Anda di halaman 1dari 6

FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

BINUS University

BINUS ONLINE LEARNING Semester: Odd/ Even *)


Period: 1 / 2 *)
 Graduate Program  Undergraduate Program
Academic Year:
 Final Exam  Others Exam:
2019/2020
Faculty / Dept. : Character Building
Student ID :
Course : CHAR6021 - Character Building Agama 1
Day/ Date : Senin – Senin/ 18 – 24 Agustus 2020
BULC : Bandung, Batam, Bekasi, Jakarta, Makassar, N a m e :
Malang, Palembang, Semarang
Class :
Time : 00.00 – 12.00 WIB
Signature :
Exam Feature : Open/ Close Books*)
Equipment : Exam Booklet / Calculator / Laptop )

) Strikethrough the unnecessary items
Please insert this test paper into the exam booklet and submit both documents after the test!!!
The penalty for CHEATING is DROP OUT!!!

PETUNJUK UJIAN
i. Jawablah setiap pertanyaan yang berada pada bagian PERTANYAAN UJIAN dibawah ini
ii. Jawaban di ketik rapi pada halaman JAWABAN UJIAN dibawah ini
iii. Jawaban dikumpulkan paling lambat tanggal 24 Agustus 2020 dalam bentuk file dan submit melalui portal ujian
iv. Format file Jawaban adalah : KodeMatakuliah-Nama Matakuliah-NIM.pdf
Contoh : ISYS6308-User Experience -2012345678.pdf
v. Soal disisipkan pada jawaban ujian sebelum di pdf kan dan di submit melalui portal ujian

RUBRIK UJIAN
LO SKORE : % dari Bobot
Level SKORE :
KONTEN / ELEMEN
3 : 71 – 100 2 : 51 – 70 1 : 0 - 50 % dari Bobot
Bobot

LO1 Penjelasan terhadap 1


Menjelaskan keterkaitan
konten lengkap,
UNDERSTAND konten secara holistik, Penjelasan konten
namun tidak
The Nature Religion disertai contoh dan singkat , tidak ada
10 menjelaskan
ilustrasi yang bukti yang mendukung
hubungan antar
mendukung.
konten yang tersirat.

Penjelasan terhadap 2
LO2 Menjelaskan keterkaitan
the roles of religions for the konten lengkap,
UNDERSTAND konten secara holistik, Penjelasan konten
namun tidak
world peace disertai contoh dan singkat , tidak ada
20 menjelaskan
ilustrasi yang bukti yang mendukung 3
hubungan antar
mendukung.
konten yang tersirat.

Penjelasan terhadap 4
LO3 Menjelaskan keterkaitan
konten lengkap,
UNDERSTAND konten secara holistik, Penjelasan konten
namun tidak
the consciousness of human disertai contoh dan singkat , tidak ada
20 menjelaskan
ilustrasi yang bukti yang mendukung
hubungan antar
mendukung.
konten yang tersirat.

Solution menunjukkan 5
Solusi menunjukkan
klasifikasi elemen, Solusi menunjukkan
klasifikasi elemen,
LO4 menjelaskan hubungan
hubungan antar
klasifikasi elemen
ANALYSIS the influence of secularism to dan memberikan yang minimal, tidak
elemen, dan
the religion identifikasi terstruktur ada hubungan antara 6
20 terstruktur,
dengan didukung data elemen dan hubungan
didukung data secara
yang rasional dan antar terstruktur
rasional
persuasif

LO5 Penjelasan terhadap 7


Menjelaskan keterkaitan
konten lengkap,
UNDERSTAND konten secara holistik, Penjelasan konten
the meaning of rituals of namun tidak
disertai contoh dan singkat , tidak ada
20 religion menjelaskan
ilustrasi yang bukti yang mendukung
hubungan antar
mendukung.
konten yang tersirat.
Solusi dapat
LO6 Solusi memiliki kebaruan Solusi tidak dilengkapi 8
diterapkan didukung
APPLY the values of religion in the atau unik, didukung elemen yang
fakta, solusi
daily life dengan banyak fakta mendukung, solusi
20 menggunakan prinsip-
dan detail. tidak bisa diterapkan.
prinsip umum.

TOTAL NILAI

PERTANYAAN UJIAN

AG | Page 1 of 5
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Soal Essay (bobot setiap soal = 10%)

1. Salah satu elemen dasar agama adalah penggunaan simbol-simbol. Apa maknanya penggunaan
simbol itu dalam agama? Sebut dan jelaskan dengan baik salah satu simbol sangat kuat yang
ada dalam agama Anda!
2. “Mengenal Tuhan melalui alam”, itu salah satu judul materi kita. Silahkan jelaskan pemahaman
penting tentang ungkapan itu, dengan memasukkan beberapa kata kunci di dalamnya, seperti
“nilai intrinsik”, “emanasi”, “epifani”, “jejak kehadiran dan kebesaran Tuhan”.
3. Dalam salah satu bagian dari materi kita “mengenal Tuhan melalui sesama”, disebutkan tentang
adanya suatu asumsi bahwa tubuh adalah pelayan yang baik bagi manusia, tetapi merupakan
tuan yang buruk. Silahkan sampaikan makna dari ungkapan itu, serta apa pesan penting dari
ungkapan itu untuk Anda!
4. Pesan-pesan Tuhan (wahyu, ilham, pencerahan) telah ditangkap berbeda atau terkelompok di
berbagai agama. Silahkan menguraikan sikap Anda yang sesungguhnya menghadapi kenyataan
itu!
5. Setiap orang memiliki hati nurani, namun seberapa berfungsinya hati nurani itu di masing-masing
orang bisa tidak sama (berbeda). Ada orang yang hati nuraninya berfungsi dengan baik dan ada
juga yang tidak demikian (hati nuraninya kurang berfungsi atau bahkan tumpul). Mengapa
demikian? Jelaskan dengan contoh konkrit!
6. Radikalisme agama dianggap berpotensi antikemajuan atau antiperkembangan, antiprogresif,
antisolidaritas, dll. Mengapa muncul tuduhan seperti ini? Silahkan menanggapinya dengan
kembali pada pemahaman apa itu radikalisme agama dan ciri-cirinya yang dominan.

Soal Kasus (jumlah bobot soal untuk setiap kasus = 20%)

Kasus 1: Kaum sekuler dan ateis Indonesia hidup di bawah bayang-bayang stigma

Citra (nama samaran), 25, adalah mahasiswi di jurusan kedokteran. Dia menjalani dua identitas
di dunia maya. Pagi dia posting fotonya berjilbab, sore, di akun yang lainnya, dia posting karangan filsafat
yang mendiskusikan argumen ketiadaan Tuhan.
Diskusi mengenai karangan dia di grup tertentu jadi ramai, tetapi di lingkaran lain, teman-teman
muslim Citra, fotonya yang memakai jilbab mendapat banyak “likes”. Citra adalah seorang ateis yang
menjalankan dua identitas untuk mencari tempat dalam masyarakat yang belum mampu menerima orang
yang meragukan agama, apalagi ateis.
Menjadi ateis di negara muslim memang tidak gampang. Di awal bulan Agustus, sebuah foto
menjadi viral di Malaysia. Foto pertemuan ateis itu tidak hanya mendorong pernyataan dari politikus dan
pejabat, tetapi banyak warga di media sosial mengatakan ateis tidak bisa diterima masyarakat bahkan
orang murtad layak dibunuh.
Meskipun Indonesia masih dikenal sebagai negara yang lebih santai dalam soal agama,
kehidupan sebagai orang ateis tetap susah karena ada stigma terhadap orang ateis dan orang sekuler.
Awal tahun ini, saya meneliti puluhan orang sekuler di Indonesia. Di antara mereka ada banyak
yang beriman, tetapi ada beberapa yang tidak percaya kepada Tuhan sama sekali. Mereka bagian dari
masyarakat Indonesia yang menjalani hidup sehari-hari yang dipengaruhi pandangan negatif tentang
sekularisme dan ateisme. Pada kenyataannya, kebanyakan dari mereka tidak sesuai dengan stigma yang
disematkan pada mereka. Misalnya, kebanyakan ateis tidak menolak sila pertama Pancasila—Ketuhanan
yang Maha Esa—karena mereka sadar bahwa agama sangat penting untuk banyak warga negara.
Negara sekuler tidak selalu memusuhi agama. Sekularisme hanya berarti bahwa negara itu
memiliki posisi yang bebas (atau netral) dari agama, tapi negara tetap bisa menilai agama sesuatu yang
penting bagi warganya. Kemudian, agama tentu saja boleh memberi semangat untuk berpolitik berdasar
nilai-nilai agama. Begitu juga dengan orang sekuler, maupun orang ateis. Tidak percaya kepada Tuhan
sama sekali tidak berarti memusuhi orang yang beragama.

Manusia sekuler Indonesia: dari beriman sampai ateis


Riset yang saya lakukan adalah tentang orang sekuler. Dan saya menemukan bahwa dalam kaum
sekuler ada macam-macam pandangan. Kebanyakan orang sekuler beriman, hanya mereka mengaku
sekuler karena menurut mereka, negara dan agama lebih baik dipisahkan supaya negara bisa menjadi
ruang netral bagi semua warga negara. Selain itu, ada orang agnostik, yaitu orang yang tidak yakin bahwa
Tuhan ada atau tidak.
Kelompok sekuler ketiga, para ateis, juga lumayan banyak di wilayah perkotaan, tapi mereka
merupakan kelompok yang tidak tampak di permukaan. Alasannya jelas, masyarakat dan negara belum
bisa menerima fakta bahwa ada bagian masyarakat Indonesia yang tidak percaya kepada Tuhan padahal
mereka melihat agama sebagai dasar kerukunan.
Orang yang mengaku tidak percaya kepada Tuhan dianggap pengganggu kerukunan. Sepertinya
sebagian besar masyarakat Indonesia belum mampu mendiskusikan masalah ateisme secara tenang

AG | Page 2 of 5
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

dan tanpa emosi. Bahkan, banyak yang menilai ketidakpercayaan orang lain sebagai ancaman untuk
iman sendiri.

Pilihan siasat: diam, terbuka, atau identitas ganda


Oleh karena itu, sebagian besar kaum sekuler, terutama yang ateis, tidak terbuka. Bahkan kaum
sekuler yang beriman seringkali tidak terbuka mengenai ideologi mereka karena mereka sadar bahwa
kata “sekuler” ini diperlakukan sebagai kata yang kotor.
Ketidakterbukaan ini bisa sejauh tetap pura-pura beriman bahkan bagi orang yang sesungguhnya
ateis. Berdasarkan temuan saya, ada ateis yang melakukan ibadah dan memakai jilbab. Agama sebagai
pertunjukan (performance) dilanjutkan, meskipun sudah tidak punya arti lagi bagi mereka.
Banyak dari mereka yang mengaku sudah tidak percaya lagi pada Tuhan mengalami masalah dengan
keluarganya. Saya menemukan kasus-kasus cerai atau orang diusir dari keluarganya atas nama agama.
Sebuah fenomena lain yang seringkali terjadi adalah rekonsiliasi antara ateis dan keluarganya: dalam
kasus seperti ini, keluarga tahu bahwa ia ateis tapi mereka tidak lagi membicarakan soal agama.
Hal yang menarik adalah ada beberapa orang ateis yang punya dua identitas, yaitu satu untuk
keluarganya dan teman-teman beragama kemudian satu identitas “nyata” untuk sahabat yang cukup
terbuka. Bahkan ada orang yang punya dua profil Facebook supaya mereka bisa muncul di dunia maya
dengan dua identitas ini.
Semua ateis yang saya wawancarai menghormati imam orang lain dan sadar bahwa agama
merupakan sesuatu yang penting untuk mayoritas Indonesia.
Lebih dari dua tahun saya mengenal puluhan orang ateis Indonesia dan berdebat dengan mereka.
Saya juga telah mewawancarai belasan dari mereka. Setelah penelitian ini, kesimpulan saya adalah:
realitas kaum ateis itu sangat tidak sesuai dengan wacana umum di Indonesia yang masih melihat
ateisme dalam konteks komunisme, perang dingin, dan propaganda Orde Baru.

Sumber: Timo Duile (Lecturer and researcher at the Institute for Oriental and Asian Studies, University
of Bonn): https://theconversation.com/kaum-sekuler-dan-ateis-indonesia-hidup-di-bawah-bayang-
bayang-stigma-79662

Bacaan Tambahan untuk kasus 1

Sekularisme dan Bentuk-bentuk Sekularisme di Indonesia

Sekularisme secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi
atau badan atau negara harus berdiri terpisah dari agama. Jadi Sekularisme adalah pemikiran yang
memisahkan antara agama dengan kehidupan duniawi. Menurut pemikiran ini, agama dianggap hanya
sebagai urusan ibadah saja, terkait dengan bagaimana beribadah kepada sang Pencipta. Sementara
untuk urusan kehidupan duniawi, agama tidak boleh ikut campur.
Pendukung sekularisme menyatakan bahwa meningkatnya pengaruh sekularisme dan
menurunnya pengaruh agama di dalam negara tersekularisasi adalah hasil yang tak terelakan dari
“pencerahan” yang karenanya orang-orang mulai beralih kepada ilmu pengetahuan dan rasionalisme dan
menjauh dari agama dan takhyul. Sementara penentang sekularisme melihat pandangan diatas sebagai
arrogan, mereka menganggap bahwa pemerintahan yang sekular menciptakan lebih banyak masalah
dari pada menyelesaikannya, dan bahwa pemerintahan dengan etos keagamaan adalah lebih baik.
Sekularisme di Indonesia ibarat gurita yang kaki-kakinya menjerat erat semua sisi kehidupan.
Hampir tidak ada satu pun sendi kehidupan yang terlepas dari jeratan sekularisme, mulai dari sisi-sisi
kehidupan pribadi sampai kehidupan bermasyarakat dan bernegara, semua terwarnai oleh ajaran
sekuler.
Kapitalisme sebagai sistem ekonomi juga merupakan anak kandung dari sekularisme. Prinsip-
prinsip yang diajarkannya seperti kebebasan individu, persaingan bebas, mekanisme pasar, dan
sebagainya ternyata telah menghancurkan dunia. Kalaupun ada yang untung, itu hanya dinikmati oleh
mereka yang kuat. Sedangkan mayoritas manusia yang lemah, harus rela menderita dalam kemiskinan,
keterbelakangan, dan penderitaan akibat kapitalisme.
Hal ini bisa dibuktikan, baik di Indonesia, AS maupun di belahan bumi lainnya. Indonesia yang
sebenarnya secara resmi menganut sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi) namun pada
kenyataannya hal itu cuma sekedar dijadikan hiasan yang tertulis di undang-undang tanpa diaplikasikan
dalam kehidupan masyarakat. Hal tersebut dapat kita lihat dengan jelas bahwa kehidupan ekonomi di
indonesia lebih condong kepada ekonomi kapitalis dimana pemilik modal lah yang dapat menguasai
pasar, sementara rakyat kecil tetap hidup menderita dalam belenggu kemiskinan.
Selain dalam bidang ekonomi, paham sekularisme sudah banyak kita jumpai pada sendi-sendi
kehidupan di Indonesia seperti dalam bidang politik, budaya, pendidikan dan bidang-bidang sosial
kemasyarakatan lainnya.

Teks di atas merupakan bagian dari tulisan Fitriani Muniraa (Kohati HMI Komisariat Hukum Unhas):
https://hmikomhukumuh.wordpress.com/2017/03/17/sekularisme-bentuk-bentuk-sekularisme-di-
indonesia/

AG | Page 3 of 5
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

7. a) Dengan bertolak dari pengertian sekularisme seperti dikemukakan dalam tulisan di atas,
silahkan kembangkan penelusuran Anda tentang apa saja yang memicu semakin menguatnya
pengaruh sekularisme itu, serta apa saja dampak yang ditimbulkannya (yang dianggap baik dan
yang dianggap buruk)?
b) Dalam tulisan di atas digambarkan juga kondisi atau pengaruh sekularisme dalam bidang
ekonomi, di tingkat dunia dan juga di Indonesia. Silahkan memberikan analisis atau komentar
kritis Anda atas gambaran atau penilaian yang disampaikan itu. Apakah itu gambaran negatif
atau positif, apakah Anda setuju dengan pandangan hitam-putih seperti itu? mengapa?

Kasus 2 : Menghadapi Tantangan di Dunia Zaman Sekarang


(Oleh Robert D. Hales)

Ada banyak yang telah dituliskan dan dikatakan mengenai generasi muda saat ini. Riset
menunjukkan bahwa banyak yang menolak agama dan bahkan Tuhan. Banyak yang terjerat utang dan
menganggur. Dengan tidak mendapatkan bimbingan rohani, banyak yang berkelana di jalan-jalan asing
dan kehilangan arah jalan mereka.
Untungnya, tidak semua orang-orang muda mengikuti tren yang menyulitkan ini. Sebagian dari
mereka mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari pelayan keagamaan. Hal itu telah
menumbuhkan kemauan berpegang erat pada batang besi, bersandar pada firman Allah dan perkataan
para nabi-Nya, memperketat pegangan pada batang yang menuntun kembali kepada-Nya.
Semasa kanak-kanak, ketika saya akan membuat pilihan yang dianggap buruk, ayah saya
terkadang mengatakan, “Robert, seriuslah dan lakukanlah yang benar!” Dalam semangat perkataannya
yang gamblang ini, saya ingin berbicara khususnya kepada Anda, remaja-remaja dan anak-anak muda,
karena saya senang kita boleh saling belajar.
Anda hidup dalam periode penting kehidupan Anda. Pilihan-pilihan yang Anda buat, misi,
pendidikan, pernikahan, karier, dan pelayanan keagamaan, akan membentuk tujuan akhir kekal Anda.
Ini artinya Anda harus selalu memandang ke muka, memandang masa depan.
Sebagai pilot Angkatan Udara, saya mempelajari dan menjalankan asas ini: jangan pernah
dengan sengaja terbang menembus hujan badai. Terbanglah mengitarinya, ambillah rute lain, atau
tunggulah badai reda sebelum mendarat.
Brother dan sister muda terkasih, saya ingin membantu Anda “terbang dengan benar” dalam
kumpulan badai zaman ini. Anda adalah sang pilot. Tanggung jawab Anda adalah memikirkan tentang
konsekuensi dari setiap pilihan yang Anda buat. Tanyakan pada diri Anda: “Jika saya membuat pilihan
ini, apa hal terburuk yang dapat terjadi?” Pilihan-pilihan benar Anda akan menjaga Anda dari keluar jalur.
Pikirkan ini: jika Anda memilih untuk tidak minum alkohol, Anda tidak akan menjadi kecanduan
alkohol! Jika Anda memilih untuk tidak terjerat utang, Anda akan menghindari kemungkinan bangkrut!
Salah satu tujuan dari tulisan-tulisan suci adalah untuk memperlihatkan kepada kita bagaimana orang-
orang yang saleh menanggapi godaan dan kejahatan. Singkatnya, mereka menghindarinya!
Allah hadir dalam hati kita, dalam nurani kita yang terdalam. Kalau kita terbuka untuk bertanya
kepadaNya, Dia akan membantu kita mengetahui apakah kita perlu melawan, melarikan diri, atau
menerima keadaan kita yang sedang berlangsung. Dia mau berkomunikasi kepada kita melalui doa.
Ketika kita berdoa, kita akan memperoleh bimbingan, pencerahan, yang akan membimbing kita pada
jalan yang kita tempuh.
Kita memiliki tulisan-tulisan suci, ajaran dari para nabi, berkat dari bapa bangsa, nasihat orang
tua yang terilhami, arahan dari pemimpin terberkati, panduan dari organisasi terpecaya, dan di atas
segalanya, suara lembut tenang sapaan Allah.
Tuhan akan senantiasa menepati janji-Nya, yang terus mau menuntun kita. Satu-satunya
pertanyaannya adalah akankah kita membiarkan diri kita dipimpin? Akankah kita mendengarkan suara-
Nya dan suara para hamba-Nya?
Saya percaya bahwa jika Anda ada di sana bagi Tuhan, Dia akan ada di sana bagi Anda. Jika
Anda mengasihi-Nya dan menaati perintah-Nya, Anda akan memiliki Roh-Nya, yang menyertai Anda dan
membimbing Anda.
Ketika saya masih muda, saya berkenalan dengan seorang bankir investasi di Wall Street. Dia
mengajari saya, “Anda kaya jika Anda dapat hidup bahagia dengan pendapatan Anda.” Bagaimana Anda
melakukannya? Bayarlah kewajiban pajakmu, berdermalah, dan kemudian menabunglah! Ketika Anda
mendapat lebih banyak, tabunglah lebih banyak. Jangan bersaing dengan orang lain untuk memiliki
mainan yang mahal. Jangan membeli apa yang tidak mampu Anda beli.
Pendidikan mempersiapkan Anda untuk kesempatan kerja yang lebih baik. Itu menempatkan
Anda pada posisi yang lebih baik untuk bisa melayani dan menolong mereka di sekitar Anda. Itu akan
membawa Anda di jalan pembelajaran seumur hidup. Itu akan memperkuat Anda untuk berperang
melawan ketidaktahuan dan kesalahan. Sebagaimana Joseph Smith mengajarkan, “Pengetahuan
meniadakan kegelapan, ketegangan dan keraguan; karena hal-hal itu tidak akan ada di mana
pengetahuan berada, karena di dalam pengetahuan terdapat kuasa”.
Jika Anda tidak memiliki banyak sumber, jangan khawatir. Seorang teman yang luar biasa baru-
baru ini mengatakan kepada saya, “Saya tidak membesarkan anak-anak saya dengan uang; Saya
membesarkan mereka dengan iman.” Ada kebenaran besar untuk itu. Mulailah menjalankan iman Anda

