Ppok Eksaserbasi Akut Dengan Pneumonia: Laporan Kasus: Acute Exacerbation of COPD With Pneumonia: A Case Report
Ppok Eksaserbasi Akut Dengan Pneumonia: Laporan Kasus: Acute Exacerbation of COPD With Pneumonia: A Case Report
LAPORAN KASUS
Acute Exacerbation Of COPD With Pneumonia: A Case Report
ABSTRAK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang dapat dicegah dan
diobati, ditandai dengan terbatasnya aliran udara persisten dan umumnya progresif, terkait
dengan respons peradangan kronis yang berlebihan pada saluran nafas dan parenkim paru akibat
gas atau partikel berbahaya. Eksaserbasi dan komorbiditas berkontribusi pada keparahan
penyakit. Karakteristik resistensi aliran udara pada PPOK disebabkan oleh kombinasi antara
obstruksi saluran napas (obstruksi bronkiolitis) dan kerusakan parenkim (emfisema) yang
bervariasi pada setiap individu, karena peradangan kronis menyebabkan hilangnya alveoli dan
hubungan antara saluran napas kecil serta penurunan elastisitas pengembangan paru. Pada
pasien PPOK, pneumonia adalah salah satu infeksi yang paling umum. Pneumonia ditandai
dengan adanya infiltrat pada gambaran radiologi dada disertai penyakit akut yang terkait dengan
satu atau lebih tanda dan gejala, seperti batuk dengan atau tanpa dahak, nyeri dada pleuritik,
dispnea, demam atau hipotermia, perubahan suara nafas pada auskultasi dan leukositosis. Dalam
kasus ini, kami melaporkan seorang pasien pria berusia 76 tahun dengan keluhan sesak napas,
demam, dan batuk. Yang didiagnosis sebagai eksaserbasi akut PPOK dengan pneumonia. Pasien
mendapatkan berbagai jenis terapi saat dirawat di rumah sakit dan memberikan respon klinis
yang baik.
ABSTRACT
743
PENDAHULUAN maka risiko untuk timbulnya PPOK
atau gas berbahaya, hambatan jalan prevalensi PPOK juga tinggi pada
salah satu penyakit yang memiliki sebesar 37% (Heyes, et al., 2012).
744
tinggi bagi penduduk Indonesia kendaraan bermotor serta asap yang
dari beberapa sampel cukup tinggi juga yang disebabkan oleh non
paru yaitu di daerah DKI Jakarta digunakan dengan bijak karena dapat
Jawa Timur 3,6% dan Bali 3,6% et al., (2009) Penggunaan antibiotik
akan terus bertambah dikarenakan dan 53% pasien dengan risiko tidak
745
jenisnya) untuk pasien dengan PPOK pertumbuhan kuman atau bakteri
keparahan sedang dengan batuk dan (Tjay & Rahardja, 2007). Pemberian
disebabkan oleh bakteri tetapi dapat Pneumonia adalah salah satu infeksi
jika mengalami minimal dua dari tiga yang paling umum (Holguin, et al.,
al, 2008). Antibiotik merupakan zat- antibiotik dan steroid oral atau
zat kimia yang dihasilkan oleh fungi inhalasi. Selain itu, PPOK ditandai
746
dan telah disarankan bahwa pasien 2. Anamnesis
747
Pasien merupakan perokok Riwayat hipertensi :
748
Bentuk kepala : o Kanan bawah :
clavicularis
JVP meningkat : (-)
sinsitra
3.e. Thoraks
(+/+)
Perkusi :
o Rhonki : (+/+)
o Kanan atas : SIC II
o Wheezing : (+/+)
parasternalis
3.f. Abdomen
dekstra
749
Inspeksi : bentuk abdomen Neutrofil 84,2%
Limfosit 9,1%
normal, tidak asites dan Eosinofil 0,8%
sikatrik
lapang abdomen
Pemeriksaan Elektrolit
3.g. Ekstremitas
Natrium 132,6 mmol/L
Ekstremitas atas : tidak
Pemeriksaan
tampak clubbing finger,
Seroimunologi
tidak ada edema, akral
- HbsAg rapid : Non
hangat
reaktif
Ekstremitas bawah :tidak
- HIV : Non
tampak edema, akral hangat
reaktif
4. Pemeriksaan Penunjang
4.c. Pemeriksaan Spirometri
4.a. Pemeriksaan EKG
Pada pasien ini dengan
Gambaran Atrial Fibrilation (+)
diagnosis PPOK karena
4.b. Pemeriksaan Laboratorium
adanya keterbatasan aliran
Darah Lengkap
udara yang masuk dalam
Leukosit 17,8 x
103/uL saluran napas agar ditindak
Hemoglobin 15,5 g/dL
Hematokrit 45,5% lanjuti dilakukan spirometri
Trombosit 241 x 103/uL
750
guna mengetahui fungsi thoraks PA untuk
Chronicum Decompensata
751
pasien berada di IGD adalah O2 100/60 mmHg, nadi 80 x/menit,
752
Hari ketiga observasi pada pasien merasa sesak napas
merasa sesak napas berkurang, sudah tidak sakit, tidak ada mual
batuk (+), dahak belum keluar, dan muntah, BAK dan BAB
753
Loratadin 1/2 tab) caps 3 x 1, lingkungan (Perhimpunan Dokter
bronkhitis kronik dan emfisema atau dan CAT (COPD Assessment Test)
saluran napas yang tidak sepenuhnya mMRC Grade 0 : bila sesak timbul
754
100 meter atau berjalan selama <10 : Ringan. Pada kondisi ini
mengukur fungsi paru, namun untuk pasien, hampir setiap hari pasien
normal
755
GOLD 3 (Berat), bila 30% pernapasan > 20% baseline, atau
756
lingkungan meningkatkan risiko hipotensi, pernapasan tidak teratur,
et al,. 2008).
