Anda di halaman 1dari 6

TUGAS JURNAL

LOGIKA DAN PENALARAN ILMIAH

Nama : Bagus Satria

Nim : 1505521020

Dosen Pengampu : Drs. Faried Wadjdi, M.pd.,MM

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
ANALISA VARIASI SUHU TERHADAP KEKUATAN TARIK HASIL
BAJA KARBON RENDAH

Bagus Satria

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia


Email: bagussatria@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubuhan kekuatan tarik pada baja karbon
rendah yang memiliki kekuatan dan daya tahannya dalam kondisi cuaca dingin. Ini
menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk struktur luar ruangan dan aplikasi
peralatan.
Hasil dari pengujian membuktikan bahwa proses tempering dengan variasi suhu dapat
mempengaruhi nilai dari kekuatan tariknya. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa
nilai kekerasan, kekuatan tarik dan struktur mikro dipengaruhi oleh suhu tempering. Ketika
suhu tempering dinaikkan kekerasan dan kekuatan tariknya akan menurun

Abtract
This study aims to determine the change in tensile strength of low carbon steel which has
strength and durability in cold weather conditions. This makes it an excellent choice for
outdoor structure and equipment applications.

The test results prove that the tempering process with temperature variations can affect
the value of the tensile strength. From the test results show that the values of hardness,
tensile strength and microstructure are affected by tempering temperature. As the
tempering temperature is increased the hardness and tensile strength will decrease
PENDAHULUAN

Proses Carburising yang tepat akan menambah kekerasan permukaan sedang pada
bagian inti tetap liat. Selain dari pada itu ada hal yang perlu diperhatikan sebelum
memulai proses pengarbonan (Carburising), yaitu komposisi kimia khususnya
perubahan unsur karbon (C) akan dapat mengakibatkan perubahan sifat-sifat. mekanik
baja tersebut. Pada kondisi operasinya, komponen permesinan mempunyai
kelemahan yaitu nilai kekerasan yang rendah sehingga mengakibatkan kegagalan
dalam proses operasinya. Jenis kegagalan yang sering terjadi adalah keausan, deformasi,
sobek dan Pecah. Pengerasan permukaan atau surface hardeningmelalui proses pack
carburizing media arang tempurung kelapa sebagai unsur carbuizer dengan barium
karbonat (BaCO3) sebagai bahan katalis merupakan salah satu cara untuk mengurangi
terjadinya kegagalan pada komponen yang terbuat dari baja karbon rendah

Baja karbon merupakan salah satu jenis baja paduan yang terdiri atas unsur besi (Fe) dan
karbon (C). Dimana besi merupakan unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan
utamanya. Dalam proses pembuatan baja akan ditemukan pula penambahan kandungan
unsur kimia lain seperti sulfur (S), fosfor (P), slikon (Si), mangan (Mn) dan unsur kimia
lainnya sesuai dengan sifat baja yang diinginkan. Baja karbon memiliki kandungan unsur
karbon dalam besi sebesar 0,2% hingga 2,14%, dimana kandungan karbon tersebut
berfungsi sebagai unsur pengeras dalam struktur baja. Salah satu keuntungan terbesar
menggunakan baja karbon suhu rendah adalah kekuatan dan daya tahannya dalam kondisi
cuaca dingin. Ini menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk struktur luar ruangan dan
aplikasi peralatan, karena tidak akan rusak akibat paparan suhu dingin atau kondisi cuaca
ekstrem. Selain itu, baja karbon suhu rendah sangat tahan terhadap korosi, menjadikannya
pilihan tepat untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan korosi yang kuat. Keuntungan
lain menggunakan baja karbon suhu rendah adalah kemampuannya untuk mempertahankan
bentuknya pada suhu yang lebih rendah. Artinya, risiko keretakan atau bentuk kerusakan
lainnya berkurang saat terkena suhu dingin atau kondisi cuaca ekstrem. Akhirnya, baja
karbon suhu rendah relatif murah dibandingkan dengan jenis baja lainnya, menjadikannya
pilihan yang terjangkau untuk banyak proyek atau aplikasi.

 Baja karbon suhu rendah lebih ulet dibandingkan jenis baja lainnya.
 Baja karbon suhu rendah kurang rapuh dibandingkan jenis baja lainnya.
 Baja karbon suhu rendah cenderung tidak retak atau pecah saat terkena benturan.
 Baja karbon suhu rendah lebih tahan terhadap korosi dibandingkan jenis baja
lainnya.
 Baja karbon suhu rendah lebih mudah dilas daripada jenis baja lainnya.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan ini adalah peneliatian secara deduktif dimana kajian
pada diambil dari penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik bahasan.dan untuk uji
cobanya menggunakan metode carburizing yang merupakan proses menambahkan karbon
ke permukaan benda, dilakukan dengan memanaskan benda kerja dalam lingkungan yang
banyak mengandung karbon aktif, sehingga karbon berdifusi masuk ke permukaan baja.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil studi literatur Alat uji yang digunakan dalam proses ini adalah mikroskop
(Olympus Metallurgica Microscope) yang mempunyai perbesaran 50X, 100X, 200X, 500X,
1000X, dan 2500X, se-dangkan pemotretan struktur mikronya menggunakan alat Olympus
Photomicrogra-phic System, dengan perbesaran yang digunakan adalah 50X dan 200X.
Menunjukan hasil Hasil pengamatan struktur mikro lapisan karburasi menunjukkan
peningkatan kandungan karbon seiring dengan bertambahnya suhu pengarbonan. Pada
pengarbonan temperatur 8500C tampak struktur perlit yang terbentuk lebih sedikit,
dibandingkan dengan struktur perlit pada temperatur pengarbonani 9000C dan
9500C, sedangkan ketebalan lapisan karburasi semakin besar seiring dengan
meningkatnya temperatur pengarbonan. Semakin tinggi temperatur perlakuan maka atom
karbon semakin banyak yang terperangkap pada bagian permukaan. Semakin tinggi
temperatur perlakuan maka atom karbon semakin banyak yang terperangkap pada
bagian permukaan.

Kekuatan tarik dari dari baja karbon rendah yang dicarburizing juga mengalami
peningkatan dibandingkan kekuatan tarik masimum dari raw material. Raw material
memiliki kekuatan tarik maksimum yang dihasilkan 42,08 kg/mm 2 Setelah diberikan
proses carburizing kekuatan tarik meningkat sebesar 30,82 % menjadi 55,05 kg/mm 2. Hal
ini sejalan dengan penelitian Fatai O.A, et.al [1] yang menyatakan terjadi peningkatan nilai
kekuatan luluh dan kekuatan tarik maksimum setelah raw material diberikan proses pack
carburizing.
KESIMPULAN
Dari peningkatan temperatur carburizing ternyata atom karbon semakin banyak yang
terperangkap pada bagian permukaan. Semakin tinggi temperatur perlakuan maka atom
karbon semakin banyak yang terperangkap pada bagian permukaan. Peningkatan
temperatur juga berpengaruh dalam peningkatan kekuatan tarik material
DAFTAR PUSTAKA

Haryadi, G. D. (2006). PENGARUH SUHU TEMPERING TERHADAP KEKERASAN,


KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA K-460.

Iqbal, M. (2008). PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA


PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA KARBON RENDAH. Jurnal
SMARTek, 104 - 112.

Negara, D. N. (2015). Pack Carburizing Baja Karbon Rendah. Jurnal Energi dan
Manufaktur, 111-230 .

Anda mungkin juga menyukai