AG | Page 4 of 5
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

di setiap bidang kehidupan Anda. Hayati dan amalkan iman Anda setiap hari, dan Anda akan “semakin
dan semakin kuat, semakin dan semakin teguh dalam iman akan Tuhan”.
Sekarang, Anda mungkin memiliki pertanyaan serius mengenai pilihan di depan. Di tahun-tahun
dewasa muda saya, saya mencari nasihat dari orangtua saya dan dari pembimbing yang setia dan dapat
saya percaya. Yang satu adalah pemimpin agama saya; yang lainnya adalah guru yang memercayai
saya. Keduanya mengatakan kepada saya, “Jika Anda menginginkan nasihat saya, bersiaplah
menerimanya.”
Berhati-hatilah dengan menerima nasihat dari teman sebaya Anda. Jika Anda menginginkan lebih
dari yang Anda miliki sekarang, menjangkaulah ke atas, bukan dari teman sebaya Anda!. Ingatlah, tidak
ada yang bisa mengatur pilihan Anda. Hanya iman dan doa Anda yang akan menyebabkan Anda memiliki
suatu perubahan hati yang hebat. Hanya tekad Anda untuk menjadi patuh yang dapat mengubah
kehidupan Anda.
Baru-baru ini, seorang muda pembuat film mengatakan dia merasa bahwa dia adalah bagian dari
“generasi dari anak yang hilang”, generasi “yang mencari harapan dan sukacita dan kepuasan, namun
mencari di semua tempat yang salah dan cara yang salah.” Maka setelah berdoa, luangkan waktu sejenak
untuk menyendiri. Pikirkan tentang apa yang di depan. Tanyakan kepada diri Anda, “Apa bidang-bidang
dalam kehidupan saya yang ingin saya perkuat agar saya dapat memperkuat diri saya dan orang lain?
Ke mana saya ingin berada satu tahun dari sekarang? Dua tahun dari sekarang? Apa pilihan yang perlu
saya buat untuk bisa berada di sana?” Ingatlah, Anda adalah sang pilot, dan Anda bertanggung jawab
untuk itu.
Sumber: https://www.churchofjesuschrist.org/study/general-conference/2015/10/meeting-the-
challenges-of-todays-world?lang=ind

8. a) Bacalah dengan baik teks di atas, dan dengan bertolak dari teks tersebut (dan dalam kaitan
dengan materi “Being A Religious Person”) buatlah dan lengkapilah penggambaran Anda tentang
seorang yang dikategorikan sebagai “pribadi yang religius”
b) Pribadi yang religius adalah pribadi yang telah berusaha dan kemudian berhasil mencapai
kemajuan dalam mengembangkan dirinnya secara utuh. Sebagai pribadi, diri manusia terdiri atas
beberapa dimensi dasar, mencakup badan/tubuh dan mental-kejiwaan. Apa saja dimensi-
dimensi dasar diri itu, dan bagaimana cara mengembangkan semua dimensi itu secara
seimbang dan berkelanjutan (tidak ada yang terabaikan) sehingga sungguh berkembang secara
utuh sebagai seorang pribadi. Jelaskan dengan contoh-contoh untuk setiap dimensi!

AG | Page 5 of 5
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

JAWABAN UJIAN

Anda mungkin juga menyukai