Diagnosis kegagalan
kurang dari atau sama dengan 7,3, terjadi inflamasi saluran nafas akibat
757
perokok pasif. Namun terdapat pernafasan, parenkim paru dan
sebagian orang yang tanpa merokok vaskular paru. Oleh sebab itu, akan
758
hipoksemia arteri (PaO2), berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
terpapar zat polutan. Jumlah perokok tepat, tatalaksana yang tepat dan
terkena PPOK sangat tinggi. yang lebih baik pada kasus seperti
759
melancarkan dalam pengerjaan prevalence study. The Lancet 370:
741–750.
laporan kasus ini yang berjudul Calbo E, Valdes E, Ochoa de
Echaguen A, Fleites A, Molinos
PPOK Eksaserbasi Akut dengan L, et al. (2009). Bacteraemic
pneumococcal pneumonia in
Pneumonia. Terkhusus untuk COPD patients: better outcomes
than expected. Eur J Clin
pembimbing kami, dr. Nia Marina Microbiol Infect Dis 28: 971–976.
Chapman KR, Mannino DM,
Pramesti, Sp. P. M. Kes, kami Soriano JB, Vermeire PA, Buist
AS, et al. (2006) Epidemiology
ucapkan terima kasih atas and costs of chronic obstructive
pulmonary disease. Eur Respir J
bimbingan. 27: 188–207.
Crisafulli E, Menendez R, Huerta A,
DAFTAR PUSTAKA Martinez R, Montull B, et al.
(2013). Systemic inflammatory
Antariksa B, Djajalaksana S, pattern of patients with
Pradjnaparamita, Riyadi J, Yunus community-acquired pneumonia
F, Suradi. Diagnosis dan with and without COPD. Chest
penatalaksanaan penyakit paru 143: 1009–1017.
obstruktif kronik. 2011. Decreamer M, Vestbo J, Bourbeau J,
Barbara G.W., Dipiro J.T., Terry Celli B. Global strategy for the
L.S., Cecily V.D., 2012, diagnosis, management, and
Pharmacotherapy handbook, The prevention of chronic obstructive
Mc Graw Hill, New York. pulmonary disease. Glob Initiat
Barnes PJ, Shapiro SD, Pauwels RA Chronic Obstr Lung Dis. 2015.
(2003) Chronic obstructive Dipiro, J. T., Dipiro, C.V., Wells,
pulmonary disease: molecular and B.G., & Scwinghammer, T.L.
cellular mechanisms. Eur Respir J 2008. Pharmacoteraphy
22: 672–688. Handbook Seventh Edition. USA
Bathoorn, E., Groenhof, F., Hendrix, : McGraw-Hill Company.
R., van der Molen, T., Sinha, B., Global Initiative for Chronic
Kerstjens, H. a M., Kocks, J. W. Obstructive Lung Disease
H., 2017, Real-life data on (GOLD) (2019). Global Strategy
antibiotic prescription and sputum for the Diagnosis, Management
culture diagnostics in acute and Prevention of COPD.
exacerbations of COPD in Heyes A, Lanza L, Becker K.
primary care, International Epidemiology of chronic
Journal of COPD, 12, 285–290. obstructive pulmonary disease : a
Buist AS, McBurnie MA, Vollmer literature review. Int J COPD.
WM, Gillespie S, Burney P, et al. 2012;7:457- 94.
(2007). International variation in Hogg JC (2004). Pathophysiology of
the prevalence of COPD (The airflow limitation in chronic
BOLD Study): a population-based
760
obstructive pulmonary disease. Lima-Alvarez J (2005). Prognosis
Lancet 364: 709–721. in patients with pneumonia and
Holguin F, Folch E, Redd SC, chronic obstructive pulmonary
Mannino DM (2005) Comorbidity disease. Arch Bronconeumol 41:
and mortality in COPD-related 607–611.
hospitalizations in the United Molinos L, Clemente MG, Miranda
States, 1979 to 2001. Chest 128: B, Alvarez C, del Busto B, et al.
2005–2011. (2009). Community-acquired
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan pneumonia in patients with and
Dasar; RISKESDAS. Jakarta: without chronic obstructive
Balitbang Kemenkes RI. pulmonary disease. J Infect 58:
Liapikou A, Polverino E, Ewig S, 417–424.
Cilloniz C, Marcos MA, et al. Mullerova H, Chigbo C, Hagan GW,
(2012) Severity and outcomes of Woodhead MA, Miravitlles M, et
hospitalised community-acquired al. (2012). The natural history of
pneumonia in COPD patients. Eur community-acquired pneumonia
Respir J 39: 855–861. in COPD patients: a population
Lopez AD, Shibuya K, Rao C, database analysis. Respir Med
Mathers CD, Hansell AL, et al. 106: 1124–1133.
(2006) Chronic obstructive Oemiati R. Kajian epidemiologis
pulmonary disease: current penyakit paru. Media Litbangkes.
burden and future projections. Eur 2013;23(2):82-8.
Respir J 27: 397–412. PDPI, 2011. PPOK (Penyakit Paru
Mandell LA, Wunderink RG, Obstruktif Kronik), Diagnosis dan
Anzueto A, Bartlett JG, Campbell Penatalaksanaan. Revisi pertama.
GD, et al. (2007) Infectious Jakarta : PDPI.
Diseases Society of Pifarre R, Falguera M, Vicente-de-
America/American Thoracic Vera C, Nogues A (2007).
Society consensus guidelines on Characteristics of community-
the management of community- acquired pneumonia in patients
acquired pneumonia in adults. with chronic obstructive
Clin Infect Dis 44 Suppl 2: S27– pulmonary disease. Respir Med
72. 101: 2139–2144.
Mathers CD, Loncar D (2006) Ram, F. S. F., Rodriguez-Roisin, R.,
Projections of global mortality & Granados-Navarrete, a E. Al.,
and burden of disease from 2002 2009, Antibiotics for
to 2030. PLoS Med 3: e442. exacerbations of chronic
Menezes AM, Perez-Padilla R, obstructive pulmonary disease
Jardim JR, Muino A, Lopez MV, (Review), The Cochrane
et al. (2005) Chronic obstructive Collaboration, (1), 1–52.
pulmonary disease in five Latin Rello J, Rodriguez A, Torres A, Roig
American cities (the PLATINO J, Sole-Violan J, et al. (2006).
study): a prevalence study. Lancet Implications of COPD in patients
366: 1875–1881. admitted to the intensive care unit
Merino-Sanchez M, Alfageme- by community-acquired
Michavila I, Reyes-Nunez N,
761
pneumonia. Eur Respir J 27:
1210–1216.
Restrepo MI, Mortensen EM, Pugh
JA, Anzueto A (2006). COPD is
associated with increased
mortality in patients with
community-acquired pneumonia.
Eur Respir J 28: 346–351.
Rothberg, M. B., 2010, Antibiotic
Therapy and Treatment Failure in
Patients Hospitalized for Acute
Exacerbations of Chronic
Obstructive Pulmonary Disease,
Jama, 303(20), 2035.
Sellares J, Lopez-Giraldo A, Lucena
C, Cilloniz C, Amaro R, et al.
(2013). Influence of previous use
of inhaled corticoids on the
development of pleural effusion in
community-acquired pneumonia.
Am J Respir Crit Care Med 187:
1241–1248.
Snijders D, van der Eerden M, de
Graaff C, Boersma W (2010). The
influence of COPD on mortality
and severity scoring in
community-acquired pneumonia.
Respiration 79: 46–53.
Tjay, H.T., dan Rahardja, K., 2009,
Obat-obat Penting Khasiat
Penggunaan dan Efek Efek
Sampingnya Edisi VI, Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Trihino. Riset kesehatan dasar.
Badan Penelit dan Pengemb
Kesehat Kementrian Kesehat RI.
2013;(1-268).
762