kelas masih berlangsung.
b. Nilai Gotong Royong
Nilai gotong royong adalah istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-
sama untuk mencapai hasil yang didambakan. Keberagaman bukan penghalang
untuk bisa bekerjasama. Contoh sikap gotong royong yang terlihat di SMA Negeri
21 Surabaya adalah peserta didik dari latar belakang yang beragam dapat
bekerjasama dengan baik dalam piket kelas, diskusi saat pembelajaran dan
menyiapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Peserta didik dengan
kesadaran dan semangat mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya
secara bersama, serentak dan beramai-ramai tanpa memikirkan dan
mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri.
c. Nilai Kerukunan
Nilai kerukunan adalah apresiasi terhadap orang, agama atau suku lain. Penerapan
nilai kerukunan di SMA Negeri 21 Surabaya dapat terlihat dari sikap setiap warga
sekolah yang menunjukkan kekompakkan untuk melaksanakan program-program
sekolah secara bersama-sama.
d. Nilai Keadilan
Makna keadilan dalam masyarakat yang berbhineka adalah tidak memihak, tidak
bersikap hidup mengelompok dan tertutup. Nilai keadilan di SMA Negeri 21
Surabaya terlihat dari perlakuan yang sama terhadap semua peserta didik tanpa
melihat latar belakangnya. Contoh konkret yang terlihat adalah setiap peserta
didik memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan di sekolah
dan mengakses fasilitas sekolah. Peserta didik juga harus melaksanakan
kewajiban yang sama. Tidak ada pembedaan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
2. Nilai Pancasila
a. Penghayatan Sila 1
Pengamalan sila ke 1 di SMA Negeri 21 Surabaya terlihat dari adanya sikap
menghormati agama dan kepercayaan teman yang tidak sama. Tolerasi beragama
di SMA Negeri 21 Surabaya terlihat dari sikap warga sekolah yang menghormati
dan menghargai orang lain yang sedang melaksanakan ibadah agamanya. Peserta
didik berteman dengan baik tanpa membedakan agama. Guru dan murid saling
menghormati dan menghargai dengan menunjukkan sikap toleran. Selalu rukun
satu sama lain yang berbeda agama.
b. Penghayatan Sila 2
Peserta didik menghormati guru dan teman, saling tolong menolong jika yang lain
mengalami kesulitan.
c. Penghayatan Sila 3
Peserta didik di SMA Negeri 21 Surabaya memiliki semangat belajar untuk
meraih cita-cita yang diinginkannya. Peserta didik juga menjaga kerukunan
dengan teman baik dalam satu kelas maupun kelas yang lain. Saling menyapa dan
mengucapkan salam jika bertemu dengan guru atau teman. Berjabat tangan
dengan guru. Pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah dalam menumbuhkan rasa
cinta tanah air adalah dengan menyanyikan lagu kebangsan Indonesia Raya
sebelum pembelajaran dimulai, memutar lagu-lagu nasional sebelum jam
pelajaran dimulai.
d. Penghayatan Sila 4
Penghayatan sila ke 4 di dalam kelas dapat terlihat pada saat peserta didik
melakukan kegiatan diskusi, mereka menghargai pendapat teman yang lain,
mengikuti diskusi dengan aktif dan berani menyampaikan pendapat.
e. Penghayatan Sila 5
Penghayatan sila ke 5 di SMA Negeri 21 Surabaya tercermin dari sikap guru yang
adil terhadap semua peserta didik. Guru menghargai hasil karya peserta didik
dengan memberikan nilai yang sesuai. Peserta didik melaksankan tugas piket yang
telah disepakati dengan baik.
3. Nilai Religiusitas
Implementasi pendidikan karakter religius di SMA Negeri 21 Surabaya melalui
metode pembiasan yang terdiri dari kegiatan mengucapkan salam dengan berjabat
tangan (mencium tangan guru, berdoa sentral sebelum dan sesudah pembelajaran,
sholat berjamaah. Pembiasaan lain yang biasa dilakukan di kelas adalah
mengucapakan salam ketika memasuki kelas, berdoa saat hendak belajar, dan jujur
atau tidak berbuat curang saat ujian/ ulangan berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai