3.bab Ii
3.bab Ii
id
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
a. Definisi
2014). Dalam penelitian ini status pekerjaan ibu berarti kedudukan atau
atau tidak.
b. Klasifikasi
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
1) Ibu Bekerja
Ibu bekerja adalah seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk
anak di rumah.
Ibu yang tidak bekerja adalah ibu tidak meninggalkan rumah untuk
seorang ibu yang bekerja tetap dapat memberikan ASI secara eksklusif
3) Selama ibu bekerja, ASI dapat diperah atau dipompa dan disimpan di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
hari.
memungkinkan.
memberi kesempatan bagi ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan untuk
PP.
Banyak persoalan yang dialami oleh para wanita - ibu rumah tangga yang
Faktor-faktor yang menjadi sumber persoalan bagi para ibu yang bekerja
1) Faktor Internal
dalam diri pribadi sang ibu tersebut. Ada di antara para ibu yang
kerja.
2) Faktor Eksternal
a) Dukungan suami
b) Kehadiran anak
ibu bekerja yang mempunyai anak kecil. Semakin kecil usia anak,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
c) Masalah pekerjaan
bagi para ibu bekerja. Hal demikian akan membuat ibu menjadi
dan anak-anak (yang sudah besar) kurang bisa bekerja sama untuk
2. ASI Eksklusif
a. Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah satu – satunya makanan dan minuman
terbaik untuk bayi dalam masa enam bulan pertama kehidupan. ASI
murah, sehat dan mudah diberikan. ASI mengandung zat imun yang
Pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian Air Susu Ibu saja tanpa
tambahan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
(PP no.33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif, pasal 1 ayat 2)
b. Klasifikasi
1) ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan
kepada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, sari
buah, madu, air teh, air putih, dan lain-lain serta tanpa tambahan
nasi, tim, dan lain-lain, kecuali obat dan vitamin atas rekomendasi
berbasis cairan lain seperti susu formula, sari buah, madu, air teh,
c. Produksi ASI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
1) Frekuensi Penyusuan
2) Berat Lahir
Bila bayi lahir prematur maka bayi dalam kondisi lemah dan tidak
ASI. ASI akan keluar dengan baik apabila ibu dalam kondisi rileks
dan nyaman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
ASI yang telah didinginkan bila akan dipakai tidak boleh direbus,
cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar agar tidak terlalu
dingin atau dapat pula direndam di dalam wadah yang berisi air panas
(Prasetyono, 2009).
menjadi tahu dan ini juga didukung oleh umur dan pengalaman yang
menyusui bayi yang tepat, manfaat ASI, berbagai dampak yang akan
(Prasetyono, 2009).
2) Usia Ibu
(Haryani, 2014).
susu botol.
4) Faktor Psikologis
b) Tekanan batin.
jantung.
b) Kondisi Bayi
ASI.
hanya mengetahui bahwa ASI adalah makanan yang diperlukan bayi tanpa
ASI eksklusif kepada bayinya, antara lain: cuti yang pendek, tempat kerja
yang tidak mendukung pemberian ASI, kelelahan fisik psikis, dan alokasi
waktu.
Permenkes No.15 Tahun 2013 pasal 6 ayat 1 dan 2, namun masih banyak
kantor atau institusi kerja tidak mendukung program pemberian ASI. Hal
ini terbukti dengan masih banyak tempat kerja yang belum menyediakan
1,5 (satu setengah) bulan sebelum melahirkan anak dan 1,5 (satu
setengah) bulan sesudah melahirkan. Ibu harus kembali bekerja setelah cuti
bersalin ketika bayi baru berumur kurang dari 2 bulan, hal ini dapat
Pekerjaan, bisa menjadi sumber ketegangan dan stress yang besar bagi
para ibu bekerja. Hal demikian akan membuat ibu menjadi amat lelah,
Kelelahan psikis dan fisik itu yang sering membuat mereka sensitif dan
ditentukan oleh dua hal, yakni refleks prolaktin dan let down reflek. Reflek
dan sosial yang menyita banyak waktu di luar rumah, Faktor ini juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu, tetapi tidak sedikit pula ibu
yang bekerja tetap memberikan ASI. Cara lain untuk tetap dapat
memberikan ASI pada bayinya adalah dengan memberikan ASI perah pada
bayi selama ibu bekerja namun terkadang ibu tidak mau direpotkan dengan
kegiatan dalam memompa ASI di tempat bekerja. Bahkan sebagian ibu lebih
pekerjaan bekerja hanya 16,7% ibu yang memberikan ASI eksklusif. Pada
ibu yang memiliki status pekerjaan tidak bekerja, sebagian besar yaitu
apabila status pekerjaan ibu tidak bekerja maka besar kemungkinan ibu
waktu yang lebih sedikit untuk merawat bayi, sehingga memungkinkan ibu
bahwa ibu yang bekerja paruh waktu memiliki tingkat signifikan (p <0,05)
bulan setelah melahirkan. Selain itu, ibu yang tidak bekerja dua kali lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Konsep
Faktor yang
mempengaruhi pemberian
ASI Eksklusif: Pengetahuan Pemberian ASI Eksklusif
dan pendidikan, kondisi
ibu dan bayi, psikologis
ibu, sosial budaya,
tenaga kesehatan dan
promosi susu formula
= Variabel independen
= Variabel dependen
= Variabel antara
= Variabel perancu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
Ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan ASI Eksklusif di Desa
commit to user